Anda di halaman 1dari 3

Nama :

Eni Kusumawati Etika Wahyu Vitasari Finna Febiana

1040911038 1040911044 1040910052

Kelas/Kelompok

B/9

FORMULASI DAN EVALUASI LIPSTIK HERBAL


Proses pembuatan Ekstrak Tanaman yang berbeda digunakan dalam formulasi lipstik herbal yang dikumpulkan bulan Agustus di sebuah desa lokal di distrik Ujjain. Bahan - bahan formulasi lipstik herbal tersebut antara lain : Minyak wijen Paraffin Cera Buah kering bubuk dari shikakai Kunyit bubuk Essense strawberry Jus lemon Essense vanilla

Semua bahan bahan tersebut diambil dengan perbandingan yang pasti dan disiapkan untuk 5 formulasi [F1 F5].

Evaluasi Evaluasi lipstik herbal evaluasi meliputi dari lipstik herbal ini meliputi : titik leleh, kerapuhan,karakter tiksotrofi, daya lekat, penyimpangan pada permukaan, stabilitas penyimpanan, tes kelarutan,

parameter ph, tes iritasi kulit dan tes stabilitas parfum. 1. Titik leleh Penentuan titik leleh berfungsi untuk menentukan seberapa besar batas aman

penyimpanan lipstik. Penentuan titik leleh menggunakan metode pipa kapiler.Prosedur ini dilakukan sebanyak 3 kali. 2. Uji kerapuhan Lipstik dimasukan dalam kantong berukuran 0,5 inchi dan diletakkan di tengah dalam posisi berdiri kemudian diberi beban yang akan ditambah setiap 30 menit. Dimana berat patahan itu ditimbang sebagai titik kerapuhan.

3. Karakter tiksotropi Evaluasi ini digunakan untuk mengetahui aliran tiksotropi pada lipstik,dengan menggunakan penetrometer. Adalah dengan menusukkan jarum standar dengan diameter tertentu selama 5 detik dengan diberi beban sebesar 50 gram. Kemudian diukur seberapa dalam penetrasianya, itu menunjukan strukutur tiksotropi dari lipstik. 4. Daya lekat Lipstik dioleskan pada permukaan kertas coklat kemudian kertas dimiringkan hingga sudut 45 lalu ditutup dengan kertas lain kemudian diberi tekanan. Dan dilihat berapa tekanan yang dihasilkan merupakan indikasi dari kekuatan daya lekat. 5. Keanehan pada permukaan Study ini digunakan untuk mengetahui adanya kerusakan pada permukaan lipstik,bentuk cetakan, adanya kristal pada permukaan lipstik atau adanya kontaminasi terhadap jamur. 6. Stabilitas penyimpanan Lipstik disimpan dalam suhu 40 selama 1 jam. Parameter yang diamati adalah tingkat ketahanan warna,adanya kristal pada permukaan dan kenyamanan dalam penggunaan. 7. Tes kelarutan Formulasi lipstik dilarutkan dalam beberapa variasi pelarut untuk mengamati kelarutannya. 8. Parameter pH Penentuan parameter pH pada formula lipstik herbal menggunakan ph meter. 9. Tes iritasi kulit Dilakukan dengan mengoleskan lipstik selama 10 menit kemudian diamati terjadi iritasi atau tidak. 10. Stabilitas parfum Formulasi lipstik herbal,diuji setelah 30 hari dan dicatat tingkat kewangiannya.

Hasil dan Pembahasan Beberapa dekade yang lalu formulasi ini telah sukses menaikkan penggunaan kosmetik oleh para wanita. Akan tetapi, bahaya yang disebabkan oleh komponen kimiawi telah menjadi pusat perhatian baru baru ini. Hasil penelitian formulasi dan evaluasi lipstik herbal yang bertujuan untuk pembuatan lipstik dengan menggunakan komponen herbal dengan harapan untuk meminimalisir efek samping yang ditimbulkan oleh bahan sintetik. Preparasi formulasi pada tabel 1 telah dievaluasi dan ditemukan bahwa lipstik herbal F3 adalah formula terbaik dari 5 formulasi. Karena itu, dari laporan ditunjukkan bahwa kesimpulan dari formulasi lipstik herbal merupakan pilihan yang lebih

baik untuk wanita dengan efek samping yang minim yang sebelumnya secara detail telah diuji klinis sebagai pengantar untuk meningkatkan efektivitas formulasi. Pada tabel 1 menggambarkan komponen bahan bahan penyusun formulasi lipstik herbal. Minyak wijen sebagai bahan pencampur, lilin paraffin dan lilin cera sebagai bahan pengeras dan pengkilat, buah kering bubuk dari shikakai sebagai surfaktan, kunyit bubuk sebagai pewarna, essense strawberry sebagai perasa, Jus lemon sebagai antioksidan, dan Essense vanilla sebagai bahan pengawet yang ditambahkan secukupnya.

Tabel 2 menggambarkan hasil evaluasi dari lipstik herbal dari F1 hingga F5. Untuk parameter warna yang terbentuk, semua formulasi menghasilkan warna kuning kecoklatan karena pewarna yang dipakai adalah kunyit. pH formula berkisar antara 6,5 hingga 6,9. Pada formula F3 menunjukkan pH yang mendekati pH netral. Dalam Uji iritasi kulit menunjukkan hasil yang negatif, dalam arti formula ini aman untuk kulit karena tidak menimbulkan iritasi. Titik lebur berkisar antara 59 hingga 63 . Titik kerapuhan berkisar antara 30 hingga 32. Karakter tiksotropi paling tinggi ditunjukkan oleh formula F3, yaitu 10,5. Uji daya lekat menunjukkan bahwa F1 dan F2 melekat dengan baik; F3, F4 daya lekatnya sedang, dan F5 daya lekatnya buruk. Stabilitas parfum menunjukkan bahwa pada formula F1 dan F4 memiliki bau yang tahan lama, F2 dan F5 baunya kurang tahan lama dibanding F1 dan F4. F3 memiliki stabilitas bau parfum yang paling buruk dibanding formula yang lain. Pada semua formula tidak menunjukkan adanya cacat pada permukaan lipstik. Stabilitas penyimpanan menggambarkan bahwa semua formula menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut terbukti dari halusnya lipstik setelah pengujian. Terakhir, uji kelarutan menunjukkan bahwa semua formula larut dalam kloroform.

Anda mungkin juga menyukai