Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang Dalam beberapa dasawarsa ini perhatian terhadap janin yang menalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan sangat meningkat. Hal ini masih disebabkan tingginya angka kematian perinatal dan neonatal karena masih banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir yang rendah. Kalaupun bayi menjadi dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental. (Mochtar Rustam, 1998, 448) Di negara maju angka kejadian kelahiran bayi prematur ialah sekitar 6 - 7%. Di negara berkembang angka kematian ini lebih kurang 3 kali lipat. Di Indonesia keadian bayi prematur belum dapat dikemukakan disini, tetapi angka kematian di RSCU jakarta sekitar antara 22-24% dari semua bayi yang dilahirkan pada 1 tahun. (IKA 3, 1997, 1052) 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Dengan memberikan asuhan kebidanan pada bayi berat badan lahir rendah diharapkan dapat meminimalkan komplikasi pada bayi. 1.2.2 Tujuan Khusus Diharapkan mahasiswa dapat: 1. 2. 3. 4. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian data pada bayi Mahasiswa mampu melalakukan analisa data untuk BBLR menentukan diagnosa pada bayi BBLR Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada bayi BBLR bayi BBLR

5. 6. 7.

Mahasiswa mampu menyusun rencana askeb berdasarkan Mahasiswa mampu melaksanakan askeb sesuai rencana yang Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil askeb yang telah

diagnosa pada bayi BBLR dibuat pada bayi BBLR dilaksanakan pada bayi BBLR 1.3 Ruang Lingkup Asuhan kebidanan ini di laksanakan sesuai dengan program dan pendidikan tempat praktek yang ditujukan oleh BPS Enny Juniati Amd.keb Sutorejo Timur Surabaya. 1.4 Metode Penulisan a. Study pustaka dengan mempelajari ilmu kebidanan fisiologis dan patologi serta manajemen asuhan kebidanan. b. Study kasus data yang ada pada klien subyektif maupun obyektif. c. Perencanaan masalah dengan menggunakan manajemen 7 langkah. 1.5 Sistematika Penulisan .1 halaman judul .2 lembar pengesahan .3 kata pengantar .4 daftar isi .5 BAB I : 1.1 Pendahuluan 1.2 Tujuan 1.3 ruang lingkup 1.4 Metode penulisan 1.5 sistematika penulisan 6. BAB II : Landasan teori 7. BAB III : Tinjauan kasus 8. BAB IV : Penutup 9. Daftar Pustaka

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep BBLR (bayi prematur) 2.1.1 Pengertian BBLR

WHO (1961) mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat

badan lahir rendah (BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gr pada waktu lahir bukan bayi prematur (Mochtar Rustam 1998, 448)

BBLR adalah bayi yang baru lahir yang berat badannya saat lahir (Sarwono 2002, 367)

kurang dari 2500 gr (sampai dengan 2499 gr)

2.1.2

Etiologi Faktor fakor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan preterm (prematur) atau berat badan lahir rendah adalah: 1. Faktor ibu Gizi saat hamil yang kurang Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat Penyakit menahun ibu: Hipertensi, jantung Faktor pekerja yang terlalu berat Hamil dengan hidramnion Hamil ganda Pendarahan antepartun Komplikasi: hamil: pre-eklamsia / eklamsia, KPD Cacat bawaan Infeksi dalam rahim

2. Faktor kehamilan

3. Faktor janin

4.Faktor yang masih belum diketahui

(Manuaba 186, 1998, 326) 2.1.3 Diagnosis dan gejala klinik 1.Sebelum bayi lahir a. b. c. d. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, portus Pembesaran uterus tidak sesuai tuannya kehamilan Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin Sering dijumpai dengan kehamilan augohidramnion, hidramnion, prematurus dan lahir mati

lebih lamat walaupun kehamilannyasudah agak lanjut hieremsis grandarum 2.Setelah bayi lahir a. b. c. Bayi dengan retardsi pertumbuhan intrauterin Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat tubuhnya (Mochtar Rustam 1998, 450) 2.1.4 Gambaran bayi preterm Sebagai gambaran umum dapat dikemukakan bahwa bayi berat badan lahir rendah mempunyai karakterisik: Berat kurang dari 2500 gr Panjang kurang dari 45 cm Lingkar dada kurang dari 30 cm Lingkar kepala kurang dari 33 cm Umur kehamilan kurang dari 37 mgg Kepala relatif lebih besar Kulit: tipis transparan, rambut lanuga banyak, lemak kulit kurang Otot hipotonik lemah Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea (gagal nafas Ekstrimitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus Kepala tidak mempu tegak

2.1.5

Pernapasan sekitar45-50 kali permenit (Manuaba 186, 1998, 328)

Penilaian bayi baru lahir Penilaian bayi baru lahir dilakukan dengan menggunakan sistem nilai Apgar:

Gejala Denyut bayi Pernapasan Otot Reaksi

0 jantung Tidak ada Tidak ada Lemah terhadap Tidak ada Biru / pucat

1 <100

2 >100 menangis

Lemah, menangis Kuat, lemah Reflek lemah Meninggal Badan merah

kuat Gerak aktif, reflek baik Menangis / Seluruhnya merah

rangsangan Warni kulit

ekstremitas tinggi Asfiks : berat Asfiks : sedang Vigerous baby : : 0 sampai 3 : 4 sampai 6 : 7 sampai 10

(Manuaba 186, 1998, 197) 2.1.6 Penanganan Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR mudah mengalami hipotermi, oleh karena itu bayi prematur harus dirawat di inkubator. Mencegah infeksi dengan ketat BBLR sangat rentan infeksi Makanan bayi prematur Asi merupakan makanan yang paling utama, sehingga Asi-lah yang paling dahulu diberikan dengan sendok secara perlahan-lahan atau dengan cara memasang conde lambung. Permulaan cairan yang diberikan sekitar 50 60 cc / kg BB / hari (Manuaba 186 1998, 329 dan Sarwono 2002, 377)

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan / permasalahan khususnya dalam bidang persalinan. 2.2.1 Mengumpulkan data yang dibutuhkan 1. Identitas : biodata bayi, biodata ibu, biodata ayah 2. Keluhan utama Bayi lahir prematur / cukup bulan ya atau tidak 3. Riwayat antenatal HPHT, TP, ANC 4. Riwayat persalinan 5. Riwayat psikososial dan spiritual 2.2.1.2 Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum, suhu, pernapasan, detak jantung, BB sekarang 2. Pemeriksaan fisik Kepala, ubun-ubun, muka, mata, telinga, mulut, hidung, leher, dada, tali pusat, punggung, ekstremitas, genetalia, anus. 3. Reflek Moro, rooting, graph / plantar, sucking, tonic Neck 4. Antropometri Lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas 5. Eliminasi Miksi, meconiun 6. Pemeriksaan penunjang

2.2.1.1 Data subyektif

2.2.2

Menginterprestasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa /

masalah. Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. 2.2.3 Mengidentifikasi diagnosa / masalah potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial. Berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah diidentifikasi langkah ini membutuhkan antisipasi. Bila memungkinkan dilakukan pencegahan. 2.2.4 Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. 2.2.5 Menyusun Rencana Asuhan yang menyeluruh Dalam rangka ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi dan diantisipasi. 2.2.6 Implementasi Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman 2.2.7 Evaluasi Keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasikan di dalam diagnosa dan masalah.

BAB III

TINJAUAN KASUS I. Pengumpulan Data .A 1. Biodata Tanggal :28 12 - 2007 Nama bayi Umur Tanggal lahir Jam lahir Jenis kelamin Nama ibu Umur Suku / Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Bayi Ny.R : 2 jam : 28-12-2007 : 18.00 wib : laki-laki : Ny.R : 22 tahun : Jawa / Indonesia : Islam : SMP : IRT : Kejawan putih Tambak Surabaya 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan bayi lahir prematur jam 18.00 WIB 3. Riwayat Antenatal Menstruasi Menarch HPHT TP : 12 tahun : 20 MEI 2007 : 27 FEBRUARI 2008 Nama Ayah Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn. J : 24 tahun : Islam : SMA : Swasta : Kejawan Putih Tambak Surabaya Jam : 20.00 WIB Data subyektif

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Ibu mengatakan memerisakan kehamilannya hanya 1x.

4. Riwayat persalinan

Ibu mengatakan melahirkan tanggal 28 Desember 2007 jam 18.00 wib, perempuan, spontan B segera menangis A5 8-9, BB : 1300 gr, PB : 42 cm, ditolong bidan di BPS Eny Juniati Amd.keb Sutorejo Timur Surabaya. 5. Riwayat Psikososial dan spiritual Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya ini Ibu mengatakan keluarga dan suami sangat senang dengan kehamilan ini. B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Umum o o o o o o o o o o o o o o o o o o Keadaan umum Suhu Pernafasan : cukup : 37 0C : 45 x / menit

Detak jantung : 120 x / menit BB sekarang : 1300 gr

2. Pemeriksaan fisik Kepala : Tidak ada caput succedameum, tidak ada chepal hematom Ubun-ubun Muka Mata : fontanela mayor dan minor belum menutup : kemerah-merahan : simetris

Telinga: simetris, tidak ada sekret Mulut : tidak ada labio skizis

Hidung: ada pernapasan cuping hidung Leher Dada Tali pusat Punggung Ekstremetas Genetalia : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid : ada retraksi : tidak ada perdarahan, tali pusat masih basah : Simetris,tidak ada spina bifida : simetris, tidak ada polidaktily dan sindaktily : labia mayor dan minor tertutup

o 3. Reflek o o o o o

Anus Reflek moro

: tidak ada atresia ani :+

Reflek rooting : Reflek graph Reflek sucking: Reflek tonic nekc : 27 cm : 27 cm : 7 cm :+ :+

4. Antropometri o Lingkar kepala o Lingkar dada o Lingkar lengan atas 5. Eliminasi o Miksi : sudah sebanyak 1 x konsistensi cair berwarna jernih o Meconium : sudah sebanyak 1 x konsistensi lunak berwarna hitam 6. Pemeriksaan penunjang Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang II. Assesment / Diagnosa Dx Ds Do : By. Ny R dengan BBLR umur 2 jam : Ibu mengatakan bayi lahir prematur jam 18.00 wib : : cukup : 37 0C : 45 x / menit : 120 x / menit : 1300 gr : (-) : (-)

o Keadaan umum o Suhu o Pernafasan o Detak jantung o BB sekarang o Rooting Reflek o Sucking Reflek III.

Mengidentifikasi Masalah Potensial Potensial terjadinya hipotermi dan asfiksia

10

IV.

Identifikasi Kebutuhan Segera o o o o V. VI. Intervensi Tanggal :29-12-2007 Jam:20.00 WIB o Tujuan Setelah dilakukan asuhan kebidanan 1x24 jam diharapkan tidak terjadi komplikasi dan infeksi o Kriteria Suhu : 370C Pernafasan : 35 x / menit dan teratur BB >2500 gr Reflek rooting (-) Reflek sucking (-) KU baik o Planning Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu R : agar ibu mengetahui pertimbangan bayinya dan merasa tenang Beritahu tanda bahaya BBL R : agar ibu lebih waspada Observasi intake dan Output bayi R : deteksi dini adanya kelainan Observasi TTV R : deteksi dini adanya komplikasi Rawat bayi dalam inkubator Observasi Ku bayi dan rawat bayi dalm inkubator Berikan oksigen Berikan asi atau susu tambahan dengan menggunakan sonde Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian PASI / ASI 50-

60 cc / kg BB / hari atau 80 cc / kg BB (2 jam sekali)

11

R : agar bayi memperoleh keadaan yang hangat sehingga terhindar dari hipotermi Berikan oksigen menggunakan kanul nasal R : diharapakan bayi dapat bernafas dengan normal dan terhindar dari asfiksia Berikan pasi melalui sonde sebanyak 80 cc / kg BB / 2 jam R : diharapkan bayi tidak dehidrasi Rujuk bayi ke rumah sakit R : diharapkan bayi mendapatkan penanganan lebih khusus VII. Implementasi

VIII. Tanggal :28-12-2007 Jam :20.15 WIB 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu KU bayi : cukup TTV : S : 37 C RR: 45 x / menit Detak jantung : 120 x / menit 2. Memberitahu bahaya BBL o o o o o Tidak mau minum Asi Muntah terus menerus Mulut mencucu Kejang Tidak bisa BAB

3. Merawat bayi dalam inkubator 4. Memberikan oksigen menggunakan kanul nasal 5. Memberikan PASI menggunakan sonde sebanyak 80 cc / kg BB / 2 jam 6. Merujuk bayi ke rumah sakit VII. Evaluasi Tanggal S:: 06 11-2006 Jam : 20.30 WIB

12

O : Ku : baik Suhu : 37 RR : 45 x / menit A : By. Ny W dengan BBLR umur 11 jam P : - Rawat bayi dalam inkubator - Observasi intake, output dan perdarahan tali pusat - Berikan PASI sesuai jadwal BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa asuhan bayi baru lahir hendakya langsung dilakukan pemeriksaan fisik yang meliputi kesehatan bayi, pernafasan, warna kulit dan tangisan bayi juga dilakukan pemeriksaan berat badan, panjang badan dan antropometri baru setelah bayi diketahui dalam keadaan abnormal atau bayi dengan berat badan lahir rendah bayi langsung ditempatkan pada inkubator tindakn ini dilakukan untuk mencegah supaya bayi tidak terjadi hipertermi sehingga suhu bayi stabil. 4.2 Saran 1. Bagi pasien Untuk mencapai keberhasilan dalam asuhan kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir rendah, maka di perlukan kerjasama yang baik dengan ibu untuk memecahkan masalah yang timbul. 2. Bagi petugas Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dengan meningkatkan peran bidan dalam tugasnya sebagai pelaksana pelayanan asuhan kebidanan pada bayi dengan berat bdan lahir rendah. 3. Bagi pendidikan

13

Untuk mempertahankan penulis pada saat penulis agar tersusun sebuah tugas atau makalah yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA Manuaba ,IBG. 1998. Ilmu Kebid anan,Penyakit kandungan,dan KB untuk pendidikan Bidan ,Jakarta ,EGC Mochtar ,rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta .EGC Prawiroharjo, sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional .Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta ,Balai Pustaka Sarwono Prawiroharjo

14

DAFTAR ISI Halaman judul Lembar pengesahan Kata pengantar Daftar isi BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar belakan 1.2 Tujuan 1.2.1 1.2.2 Tujuan umum Tujuan khusus

1.3 Ruang lingkup 1.4 Metode penelitian 1.5 Sistematika penulisan BAB II :LANDASAN TEORI 2.1 Konsep BBLR (bayi prematur) 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 Pengertian BBLR Etiologi Diagnosis dan gejala klinik Gambaran bayi preterm Penilaian bayi baru lahir Penanganan

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada BBLR BAB III :TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian data 3.2 Masalah/diagnosa 3.3 Identifikasi masalah/potensial 3.4 Identifikasi tindakan segera 3.5 Intervensi 3.6 Implementasi 3.7 Evaluasi BAB IV : PENUTUP 4.1 Kesimpulan

15

4.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai