Anda di halaman 1dari 48

Latian Soal2 blok 11 Urogenitalia HARI KE 1 Gangguan elektrolit, cairan dan asam basa pada penyakit ginjal 1.

Berikut ini adalah fungsi ginjal dalam fisiologi manusia, kecuali a. Media semua reaksi kimia tubuh b. Alat transport hormon dan nutrient c. Distribusi panas ke seluruh tubuh d. Membawa 02 dari paru-paru ke sel tubuh e. Membawa CO2 dari paru-paru ke sel tubuh 2. Berikut ini yang merupakan jumlah cairan tubuh normal bagi orang dewasa adalah a. 80% BB b. 70-75% BB c. 65-70% BB d. 50-60% BB e. 45% BB 3. Volume cairan tubuh sebelum pubertas adalah a. 80% BB b. 70-75% BB c. 65-70% BB d. 50-60% BB e. 45% BB 4. Volume cairan tubuh pada bayi prematur adalah a. 80% BB b. 70-75% BB c. 65-70% BB d. 50-60% BB e. 45% BB 5. Cairan tubuh manusia dibagi menjadi 2 kompartemen yaitu a. Cairan Intrasel dan Cairan ekstrasel b. Cairan Intersisium dan cairan intravaskuler c. Cairan Interstitium dan cairan ekstrasel d. Cairan Plasma dan cairan ekstrasel e. Cairan Plasma dan cairan Intrasel 6. Cairan Ekstrasel dibagi menjadi 2 bagian yaitu a. Cairan Intrasel dan Cairan ekstrasel b. Cairan Intersisium dan cairan intravaskuler c. Cairan Interstitium dan cairan ekstrasel d. Cairan Plasma dan cairan ekstrasel e. Cairan Plasma dan cairan Intrasel 7. Kation utama dalam cairan Ekstraseluler adalah a. Sodium (Na) b. Potassium (K)
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

c. Magnesium (Mg) d. Kalsium (Ca) e. Kalium (K) 8. Kation utama dalam cairan intrasel adalah a. Sodium (Na) b. Potassium (K) c. Magnesium (Mg) d. Kalsium (Ca) e. Albumin 9. Anion utama dalam cairan Intrasel Adalah a. Klorida b. Bikarbonat c. Albumin d. Natrium e. Fosfat 10. Perbandingan antara jumlah solut dan air disebut a. Osmolaritas b. Molaritas c. Osmolalitas d. Molalitas e. Massa Jenis 11. Ketidakseimbangan antara intra dan ekstrasel atau antara intersisium dan intravaskular sangat dipengaruhi oleh a. Jumlah solut dan air b. Jumlah ion2 c. Osmolalitas dan tekanan osmotik d. Solut e. Air 12. Berikut adalah solut2 yang mempengaruhi osmolalitas dalam tubuh kecuali a. Na b. K c. Glukosa d. Urea e. Lemak 13. Urea mempengaruhi osmolalitas tetapi tidak mempengaruhi tekanan osmotik karena B a. Water soluble b. Lipid soluble c. Protein soluble d. Ineffeective soluble e. Ineffective osmole 14. Kandungan air intrasel lebih banyak dari ekstrasel karena a. Jumlah CO2 tubuh total dalam tubuh lebih banyak dari Jumlah O2 total dalam tubuh
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. Jumlah Cl tubuh total dalam tubuh lebih banyak dari Jumlah Na total dalam tubuh c. Jumlah Na tubuh total dalam tubuh lebih banyak dari Jumlah K total dalam tubuh d. Jumlah K tubuh total dalam tubuh lebih banyak dari Jumlah Na total dalam tubuh e. Jumlah Ca tubuh total dalam tubuh lebih banyak dari Jumlah Na total dalam tubuh 15. Osmol utama yang mempengaruhi tekanan osmotik di intravaskuler karena tiduk mudah berpindah dariintravaskuler kedalam cairan intersisium adalah a. Albumin b. Glukosa c. Kreatinin d. Urea e. Natrium 16. Pada Hipovolemia cairan yang hilang adalah cairan a. Intrasel b. Ekstrasel c. Intravaskuler d. Plasma e. Intersisium 17. Pada Hipovolemia kadar Natrium plasma tetap karena a. Cairan yang keluar Isotonik b. Cairan yang keluar Hipertonik c. Cairan yang keluar hipotonik d. Cairan yang keluar Tonik e. Cairan yang keluar Hiperosmotik 18. Pada Dehidrasi terjadi a. Hipernatremia b. Hipokalemia c. Hiponatremia d. Hiperkalemia e. Hipervolemia 19. Suatu keadaan dengan akumulasi cairan di jaringan interstitium secara berlebihan disebut a. Edema b. Inflamasi c. Swallow d. Hipervolemia e. Scar 20. Berikut ini adalah faktor yang dapat menyebabkan terjadinya edema kecuali a. Perubahan hemodinamik dalam kapiler b. Retensi Natrium di ginjal c. Retensi Kalium di ginjal
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

d. Aktifitas sistem renin-angiotensin-aldosteron e. Aktifitas sarad simpatis ADH 21. Aktifitas RAAS dipengaruhi oleh a. Baroreseptor di arteri renalis b. Baroreseptor di arteri eferen c. Kemoreseptor di arteri Aferen d. Baroreseptor di arteri aferen e. Kemoreseptor di arteri renalis 22. Bila kadar Na plasma diturunkan dari 160 menjadi 140, berat pasien 60 kg dan insensibble water loss adalah 960 ml dan volume urin adalah 1500ml/24jam. Maka berapa jumlah cairan yang dibutuhkan dan diberikan dalam waktu berapa setiap jam a. 5,89 L dalam waktu 20jam b. 0,15 liter dalam 1 jam c. 6,89 L dalam waktu 40 jam d. 0,2 L dalam waktu 1 jam e. 7,89 dalam waktu 40 jam 23. Seseorang dikatakan Hiponatremia dan Hiperkalemia jika kadar natrium serumnya .. dan.. a. <135mEq/L dan >145mEq/L b. <145mEq/L dan >155mEq/L c. <120mEq/L dan >130mEq/L d. >135mEq/L dan <145mEq/L e. <175mEq/L dan >200mEq/L 24. Seseorang dikatakan Hipokalemia dan Hiperkalemia jika kadar kalium serumnya .. dan ... a. <5,5mEq/L dan >7,5mEq/L b. <2,5mEq/L dan >4,5mEq/L c. <3,5mEq/L dan >5,5mEq/L d. <3,5mEq/L dan >4,5mEq/L e. <2,5mEq/L dan >5,5mEq/L 25. Faktor hormonal yang mempengaruhi keseimbangan kalsium adalah a. Vitamin D dan Glukagon b. Tiroksin dan PTH c. Insulin dan Kalsitriol d. Insulin dan Glukagon e. Kalsitriol dan PTH 26. Berikut ini adalah sistem Dapar yang ada dalam tubuh kecuali a. Bikarbonat b. Natrium c. Protein d. Hemoglobin e. Phosphat 27. Penyebab dari Asidosis respiratori adalah a. Hipoventilasi
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. Hiperventilasi c. Diabetes Melitus d. Diare e. Muntah 28. Hipoventilasi akan menyebabkan a. Retensi CO2 b. CO2 banyak yang hilang c. Penurunan kadar ion karbonat d. Penurunan ion Hidrogen e. Alkalosis respiratori

Hari ke 2 Kidney and urinary tract Infections 29. Infection in Bladder is called a. Pyelonephritis b. Ureteritis c. Cystitis d. Urethritis e. Urinary tract infection 30. Infection in kidney is called a. Pyelonephritis b. Ureteritis c. Cystitis d. Urethritis e. Urinary tract infection 31. Infeksi descending dapat berasal dari a. Urethra b. Ureter c. Darah d. Bacteriemia e. E.Coli 32. Berikut ini yang merupakan Bakteri Gram Negative kecuali a. E.Coli b. S. Aureus c. Proteus Sp. d. Pseudomonas Sp. e. Enterobacter 33. Berikut ini yang merupakan bakteri Gram Positive kecuali a. S. Epidermidis b. S. Saprophyticus c. Acinetobacter d. Enterococcus Faecalis e. S. Aureus
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

34. Common cause of urinary tract infection is a. E. Coli b. S. Aureus c. Proteus Sp. d. Pseudomonas Sp. e. Enterobacter 35. Below is the signs and symptoms of urinary tract infection except (bonus) a. Poliuria b. Hematuria c. Pyuria d. Fever e. Dysuria 36. Urine bacteriological test is done in a. UTI b. Renal Insufficiency c. Systemic infection (SIRS) d. FUO (fever of unknown origin) e. Second trimester of pregnancy 37. Berikut ini yang merupakan cara pengumpulan spesimen urin adalah a. Urine mid stream b. Catherization c. SPP (supra pubic punction) d. All that true e. None of the above 38. The method of test for Antrimicrobial suspectibility test is a. Kirby Bauer disk diffusion on Mueller Hinton Agar b. Kirby Bauer disk diffusion on Blood Agar c. Kirby Bauer disk diffusion on MacConkey d. Mueller Hinton disk diffusion on Kirby Bauer Agar e. Mueller Hinton disk diffusion on Blood Agar 39. A poststreptococcal sore throat that cause damage to glomerulus of kidney is called a. Acute Glomerulonephritis b. Hemolytic Uremic Syndrome c. Nefritic Syndrome d. Acute Kidney Injury e. Chronic Kidney Injury 40. Acute Glomerulonephritis is a. Infection b. Autoimmune disease c. Inflamation d. SIRS e. ISPA Kelainan Kongenital Genitalia wanita
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

41. Letak buli-buli pada wanita a. Didepan Uterus b. Dibelakang Uterus c. Disamping Uterus d. Dibelakang Usus e. Diatas Ginjal 42. Kelainan selaput dara yang tidak menunjukkan lubang disebut a. Himen Microperforate b. Himen Cribiform c. Himen Imperforata d. Himen Septate e. Kloaka persistens 43. Berikut ini merupakan ciri2 Himen Imperforata kecuali a. Hematoklopos b. Hematometra (uterus terisi darah haid) c. Hematosalphing (tuba kanan dan kiri terisi darah haid) d. Himenektomi e. Himen tampak kebiruan dan menonjol keluar 44. Kelainan perineum yang ditandai dengan septum urogenitalia tidak tumbuh bayi tidak mempunyai lubang anus atau anus bermuara dalam sinus urogenitalis dan terdapat satu lubang tempat keluar air kencing dan feses adalah a. Kloaka persistens b. Tranverse vaginal septum c. Longitudinal vaginal septum d. Mullerian anomalies e. Arcuate uterus 45. Berikut ini merupakan klasifikasi dari mullerian anomalies kecuali a. Segmental Mullerian hypoplasia or agenesis b. Unicornuate Uterus, Bicornuate Uterus and Arcuate Uterus c. Uterine Didelpys d. Septate Uterus and Diethylstilbestrol-related anomalies e. Semua salah Radiologi Sistem Urogenitalia 46. Berikut ini adalah indikasi pemeriksaan radiologi TUG kecuali a. Hematuria, Kolik Renal, Kolik Ureter b. Retensio Urin, Disuria c. Keluar pasir/ batu saat kencing , penderita Ca cervix d. Ada massa yang dicurigai berasal dari TUG, Nyeri Costovetebral Junction e. Semua salah 47. Batu Radioluscent dapat terlihat dengan.. a. BNO b. USG
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

c. MRI d. Nuclear Scanning e. Arteriography 48. Batu radioopaque terlihat dengan foto BNO karena batu ini memiliki a. Nomor Atom yang rendah b. Massa jenis yang rendah c. Nomor Atom Yang tinggi d. Massa Jenis yang rendah e. Semua Salah 49. Apabila dicurigai ada kelainan sistem urinarius pilihan pertama adalah kombinasi a. USG dan IVP b. IVP dan BNO c. BNO dan MRI d. BNO dan USG e. MRI dan CT scan 50. Pemeriksaan radiologis yang banyak digunakan karena dapat menilai fungsi ginjal dan kelainan anatomis ginjal adalah a. Intrarteri pyelograph b. Antegrade pyelograph c. Intravenous Pyelograph d. Blast Nier Oversight e. Ultrasonografi 51. Pemeriksaan diagnostik ginjal dengan cara memasukkan kontras melalui pungsi kedalam Pelvicocalyes yang akan melebar disebut a. Intrarteri pyelograph b. Antegrade pyelograph c. Intravenous Pyelograph d. Blast Nier Oversight e. Ultrasonografi 52. Pemeriksaan yang dilakukan untukmelihat letak sumbatan/obstruksi yang tak tampak pada pemeriksaan IVP adalah a. Intrarteri pyelograph b. Antegrade pyelograph c. MCU d. Blast Nier Oversight e. Ultrasonografi 53. Pemeriksaan dengan memasukkan kontras melalui kateter ureter yang dimasukkan ke dalam urethra buli2 orificium ureter interna kanan atau kiri adalah a. Intrarteri pyelograph b. RPG c. Intravenous Pyelograph d. Blast Nier Oversight e. Ultrasonografi
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

54. Pemeriksaan Radiologi yang digunakan bila kita ingin mengetahui kelainan pada Dinding Buli seperti Ca Buli, Fistula, Vesico-Vaginalis, ruptur buli adalah a. Cystographi b. Uretrography c. MCU d. HSG e. Ct Scan 55. Pemeriksaan radiologi yang dilakukan jika kita igin mengetahui kelainan urethra seperti striktur, ruptur, fistula, sumbatan dll adalah a. Cystographi b. Uretrography c. MCU d. HSG e. Ct Scan 56. Suatu cara untuk melihat kelainan pada cavum uteri serta tuba falopi kanan dan kiri dengan cara memasukkan kontras kedalam cavum uteri melalui ostium uteri internum memakai alat tube atau cateter adalah a. Cystographi b. Uretrography c. MCU (Micturaring Urethrocystography) d. HSG (Hystero Salphingo Graphy) e. Ct Scan 57. Pemeriksaan yang digunakkan untuk melihat adanya refluk ureter dangan cara mengisi buli-buli dengan kontras sampai kapasitas maksimal adalah a. Cystographi b. Uretrography c. MCU (Micturaring Urethrocystography) d. HSG (Hystero Salphingo Graphy) e. Ct Scan 58. Peranan Computed tomography scanning pada pemeriksaan trakus urinarius adalah untuk menentukan kecuali a. Perluasan suatu Ca ginjal b. Perluasan Grawitz tumour c. Ca buli-buli d. Ca prostat dan stadiumnya e. Semua salah 59. Pemakaian MRI memerlukan kontras media yaitu a. Godolium b. Sinar X c. Godolinium d. Medan magnet e. Isotop Technetium 99M

Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

60. Alat yang dipergunakkan untuk pemeriksaan sistem trakus urinarius dengan jalan menyuntikkan Radiopharmacea berupa isotop Technetium 99M secara intravenous, kemudian ditankap oleh alat Geiger counter yang berupa gamma Camera adalah a. Cystographi b. Nuclear Scanning c. MCU (Micturaring Urethrocystography) d. HSG (Hystero Salphingo Graphy) e. Arteriography dan Venography 61. Modalitas yang dipakai pada kasus2 stenosis arteri renalis atau avm (arteri venous malformation) atau pada kasus2 dengan malignancy adalah a. Cystographi b. Nuclear Scanning c. MCU (Micturaring Urethrocystography) d. HSG (Hystero Salphingo Graphy) e. Arteriography dan Venography Histologi Trakus Urinarius 62. Traktus Urinarius mempunyai fungsi sebagai berikut a. Mempertahankan homeostasis b. Menghasilkan urin c. Mengatur keseimbangan cairan tubuh d. Tempat pembuatan renin dan erithropoietin e. Semua yang diatas 63. Dari dasar Medulla Pyramid tersusun 400-500 tubulus panjang yang disebut a. Medullary ray b. Vasa rekta c. Kapiler peritubulus d. Ureter e. Duktus Pappilaris Bellini 64. Unit filtrasi fungsional ginjal adalah a. Cortex b. Medula c. Kapsula Ginjal d. Nefron e. Ureter 65. Tiap renal terdiri atas, kecuali a. Renal Korpuskulum b. Vasa Rekta c. Tubulus Kontortus Proksimal d. Tubulus Kontortus Proximal e. Lengkung Henle 66. Badan Malphigi terdiri atas a. Anyaman Kapiler
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. Glomerulus c. Kapsula bowmans d. B dan C e. Semua yang diatas benar 67. Epitel lapisan dalam kapsula bowman yang meliputi kapiler disebut a. Lapisan Visceral b. Lapisan mesengial c. Lamina basalis kapiler d. Mikrotubulus e. Mikrofilamin 68. Sel lapisan dalam dari epithel lapisan visceral disebut a. Sel mesangial b. Sel podosit c. Sel Amorf d. Sel mikrovilli e. Sel Makrovilli 69. Beberapa tonjolan sekunder yang mengelilingi glomerulus dan berhubungan langsung dengan lamina basalis kapiler mengandung banyak a. Mikrofilamen dan Mikrotubulus b. Mikrovilli c. Sel Mesangial d. Sel podosit e. Ribosom 70. Sel yang bekerja sebagai makrofag yang berperanan membersihkan lamina basalis dari zar-zat tertentu yang tertimbun dalam matrixs selama filtrasi cairan darah adalah a. Sel mesangial b. Sel podosit c. Sel Amorf d. Sel mikrovilli e. Sel Makrovilli 71. Tekanan Hidrostatik darah arteri yang terdapat dalam kapiler glomerulus diatur oleh a. Arteriole aferen b. Glomerulus c. Arteriole Eferen d. Vasa Rekta e. Kapiler Peritubulus 72. Dinding Arteriole Eferen banyak mengandung a. Jaringan ikat fibrosa b. Jaringan Ikat Hyalin c. Otot Rangka d. Otot Polos e. Konrosit 73. Tubulus Kontortus proksimal dilapisi oleh a. Selapis epitel kuboid
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. Selapis epitel kolumnair c. Selapis epitel pipih d. Epitel transtitiional e. Epitel Kolumnair non Keratinisasi 74. Apek sel tubulus kontortus proksimal menghadap ke lumen tubukus banyak mengandung mikrovilli dengan panjang kurang dari 1um dan membentuk a. Lapisan2 b. Flat Border c. Tonjolan sekunder d. Tonjolan primer e. Brush border 75. Permukaan luar mikrovilli mengandung ..... yang berperan membantu absorbs zat2 antara lain peptide dan glukosa yang keluar daru darah selama filtrasi a. Selubung PAS negatif b. Selubung PAS positif c. Selubung NAS negatif d. Selubung NAS positif e. Selubung PAS positif dan selubung NAS negatif 76. Lengkung henle berbentuk huruf U dan terdiri atas a. Segmen tipis dan segmen tebal b. Segmen tipis (sebagian besar berjalan turun) c. Segmen tebal (pendek berjalan keatas) d. Sel epitel kolumnair e. Sel2 gepeng 77. Berikut ini yang merupakan perbedan T.K. proksimal dengan T.K. distal kecuali a. Sel T.K. proksimal lebih besar b. T.K. proksimal mempunyai brush border c. T.K. proksimal lebih basophil d. T.K. proksimal lebih acidophil karena banyak mengandung mitokondria e. Lumen T.K. distal lebih besar dan punya tonjolan lateral 78. Segmen dinding tubulus kontortus distal yang mengalami mofdifikasi sehingga mengadakan hubungan dengan kutub vaskuler badan ginjal, deket arteriole aferen dan efferent Pada tempat ini terjadi modifikasi bersama dengan arteriole aferen dinamakan a. Sel Mesangial b. Podosit c. Vasa Rekta d. Makula densa e. Kapiler peritubulus 79. Beberapa tubulus koligens bersatu membentuk saluran lebih besar yang disebut a. Vasa rekta b. Kapiler peritubulus c. Ureter d. Duktus Pappilaris Bellini e. Medulla ray
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

80. Didekat corpusculum malphigi tunika media arteriole aferen mengalami modifikasi menjadi seperti sel epitheloid yang disebut a. Sel Mesangial b. Sel Jukstaglomerulus c. Sel Podosit d. Sel Epitel Transtitisional e. Sel Makrofag 81. Sek Jukstaglomerulus menghasilkan enzim ... yang bekerja sebagai protein plasma yang dinamakan ... menghasilkan dekapeptida inaktif yang dinamakan ... a. Renin, Angiotensinogen, Angiotensin I b. Renin , Angiotensinogen, Angiotensin I c. Renin, Angiotensin, Aldosteron d. Angiotensinogen , Angiotensin I, Angiotensin II e. Angiotensinogen, Angiotesin I, Aldosteron 82. Sebagai akibat converting emzym yang terdapat diparu2 angiotensin I kehilangan 2 asam amino menjadi ..... yang dinamakan ... a. Oktapeptida, Angiotensin II b. Heksapeptida, Angiotensin II c. Oktapeptida, Aldosteron d. Heksapeptida, Aldosteron e. Heptapeptida, Aldosteron 83. Angiotensin II dapat meningkatkan sekresi hormon ... oleh ... sehingga mempengaruhi... a. Aldosteron, Korteks Adrenal, tekanan darah b. Aldosteron, Medula Adrenal, tekanan darah c. PTH, Kelenjar Paratiroid, kadar Ca darah d. Insulin, Sel Beta Pankreas, Kadar Glukosa darah e. Kalsitriol, Ginjal, absorbsi kalsium dan fosfat di usus halus 84. Aldosteron bekerja pada sel tubulus ginjal (terutama ...) meningkatkan reabsorbsi .... dan akibatnya menghambat eksresi... a. Tubulus proksimal, Na dan Cl, Renin b. Tubulus Koligen, Ca , PTH c. Tubulus distalis , Na dan Cl, Renin d. Tubulus Proksimal, Air, ADH e. Tubulu distalis, Air, ADH 85. Kelebihan Na dalam darah akan menekan sekresi ... dengan akibat penghambatan pembentukan ... sehingga akan meningkan konsentrasi Na urin a. Angiotensin I , Aldosteron b. Renin, Aldosteron c. Renin, Angiotesnsin I d. Angiotensin I, Aldosteron e. Angiotensin I, Angiotensin II 86. Mukosa ureter, vesika urinaria dan Uretra dilapisi oleh a. Selapis epitel kuboid
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. Selapis epitel kolumnair c. Selapis epitel pipih d. Epitel transtitional e. Epitel Kolumnair non Keratinisasi 87. Lapisan otot dekat vesica urinaria menjadi longitudinal, oleh karena itu bagian ureter yang terletak dalam vesica urinaria terdiri atas serabut longitudinal yang menyebar ke distal membentuk a. Trigonum profunda b. Selubung Waldeyer c. Katup d. Trigonum Superficial e. Vesika Urinaria 88. Vesika urinaria terdiri dari lapisan dibawah kecuali a. Lapisan Longitudinal b. Lapisan tengah c. Lapisan Luar Longitudinal d. Semua diatas benar e. Semua diatas salah 89. Urethra pada pria terbagi menjadi beberapa bagian dibwah kecuali a. Pars Prostatika b. Pars Membranacea c. Pars Bulbaris d. Pars Pendulosa e. Pars Ejucalatory 90. Pada bagian dorsal dan distal uretra pars prostatika terdapat suatu peninggian yang menonjol kedalam dinamakan a. Utrikulus prostatikus b. Verumontanum c. Duktus Ejakulataorius d. Kelenjar Littre e. Korpus spongiosum penis 91. Uretra parsbulbaris dan pendulosa terletak dalam a. Utrikulus prostatikus b. Verumontanum c. Duktus Ejakulataorius d. Kelenjar Littre e. Korpus spongiosum penis 92. Pada ujung veromontanum bermuara tabung buntu yang dinamakan a. Utrikulus prostatikus b. Verumontanum c. Duktus Ejakulataorius d. Kelenjar Littre e. Korpus spongiosum penis 93. Bagian distal lumen uretra melebar membentuk
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

a. Fossa Navicularis b. Utrikulus prostatikus c. Verumontanum d. Duktus Ejakulataorius e. Kelenjar Littre 94. Kelenjar mukosa yang banyak terdapat sepanjang uretra, tapi paling banyak pada pars pendulosa adalah a. Utrikulus prostatikus b. Verumontanum c. Duktus Ejakulataorius d. Kelenjar Littre e. Korpus spongiosum penis 95. Urethra pada pria dilapisi oleh .. sedangkan pada wanita .. a. Epitel thoraks selapis , Epitel gepeng berlapis b. Epitel thoraks selapis, Epitel gepeng selapis c. Epitel thoraks berlapis semu, Epitel gepeng berlapis d. Epitel Gepeng berlapis semu, Epitel thoraks selapis e. Eptel Transtitional, Epitel Transtitional 96. Panjang urethra pada wanita a. 4-5cm b. 3-4cm c. 6-7cm d. 1-3cm e. 7-8cm HARI ke 9 Anatomi Sistem Urinaria 97. Berikut ini adalah batas2 ginjal kecuali a. Retroperitoneal b. Dibawah Diafragma c. Dilindungi iga2 dibagian costa bawah d. Letak didinding anterior abdomen e. Terletak setinggi VT 12 VL 3 98. Ginjal kanan lebih rendah 12mm dari ginjal kiri karena a. Ada Hepar b. Ada Lambung c. Ada Pankreas d. Ada Diafragma e. Ada Paru2 99. Berikut ini yang merupakan organ yang ada dibagian superior dari ginjal adalah a. Glandula Thiroid b. Glandula Adrenal c. Duodenum d. Diafragma
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

e. Colon 100. Berikut ini yang merupakan organ yang ada dibagian Anterior dari ginjal adalah a. Lobus Kanan Hepar b. Duodenum c. Colon pada flexura hepatica d. Usus Besar e. Diafragma

101

102 103 103 112 104 105 106 107 111 108 109 110

101. a. b. c. d. e. 102. a. b. c. d. e. 103. a. b. c. d. e.

Jawaban yang tepat adalah V.Stellata Margo Lateralis Polus Superior Margo Medialis Polus Inferior Jawaban yang tepat adalah Capsula Fibrosa Hilus A. Renalis V. Renalis Pelvis Renalis Jawaban yang tepat adalah V.Stellata Margo Lateralis Polus Superior Margo Medialis Polus Inferior
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

104. a. b. c. d. e. 105. a. b. c. d. e. 106. a. b. c. d. e. 107. a. b. c. d. e. 108. a. b. c. d. e. 109. a. b. c. d. e. 110. a. b. c. d. e. 111. a.

Jawaban yang tepat adalah Capsula Fibrosa Hilus A. Renalis V. Renalis Pelvis Renalis Jawaban yang tepat adalah Capsula Fibrosa Hilus A. Renalis V. Renalis Pelvis Renalis Jawaban yang tepat adalah Capsula Fibrosa Hilus A. Renalis V. Renalis Pelvis Renalis Jawaban yang tepat adalah Capsula Fibrosa Hilus A. Renalis V. Renalis Pelvis Renalis Jawaban yang tepat adalah V.Stellata Margo Lateralis Polus Superior Margo Medialis Polus Inferior Jawaban yang tepat adalah V.Stellata Pelvis Renalis Ureter Margo Medialis Polus Inferior Jawaban yang tepat adalah V.Stellata Margo Lateralis Polus Superior Margo Medialis Polus Inferior Jawaban yang tepat adalah V.Stellata
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. c. d. e. 112. a. b. c. d. e.

Margo Lateralis Polus Superior Margo Medialis Polus Inferior Jawaban yang tepat adalah V.Stellata Margo Lateralis Polus Superior Margo Medialis Polus Inferior

B B

D A

113. a. b. c. d. e. 114. a. b. c. d. e. 115. a. b. c. d. e. 116. a. b.

Area A merupakan area M. Psoas major Aponeurosis m. Transversus abdominis M. Quadratus lumborum Diapraghma M. Rectus abdominis Area B merupakan area M. Psoas major Aponeurosis m. Transversus abdominis M. Quadratus lumborum Diapraghma M. Rectus abdominis Area C merupakan area M. Psoas major Aponeurosis m. Transversus abdominis M. Quadratus lumborum Diapraghma M. Rectus abdominis Area D merupakan area M. Psoas major Aponeurosis m. Transversus abdominis
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

c. M. Quadratus lumborum d. Diapraghma e. M. Rectus abdominis

117. a. b. c. d. e. 118. a. b. c. d. e. 119. a. b. c. d. e. 120. a. b. c. d.

Gambar no 1 adalah V. Renalis A. Renalis Calyx Renalis Medula Pyramis Cortex Renalis Gambar no 2 adalah V. Renalis A. Renalis Calyx Renalis Medula Pyramis Cortex Renalis Gambar no 3 adalah V. Renalis A. Renalis Calyx Renalis Medula Pyramis Cortex Renalis Gambar no 4 adalah V. Renalis A. Renalis Calyx Renalis Medula Pyramis
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

121.

122.

123.

124.

125.

126.

127.

128.

e. Cortex Renalis Gambar no 5 adalah a. V. Renalis b. A. Renalis c. Calyx Renalis d. Medula Pyramis e. Cortex Renalis Gambar no 6 adalah a. A. Segmentalis b. A. Interlobaris c. A. Arcuata d. V. Arcuata e. V. Interlobaris Gambar no 7adalah a. A. Segmentalis b. A. Interlobaris c. A. Arcuata d. V. Arcuata e. V. Interlobaris Gambar no 8 adalah a. A. Segmentalis b. A. Interlobaris c. A. Arcuata d. V. Arcuata e. V. Interlobaris Gambar no 9 adalah a. A. Segmentalis b. A. Interlobaris c. A. Arcuata d. V. Arcuata e. V. Interlobaris Gambar no 10 adalah a. A. Segmentalis b. A. Interlobaris c. A. Arcuata d. V. Arcuata e. V. Interlobaris Gambar no 11 adalah a. V. Segmentalis b. Colum Renalis c. Papillae Renalis d. Pelvis Renalis e. Ureter Gambar no 12 adalah
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

a. b. c. d. e. 129. a. b. c. d. e. 130. a. b. c. d. e. 131. a. b. c. d. e. 132. a. b. c. d. e. 133. a. b. c. d. e. 134. a. b. c. d. e. 135. a. b.

V. Segmentalis Colum Renalis Papillae Renalis Pelvis Renalis Ureter Gambar no 13 adalah V. Segmentalis Colum Renalis Papillae Renalis Pelvis Renalis Ureter Gambar no 14 adalah V. Segmentalis Colum Renalis Papillae Renalis Pelvis Renalis Ureter Gambar no 15 adalah V. Segmentalis Colum Renalis Papillae Renalis Pelvis Renalis Ureter Pipa yang mengalirkan urine dari ginjal ke vesica urinaria disebut Pelvis Renalis Ureter Hilum Vasa Recta Urethra Panjang Ureter adalah ... dan diameter... 25-30cm, 3mm 15-20cm, 2mm 10-15cm, 1mm 5-10cm, 4mm 30-40cm,5mm Letak ureter berada di depan... M.Psoas Aponeurosis m. Transversus abdominis M. Quadratus lumborum Diapraghma M. Rectus abdominis Ureter terdiri dari hal2 dibawah ini, kecuali.. Pelvis ureter Pars abdominalis
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

136.

137.

138.

139.

140.

141.

c. Pars Prostatika d. Pars pelvina e. Pars intra vesicalis Ureter Pars Abdominalis terletak secara posterior dibagian berikut kecuali a. lateral m. Psoas major b. medial m. Psoas major c. menyilang bifurcatio arteri iliaca comunis di dep art. Sacroiliaca d. terpisah dr ujung proc. Transversus L2-L5 e. di dep art. Sacroiliaca Ureter kiri disilang oleh kecuali a. a.v. testicularis pd laki2, 1.v ovarica pd wanita b. a.v. colica sinistra c. melewati tepi pelvis d. dibelakang colon mesosigmoideum dan colon sigmoiideum e. apendix Ureter pars pelvina terletak di kecuali a. Didepan a.liaca interna didepan spina ischiadica b. Pd pria diatas vesica seminalis dan disilang oleh vas deverens c. Pd wanita melewati bagian atas fornix lateral vagina 2,5cm di sebelah lateral porsio supravaginalis cervix d. Pd wanita berada tepat dibawah uterus e. Membentang dibawah ligamentum atum dan a.v.uterina Sfingter atau katup pada ureter terdapat di a. Ureter pars pelvina b. Ureter pars intravesicalis c. Ureter pars Abdominis d. Ureter pars prostatika e. Pelvicoureter junction Pada bagian posterior vesica urinaria terdapat.. kecuali a. Rectum b. Ujung Vas deferens c. Vesicula seminalis d. Pd wanita vagina dan portio supravaginalis cervix e. Symphisis pubis Pada bagian superior vesica urinaria terdapat, kecuali a. Peritonium b. Gelungan intestinum tenue c. M. Levator ani dan m. Obturator internus d. Colon sigmoideum e. Corpus uteri tersandar postero superior

Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

142. a. b. c. d. e. 143. a. b. c. d. e. 144. a. b. c. d. e. 145. a. b.

Gambar A merupakan Vesicouterine pouch Peritonium Spinchter urethra muscle Labium majus Trigone of urinary bladder Gambar B merupakan Vesicouterine pouch Peritonium Spinchter urethra muscle Labium majus Trigone of urinary bladder Gambar C merupakan Vesicouterine pouch Peritonium Spinchter urethra muscle Labium majus Trigone of urinary bladder Gambar D merupakan Vesicouterine pouch Peritonium
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

146.

147.

148.

c. Spinchter urethra muscle d. Labium majus e. Trigone of urinary bladder Gambar E merupakan a. Vesicouterine pouch b. Peritonium c. Spinchter urethra muscle d. Labium majus e. Trigone of urinary bladder Perdarahan vesiva urinari melalu arteri dan vena berikut kecuali a. A. Vesicalis superior et inferior b. A. Rectalis media c. V. Iliaca interna d. Semua diatas benar e. Semua diatas salah Sistem Limfatik pada vesica urinaria berasal dari a. Nl. Iliaca externa b. Nl. Iliaca interna c. Nl. Iliaca comunis d. Nl. Sacralis e. Nl. Pelvicalis

Hari ke 7 Gangguan Nutrisi pada penyakit ginjal 149. Pada Nephrotic syndrome urinary protein hilang rata2 sebanyak a. 20 gram perhari b. 10 gram perhari c. 8 garm perhari d. 6 gram perhari e. 4 gram perhari 150. Untuk mengkompensasi hilangnya protein tubuh meakukakan a. Proteineogenesis b. Meningkatkan sintesis plasma protein dari hati c. Proteinogenesis d. Meningkatkan sintesis plasma protein dari otot e. Meningkatkan absorbsi protein di usus halus 151. Perpindahan cairan dari plasma darah keruang interstitial dipengaruhi oleh a. Natrium b. Kalium c. HDL d. Albumin e. Glukosa 152. Pada pasien dengan nephrotic syndrome terjadi peningkatan resiko penyakit cardiovasculer karena hal2 dibawah ini kecuali a. Peningkatan LDL
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

Peningkatan VLDL Peningkatan Lipoprotein a Penurunan protein yang mempengaruhi blood clotting Peningkatan Glukosa 153. Edema pada acute renal failure disebabkan oleh a. Retensi sodium dan penurunan produksi urin b. Retensi potassium dan penurunan produksi urin c. Retensi magnesium dan penurunan produksi urin d. Retensi phosphate dan penurunan produksi urin e. Retensi glukosa dan penurunan produksi urin 154. Peningkatan kadar .. berbahasya karena dapat menyebabkan gagal jantung a. Sodium b. Potassium c. Magnesium d. Phosphat e. Kalsium 155. GFR can be estimated using predictive equations that are based on.. except a. Ureum levels b. Serum Creatinin levels c. Age d. Gender e. Body size, race 156. Peningkatan PTH membantu menghambat peningkatan fosfor tapi berkontribusi pada a. Renal osteodystrophy b. Osteophorosis c. Osteoarthritis d. Gagal ginjal akut e. Gagal ginjal kronik 157. Uremia berkembang ketika final stages dari CKD saat GFR ... dan BUN... a. <15mL/minute, >60mg/dL b. <15L/minute, >60mg/dL c. <15mL/minute, >60g/dL d. >15mL/minute, <60mg/dL e. >15mL/minute, >60mg/dL Hari ke 11 Tumor trakus urogenital 158. a. b. c. d. e. Karsinoma penis termasuk dalam Squamous cell carcinoma Transisional cell carcinoma Myoma Limpoma Blast Nier Carcoma
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. c. d. e.

159.

Faktor resiko terjadinya Karsinoma penis adalah sbb kecuali a. Phimosis b. Inadekwat sirkumsisi c. Leukoplakia d. Balantitis Xerotica obliterans e. Small condyloma acuminata 160. Jenis histopatologi tumor testis yang paling sering terjadi adalah a. Karsinoma embrional b. Terato karsinoma c. Teratoma d. Choric Ca e. Klasik 161. Berikut in merupakan protei spesifik yang diproduksi oleh sel ganas tertentu yang merupakan marker tumor testis yaitu a. Feto Protein dan Human Chorionic Gonadotropin b. Fero Protein dan Human papiloma protein c. Fero Protein dan Human Chorionic Gonadotropin d. Feto Protein dan Human papiloma protein e. Fera Protein dan Human Chorionic Gonadotropin 162. Berikut ini merupakan manifestasi klinis dari tumor testis kecuali a. Ginekomastia b. Scrotal discomfort c. Demam Febris d. Lower abdomnal discomfort e. Sign and symptom of M 163. Berikut ini merupakian stadium Tumor testis menurut Cavali dan fletcher, yang termasuk Stadium I adalah a. T terbatas di testis b. Lnm Regional + c. M di yuxta R d. M jauh e. M ke hati 164. Karsinoma Prostat adalah keganasan yang berasal dari a. Epididimis b. Sel Asinus Prostat c. Sel Basalis Prostat d. Sel epitel prostat e. Sel Lumen prostat 165. Karsinoma prostat biasanya sudah bisa ditemukan pada pria di usia diatas a. 70 tahun b. 60 tahun c. 50 tahun d. 40 tahun e. 30 tahun
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

166.

Etiologi pada kejadian keganasan prostat biasanya berhubungan dengan a. Hormon Androgen b. Cadmium dan Radiasi c. Hormon Estrogen d. A dan B benar e. Semua benar 167. Secara patologi karsinoma prostat timbul paling banyak pada a. Zona perifer prostat b. Zona Sentral prostat c. Zona transisional prostat d. Zona Intersisial prostat e. Zona Lateral prostat 168. Pemeriksaan urologi menggunakan metode colok dubur untuk memeriksa karsinoma prostat yang pelu diperhatikan adalah sbb kecuali a. Nodul b. Konsistensi prostat berdungkul keras c. Mobilitas d. Invasi perkontinuitatum ke vesika seminalis, dan rektum e. Massa tumor di suprapubik 169. Berikut adalah pemeriksaan laboratorium yang diperlukan untuk pemeriksaan karsinoma prostat kecuali a. Darah lengkap, faal Hati b. Urinalisis, faal hemostasis c. PSA, elektrolit d. Alkali Fosfatase, kultur urin e. PSA, HCG 170. Berikut ini merupakan interpretasi nilai PSA beserta interpretasinya kecuali a. 0,4-5 ng/mL normal b. 4-10 ng.mL 20% kemungkinan kanker c. >15 ng/mL rujuk segera biopsi d. Peningkatan >20 %/tahun rujuk segera biopsi e. >10 ng/mL > 50% kemungkinan kanker 171. TRUS merupakan kepanjangan dari a. Trans Rectal Ultasonography b. Trans Renal Ultrasoundwave c. Trans Rectal Ultrasoundwave d. Trans Renal Ultasonography e. Trans Rectum Ultrasoundwave 172. Kemoterapi yang dapat digunaka untuk karsinoma prostat adalah kecuali a. Epirubicin b. Adriamycin c. Cyclophosphamide d. Platinum cis e. Chromium cis
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

173.

Jenis tumor urotel yang paling banyak dijumpai adalah a. Transtional cell carcinoma b. Squamous cell carcinoma c. Adenocarcinoma d. Cuboid cell carcinoma e. Thoracal cell carinoma 174. Faktor resiko tumor urotel adalah sbb, kecuali a. Merokok b. Inflamasi Akut c. Terpapar Aniline d. Inflamasi kronis e. Phenacetin abuse 175. Gejala klinis tumor uretel adalah sbb kecuali a. Gross Hematuria b. Maksroskopis hematuria c. Retensio bekuan darah d. Painless hematuria e. Dysuria 176. Pemeriksaan fisik lanjutan pada tumor urotel dapat ditemukan a. Massa diperut bawah b. Splenomegali c. Kaki bengkak d. Hepatomegali e. Nodulw supraklavikuler 177. Berikut ini kombinasi yang sering diberikan pada chemo terapi sistemik tumor Buli dalam/lanjut a. MVAC: Methotrexate, Vinblastine, Adriamysine/Doxorubicin,Cisplatin b. CMC: Cisplatin, Methotrexate, Venblastine c. CISCA: Cisplatin, Cyclophosphamid, Adriamycin/Doxorubicin d. Semua yang diatas benar e. Semua yang diatas salah 178. Tanda klinis dari Wilms tumor adalah sbb kecuali a. Flank pain b. Hipertensi c. Hematuria d. Proteinuria e. Flank mass 179. Berikut ini staging dari Wilms tumor kecuali a. I : tebatas dalam ginjal, Eksisi sempurna b. II : keluar ginjal, eksisi sepurna c. III : sisa tumor dala abdomen d. IV : Metastase jauh e. V : Unilateral Urolitiasis dan Uropati Obstruktif
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

180. Keluhan kolik renal/ ureter terjadi karena obstruksi batu di tempat berikut kecuali a. Kaliks b. UPJ c. Pelvic brim d. pelvic anterior e. UVJ 181. Pada pemeriksaan urinalisis pada urolithiasis dapat ditemukan a. Hematuria b. Leukosituria c. Kristaluria d. Bakteriuria e. Semua benar 182. Observasi (konservatif) pada urolithiasis dapat dilakukan dengan syarat a. Batu ureter sama atau lebih kecil dari 4-5 m b. Tidak ada obstruksi c. Tidak ada bakteriemia atau urosepsis d. Kolik tidak menganggu penderita e. Semua benar 183. Diit jangka panjang yang mesti dilakukan penderita Urolithiasis adalah a. Masukkan cairan bannyak b. Retriksi garam c. Diit rendah purin d. Diit tinggi Oksalat e. Retriksi Kalsium 184. Antibiotika hanya diberikan pada penderita Urolithiasis jika a. Bakteriemia b. Urosepsis c. Hematuria d. Akan dilakukan pembedahan e. Terbentuk Batu Struvit 185. Berikut adalah tindakan yang dapat dilakukan bila ukuran batu <5mm dan bila 2 minggu tetap, batu kaliks, pielum, ureter 1/3 prox: kecuali a. Extracorporeal Shockwave Lithothipsy b. Ureteroscopy c. Percutaneous Nephrolihothomy d. Bedah terbuka e. Bedah tertutup 186. Dilatasi dari pelvis renalis dan kalis akibat obstruksi aliran urine disebut a. Hydrourether b. Hydronephrosis c. Hydropelvicalis d. Hydropelvis
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

e. Hydrocalys 187. Acute obstuction dapat disebabkan oleh kecuali a. Stone, Blood clot b. Infection c. Sloughed renal papilae d. Acute retroperitoneal pathology e. Accidental ureteric ligation 188. Biomechanics of ureteric obstruction dari law of laplace (P.R=C.T) merupakan hubungan dari sbb kecuali a. Intraluminal pressure b. Radius of the sphere c. Wall thickness d. Wall tension e. Glomerular filtration rate Hari ke 5 Diuretika 189. Obat yang bekerja langsung pada ginjal untuk memobilisasi cairan edema dengan meningkatkan produksi urine dan zat yang terlarut dalam urie adalah a. Diuretika b. ACE inhibitor c. Antibiotik d. Antihipertensi e. Antipiretik 190. Urine 24 jam mengandung sbb kecuali a. 1-1,5 L air b. 4-20 gr ion Na c. 6-9 gr ion Chlorida d. 2,3-3,5 gr ion K e. 5-10 mg bikarbonat 191. Diuretika yang berfungsi untuk meningkatkan aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi glomeruli adalah kecuali a. Der. Xanthine, Dopamin b. Glikosida jantung, Dopamin c. Dopamin, Der. Xanthine d. Dopamin, antagonis Aldosteron e. Glikosida jantung, Der. Xanthine 192. Obat yang berfungsi menghambat reabsorbsi aktif tubuler adalah kecuali a. Diuretika Tiazid, anatagonis aldosteron b. Diuretika Loop, der. Xanthine c. Diuretika hemat kalium, Dopamin d. Inhibitor Karbonik anhidrasem Diuretika tiazid e. Diuretika merkurial, diuretika loop

Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

193. a. b. c. d. e. 194. a. b. c. d. e. 195. a. b. c. d. e. 196. a. b. c. d. e.

Obat yang bekerja pada no 1 adalah Asetozolamid Obat-obat osmotik (manitol) Obat-obatk kuat (furosemid) Tiazid Antigonis Aldosteron Obat yang bekerja pada no 2 adalah Asetozolamid Obat-obat osmotik (manitol) Obat-obatk kuat (furosemid) Tiazid Antigonis Aldosteron Obat yang bekerja pada no 3 adalah Asetozolamid Obat-obat osmotik (manitol) Obat-obatk kuat (furosemid) Tiazid Antigonis Aldosteron Obat yang bekerja pada no 4 adalah Asetozolamid Obat-obat osmotik (manitol) Obat-obatk kuat (furosemid) Tiazid Antigonis Aldosteron
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

197.

Obat yang bekerja pada no 5 adalah a. Asetozolamid b. Obat-obat osmotik (manitol) c. Obat-obatk kuat (furosemid) d. Tiazid e. Antigonis Aldosteron 198. Obat yang bekerja pada no 6 adalah a. Asetozolamid b. Obat-obat osmotik (manitol) c. Obat-obatk kuat (furosemid) d. Antagonis ADH e. Antigonis Aldosteron 199. Obat diuretika lemah yang bekerja sebagai Inhibitor Karbonat anhidrase yang berfungsi menghambat reabsorbsi HCO3- dalam tubulus kontortus proksimal adalah a. Tiazid b. Asetazolamid c. Bumetanid d. Furosemid e. Sprinolakton 200. Obat diuretika yang paling sering digunakan dan berfungsi menghambat reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus distal yang menyebabkan retensi air adalah a. Tiazid b. Asetazolamid c. Bumetanid d. Furosemid e. Sprinolakton 201. Obat diuretika paling efektif dan berfungsi menghambat transport bersamaan antara Na+/K+/Cl- di ansa henle asenden menyebabkan retensi Na+, Cl-, dan air dalam tubulus adalah sbb kecuali a. Bumetamid b. Furosemid c. Sprinolakton d. Torsemid e. Asam Ektarinat 202. Obat diuretika yang merupakan suatu antagonis aldosteron, yang berfngsi menghambat reabsorbsi Na+ dan K+ diperantarai aldosteron adalah a. Furosemid b. Asetazolamid c. Sprinolakton d. Amilorid e. Triamteren 203. Obat diuretika yang dapat menghambat kanal Na+ di Duktus renalis rekti adalah a. Furosemid, Amilorid
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

Asetazolamid, Tiazid Sprinolakton, Furosemid Amilorid , Triamteren Triamteren, Sprinolakton 204. Obat2 diuretika yang dapat mencegah hilanngnya K+ yang terjadi dengan Tiazid dan Loop diuretik adalah sbb a. Sprinolakton b. Amilorid c. Triamteren d. Semua benar e. Semua salah 205. Berikut ini yang merupakan derivat Tiazid adalah a. HCL b. Klortalidon c. Bendroflumetiazid d. Semua benar e. Semua salah 206. Mulai kerja Derivat tiazid per-oral adalah a. 1-2 jam b. 2-3 jam c. 4-5 jam d. 30 menit e. 10 jam 207. Efek samping dari diuretika Tiazid adalah sbb kecuali a. Hipokalemia, Impotensi b. Hiperkolesterolemia, Hiperurikemia c. Efek antidiuretik meningkat pada Diabetes Insipidus d. Hipoalbuminemmia e. Hiperglikemia, GFR berkurang 208. Berikut ini yang termasuk dalam Diuretika Loop Adalah kecuali a. Furosemid b. As. Ektarinat c. Bumetamid d. Semua benar e. Semua Salah 209. Kadar puncak diuretika loop Intra vena tercapai dalam a. 1 jam b. 30 menit c. 45 menit d. 2 jam e. 3 jam 210. Obat yang mempunyai Relative Steep Dose Response Curve adalah a. Furosemid b. Asetazolamid
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. c. d. e.

c. Sprinolakton d. Amilorid e. Triamteren 211. Obat yang mempunyai Flat Dose Response Curve adalah a. Furosemid b. Asetazolamid c. Sprinolakton d. Bendroflumetiazid e. Triamteren 212. Berikut ini yang merupakan efek samping dari loop diuretika adalah sbb kecuali a. Hipotensi / Syok b. Hipokalemia, Hiperurikemia c. Pembesaran prostat d. Ototoksisitas e. Hiponatremia 213. Penggunaan klinis Loop Diuretika dilakukan pada a. Edema Paru Akut b. Edema pd Penyakit Ginjal c. Edema pd Penyakit Metabolik d. Edema pd Penyakit Jantung e. Edema pd Penyakit Hati 214. Asetazolamid bekerja menghambat enzim karbonik anhidrase yg terdapat dalam kecuali a. Sel2 darah merah b. Selaput lendir Lambung, Pancreas c. Cortex ginjal, SSP d. Medula ginjal e. Cairan bola mata 215. Efek Samping Asetazolamid adalah sbb kecuali a. Lemah b. Parestesia c. Hipokalemia d. Drowsiness dan disorientasi e. Demam 216. Berikut ini yang merupakan Diuretika Hemat Kalium kecuali a. Tramteren b. Bendroflumetiazid c. Antagonis Aldosteron d. Amilorid e. Sprinolakton Infeksi Saluran kencing
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

217. Sistem saluran kemih mempunyai pertahanan lokal terhadap mikrorganisme diantaranya sbb, kecuali a. Pencucuian oleh aliran urine b. Terdapa koloni flora non-patogen c. Adanya Tamm-Horsfall protein d. Terdapatnya Secretory immunoglobulin A dalam urine e. Adanya Mast cell 218. Infeksi dalam saluran kemih dikatakan bermakna jika jumlahnya a. >103 koloni/ml urin b. >104 koloni/ml urin c. >105 koloni/ml urin d. >106 koloni/ml urin e. >107 koloni/ml urin 219. Golongan bakteri gram (-) yang paling sering menimbulkan ISK pada bayi dan anak adalah a. Enterobacteriae b. Klebsiella c. Proteus d. Pseudomonas e. Streptococcus 220. Infeksi saluran kemih pada anak biasanya melalui a. Infeksi Ascending b. Infeksi Descending c. Infeksi melalui aliran darah d. Infeksi melalui udara e. Infeksi melalui senggama 221. Infeksi pada ginjal disebut a. Sistitis b. Ureteritis c. Pielonefritis d. Nefrolitis e. Nefrolithiasis 222. Infeksi pada buli2 disebut a. Sistitis b. Ureteritis c. Pielonefritis d. Nefrolitis e. Nefrolithiasis 223. Infeksi pada ureter disebut a. Sistitis b. Ureteritis c. Pielonefritis d. Nefrolitis e. Nefrolithiasis
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

224.

Perasaan air senih tidak habis setekah berkemih disebut a. Disuria b. Hematuria c. Proteinura d. Pollakisuria e. Oliguria 225. Faktor resiko yang mempermudah timbulnya ISK pada bayi dan anak antara lain adalah kecuali a. Refluk vesico ureter b. Anak belum disunat c. Neurogenic bladder d. Obstruksi saluran kemih e. Hematuria 226. Pada bayi berusia < 2 bln gejala ISK yg sering ditemukan adalah sbb kecuali a. Bayi tampak kuning b. Muntah c. Diare d. Gelisah e. Hematuri 227. Pada bayi usia 2 bulan sampai 2 tahun gjala2 yang lazim ditemukan adalah a. T> 38oC b. Muntah gagal tumbuh c. Sering ngompol d. Urin berbau menyengat e. Semua benar 228. Pada pemeriksaan laboratorium ISK dapat ditemukan sbb kecuali a. Leukosituria b. Hematuria maksroskopis c. Kreatinin serum meningkat d. Ureum serum meningkat e. Kliren kreatinin meningkat 229. Pengambilan sampel urin untuk pembiakan dapat dilakukan dengan cara sbb kecuali a. Midstream urin b. Kateterisasi kandung kemih c. Pungsi kandung kemih d. Suprapubic puncture e. Stream urin 230. Dengan cara kateterisasi biakan urinn dikatakan bermakna bila terdapat jumlah kuman a. 100.000 atau lebih permililiter urin b. 200.000 atau lebih permililiter urin c. 10.000 100.000/ml urin d. 10.000/ml urin
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

e. 106/ml urin 231. Pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang kemungkinan terjadinya pielonefritis akut kronis dengan melihat bentuk dan besarnya kedua ginjal adalah a. USG b. Pielografi Intravena c. Miksiosistouretrografi d. CT scan e. BNO 232. Pemeriksaan radiologi yang dapat digunakkan untuk menemukan tanda2 refluks vesikoureter atau penyempitan pada muara uretra adalah a. USG b. Pielografi Intravena c. Miksiosistouretrografi d. CT scan e. BNO 233. Peradangan pada testis disebut a. Testitits b. Orchtitis c. Epididimitis d. Prostatitis e. Urethratitis 234. Peradangan pada epididimis disebut a. Testitits b. Orchtitis c. Epididimitis d. Prostatitis e. Urethratitis Penyakit Glomerulus pada anak 235. Penyakit peradangan ginjal bilateral disebut a. Glomerulonephritis b. Pyelonephritis c. Uretheritis d. Cystitiis e. Urosepsis 236. Glomerulonephritis progresif familial yang sering disertai tuli syaraf dan kelainan mata seperti lentikonus anterior merupakan ciri dari a. Glomerulonefritis pascastreptokokkus b. Sindrom Alport c. Glomerulonephritis membranoproliferatif d. Glomerulonefritis membranosa e. Nefropati IgA (penyakit Berger) 237. Glomerulonefritis sekunder timbul sebagai akibat dari kecuali
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

Streptokokkus hemolitikus grup A Hepatitis B Malaria Herediter Leptospira 238. Suatu proses radang non-supuratif pada glomerulus yang diperantarai oleh proses immunologik ditandai dengan proliferasi sel endotel, mesangium dan sebukan sel radang polimorfonukleus adalah a. Glomerulonephritis kronik b. Glomerulonephritis akut c. Glomerulonephritis membranoproliferatif d. Glomerulonefritis membranosa e. Nefropati IgA (penyakit Berger) 239. Pada anak2 penyebab GNA yang tersering adalah a. Glomerulonefritis pascastreptokokkus b. Sindrom Alport c. Glomerulonephritis membranoproliferatif d. Glomerulonefritis membranosa e. Nefropati IgA (penyakit Berger) 240. Pada GNAPS sistem humoral diduga berperan dengan ditemukannya endapan.... pada subepitel basal membran a. C3 dan IgM b. C5 dan IgM c. C3 dan IgG d. C5 dan IgG e. C3 dan C5 241. Faktor virulensi streptococcus hemolitikus grup A yang dapat menyebabkan perubahan plasminogen menjadi plasmin yang kemudian dapat mengaktifkan sistem kaskade komplemen adalah a. Protein M b. Sterptokinase c. Streptolisin d. Protein G e. IgG 242. Manifestasi klinik dari GNA dinsindromnefritis akut terdiri atas sbb kecuali a. Sembab preorbital di pagi hari b. Malaise c. Hipertensi d. Pyuria e. Gross hematuria 243. Hasil laboratorium GNAPS biasanya menunjukka sbb kecuali a. ASTO > 100 b. Komplemen C3 < 50mg/dl c. Torak granular a. b. c. d. e.
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

d. Hematuria e. Leukosituria 244. Sindrom nefrotik merupakan kumpulan gejala yang terdiri atas kecuali a. Edema b. Protein masif c. Hiperalbuminemia d. Hiperkolesrolemia e. Proteinuria +3 atau lebih 245. Sindroma nefritik berhubungan dengan penyakit2 dibawah ini kecuali a. Pasca infeksi streptokokkus b. SLE c. Intoksikasi logam d. Tumor Wilms e. Diabetes Inspidus 246. Manifestasi klinis dari sindroma nefrotik adalah sbb kecuali a. Edema b. Hipertensi c. Ascites d. Urin berbusa e. Dysritmia 247. Dasar diagnosisi Sindroma nefrotik adalah sb kecuali a. Edema b. Kadar protein serum 5,5g/dl c. Kadar albumin serum 2,5 gr/dl d. Kadar kolestrol serum 200mg/dl e. hiperproteinemia 248. Pengobatan Sindroma Nefrotik relaps sering atau dependen steroid dpat menggunakan kecuali a. Pemberian steroid jangka panjang b. Pemberian Levamisol c. Pengobatan CPA d. Pengobatan Siklosporin e. Pemberian Antibiotika

Hari ke 4 Pathology of male genitalia tract 249. The pathology condition of penis which urethra has orifisium in ventral penis is called a. Hypospadia b. Epispadia c. Phymosis d. Paraphymosis e. Tumor
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

250. The pathology condition of penis which urethra has orificium in dorsal penis is called a. Hypospadia b. Epispadia c. Phymosis d. Paraphymosis e. Tumor 251. The pathology condition of penis which orifisium preputium is very tiny so it cannot be pulled back through glans penis is called a. Hypospadia b. Epispadia c. Phymosis d. Paraphymosis e. Tumor 252. The pathology condition of penis which theres an abnormal swollen of glans penis due to phymotic preputium that forcefully pulled out to the back through glans penis, causes pain is called a. Hypospadia b. Epispadia c. Phymosis d. Paraphymosis e. Tumor 253. The inflamattion in glans penis is called a. Balantitis b. Poshtitis c. Balanoposthitis d. All true e. All false 254. Benign tumour papillary growth similat to cauliflower caused by HPV type 6 and 11 usually growth in glans and preputium is called a. Condylomata accuminata (Busckhe lowenstein) b. Penile cancer c. Bowenoid lesion d. Squamous cell carcinoma of penis e. Papulosis bowenoid

Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

4 5

255. a. b. c. d. e. 256. a. b. c. d. e. 257. a. b. c. d. e. 258. a. b. c. d. e. 259. a.

Gambar no 1 adalah Vas deferens Seminal vesicle Prostate Seminiferous tubules Ejaculatory duct Gambar no 2 adalah Vas deferens Seminal vesicle Prostate Seminiferous tubules Ejaculatory duct Gambar no 3 adalah Vas deferens Seminal vesicle Prostate Seminiferous tubules Ejaculatory duct Gambar no 4 adalah Vas deferens Seminal vesicle Prostate Seminiferous tubules Ejaculatory duct Gambar no 5 adalah Vas deferens
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

Seminal vesicle Prostate Seminiferous tubules Ejaculatory duct 260. Sel yang bertugas sebagai suporter lokal dan fagosit di testis adalah a. Leydig cells b. Sertoli cells c. Mast cells d. PMN e. Macrophage 261. Sel yang bertugas memproduks testosteron di seminiferus tubules adalah a. Leydig cells b. Sertoli cells c. Mast cells d. PMN e. Macrophage 262. A condition which there are no sprematozoa is called a. Oligospermia b. Aspermia c. Azoospermi d. Hypospermia e. Hyperspermia 263. A condition which there is low sprematozoa is called a. Oligospermia b. Aspermia c. Azoospermi d. Hypospermia e. Hyperspermia 264. A condition which the two testis is united is called a. Anorchysm b. Sinorchysm c. Monorchysm d. Scrotum bifida e. Cryptorchismus 265. A condition whch there are teo seperated scrotum pocket is called a. Anorchysm b. Sinorchysm c. Monorchysm d. Scrotum bifida e. Cryptorchismus 266. A condition which one or both testis is / are not found in the scrotum but it ca be found either in abdomen, inguinal areas or inguinalis canalis is called a. Anorchysm b. Sinorchysm
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

b. c. d. e.

c. Monorchysm d. Scrotum bifida e. Cryptorchismus 267. Angka insidensi tumor testis tertinggi adalah a. Seminoma b. Embryonal carcinoma c. Choricocarcinoma d. Teratoma e. Yolk sac tumor 268. Tumor testis dengan karakteristik Schiller duval bodies adalah a. Seminoma b. Embryonal carcinoma c. Choricocarcinoma d. Teratoma e. Yolk sac tumor 269. Serous accumulation in tunica vaginalis due to anasarca edema causede by incomplete processus vaginalis obliteration is called a. Hydrocele b. Haematocele c. Chylocele d. Spermatocele e. Varicocele 270. Accumulation of blood in tunica vaginalis due to local trauma in scrotum, torsion andhemoraghi diatesi haemorhagic is called a. Hydrocele b. Haematocele c. Chylocele d. Spermatocele e. Varicocele 271. Focal accumulation of semen in funiculus spermaticus is called a. Hydrocele b. Haematocele c. Chylocele d. Spermatocele e. Varicocele 272. Focal accumulation of blood ub dilated vein in funnuculus spermaticus (cystic varix) is called a. Hydrocele b. Haematocele c. Chylocele d. Spermatocele e. Varicocele

Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

273. Glands consist of acini lined by pseudostratified cuboidal-columnair cell, and also the epithelial formed phosphate acid and phosphate secretion, which the secretion formed corpora amilaciea is found in a. Adrenal gland b. Thyroid gland c. Prostate gland d. Parathyroid gland e. Thymus 274. The Androgen signalling pathway is controlled by a. The hypothalamic-pituitary-adrenal axis b. The hypothalamic-pituitary-gonadal axis c. The hypothalamic-pituitary-Testis axis d. The hypothalamic-pituitary-Thyroid axis e. The hypothalamic-pituitary-Thymus axis 275. Prostat glands terdiri atas ... Lobes yang dipisahkan oleh urethra dan ejaculatorius duct a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 276. Prostat glands diperdarahi oleh arteri dan vena a. Iliaca externa b. Iliaca Interna c. Subclavian d. Carotis e. Tesicular 277. Zona dari prostat yang dikelilingi oleh ejaculatorius duct adalah a. Anterior zone b. Peripheral zone c. Central zone d. Transtitional zone e. Periuretral gland 278. zona dr prostat yg terdiri atas fibromuscular dengan sedikit kelenjar adalah a. Anterior zone b. Peripheral zone c. Central zone d. Transtitional zone e. Periuretral gland 279. Zona tempat paling banyak muncul carcinoma (25%) pada prostat adalah a. Anterior zone b. Peripheral zone c. Central zone d. Transtitional zone
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

e. Periuretral gland 280. Berikut ini adalah potential pathogens pada chronic prostatitis kecuali a. Ureaplasma b. Urelyticum c. Chlamydia trachomatis d. Thricomonas vaginalis e. SLE 281. Prostatitic atrophy hampir selalu terjadi di a. Anterior zone b. Peripheral zone c. Central zone d. Transtitional zone e. Periuretral gland 282. Prostatic hyperplasia dapat terjadi karena a. Kekurangan hormon estrogen b. Kekurangan hormon androgen c. Kekurangan PTH d. Kekurangan hormon progresteron e. Kelebihan hormon androgen 283. Tumor prostat yang paling sering terjadi adalah a. Mesenchymal tumours b. Adenocarcinoma c. Prostatic hyperplasia d. Trasitional cell carcinoma e. Squamous cell carcinoma 284. Berikut ini adalah cara mendiagnosis carcinoma postrat kecuali a. Digital Rectal Examination b. Prostat specific antigen serum c. Prostat spesific acid phosphatase d. Fine needle aspiration biopsy e. Blast Nier Overshight 285. Microscopic criteria of prostate malignancy, a. Acini are irreguler b. Damage of basal membrane cells c. Nuclear anaplasia d. Invasion e. All true Pathology of female genitalia tract 286. Condyloma acuminatum is an infection dissease cause by a. Papillomavirus b. Herpes simplex hominis typepe II c. Threponema pallidum d. Myobacterium tberculosis e. DNA Poxvirus group
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

287. Infectious diseases of the vulva with histopathologic features called Donovan body is a. Condyloma acuminatum b. Herpes genitalis c. Syphilitic chancre d. Granuloma ingunale e. Tuberculosis 288. Retetion cyst of bartholin gland in labia minora can be caused by secundair infection of a. Papillomavirus b. Herpes simplex hominis typepe II c. Neissheria Gonnorhea d. Myobacterium tuberculosis e. DNA Poxvirus group 289. Vaginitis mostly caused by a. Papillomavirus b. Herpes simplex hominis typepe II c. Neissheria Gonnorhea d. Myobacterium tuberculosis e. Candia/monilia albicans 290. Patology of vagina with charachterstic of curious mushroom like appearance is a. Vaginitis b. Fibroepithelial polyp c. Sarcoma Botriodes d. Vaginal intraepithelial neoplasia & squamous cell carcinoma e. Vaginal adenosis & clear cell adenocarcinoma 291. Below is the risk factor of cervical intrepithelial neoplasia except a. HPV infection b. Multipel sexual partner c. Smoking d. Genetic e. HIV infection 292. Koilocytes (cells with a wrinkled pyknotic nucleus and perinuclear cytoplasmic clearing) are often seen in the suprabasal layers indicating... a. HIV infection b. Herpes simplex hominis type II infection c. Neissheria Gonnorhea infection d. HPV infection e. Candia/monilia albicans Infection 293. Apabila karsinoma telah meluas sampai diluar pelvis minor atau secara klinis telah tumbuh ke dalam mukosa kandung kencing atau rektum maka berdasarkan pembagian FIGO telah masuk stadium a. I b. II
Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

c. III d. IV e. 0 294. Apabila karsinoma telah meluas sampai dinding pelvis; pada pemeriksaan rektal tidak terdapat rangan bebas karsinoma antara tumor dan dinding pelvis; tumor tumbh sampai sepertiga bawah bagian vagina maka berdasarkan pembagian FIGO telah masuk stadium a. I b. II c. III d. IV e. 0 295. Karsinoma in situ, karsinoma intraepithalial maka berdasarkan pembagian FIGO telah masuk stadium a. I b. II c. III d. IV e. 0 296. Karsinoma hanya terbatas pada serviks maka berdasarkan pembagian FIGO telah masuk stadium a. I b. II c. III d. IV e. 0 297. Karsinoma meluas di luar serviks tetapi belum sampai dinding pelvis; karsinoma tumbuh ke dalam vagina, tetapi tidak sampai sepertiga bagian bawah maka berdasarkan pembagian FIGO telah masuk stadium a. I b. II c. III d. IV e. 0

Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

1 1 2

298. a. b. c. d. e. 299. a. b. c. d. e. 300. a. b. c. d. e.

Number 1 is Endocervix Ectocervix Transformation zone Basement membrane Squamous cell carcinoma Number 2 is Endocervix Ectocervix Transformation zone Basement membrane Squamous cell carcinoma Number 3 is Endocervix Ectocervix Transformation zone Basement membrane Squamous cell carcinoma

Afifurrahman Rizal PDU NON REG 2010

Anda mungkin juga menyukai