Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah

Fisika adalah merupakan salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari gejala-gejala alam. Fisika mempunyai banyak pengaruh terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya di bidang pertanian, kedokteran, telekomunikasi, transportasi, alat-alat rumah tangga, bahkan alat-alat perang. Mata pelajaran Fisika sendiri bagi sebagian besar anak didik sampai saat ini masih juga menjadi momok yang menakutkan, karena masih juga dianggap sulit. Di dalam pembelajaran fisika siswa masih banyak mengalami kesulitan, seperti pemahaman terhadap materi tertentu, kesulitan dalam hal matematik yang digunakan, serta tidak tahu di dalam cara memecahkan soal dengan benar. Hal ini dikarenakan di dalam proses pembelajarna fisika selalu dijumpai rumus-rumus yang rumit ataupun terlalu banyak. Rumus yang seharusnya menjadi alat

mempercepat perhitungan soal justru akhirnya mempersulit siswa. Prof Dr Yohanes Surya (2006) memberikan pendapatnya di dalam sebuah seminar nasional yang bertemakan Konsep Pembelajaran MIPA yang Menarik dan Menantang di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, bahwa di dalam pembelajaran fisika lupakan rumus dan perdalam kesulitan belajar,karena pada dasarnya rumus merupakan penurunan dari sebuah konsep. Penyelesaian soal-soal fisika dapat dilakukan dengan mudah jika peserta didik lebih memahami konsep dan tidak terpaku pada rumus. Ketidaksesuaian antara konsepsi siswa dengan konsepsi para ilmuwan atau konsep ilmiah disebut dengan salah konsepsi atau miskonsepsi. Ini berarti ketidakpahaman konsep-konsep fisika secara

benar disebabkan adanya salah konsepsi oleh siswa seperti diungkapkan oleh Euwe van den Berg (1991:1), bahwa salah satu sumber kesulitan belajar fisika yang utama adalah terjadinya miskonsepsi. Menurut Euwe van den Berg (1990:10) salah konsepsi ini disebabkan adanya prakonsepsi yang biasanya muncul dari pengalaman sehari-hari dan biasanya akan sulit sekali dihilangkan. Prakonsepsi merupakan konsep awal yang dibawa oleh siswa sebelum siswa mendapat pembelajaran formal di sekolah dan biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Prakonsepsi ini dapat sesuai dengan konsep ilmiah atau dapat juga tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Pada umunya, siswa menganggap bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang membosankan karena penuh dengan rumus dan perhitungan yang rumit, apalagi jika guru dalam proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah tanpa diselingi metode atau kegiatan lain yang lebih menarik perhatian siswa. Kecenderungan yang terjadi adalah terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar yang verbalistis. Salah satu usaha untuk mengurangi kecenderungan verbalisme dalam proses belajar-mengajar adalah dengan memanfaatkan media pengajaran. Nana Sudjana dan Rifai (1990:3), menjelaskan bahwa media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain media grafis, media tiga dimensi dan media proyeksi. Dari ketiga jenis media tersebut media grafis merupakan media pengajaran yang paling sering digunakan dalam proses belajar mengajar. Contoh media grafis antara lain : gambar, lukisan, foto, skema, dll. Contoh media grafis yang lain yaitu Komik. Komik merupakan media yang unik, sebab kita ketahui komik yang merupakan bacaan yang disenangi oleh hampir semua orang dan masih jarang digunakan untuk media pengajaran. Menurut Nana dan Rifai (1990:68), komik merupakan suatu bentuk bacaan dan orang akan membacanya tanpa harus dibujuk. Dengan demikian untuk pengajaran fisika yang menggunakan komik

fisika, siswa akan merasa tertarik untuk membacanya. Rasa tertarik tersebut dapat menumbuhkan rasa senang untuk lebih menekuni fisika. Komik merupakan salah satu bentuk cerita dalam urutan gambargambar yang berhubungan erat. Pada umumnya cerita-cerita komik merupakan cerita fiksi khayal. Untuk komik yang digunakan dalam pengajaran fisika, maka komik tersebut merupakan komik dengan alur cerita berupa alur konsep fisika. Setelah membaca komik tersebut diharapkan siswa dapat mengambil kesimpulan tentang suatu konsep fisika yang diceritakan oleh komik tersebut. Sehingga miskonsepsi yang terjadi pada siswa bisa tereduksi. Di dalam bidang fisika, miskonsepsi hampir meliputi semua subbidang yang ada seperti mekanika, optika dan gelombang, panas dan termodinamika, listrik dan magnet fisika modern serta tata surya. Kita ambil contoh miskonsepsi pada materi mekanika tentang percepatan gravitasi, kebanyakan siswa mengatakan bahwa benda dengan massa yang lebih besar akan jatuh lebih cepat daripada benda yang massanya ringan pada peristiwa gerak jatuh bebas. Materi kinematika gerak partikel merupakan salah satu materi fisika yang diberikan pada siswa kelas XI semester 1. Kinematika sendiri merupakan salah satu bagian mekanika yang menempati urutan teratas dari bidang-bidang fisika yang mengalami miskonsepsi. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi kinematika gerak partikel mempunyai tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan mampu untuk menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan menggunakan vector. Mengingat bahwa miskonsepsi merupakan salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar maka penggunaan media pengajaran untuk menguranginya mutlak diperlukan. Salah satu opsi yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan media grafis atau lebih spesifik menggunakan media komik. Penelitian ini ingin mengetahui apakah media grafis berupa

komik dapat mengurangi miskonsepsi yang terjadi pada siswa untuk materi Kinematika.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan pada penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi-materi fisika. 2. Pembelajaran fisika masih kurang memperhatikan prakonsepsi yang dimiliki oleh siswa. 3. Terjadinya miskonsepsi pada siswa di hampir semua subbidang fisika, seperti mekanika, optika dan gelombang, panas dan termodinamika, listrik dan magnet fisika modern serta tata surya. 4. Apakah siswa mengalami miskonsepsi pada materi Kinematika? 5. Apakah media komik dapat dalam proses belajar mengajar fisika. 6. Apakah media komik dapat digunakan sebagai alternatif usaha perbaikan (remediasi) miskonsepsi materi Kinematika ?

C. Batasan Masalah

Dengan adanya keterbatasan peneliti baik berupa tenaga, waktu, dana , maupun kemampuan mengungkapkan permasalahan maka penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI-IA.semester gasal SMA Negeri 2 Wates dengan mengambil materi kinematika gerka pertikel. Penelitian ini terfokus pada proses pembelajaran fisika dengan

menggunakan media pengajaran berupa komik fisika. Permasalahan yang diteliti meliputi bagaimana konsepsi awal yang dimiliki siswa dan

miskonsepsi-miskonsepsi yangterdapat pada siswa, serta bagaimana pengaruh penggunaan media grafis berupa komik fisika untuk mengurangi miskonsepsi yang terjadi pada siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalh yang telah dikemukakan, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengetahuan awal yang dimiliki siswa untuk materi Kinematika gerak partikel? 2. Miskonsepsi apa saja yang terdapat pada diri siswa pada materi Kinematika gerak partikel? 3. Apakah penggunaan media komik fisika dapat mengurangi miskonsepsi pada siswa untuk materi Kinematika gerak partikel?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Pengetahuan awal yang dimiliki siswa untuk materi Kinematika gerak partikel. 2. Miskonsepsi apa saja yang terdapat pada diri siswa pada materi Kinematikas gerak partikel. 3. Adakah pengaruh penggunaan media komik fisika dalam mengurangi miskonsepsi pada siswa untuk materi Kinematika gerak partikel

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi siswa, penggunaan media komik fisika dapat mereduksi miskonsepsi serta meningkatkan penguasaan konsep siswa. 2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk mereduksi miskonsepsi yang terjadi pada siswa untuk materi Kinematika gerak partikel.

MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA SISWA UNTUK MATERI KINEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK FISIKA

Disusun Oleh:

ASRO DANA FEBRIANSYAH

(09302241036)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

Anda mungkin juga menyukai