Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vicky Indrafusa NPM : 0806455906

Hoop Stress SS 304 dan A 106 Grade B

1.

Hoop stress adalah tegangan yang terjadi pada benda-benda melingkar simetris (pipe, tube, dll). Hoop stress terjadi pada arah melingkar di bidang tegak lurus dengan sumbu longitudinal pipa (Gambar 2). Sedangkan maximum allowable hoop stress merupakan besarnya nilai hoop stress maksimum yang diizinkan saat operasional. Hoop stress memiliki nilai dua kali lebih besar dari longitudinal stress, sehingga hoop stress (maximum allowable hoop stress) menjadi aspek penting dalam menentukan tegangan desain atau tekanan operasi pada pipa.

Gambar 2. Skematis arah hoop stress pada penampang pipa [4]

Persamaan hoop stress (Sumber : ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping Systems, page 7, 94-95)

D = nominal outiside diameter of pipe, in, F1 = hoop stress design factor from Table A842.22 (for pipeline = 0,72) Pe = external pressure, psi Pi = internal design pressure, psi S = specified minimum yield strength, psi Sh = hoop stress, psi T = temperature derating factor from Table 841.116A t = nominal wall thickness, in.

Berdasarkan persamaan hoop stress di atas dapat dilihat bahwa hoop stress merupakan fungsi dari outside diamater, internal dan eksternal pressure, thickness, specified minimum yield strength (SMYS). Masing-masing material memiliki nilai hoop stress yang berbeda, karena pengaruh dari nilai yield strength (sifat intrinsik material). Pipa stainless steel AISI 304 memiliki nilai hoop stress lebih rendah dibandingkan nilai hoop stress dari pipa A-106 Grade B (High Strength Low Alloy Steel). Hal ini dikarenakan nilai yield strength dari pipa SS 304 lebih rendah dibandingkan pipa A-106 Grade B (Tabel 1 dan Tabel 2). Sesuai dengan persamaan hoop stress di atas, nilai hoop stress sebanding dengan nilai yield strength dari material.
Tabel 1. Yield strength A-106 Grade B (Sumber : ASME Sect II Part A, SA-106)

Tabel 2. Yield strength SS 304 (Sumber : ASME Sect II Part A, SA-312)

Nilai yield strength dari A-106 Grade B lebih besar daripada SS 304. Hal ini dikarenakan pada A-106 Grade B terdapat paduan (Cr, Mo, V, Ni, Cu) dalam jumlah kecil, sedangkan pada SS 304 tidak terdapat kandungan Mo dan V (Tabel 3 dan Tabel 4). Adanya kandungan Mo dan V pada A-106 Grade B mempunyai fungsi untuk membentuk endapan karbida (keras dan brittle) yang akan terdispersi dalam matriks, sehingga kekuatan mekanis (yield strength) dari A-106 Grade B akan meningkat dan lebih baik dibandingkan SS 304.

Tabel 3. Komposisi kimia SS 304 (Sumber : ASME Sect II Part A, SA-312)

Tabel 4. Komposisi kimia A-106 Grade B (Sumber : ASME Sect II Part A, SA-106)

Referensi : [1] ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping Systems [2] ASME Sect II Part A Ferrous Materials Specifications [3] http://www.offshore-mag.com/articles/print/volume-70/issue-4/equipment__engineering/addressing-corrosion-in-316-stainless-steel-offshore-piping-instrumenttubing.html [4] http://www.efunda.com/formulae/solid_mechanics/mat_mechanics/pressure_vessel.cfm

Anda mungkin juga menyukai