Anda di halaman 1dari 106

Perancangan g Jig & Fixture

Tool Design T lD i
Adalah suatu proses dimana proses desain dan pengembangan dari p g g tool,metode dan tehnik dalam meningkatkan efisiensi dan p g produktivitas dari suatu proses manufaktur

Tujuan dari t l design T j d i tool d i


Menyediakan tool yang sederhana dalam pengoperasiannya tapi dapat memaksimalkan efisiensi. Menurunkan biaya produksi dengan memprodusi part dengan biaya serendah mungkin mungkin. Mendesain suatu alat yang membantu proses produksi dengan kualitas yang terjaga. Dapat menaikan volume produksi dengan menggunakan peralatan/mesin yang ada. Desain dilakukan dengan memasukan unsur foolproof/Pokayoke. Pemilhan material yang sesuai dengan kegunaan tool,yang bertujuan untuk menambah umur penggunaan penggunaan. safety

Tool design in T l d i i manufacturing f t i


1. Drawing 2. Spesifikasi Kebutuhan produk Product designer

Team Title

1. Process Planning 2. 2 Machine 3. Tool 4. Jig & Fixture 5. Cutting Tool 6. Inspection tool

Process Design g Process Engineer

Tool Design g Tool designer

Team Title

Tugas tool designer T t ld i


Design Supervision Procurement Inspection I ti

Syarat tool designer S tt ld i


Menguasai gambar teknik Mengerti akan pemilihan bahan & proses Mengerti akan teknologi,metode,tools, tehnik proses manufaktur yang termodern. Creative C ti mechanical ability. h i l bilit Mengerti akan prinsip dasar tool making. Pengetahuan di bidang matematika terutama matematika, trigonometri

Jig Fixture Ji & Fi t


Jig adalah suatu alat bantu untuk mengarahkan dan mengontrol alat p g g potong g pada suatu proses pengerjaan, sehingga kesamaan bentuk dari part dapat terjamin. p p j Fixture adalah alat bantu untuk memegang dan menepatkan komponen pada suatu proses pengerjaan.

Jig & Fixture


Pemakaian Jig & Fixture
Assembling Boring Broaching Drilling Forming Gauging G i Grinding Heat treating Honing Inspecting Lapping Milling Planing Sawing Shaping Stamping St i Tapping Testing Turning Welding

Jig & Fixture


I. Pertimbangan pemakaian Jig & Fixture Jumlah komponen yang akan diproduksi Efektifitas dibandingkan dengan pengerjaan manusia Kualitas komponen yang relatif akurat Material dan standar part penunjang

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
1.Locating Dalam melakukan proses desain p p perlu diperhatikan penempatan benda kerja yang harus tepat dan sesuai dengan toleransi yang di t l i disyaratkan. tk Bagian yang mengalami proses clamping harus j l h jelas.

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
2. Clamping Clamping adalah bagian yang harus diperhatikan dalam proses d di h tik d l desain,karena i k besar gaya clamping yang diterapkan harus mampu menahan gaya potong yang terjadi. Gaya clamping yang diterapkan tidak boleh merusak benda kerja. Sederhana dan cepat dalam pengoperasian

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
3. Handling Dalam proses desain handling dari sebuah ji & fi t b h jig fixture dih diharapkan k sederhana dalam penanganannya, dengan kata lain desain tersebut harus memerhatikan : Bobot dari jig & fixture, dibuat seringan mungkin Kesesuaian dengan bentuk anatomi manusia

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
4. Clearance Pertimbangan variasi dari dimensi p g part yang akan dikerjakan ( terutama untuk casting,forging part ) Selain itu clearance dapat diartikan juga sebagai ruang untuk pembuangan dari scrap h il proses permesinan hasil i

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
5. Material Pada umumnya material yang digunakan lebih keras, k l bih k karena untuk menjaga t k j keausan dari material.( carbon steel, die steel ,dll ) Penggunaan material yang lebih lunak dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kerusakan pada benda kerja ( nylon, fibre dll )

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
6. Toleransi Dalam proses p p pendesainan, designer g wajib memperhatikan faktor toleransi dari benda kerja. Pada umumnya toleansi berkisar antara 20% hi b ki t hingga 50% d i dari toleransi benda kerja. Untuk U t k mempermudah bi d h biasanya digunakan 30% dari toleransi benda kerja.

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
7. Rigidity ,stability Rigidity & stability berarti benda kerja g y y j mampu stabil dalam posisinya dan mempunyai repeatability yang baik dalam proses pemasangan d dan k konstruksi d i t k i dari jig & fixture kokoh dalam menerima gayagaya dari luar luar.

Jig & Fixture


II. Syarat-syarat dalam mendesain
8. Safety Dalam proses desain harus diingat bahwa p g desain tersebut aman untuk : Benda kerja Mesin Alat potong dan p p g penunjang lainnya j g y Pemakai atau manusia

Jig & Fixture


III. Location of the work piece Suatu hal yang penting dalam p perancangan dan sistem j g g jig&fixture adalah penempatan benda kerja yang akurat dan g tidak bergerak

Jig & Fixture


III.I. Locating ( case 1 )
Dalam kasus ini benda kerja mempunyai spesifikasi sesuai dengan gambar disamping, t t k b i mana yang di i tentukan bagian terbaik untuk dijadikan basic locating ( datum ), jika proses yang akan dilakukan adalah drilling lubang C ?

Jig & Fixture


III.I. Locating ( case 2 )
Manakah dari bagian-bagian dari benda kerja disamping yang paling b d k j di i li baik untuk dijadikan datum posisi?

Jig & Fixture


III.I. Locating
Dalam penempatan benda kerja, secara mendasar perlu diperhatikan adalah menghilangkan kemampuan gerak dari benda kerja maupun jig & fixture, atau yang biasanya disebut dengan elimination of six degrees of freedom

Jig & Fixture


III.I. Locating

Jig & Fixture


III.I. Locating (2 pin )
Pemasangan 2 buah pin dapat menahan gerak translasi a-a,b-b, dan gerak rotasi sedangkan rotasi, gerakan translasi c-c akan ditahan oleh gaya cekam dari atas dan plat bawah ( fixture plate )

Jig & Fixture


III.I. Locating ( pin )
Pemasangan pin pada area tengah dapat menahan gerak translasi a a b b sedangkan a-a,b-b, gerak rotasi akan ditahan oleh 2 buah pin pada sisi luar benda, sedangkan gerakan translasi c-c akan ditahan oleh gaya cekam dari atas dan plat bawah ( fixture plate )

Jig & Fixture


III.I. Locating ( Nesting )
Pemasangan nest dapat menahan gerakan translasi maupun rotasi pada semua sumbu,kecuali gerakan translasi c-c yang akan ditahan oleh pencekam dan plat bawah

Jig & Fixture


III.I. Locating ( Nesting )

Jig & Fixture g


III.I. Locating ( Nesting )

Nest adalah suatu sistem yang dapat melokasikan benda kerja. Bentuk dari j konstruksi nest adalah sbb :
1. 2. 3. 3 4.

Cavity nest Pocket nest Partial pocket nest Pin nest

Jig & Fixture


III.I. Locating ( Nesting ) 1. Cavity nest
+ Benda kerja aman pada dudukannya. + Penahan tidak perlu dibuat sekeliling benda kerja. + Diberi alur pembebas untuk removal benda kerja. + Konstuksi dibuat permanen - Relatif mahal
BENDA KERJA

Jig & Fixture


III.I. Locating ( Nesting ) 2. Pocket nest
+ Benda kerja aman pada dudukannya. + Penahan tidak perlu dibuat sekeliling benda kerja. + Diberi alur pembebas untuk removal benda kerja. + Konstuksi dibuat semi permanen - Perlu ada plat tambahan
BENDA KERJA POCKET

REMOVAL

Jig & Fixture


III.I. Locating ( Nesting ) 3. Partial pocket nest
+ Benda kerja aman pada dudukannya. j y + Penahan tidak perlu dibuat sekeliling benda kerja. + Terdiri dari 2 atau lebih nest nest. + Removal lebih mudah.
BENDA KERJA PARTIAL POCKET NEST

Jig & Fixture


III.I. Locating ( Nesting ) 4. Pin nest
+ Pin ditempatkan pada posisi yang ekstrim + Penahan berupa garis ( line contact )
LOCATING PIN BENDA KERJA

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )
Pada benda kerja yang mempunyai kontur yang agak rumit, slot, atau lubang, proses melokasikan benda kerja dapat digunakan dengan menggunakan pin,baik sebagai locator maupun support.

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )
Jenis Jenis Pin

Penggunaan pin
Datum Z Penahan gaya

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )
A

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )
Proses penempatan pin terhitung rumit, kepresisian dituntut dalam hal 1. Dimensi pin ( ) 2. Dimensi lubang ( ) 3. Dimensi posisi lubang Untuk mempermudah biasanya pin eksentrik dipergunakan dipergunakan.

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin ) Trick 1 :
Diperlukan adanya chamfer/radius pada bagian atas ( lead ) untuk mempermudah masuknya benda kerja Adanya bagian untuk meghindari burrs yang terdapat pada benda kerja

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin ) Trick 1 :
Desaian camfer dapat dimodifikasi seperti gambar disamping ,dan dapat dilakukan perhitungan dengan rumus sbb:

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin ) Trick 2 :
Gesekan akan semakin besar sebanding dengan luas penampang, jika semua bagian dari pin mengalami sentuhan langsung dengan part, maka kemungkinan akan terjadi kesulitan dalam proses pemasangan dan pelepasan, pelepasan maka diperlukan bagian bebas untuk mengurangi resiko tersebut

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin ) Trick 3 ( diamond pin ) :
Saat kita menggunakan 2 buah pin sebagai locator, maka salah satu dari 2 pin tersebut sebaiknya memakai desain diamond pin. Pin utama ( Principal pin ) menjaga posisi dari part, sedangkan diamond pin mempermudah proses loading/unloading part. Selain itu diamond pin juga dapat berfungsi jika jarak dari 2 buah lubang bervariasi. ( biasanya diameter diamond pin lebih kecil 8% ).

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )
Design of diamond pin

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )
Design of diamond pin

Jig & Fixture


III.II. Locating ( Pin )
Design of diamond pin ( case 1 ) Hitung diameter dari diamond pin jika jarak antar lubang = 45 0.15, dengan diameter lubang benda kerja 55.550 / 55.596, W=2!
Untuk Suaian digunakan H7/f6 maka H7/f6, digunakan toleransi f6, maka ukuran menjadi 55.538f6 55 538f6 Atau 55.538 -0.049
-0.03

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )
Centering merupakan pengembangan dari metode locating, pada intinya benda kerja diarahkan ke titik pusat benda kerja, dari satu arah , dua arah, atau tiga arah secara bersamaan Hal ini arah bersamaan. diperlukan dalam mendistribusikan besarnya gaya dalam proses pengerjaan. Pada dasarnya ada 3 methode centering, yaitu : 1. Angular block 2. 2 Linkage controlled cetralizer 3. Self centering chuck

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )
Skema pemakaian locator dan centralizer

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


III.III. Locating ( Centralizer )

Jig & Fixture


IV. Clamping
Clamping atau pencekaman pada benda kerja sangat diperlukan apabila sistem support dan centering kurang memadai dalam menahan gaya selama proses pengerjaan. Prinsip - prinsip dari proses clamping
Posisi, posisi dari gaya clamping atau p ,p g y p g pencekaman harus diletakan pada benda kerja yang mempunyai support di bawahnya. Bila beda kerja tidak mempunyai support maka, hal seperti gambar akan terjadi.

Jig & Fixture


IV. Clamping
Kekuatan, k k t dari clamping sesuai d K k t kekuatan d i l i i dengan syarat d t desain adalah i d l h tidak merusak benda kerja, tetapi sanggup menahan gaya gaya yang terjadi atau timbul akibat proses pengerjaan ( terutama dalam proses p permesinan seperti miling, bubut, drilling, dll ) p g, , g, ).Untuk benda kerja y g j yang terbuatdari material rapuh, kondisi gaya pencekaman harus dibuat menyebar luas dan merata pada benda kerja, sedangkan untuk material yang lunak biasanya digunakan material yang lunak pula sebagai bantalan, bantalan seperti nylon atau fiber untuk mencegah terjadinya dent pada fiber, benda kerja. Produktivitas, penggunaan metode clamping diusahakan menghindari pe ggu aa penggunaan metode manual ya g menggunankan kunci pas/spa e etode a ua yang e ggu a a u c pas/spanner tambahan yang memakan waktu lama, penggunaan hand knobs, knurled screws, handwheels dan handle seperti contoh gambar dapat membantu mengurangi waktu pencekaman.

Jig & Fixture


IV. Clamping

hand wheel

Terkadang penggunaan pegas / per dilakukan untuk mempercepat proses clamping / unclamping

Jig & Fixture


IV. Clamping
Kelelahan K l l h operator, semakin lama pekerjaan manual dil k k t ki l k j l dilakukan, maka k dapat memperlambat kecepatan kerja dari operator yang mengerjakan. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan kesalahan dan tidak p produktifnya suatu p y proses, maka p gg , penggunaan p perlengkapan hidraulik g p dan pneumatik yang dipadukan dengan teknik pencekaman merupakan pilihan bagi para design engineer akhir-akhir ini.

Metode clamping
One side clamping, adalah metode pencekaman satu sisi dengan menggunakan strap, baut, mur,dll sebagai alat bantunya.

Jig & Fixture


IV. Clamping
Two side clamping, pecekaman 2 sisi T id l i k i i benda kerja, dapat disisipkan plat tambahan untuk mencekam beberapa benda sekaligus, b ik secara l k li baik langsung maupun tidak langsung. Centering l C t i clamping, pencekaman yang i k dilakukan dengan memusatkan gaya pencekaman ke arah titik pusat benda. Self Clamping, pecekaman yang terjadi dengan memanfaatkan berat dari benda kerja ataupun gaya dari luar.

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )
Dalam melakukan proses d D l l k k desain t t i tentunya di l k d t t t diperlukan data tentang b besarnya gaya potong yang terjadi pada setiap proses, untuk menentukan besarnya gaya clamping yang diterapkan dalam desain . A. Drilling

Fc A D H Vc Kc Mc Q Pc

gaya potong Luas area potong diameter tool sudut potong luas area kontak/tebal kontak kecepatan potong kecepatan potong spesifik momen potong debit chip p daya potong

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )

Drill type N;H;W (=118..130)

h h= 0,43 . f 0 43 (Milling) (Turning) (Drill)

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )
Contoh soal
Jika benda kerja terbuat dari C 45 dan Vc = 75 mm/min, tentukan C1,C2 dan Kc dalam proses turning !

( dari tabel )

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )
Contoh soal
Materia 37MnSi5 akan didrilling dengan diameter lubang 16 mm, Vc 12 m/m, dan f 0,18, tentukan h, Fc, Mc dan Kc!

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )
B. Turning / Lathe

Fc A D H

gaya potong Luas area potong diameter tool Sudut potong luas area kontak/tebal kontak Vc kecepatan potong Kc kecepatan potong spesifik Mc momen potong Q debit chip Pc daya potong F feed rate/turn

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )
Untuk nilai Kc lihat tabel

Contoh soal Jika benda k j t b t d i Jik b d kerja terbuat dari 16MnCr5 dan Vc = 16 mm/min, a= 5 mm,f = 0.32, x= 75 ,tentukan h, Kc,A,Fc dan Pc!

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )
C. Milling

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )

/h

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )
Contoh soal Material 16MnCr5 di milling dengan g g diameter cutter 160 mm, z=12 ae=120mm, ap= 6 mm, fz= 0,2 Vc=85mm/min, tentukan n, vf, ,A,Kc,Fc,Q,Pc/Pmot ! A Kc Fc Q Pc/Pmot

Jig & Fixture


IV. Clamping ( perhitungan gaya )

Anda mungkin juga menyukai