Anda di halaman 1dari 2

Selain zat-zat gizi tersebut di atas, daun katuk juga mengandung senyawa metabolik sekunder yaitu monomrthyl succinate

dan cis-2-methyl cyclopentanol asetat (ester), asam benzoat dan asam fenil malonat (asam karboksilat), 2-pyrolodinon dan methyl pyroglutamate (alkaloid), saponin, flavonoid dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut sangat penting dalam metabolisme lemak, karbohidrat dan protein dalam tubuh. http://uripsantoso.wordpress.com/2009/08/24/manfaat-daun-katuk-bagi-kesehatan-manusia-danproduktivitas-ternak/

Judul Penelitian Telaah Fitokimia Daun Katuk (Sauropus androgynus Merr., Euphobiaceae) Peneliti Dwi P. S. Iwang Soediro Komar Ruslan Abstrak Telah diperiksa secara fitokimia ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun katuk. Secara kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri ultraviolet dalam ekstrak metanol telah dikarakterisasi tiga flavonoid. Pada fraksi eter ekstrak metanol diduga terdapa 2-hidroksi khalkon, pada fraksi etil asetat 7-hidroksiisoflavon dan pada fraksi n-butanol 5,7,3,4tetrahidroksiflavon dengan gugus hidroksi pada posisi tig dalam keadaan tersulih. Secara kromatografi kertas dua dimensi dalam ekstrak metanol pada fraksi eter telah dikarakterisasi adanya asam kafeat dan asam protokatekuat. Keterangan Skripsi Tahun 1994 Tempat Penelitian Sekolah Farmasi ITB Isolasi Penelitian meliputi penyiapan bahan, pemeriksaan karakteristik farmakognosi serbuk, pemeriksaan kandungan kimia serbuk, pembuatan ekstrak, pemisahan dan karakterisasi isolat. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi-perolasi dengan pelarut n-heksana dilanjutkan dengan pelarut metanol. Pemisahan meliputi pemisahan senyawa steroid/triterpenoid, flavonoid dan pemeriksaan asam fenolat. Dengan kepolaran meningkat, pemisahan senyawa steroid/triterpenoid dilakukan secara kromatografi cair vakum dengan pelarut landaian terdiri dari n-heksana, eter, etil asetat, metanol. Setiap fraksi yang diperoleh dikromatografi lapis tipis dengan fase diam silika gel Gf 254 nm dan penampak bercak vanilin-asasam sulfat. Setelah diperoleh bercak tunggal dilakukan pemeriksaan ko-kromatografi dan spektrofotometri ultraviolet bersama-sama pembanding stigmasterol. Pemisahan flavonoid dilakukan secara ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut berturut-turut n-heksana, eter, etil asetat dan n-butanol. Setiap fraksi yang diperoleh dikromatografi kertas. Sebagai fase penyangga kertas Whatman no.1, sebagai pendeteksi digunakan sinar ultraviolet 366 m dan penampak bercak aluminium klorida 5% dalam etanol. Setelah diperoleh bercak tunggal dilakukan pemeriksaan secara kromatografi kertas dua arah dan spektrofotometri ultraviolet.

Terhadap fraksi eter diperiksa senyawa asam fenolat secara kromatografi kertas dan kromatografi kertas dua arah dengan pengembang benzena- asam asetat- air (60: 22:1,2) dan asam asetat 2%. Penampak bercak yang digunakan adalah p-nitroanilin didiazokan yang setelah disemprot dan dikeringkan kromatogrtamnya dibasakan dengan natrium karbonat 15% Dari pemeriksaan unsur kimia serbuk ditemukan kalium, kalsium, besi, magnesium dan natrium. Dari penapisan fitokimia serbuk ditemukan adanya senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tanin galat, saponin dan steroid/triterpenoid. Pada ekstrak eter diduga asanya senyawa 2-hidroksi khalkon, pada ekstrak etil asetat ditemukan senyawa yang diduga 7-hidroksiisoflavon, sedangkan pada ekstrak n-butanol ditemukan senyawa yang diduga 5,7,3, 4-tetrahidroksiflavon dengan gugus hidroksi pada posisi tiga dalam keadaan tersulih. Pada pemeriksaan senyawa asam fenolat dari fraksi eter ektrak metanol ditemukan dua jenis asam fenolat dalam bentuk bebas, yang diduga asam kafeat dan asam proto-katekuat. Dari ekstrak n-heksana diperoleh senyawa golongan steroid/triterpenoid yang diduga sebagai stigmasterol. Bagi mereka yang mengutip hasil penelitian ini wajib menuliskan sumbernya Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id
KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa daun singkong positif mengandung flavonoid dengan pereaksi besi (III) klorida dengan warna kuning dan uap ammonia memberikan warna kuning terang atau jingga. DAFTAR PUSTAKA Burhanuddin, Taebe., 2004, Fitokimia Flavonoid, Jurusan Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar. Andriani Yovita dan Arisandi Yohana., (2006), Khasiat Tanaman Obat, Edisi Kedua, Penerbit : Pustaka Buku Murah. www. Google.com walzemlab.tamu.edu/flavonoid.html

Anda mungkin juga menyukai