=
HMTL-ITB (1990)
Model ini berdasarkan pada asas keseimbangan statis yang dibangun
berdasarkan formulasi empiris yang menghitung dimensi sumur resapan
yang mendasarkan konsep V. Breen bahwa hujan terkonsentrasi adalah
90% dan konsep Horton bahwa air yang meresap alami adalah sebesar
30% jadi yang harus diresapkan adalah sebesar 70% maka formula:
( )( ) { } 6 / / 179 . . 4 / . 9 , 0 . 7 , 0 .
2 24
p d R A
j
dengan:
H = tinggi air dalam sumur (m)
At = luas bidang atap (m2)
d = dimensi sumur (0,80 1,40 m)
p = Faktor perkolasi (menit/cm)
R24j = curah hujan terbesar dalam 24 jam (mm/hr)
0,7 = air hujan yang diresapkan sebesar 70% (Horton)
0,9 = hujan terkonsentrasi sebesar 90% (V.Breen)
1/6 = faktor konversi dari 24 jam ke 4 jam (V.Breen)
( )( ) { }
1000 . . 4 /
6 / / 179 . . 4 / . 9 , 0 . 7 , 0 .
2
2 24
d
p d R A
H
j
t
=
Secara teoritis, volume dan efisiensi sumur resapan dapat
dihitung berdasarkan keseimbangan air yang masuk kedalam
sumur dan air yang meresap kedalam tanah dan dapat ditulis
sebagai berikut:
J O T
1 O
N U S
9 8 8
`
|
|
|
= exp 1
FKT Q
H
dengan,
H : tinggi muka air dalam sumur (m)
Q : debit air masuk (m3/j)
F : faktor geometrik (m)
K : koefisien permeabilitas tanah (m/j)
T : Durasi Dominan Hujan (j)
R : Radius sumur (m)
)
`
\
|
=
2
exp 1
R
FKT
FK
Q
H
+
|
\
|
+
+
+
=
1
2
2 ln 2
2
2
R
L
R
R L
Ln
R L
F
(
(
+
|
\
|
+
=
1 ln
2
2
R
L
R
L
L
F
( )
(
(
+
|
\
|
+
+
+
=
1
2
ln
2 ln 2
2
R
L
R
R L
R L
F
8. Dasar setengah bola, dinding bawah sumur
porus dan seluruh lapisan tanah porus
menurut Sunjoto (1996)
9. Dasar rata, dinding bawah sumur porus dan
seluruh lapisan tanah porus menurut Dachler
(1936)
Sedangkan menurut Sunjoto (1996)
(
(
+
|
\
|
+
+
+
=
1
2
2
ln
2 ln 2
2
2
R
L
R
R L
R L
F
(
(
+
|
\
|
+
=
1
2 2
ln
2
2
R
L
R
L
L
F
(
+
=
) 2 ln ( 2 R L
F
10. Dasar setengah bola, seluruh dinding sumur
porus dan seluruh lapisan tanah porus
menurut Sunjoto (1996)
11. Dasar rata, seluruh dinding sumur porus dan
seluruh lapisan tanah porus menurut Sunjoto
(1996)
(
(
+
|
\
|
+
+
=
1
2
2
ln
2
R
L
R
R L
F
(
(
+
|
\
|
+
+
+
=
1
5
2
5
) 2 ( 2
ln
2 ln 2
2
2
R
H
R
R H
R H
F
(
(
+
|
\
|
+
+
+
=
1
5
2
5
) 2 ( 2
ln
) 2 ln ( 2
2
R
H
R
R H
R H
F