Anda di halaman 1dari 14

FORMAT HALAMAN PENGESAHAN 1.

Judul Field Project : Analisa Performansi Diesel

Engine Sebelum dan Sesudah General Overhaul di Kapal (Studi Kasus KM. Antasena) 2. 3. 4. Bidang Field Project Bidang Keahlian Pengusul a. Nama Lengkap b. NRP c. Program Studi d. Jurusan e. Politeknik f. Alamat Rumah dan No Telepon / HP : Nurazah Imaniar : 6309030026 : Teknik Permesinan Kapal : Teknik Permesinan Kapal : Perkapalan Negeri Surabaya : Desa Badal Pandean, : Bidang Analisa : Teknik Permesinan Kapal

RT/RW : 03/02, Ngadiluwih, Kediri / 087853164740 g. Alamat Email 5. Usulan Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah dan No Telepon / HP Harapan A19, Surabaya / 03133563031 6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan : R. Dimas Endro, ST, MT. : 132302860 : Rungkut Menanggal : aza_25@ymail.com

Surabaya, 23 Maret 2011 Menyetujui, Pengusul Dosen Pembimbing

(Nurazah Imaniar) NRP. 6309030026

(R. Dimas Endro, ST, MT.) NIP. 132302860

Koordinator Field Project

Ketua Jurusan

(Ir. Emie Santoso, MT) NIP. 196611101994032003

(Subagio Soim, ST., MT.) NIP. 96002271988031001

A.

JUDUL Analisa Performansi Diesel Engine Sebelum dan Sesudah General Overhaul di Kapal (Studi Kasus KM. Antasena)

B.

ABSTRAK

C.

LATAR BELAKANG MASALAH Suatu pelabuhan dengan skala nasional maupun internasional memiliki kemampuan untuk mengatur sarana dan prasarana transportasi laut untuk kepentingan pengangkutan barang ataupun manusia. Seperti halnya di darat, transportasi laut juga memerlukan kapal pandu untuk mempermudah akses menuju pelabuhan tempat kapal sandar. Pengadaan kapal pandu atau yang biasa disebut pilot boat ini digunakaan untuk memandu kapal-kapal milik perusahaan dengan skala nasional maupun internasional. Pada umumnya perusahaan tersebut memiliki pilot boat sendiri untuk memandu armadanya. Seperti halnya PT. Pelindo yang memiliki beberapa pilot boats untuk memandu armada yang berada di perairan wajib pandu, salah satunya adalah pilot boat Antasena. Kualifikasi tipe kapal pandu Antasena ini adalah tipe motor pandu I dengan daya main engine 315HP yang memiliki satu diesel engine. Diesel engine ini menyuplai daya untuk penggerak utama kapal dan peralatan yang ada di kapal seperti pompa, untuk menjaga performa dari diesel engine tersebut perlu perawatan dan perbaikan secara berkala. Perawatan dan perbaikan kapal bertujuan untuk memperoleh pengoperasian kapal yang teratur serta meningkatkan penjagaan keselamatan awak kapal, muatan dan peralatannya. Umumnya kapal dengan diesel engine yang sudah bekerja melebihi kapasitas kerja mesin perlu dilakukan perbaikan secara menyeluruh komponen engine (general overhaul). Selain kapasitas kerja mesin yang sudah berumur, general overhaul dilakukan untuk mendapat pengakuan dari klas bahwa kapal tersebut dalam kondisi baik dan layak untuk beroperasi sesuai standart BKI. General overhaul dilakukan dengan cara pembongkaran

dan perakitan kembali serta penggantian komponen-komponen mesin secara umum dengan harapan performa mesin kembali seperti perencanaan awal. Setelah proses general overhaul diharapkan adanya perubahan data engine yang lebih stabil dan sesuai perencanaan awal meliputi konsumsi bahan bakar, panas yang ditimbulkan mesin, pengaruh tekanan, putaran mesin, daya yang dihasilkan engine dan exhaust gass. Dengan demikian perawatan dan perbaikan mesin sangat diperlukan untuk memenuhi standart konvensi nasional maupun internasional yang telah disetujui perusahan dengan armada kapalnya. D. RUMUSAN MASALAH Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Standart konvensional mesin yang di general overhaul 2. Korelasi antara putaran mesin dengan standart konsumsi bahan bakar sebelum dan sesudah kapal overhaul 3. Korelasi antara tekanan dengan nilai kalor/panas yang keluar dari badan mesin sebelum dan sesudah kapal overhaul 4. Performansi engine sebelum dan sesudah overhaul E. TUJUAN PENELITIAN 1. Memahami standart konvensional mesin yang di general overhaul. 2. Mengidentifikasi dan menganalisa hubungan antara putaran mesin dengan konsumsi bahan bakar pada kedua kondisi tersebut. 3. Mengidentifikasi dan menganalisa huungan antara tekanan dengan panas yang dihasilkan mesin pada kedua kondisi tersebut. 4. Menganalisa performansi engine pada kedua kondisi tersebut. F. MANFAAT PENILITIAN Penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Mahasiswa dapat menjalin networking dengan masyarakat industri baik skala nasional maupun internasional dan lebih cakap dalam bidang IPTEK

2. PT. BKI memberikan wadah bagi mahasiswa untuk membangun kompetensi profesi di bidang teknologi khususnya dunia perkapalan. 3. Institusi PPNS mampu mencetak lulusan yang berkualitas di bidangnya sesuai dengan permintaan industri khususnya bidang maritim dan perkapalan. G. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pilot Boat Pilot boat atau yang biasa disebut kapal pandu adalah sarana transportasi laut bagi petugas pandu untuk naik/turun ke/dari kapal yang dipandu dalam berolah gerak diperairan wajib pandu, perairan pandu luar biasa dan perairan di luar perairan pandu saat masuk/keluar pelabuhan atau sandar dan lepas ke/dari dermaga. Tipe kapal pandu tergantung dari daya kapal yang dikelompokkan menjadi 3, yaitu: Motor Pandu II dengan daya 150HP s/d 200HP Motor Pandu I dengan daya 300HP s/d 350HP Motor Pandu IS dengan daya 600HP s/d 800HP

Jumlah awak kapal tergantung pada besar kecilnya kapal pandu , biasanya 4-6 orang yang bisa mengangkut tenaga pandu sebanyak 2-12 orang.

Gambar 1 Pilot Boat

2. Rules BKI untuk General Overhaul Untuk melakukan general overhaul, suatu merk engine memiliki standart tersendiri, time between overhaul (TBO) atau rentan waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk melakukan general overhaul tergantung dari pabrikan mesin itu sendiri, umumnya mesin yang bagus memiliki TBO 10.000 jam. Selain itu general overhaul bisa dilakukan untuk mendapatkan pembaharuan klas dari BKI dengan aturan dan ketentuan yang berlaku di BKI. Untuk menentukan periode klas yang baru kapal harus tetap fit untuk 5 tahun ke depan, lingkup pembaharuan klas meliputi pemeriksaan mesin induk, pemeriksaan instalasi mesin dan kondisi internal mesin. Jika mesin sudah mencapai jam kerja yang dianjurkan untuk dioverhaul maka yang harus dilakukan adalah membongkar semua mesin dan membersihkannya atau bahkan mengganti spare part mesin tersebut. Bagian-bagian yang diperiksa: 1. Crankshaft 2. Radial bearing clearance 3. Axial bearing clearance 4. Clearance pada crosshead 5. Piston 6. Cylinder liner 7. Baut-baut pondasi 8. Dan metal-metal 3. Diesel Engine Mesin diesel adalah jenis dari mesin pembakaran dalam (internal combustion engine), yaitu energi kimia hasil pembakaran dilepaskan di dalam silinder mesin. Karakteristik dari mesin diesel yaitu

memiliki efisiensi panas yang lebih tinggi dari pada mesin bensin. Mesin diesel membutuhkan bahan bakar bakar yang lebih sedikit dan murah untuk menghasilkan daya yang sama dengan perbandingan penggunaan bahan bakar pada motor bensin. Berdasarkan pertimbangan ekonomis maka mesin diesel digunakan dalam berbagai alat trasportasi darat maupun laut seperti kapal. Mesin diesel pada kapal merupakan penggerak utama untuk menghasilkan daya yang ditransmisikan pada penggerak (propeler). Selain itu mesin diesel juga digunakan sebagai penggerak utama peralatan-peralatan pada kapal seperti pompa pada sistem pemadam kebakaran. Mesin diesel memiliki dua jenis berdasarkan langkah kerja, yaitu; 2 langkah (2 tak) dan 4 langkah (4 tak). Mesin diesel jenis 2 langkah biasa digunakan pada kapal yang membutuhkan daya besar, sedangkan mesin diesel 4 langkah digunakan pada kapal yang membutuhkan daya kecil. Pada penelitian ini membahas khusus tentang langkah kerja mesin diesel 4 langkah.

Gambar 2. Siklus Kerja Mesin diesel 4 Tak

Urutan langkah kerjanya sebagai berikut : 1. Langkah Hisap (Admision) Piston bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), kemudian katup hisap terbuka dan katup buang tertutup. Udara murni terhisap masuk ke dalam selinder diakibatkan kevakuman ruang selinder akibat semakin memperbesar volume karena gerakan torak dari TMA ke TMB. 2. Langkah Kompresi (Compresion) Piston bergerak dari TMB ke TMA dengan keadaan katup hisap dan buang tertutup. Udara murni yang terhisap ke dalam selinder saat langkah hisap, dikompresi hingga tekanan dan suhunya naik mencapai 35 atm dengan temperatur 500 800 0C. 3. Langkah Usaha (Ekspantion) Pada akhir langkah kompresi (beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA), injector (penyemprot bahan bakar) menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar dengan tekanan tinggi (150 - 300 atm). Bahan bakar akan membentuk partikel-partikel kecil (kabut) yang akan menguap dan terbakar dengan cepat karena temperatur ruang bakar yang tinggi (500 - 8000C). Proses pembakaran ini akan menghasilkan tekanan balik kepada piston sehingga akan terodorong ke TMB beberapa saat setelah mencapai TMA. Gaya akibat tekanan pembakaran yang mendorong piston ke bawah diteruskan oleh batang piston (conecting rod) untuk memutar poros engkol (crank shaft). 4. Langkah Pembuangan (Exhaust) Piston bergerak dari TMB ke TMA dengan keadaan katup hisap masuk tertutup dan katup buang terbuka. Gas sisa pembakaran terdorong keluar oleh gerakan piston tersebut. Setelah langkah ini berakhir, langkah

kerja motor diesel 4 langkah (4 tak) akan kembali lagi ke langkah hisap. Proses yang berulang-ulang tersebut disebut dengan siklus motor diesel.

4. General Overhaul Main Engine General Overhoul atau servis besar yaitu pembongkaran dan perakitan kembali serta penggantian komponen komponen mesin secara umum atau hampir semua komponen diganti baru, diharapkan dengan dillakukannya servis besar ini maka performa dari mesin dapat kembali seperti baru dan hasil akhirnya kecepatan kapal kembali seperti perencanaan awal. Time between overhaul ( TBO ) atau rentan waktu yang dibutuhkan oleh mesin untuk melakukan GO tergantung dari pabrikan mesin itu sendiri, umumnya mesin yang bagus memliki TBO 10.000 jam, dari sisi ekonomi, semakin panjang TBO maka jam operasi kapal akan lebih lama yang ber efek menambah pemasukan ke perusahaan, dan biaya yang dilkeluarkan untuk melakukan GO juga akan lebih sedikit dibandingkan dengan mesin yang memiliki TBO pendek. Diesel engine yang digunakan pada kapal pandu Antasena adalah engine merk Cummins 6BTA5.9, untuk menjaga performa mesin ini tidak dianjurkan untuk mengoperasikan mesin pada kecepatan

maksimum bawah torsi puncak. Operasi mesin pada kecepatan maksimum dapat menyebabkan mesin overspeed, sehingga mesin akan mengalami kerusakan yang berat dan harus dilakukan general overhaul. Maintenance/general overhaul diesel engine Cummins 6BTA5.9 dilakukan dengan step-step sebagai berikut; 1. Prosedur maintenance harian - Coolant Level Check - Fuel Water Separator Drain - Marine Gear Check - Sea Water Strainer Clean 2. Prosedur maintenance setiap 75 hari atau interval 3 bulan

- Air Cleaner Restriction Check - Battery Check - Drive Belts Check - Electrical Connections Check - Engine Hoses Check - Sea Water Hoses Check - Zinc Anode Inspect 3. Prosedur maintenance setiap 300 jam atau interval 1 tahun - Aftercoller Flush - Air Cleaner Element Clean - Air Intake Piping Inspect - Engine Coolent Heater Check - Coolant Antifreeze Check - Engine Harness Check - Fuel Filter (Spin - On Type) Change - Fuel Water Separator Element Replace - Lubricating Oil and Filters Change - Marine gear Oil Change - Marine Gear Oil Cooler Flush - Radiator pressure Cap Check - Sea Water Heat Exchanger Flush - Sea Water Pump Inspect 4. Prosedur maintenance setiap 600 jam atau interval 2 tahun - Cooling Fan Belt tensioner Check - Cooling System Flush - Overhead Set Adjust - Vibration Damper, Rubber Inspect - Vibration Damper, Viscous Inspect Untuk tahun-tahun berikutnya ketika performa engine semakin menurun dari kondisi semula, maka perlu dilakukan general overhaul

atau pembongkaran engine secara menyeluruh untuk mengetahui kondisi internal engine.

H.

METODOLOGI PENELITIAN 1. Bentuk Penelitian


Start

Pelaksanaan OJT

Studi Literatur

Observasi

Pengambilan Data

Pengamatan

Performa sebelum GO

Performa setelah GO

Analisa Data/Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Pembuatan Laporan

Selesai

S i l e s i

Gambar 3. Flowchart Penelitian

2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama pelaksanaan OJT di PT. BKI mulai dari tanggal 8 Maret 2012 8 Juni 2012 3. Tempat Penelitian Tempat penelitian untuk mengambil data adalah kapal pandu Antasena di perairan Tanjung Perak. 4. Tahapan Penelitian Tahap tahap penelitian adalah sebagai berikut: 1. Studi Literatur Penulisan field project ini dibuat berdasarkan literatur terhadap topik pembahasan yang diangkat, baik itu bersumber dari buku teks jurnal dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang mendukung dalam mengetahui daya engine pada dua kondisi sebelum dan sesudah general overhaul. 2. Observasi Tahap observasi bertujuan untuk mengetahui semua data spesifikasi teknis KP. Antasena seperti principal dimension dan main engine beserta komponennya. Observasi dilakukan dengan

mencermati objek dan wawancara di lapangan. 3. Perancangan Pendataan Tahap perancangan pendataan menghasilkan parameter dari hasil observasi, alat ukur yang digunakan, tabel spesifikasi teknis dan tabel pengambilan data. 4. Pengambilan Data Tahap pengambilan data dilakukan secara langsung dengan cara melakukan pelatihan pemadaman kebakaran. Hasil yang didapat seperti putaran main engine, tekanan di ruang

bakar

masing-masing

cylinder

liner,

temperatur

engine,

konsumsi bahan bakar, dan exhaust gass dari engine.

5. Analisa Permasalahan Hasil dari pengambilan data dianalisa untuk mengetahui parameter sebagai hubungan sebab dan akibat. 6. Kesimpulan Tahap kesimpulan menjelaskan tentang hasil dari analisa permasalahan. Selain itu juga menjelaskan analisa yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya. I. JADWAL KEGIATAN NO. 1 2 3 4 5 6 Kegiatan Pengajuan Proposal Field Projek Studi Literatur Observasi Pendataan Analisa Permasalahan Penyusunan Laporan Bulan Maret April Mei Juni

J.

DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, 2011. Kapal Tunda (Tug Boat), Kapal Pandu (Pilot Boat), Kapal Kepil (Mooring Boat), Tongkang Air, diambil dari

www.maritimeworld.web.id, Jakarta. Diakses 24 Maret 2012 2. Anonim, 2011. Perawatan dan Perbaikan Mesin Kapal, diambil dari www.bisnis-pelaut.blogspot.com, Jakarta. Diakses tanggal 20 Maret 2012. 3. ____, 2010. Manual Books Cummins 6BTA5.9. Belanda.

4.

Subekti Arief, 2001. Modul Praktek Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Bakar, PT. Pranadnya Paramita, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai