Anda di halaman 1dari 1

Ekosistem Kars Sebagai Sumberdaya Kebumian Dan Sumberdaya Nasional Ditulis oleh: Ir. Srijono, S.

U - dicetak Selasa, 30 Maret 2004 - 04:07:43 WIB Kars dapat dipastikan sebagai salah satu jenis morfologi atau bentuklahan (landform). Padanya hidup dan berkembang berbagai jenis flora maupun fauna, sehingga kars dipandang sebagai ekosistem Ekosistem Kars Sebagai Sumberdaya Kebumian Dan Sumberdaya Nasional* Ir. Srijono, S.U** EKOSISTEM KARS Kars dapat dipastikan sebagai salah satu jenis morfologi atau bentuklahan (landform). Padanya hidup dan berkembang berbagai jenis flora maupun fauna, sehingga kars dipandang sebagai ekosistem CIRI MORFOLOGI TOPOGRAFI KARS Topografi ini dari kejauhan menampakkan morfologi bukit-bukit kerucut (Gambar 1) dengan variasinya, antara lain sinusoidal atau disebut juga pepino (istilah Amerika Selatan), lereng nyaris tegak (tower karst). Selain bentuk-bentuk positif tersebut, dapat diidentifikasi bentuk negatif yang mudah dilihat melalui media peta topografi, foto udara, atau citra penginderaan jauh/ indraja (Srijono, 1987). Bentuk negatif yang dimaksud adalah cockpit/ dolin (bentuk bundar, Gambar 2a), uvala (lebih besar dibanding dengan dolin), dan polje (luas, memanjang, terkendali oleh struktur geologi), lorong lembah tidak teratur (labyrinth karst), puncak topografi mirip baret (barret karst ?, khas di bagian barat Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul DIY) Pada posisi pengamatan lebih dekat tampak morfologi lapies (bongkah/ blok in situ batugamping), pinnacle (menara kecil, rendah), dan mulut gua kars, kadang-kadang dihiasi stalaktit & stalagmit. Morfologi sejenis dari gua adalah jembatan alam (natural bridge) apabila relatif pendek, dan apabila panjang disebut terowongan alam (natural tunnel) serta sungai bawah tanah (subdrainage), lebih panjang dan di lantai dialiri air. Ciri morfologi permukaan batugamping terkarstifikasi menurut Bloom (1978) menghasilkan bentuk depresi soliter (solution pitch), atau sebagai alur (split, runnel, trench; periksa Gambar 2b). Selain itu, khas terbentuk lubang dalam berbagai ukuran (millimeter-puluhan meter). Pada dasar sungai bawah tanah terbentuk endapan, disebut speleotem. Bertitik tolak dari cabang ilmu kebumian yaitu Geomorfologi, maka ekosistem kars diklasifikasi atas dasar tinjauan keterpetaannya dengan menggunakan peta dasar skala 1:25.000, temuan pembentukannya dengan datum permukaan tanah, perkembangan pembentukan morfologi, kemiripan bentukan, atau posisi lintangnya (Tabel 1) ===> ( Bersambung ke Metode Pengkajian )

Anda mungkin juga menyukai