SGPT
Lebih spesifik untuk kerusakan hati Enzym ini dibuat dalam sitoplasma sel hati ( hepatosit )\ efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler Setiap jenis peradangan / kerusakan hati dapat menyebabkan peningkatan SGPT. Misal: pada hepatitis karena virus, obat,alkohol, penyakit pada saluran empedu
Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat menurunkan kadar Trauma pada proses pengambilan sampel akibat tidak sekali tusuk kena dapat meningkatkan kadar Hemolisis sampel Obat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik (klindamisin, karbenisilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, mitramisin, spektinomisin, tetrasiklin), narkotika (meperidin/demerol, morfin, kodein), antihipertensi (metildopa, guanetidin), preparat digitalis, indometasin (Indosin), salisilat, rifampin, flurazepam (Dalmane), propanolol (Inderal), kontrasepsi oral (progestin-estrogen), lead, heparin. Aspirin dapat meningkatkan atau menurunkan kadar.
SGOT
Dibuat dalam mitochondria Ditemukan pada hati, jantung, ginjal, dan otak Peningkatan terjadi bila terjadi kerusakan selaput/ parenchim hati Dianggap ada kelainan faal yg berarti apabila nilai SGOT lebih besar dari 2 kali nilai Normal yg tertinggi Kadar SGOT sangat tinggi > 1000u/l terdapat pada hepatitis fulminan, nekrosis hati berat, dan hepatitis viral akut
Hasil meningkat sedang ( 100 400 u/l ): pada miokarditis, kardiomiopati, septikemia, malaria Kondisi yang meningkatkan kadar SGOT/AST : Peningkatan tinggi ( > 5 kali nilai normal) : kerusakan hepatoseluler akut, infark miokard, kolaps sirkulasi, pankreatitis akut, mononukleosis infeksiosa Peningkatan sedang ( 3-5 kali nilai normal ) : obstruksi saluran empedu, aritmia jantung, gagal jantung kongestif, tumor hati (metastasis atau primer), distrophia muscularis Peningkatan ringan ( sampai 3 kali normal ) : perikarditis, sirosis, infark paru, delirium tremeus, cerebrovascular accident (CVA) Hasil sedikit meningkat ( < 100 u/l ): pada sirosis hati, penyakit otot, infark paru, perikarditis
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium : Injeksi per intra-muscular (IM) dapat meningkatkan kadar SGOT/AST Pengambilan darah pada area yang terpasang jalur intra-vena dapat menurunkan kadar SGOT/AST Hemolisis sampel darah Obat-obatan dapat meningkatkan kadar : antibiotik (ampisilin, karbenisilin, klindamisin, kloksasilin, eritromisin, gentamisin, linkomisin, nafsilin, oksasilin, polisilin, tetrasiklin), vitamin (asam folat, piridoksin, vitamin A), narkotika (kodein, morfin, meperidin), antihipertensi (metildopa/aldomet, guanetidin), metramisin, preparat digitalis, kortison, flurazepam (Dalmane), indometasin (Indosin), isoniazid (INH), rifampin, kontrasepsi oral, teofilin. Salisilat dapat menyebabkan kadar serum positif atau negatif yang keliru.
Prinsip Reaksi
2-oxaloglutarat + L- alanine Pyruvat + NADH + H+
LDH GPT
L- glutamate + pyruvat
L- lactate + NAD+
Prinsip Reaksi
2-oxaloglutarat + L- aspartat Oxaloacetate + NADH + H+
GOT
MDH
Cara kerja
1. Inkubasi reagen pada cuhu 37C 2. Pipet 100 l sampel ke dalam tabung, inkubasi pada suhu 37C ( 15 ) 3. Siapkan fotometer : 340 nmHg P : K20 F : 1745 4. Bilas kuvet, keringkan, tekan ZERO matikan pump ( Blanko udara )
5. Pipet 1000 l, hidupkan stopwatch, campur, masukkan ke dalam cuvet, tutup cuvet 6. Setelah 1 menit, tekan RESULT 7. Baca hasil
Meningkat pada:
Perlemakan hati ( Fatty liver ) Sumbatan pada saluran empedu( cholestasis) Infeksi kantong empedu ( cholecystitis ) Penyakit hati (sirosis, hepatitis, fatty liver, tumor hati ) Konsumsi obat ( verapamil, carbamazepine, penytoin, erythromycin, allopurinol, ranitidine ) Penyakit tulang ( Pagets disease, fraktur, osteosarcoma, multiple myeloma, myelofibrosis, osteomalacia, defisiensi Vit D) Penyakit pada ginjal Hipothyroidisme primer Policytemia vera
Menurun pada
Malnutrisi Defisiensi Mg Kretinisme Anemia pernisiosa ( defisiensi vit B12 ) Anemia aplastik CML ( Chronic Myeloid Leukemia )
p-Nitrophenylphosphate + H2O
phosphate + p-nitrophenol
Pengukuran
: 405 nm Hg Program : K20 Faktor : 2751 Pengukuran terhadap Blanko Udara Suhu pemeriksaan : 25C, 30C atau 37C
Prosedur:
Pipet ke dalam kuvet 25C, 30C, 37C
Sampel 20 l Reagen 1000 l Campur, pada saat yg sama hidupkan stopwatch, baca absorbance setelah 1 menit. Baca kembali absorbance setelah tepat 1, 2, dan 3 menit
Nilai Normal
Temperatur
Wanita Pria Anak s/d 15 th Anak s/d 17 th
25C U/l
40 190 50 190 s/d 400 s/d 300
30C U/l
49 232 61 232 s/d 488 s/d 366
37C U/l
64 306 80 306 s/d 644 s/d 483