Anda di halaman 1dari 20

SPESIFIKASI TEKNIS

Keterangan: Spesifikasi teknis disusun oleh pejabat pembuat komitmen berdasar jenis pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :

1. Tidak 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri; Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional (SNI); Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan; Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan; Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan; Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan; Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk; Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan; Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

Pasal - 1 PEKERJAAN PERSIAPAN 1. UMUM 1.01 Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan yang meliputi pekerjaan perbaikan jaringan iri gasi kecil, dapat dilihat pada album gambar-gambar. 1.02 Ruang Lingkup Kontrak. Pekerjaan konstruksi termasuk perbaikan saluran yang ada dan bangunannya, pembuatan bangunan baru, perbaikan bendung, kantong lumpur, pintu -pintu, jalan tani serta menambah dan melengkapi bangunan fasilitas lainnya 1.03 Jalan Masuk Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan -jalan setempat yang ada ya$ng berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan daerah proyek. Penyedia Jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat pembangunan jalan tersebut Penyedia Jasa harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat jembatan sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutannya, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya Semua pekerjaan yang dimaksudkan Penyedia Jasa untuk dikerjakan dalam hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalulintas dan harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik -baiknya dengan Badan Pemerintah setempat dan Swasta. Penyedia Jasa dapat menggunakan tanah yang sudah dibebaskan oleh pemberi Tugas untuk keperluan jalan masuk kedaerah kerja, apabila Penyedia Jasa membutuhkan tambahan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan Dalam hal ini Penyedia Jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi selambat-lambatnya 15 hari setelah menerima SPK

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan Apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi maka harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa a tas bebannya sendiri, dan harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan. 1.04 Gambar-gambar. 1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap (a) Umum Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-gambar yang telah ditanda-tangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum pelakasanaan dimulai. Pekerjaan yang dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar-gambar tersebut. (b) Gambar-gambar Pelaksanaan/Gambar Kerja Penyedia Jasa harus menggunakan gambar -gambar kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan. Gambar pelaksanaan itu dibuat lebih detail untuk pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan beton harus memperlihatkan penampang melintang dan memanjang beton, pengaturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat 2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus terinci dan diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum pelaksanaan pekerjaan. Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara seperti kisdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya Gambar perencanaan yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap. 3. Gambar-gambar yang sebenarnya terbangun/terpasang (as -built drawing) Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyimpan satu set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap -tiap pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap sudah dilaksanakan. Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar as-built drawing dalam 3 set cetakan ukuran A3 yang dijilid berikut 1 set negatifnya ukuran A 1 . 1.05 Standar. Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan -ketentuan dari Standar Normalisasi Indonesia (SNI). Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia, maka dapat dipakai Standar lain yang disetujui oleh Direksi dan sesuai dengan spesifikasi ini. Direksi akan menetapkan apakah semua atau seb agian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

1.06 Program Pelaksanaan dan Laporan. 1. Rencana Kerja Penyedia Jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangak Rencana Kerja Mingguan setiap akhir minggu untuk minggu berikutnya dan rencana kerja bulanan setiap akhir bulan untuk bulan berikutnya yang disetujui oleh Dikresi. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, yang disetujui Direksi. 2. Program Pelaksanaan Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksaan dengan menggunakan bar-chart yang memperlihatkan kegiatan sebagai berikut: i) Tanggal dimulainya pekerjaan ii) Tanggal selesainya pekerjaan iii) Waktu yang diperlukan iv) Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, jumlah dan jenis bahan dan peralatan 3. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Penyedia Jasa harus membuat laporan kemajuan pekerjaan mingguan dan bulanan yang disampaikan kepada pengawas lapangan dan direksi sebanyak 3 rangkap. Bentuk / Format laporan ditentukan oleh Direksi. 4. Rapat evaluasi kemajuan pekerjaan Rapat antara Direksi Lapangan dan Penyedia Jasa diadakan seminggu sekali pada tempat dan waktu yang telah disetujui oleh Direksi. Maksud dari pada rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang telah, sedang dan akan dilakukan, dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan. 1.07 Bahan dan Perlengkapan 1. Umum Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai dengan standar, Penyedia Jasa harus segera memberitahukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi. 2. Perlengkapan Konstruksi Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan dalam pelaksanaan dengan jumlah yang cukup. Apabila Direksi memandang belum sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera memenuhi kekurangannya. 3. Bahan Pengganti Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak tersedia dipasaran maka dapat digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin tertulis dari Direksi. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya pertambahan ha rga antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti. 4. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan Pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak di tempat pembuatan atau di lapangan sesuai yang disetujui Direksi. Penyedia Jasa supaya menyerahkan pe njelasan yang menyangkut perlengkapan dan bahan kepada Pemberi Tugas sesuai yang dimintanya untuk tujuan pemeriksaan, tetapi bagaimanapun juga tidak meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi. 1.08 Survey dan Pengukuran Pekerjaan 1. Bench Marks Untuk survey dan pengukuran pekerjaan dipakai Bench Mark atau titik tetap dan titik ketinggian yang ditetapkan oleh Direksi dan disetujui dalam peta & data Bench Mark Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada Gambar diberikan kepada Penyedia Jasa sebagai referensi. Sebelum
(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

2.

3.

menggunakan suatu Bench Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan, Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran/pemeriksaan atas ketelitiannya. Pemberi Tugas tidak akan bertanggung jawab atas ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik referensinya. Penyedia Jasa perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk kemudahannya. Setiap Bench Mark sementara yang didirikan, rencana dan tempatnya harus disetujui oleh Direksi Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan Kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenara n dari muka tanah, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja Penyedia Jasa memberitahukan kepada Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut yang biayanya dibebankan kepa da Penyedia Jasa. Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Penyedia Jasa akan mengukur dan mengambil ketinggian lokasi pekerjaan, dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui Direksi . Pengukuran volume yang dik erjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui. Peralatan untuk Pengukuran Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara peralatan pengukuran untuk dipakai sendiri dan Direksi. Alat dan perlengkapan itu harus baik menurut Direksi dan harus diganti jika hilang atau rusak. Semua alat -alat dan perlengkapan itu tetap menjadi milik Penyedia Jasa. Data peralatan pengukuran yang dilengkapi dengan penjelasan secukupnya harus diserahkan bersama penawaran, untuk memungkinkan Direksi menilai mutu dari pada alat-alat dan perlengkapan yang akan disediakan Penyedia Jasa. Alat-alat dan perlengkapan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan kontrak, kecuali dengan ijin atau atas perintah Direksi.

1.09 Pekerjaan Sementara. 1. Umum Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk pelaksanaan pekerjaan sebaik -baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan dilapangan, pertama-tama diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi Teknis. Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara diluar daerah lapangan seperti terlihat pada Gamb ar, semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa dan biayanya sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar volume pekerjaan. Keterlambatan tidak akan meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan. 2. Lapangan Kerja Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pemberi Tugas dan bebas biaya pembebasan tanah. Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada lokasi seperti pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan pekerjaannya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan tanaman/Pengguna Jasaan dan kerusakan tanah. Kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pelaksanaan harus diperbaiki sebelum diterimanya oleh Pemberi Tugas. Penyedia Jasa mengganti kerugian
(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

3.

4.

5.

terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak. Kantor sementara dilapangan Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara kantor sementara dilapangan yang dilengkapi alat-alat untuk Direksi beserta staffnya sesuai 2 ditetapkan oleh Direksi sekurang-kurangnya 20 m serta satu toilet dan kamar mandi. Pekerjaan Pengeringan selama Pelaksanaan Pengeringan air harus dilakukan selam a pelaksanaan pekerjaan saluran, drainase dan bangunan. Penyedia Jasa harus memasang, memelihara semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan untuk pengeringan air agar lokasi pekerjaan bebas dari air sehingga pekerjaan konstruksi dapat dilakukan sesuai dengan syarat-syarat. Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat kegagalan pengeringan air. Kisdam, semua tanggul atau pengeringan air sementara harus segera dibongkar atau diratakan sehingga kelihatan baik dan tidak mengganggu kelancaran aliran air setelah pekerjaan perbaikan bangunan dan saluran selesai. Cara pengeringan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi, dan tidak boleh mengganggu jalannya air yang dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan pengeringan diperlukan pompa, Penyedia Jasa harus menyediakan. Pengalihan sementara dari Saluran Irigasi yang ada Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu saluran irigasi yang ada selama pelaksanaan pekerjaan. Direksi akan meminta Penyedia Jasa untuk mengerjakan pekerjaan pengalihan sementara pada saluran irigasi yang ada sebelum melaksanakan pekerjaan saluran serta bangunan yang berhubungan. Penyedia Jasa supaya menyerahkan renca na pengalihan sementara untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Setelah rencana itu disetujui oleh Direksi, pelaksanaan pekerjaan pengalihan sementara harus sesuai dengan rencana yang telah disetujui.

1.10 Keamanan dan Keselamatan Kerja. 1. Umum Semua keamanan dan keselamatan kerja yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin, pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh Penyedia Jasa ata s biaya Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua keamanan dan keselamatan kerja. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak. 2. Sistem Pengawasan Keamanan Penyedia Jasa supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dan organisasinya dan diserahkan untuk mendapatkan persetujuan kepada Direksi. Sistim pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan. Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia. 3. Peraturan Kesehatan Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan ke rja dalam keadaan bersih dan keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan oleh Penguasa Setempat. Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.
(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

4.

Pencegahan Kebakaran Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan terhadap kebakaran pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan peralatan se cukupnya. Dalam pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran tersebut dalam keadaaan baik dan siap dipakai pada saat dibutuhkan.

1.11 Dokumentasi dan Foto. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progress pekerjaan pada lokasi yang ditentukan oleh Direksi. Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi yang memperlihatkan keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi dan keadaan telah selesai. Foto-foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah yang tertentu dan tetap dalam ketiga-tiganya keadaan tersebut diatas dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut. Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan tanggal pengambilan, dan penjelasan secukupnya, foto negative yang bersangkutan harus diserahkan dalam album terpisah yang mudah dihubungkan satu sama lain. Enam set album-album harus diserahkan kepada Direksi pada penyelesaian pekerjaan. 1.12 Mutual Check. 1. Pelaksanaan Mutual Check Pelaksanaan Mutual Check dilaksanakan bersama -sama oleh pihak Direksi dan Penyedia Jasa atas biaya Penyedia Jasa 2. Mutual Chek I 2.1. Mutual Check I diadakan dengan dasar gambar kontrak 2.2. Uraian Pekerjaan Mutual Check I Pengukuran kembali semua rencana kegiatan-kegiatan pekerjaan dengan mencocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian 10 VL mm. Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitsetten) profil memanjang dan melintang dengan mengiku ti Standar Penggambaran yang berlaku. Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti Standar Penggambaran yang berlaku. Membuat perhitungan Hidrolis, apabila ada perubahan bentuk. Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan tambahan/pengurangan. 2.3 Semua produk-produk hasil Uitsetten (data pengukuran kembali, gambar-gambar, Bill of Quantity, RAB tambahan biaya/pengurangan biaya) disampaikan kepada Pimpro untuk selanjutnya diteliti/diperiksa kebenarannya dan setelah m endapat persetujuan dari Direksi maka Penyedia Jasa dapat melaksanakan pekerjaan tersebut. 2.4 Dari hasil pengukuran kembali/Uitsetten akan didapat perbandingan volume dengan gambar kontrak. 2.5 Gambar-gambar hasil Uitsetten adalah sebagai dasar untu k Pelaksanaan Konstruksi Lapangan. 2.6 Semua gambar-gambar hasil Mutual Check diperbanyak 4 kali. 3. Mutual Check ke II 3.1 Mutual check ke II dilaksanakan untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan/gambar terpasang (Asbuilt Drawing) . 3.2 Dari hasil Mutual Check ke II dengan gambar terpasang (Asbuilt Drawing) sebagai dasar pembayaran volume pekerjaan yang telah selesai dikerjakan. 3.3 Semua gambar-gambar terpasang (Asbuilt Drawing) dibuat cetakan rangkap 3 dan 1 negatif.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

4.

Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check 4.1 Jangka W aktu Pelaksanaan Mutual Check akan diatur/ditentukan Direksi 4.2 Jika tidak ditentukan lain pengajuan biaya tambahan/pengurangan biaya, paling lambat 1 bulan sebelum jangka waktu pelaksanaan berakhir sudah harus disampaikan kepada Pimpro melalui Direksi. 4.3 Segala ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam Mutual Check ini akan ditentukan kemudian oleh Direksi.

Pasal 2 PEKERJAAN TANAH 1. Pembersihan 2.01 Pembersihan. 1. Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh Direksi, harus dibersihkan dari segala pohon -pohon, semak-semak sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan -bahan itu harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi. Umumnya hanya pohon-pohon yang mengganggu bangunan yang dimaksudkan dalam spesifikasi ini yang harus dibuang, dan ditumpuk ditempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi disepanjang tepi jalan atau batas tanah. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat-tempat pekerjaan harus dibuang menurut persetujuan Direksi. 2. Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi lobang dan dipadatkan dan memindahkan dari tempat semua bahan -bahan yang timbul akibat pembersihan lapangan. 3. Penyedia Jasa diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan pembangunan dimulai. 4. Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan -bahan yang berguna dan peralatan dikumpulkan. 5. Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau Perseorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti biaya Penyedia Jasa. 2.02 Stripping (Pengupasan). Sebelum Penggalian dari borrow pits dimulai terlebih dahulu m embersihkan dan mengupas seperlunya daerah untuk timbunan. Begitu juga pada tanggul, sebelum Penimbunan dimulai terlebih dahulu tanggul dibersihkan dan dikupas setebal 0,15 m atau pembuatan terasering dengan ukuran 0,50 m" x 0,50 m". 2. Pekerjaan Penggalian Tanah 2.03 Galian pada Pondasi Bangunan 1. Dasar dan sisi galian, dimana akan didirikan bangunan harus selesai dengan rapi menurut duga/tingkat dan dimensi yang dikehendaki Direksi. Jika waktu penggalian material yang digali melampaui garis dan t ingkat yang telah ditentukan, galian yang melampaui batas tadi harus ditimbuni lagi seluruhnya dengan material yang terpilih kemudian ditumbuk atau digilas lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm. Jika tanah pondasi asli (natural foundatio n) terganggu atau longsor karena pekerjaan-pekerjaan penggalian Penyedia Jasa, ia harus dipadatkan dengan menumbuknya atau menggilasnya atau jika Direksi menghendakinya ia harus dipindahkan dan diganti dengan bahan yang terpilih yang seluruhnya harus dipad atkan.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

2.

3.

4.

Jika pada suatu tempat penggalian bangunan atau penggalian untuk bangunan lainnya yang dikehendaki dipakai bahan yang tidak cocok, untuk pondasi menurut ketentuan Direksi, maka Direksi akan memerintahkan secara tertulis untuk memindahkan barang-barang yang tidak cocok tersebut dan dipadatkan seluruhnya dengan menumbuknya atau menggilasnya lapis demi lapis yang tebalnya tidak boleh lebih dari 15 cm. Penyedia Jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan. Cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan air harus dengan cara yang dapat disetujui oleh Direksi. Penyedia Jasa harus menjamin adanya peralatan yang standby dan cukup di lapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air.

2.04 Tanah-tanah Longsor (Slide Material) Tanah-tanah yang tidak dapat bertahan pada lereng -lereng seperti ditunjukkan digambar atau yang ditentukan oleh Direksi dan material -material yang mungkin longsor ke daerah galian, disepanjang garis galian, harus dipindahkan oleh Penyedia Jasa menurut cara yang disetujui, dan lereng - lereng harus diselesaikan kembali menurut garis dan tingkat yang ditetapkan oleh Direksi. Penyedia Jasa mungkin diminta pula untuk menggali daerah -daerah yang mungkin akan longsor diluar batas-batas penggalian yang diperlukan untuk mencegah kerusakan pada pekerjaan. 2.05 Bahan Hasil Galian. 1. Diharapkan bahwa semua bahan-bahan dari galian yang dimaksud akan cocok untuk dipakai dalam pembangunan- pembangunan yang dikehendaki menurut spesifikasi ini. Dimana dapat dikerjakan semua bahan-bahan harus diletakan dari penggalian ketempat -tempat terakhir yang telah direncakan kecuali jika bahan tersebut menurut perintah Direksi harus ditempatkan ditempat penampungan sementara dan untuk kemudian harus ditempatkan ditempat yang telah direncanakan. Sepanjang masih dapat dikerjakan sebagaimana ditempatkan oleh Direksi semua bahan-bahan yang telah direncanakan untuk digunakan dalam pemadatan harus diusahakan agar kadar air cukup dengan cara menyiramnya atau cara-cara lain yang cocok sebelum dan selama penggalian. 2. Seluruh bahan timbunan disekitar bangunan -bangunan yang berada pada lereng-lereng, dan garis-garis batas yang telah ditentukan pembayarannya untuk bangunan, dan berada dibawah permukaan tanah asli dinyatakan sebagai timbunan kembali yang dipadatkan (compacted back fill) dan semua timbunan atau timbunan kembali disekitar bangunan dan diatas permukaan tanah asli harus dikerjakan sebagai membuat tanggul atau tanggul yang dipadatkan, kecuali ada ketentuan yang lain pada syarat-syarat khusus. 3. Dimana tanah yang baik dari penggalian yang ditentukan tidak mencukupi untuk pembuatan tanggul. Penimbunan kembali dan pekerjaan tanah lainnya yang diperlukan seperti tertera didalam gambar atau petunjuk Direksi maka tambahan tanah yang baik dapat diambil dari daerah pengambilan yang direncanakan seperti yang telah disetujui oleh Direksi. 4. Bahan hasil galian yang mengandung tonggak -tonggak, akar-akar, dan bahan-bahan lain yang mengganggu dan bahan galian yang tidak diperlukan untuk penimbunan kembali, penanggulangan dan bangunan lain yang diperlukan menurut spesifikasi ini harus ditempatkan ditempat penimbunan (spoil bank) yang berbatasan dengan saluran Irigasi dan saluran-saluran Drainage, jalan-jalan air, muara serta pembuangan yang rembes yang terletak pada atau diluar jalan yang diperlukan untuk ditimbuni, dan daerah-daerah pembuangan lainnya yang direncanakan oleh Direksi.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

5.

Tempat penimbunan (spoil bank) yang berba tasan dengan tanggul-tanggul saluran harus bersambung kecuali untuk celah -celah (gaps) dengan selang-selang yang pantas untuk Drainage seperti yang ditunjukan pada gambar atau petunjuk Direksi. Semua tempat penimbunan dan daerah pembuangan harus diratak an dan dimiringkan untuk keperluan pembuangan dan dirapikan menurut garis-garis teratur yang ditunjukkan pada gambar -gambar atau menurut petunjuk- petunjuk dari Direksi.

2.06 Borrow Area, (daerah asal bahan). 1. Bila disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi, bahan timbunan yang diperlukan untuk pekerjaan harus diambilkan dari borrow area yang disetujui, setelah diuji untuk mengetahui kecocokan bahan. 2. Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari tanaman-tanaman termasuk akar- akarnya. Apabila diperintahkan Direksi permukaan tanah harus dikupas sampai kedalaman 0,15 m, untuk sementara tanah kupasan ditimbun dan ditempatkan disekitar borrow area. 3. Setelah selesai penggalian, Pemborong harus meninggalkan daerah tersebut dalam keadaan rapi sesuai petunjuk Direksi, termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah penggenangan air didaerah tersebut. Apabila borrow area terletak pada sawah atau tanah tegalan, tanah yang dipakai untuk timbunan tidak boleh me lebihi kedalaman 0,5 m dan setelah semua penggalian selesai, daerah tersebut bisa dipakai kembali untuk pertanian, termasuk hal -hal yang menyangkut pengairan dan drainase dari daerah tersebut. 4. Batas borrow area minimum 20 m' diluar batas pekerjaan tetap. 5. Penyedia Jasa harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut sampai dengan ukuran yang tercantum didalam gambar. 2.07 Penggalian Saluran dan Pembuangannya. 1. Penggalian saluran harus sesuai dengan Dimensi yang ada pada gambar. 2. Tanah galian dari saluran primer, sekunder, saluran pembuang dan saluran jalan harus ditempatkan disepanjang tanggul saluran atau jika terdapat kelebihan galian, dan jika tidak disebutkan, harus diletakan ditanggul lain yang memerlukan tambahan timbunan. 3. Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau ditempat lain dimana volume galian dan timbunan tidak seimbang disepanjang saluran, harus diletakkan pada tempat tanggul buangan terpisah, diluar pekerjaan tanah permanen. Tanggul buangan ini harus dibentuk menurut ukuran yang ditunjuk dalam gambar atau menurut perintah Direksi dan harus dibentuk sedemikian sehingga rapi dan stabil. Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana pekerjaan tanah tersebut bagi setiap bagian dari pekerjaan dengan detail lokasi dan program penggalian dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan tanggul. 4. Penyedia Jasa harus mengajukan usul rencana pelaksanaan pekerjaan tanah tersebut ini selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal yang dimaksud sebagai pemberitahuan kepada Direksi. 5. Untuk penggalian tanah lunak dapat digunakan alat -alat seperti spades, hoes, bulldozers dengan dihubungkan alat pembelah, scrapers tanpa dihubungkan dengan alat khusus. 6. Sedang untuk galian batu atau tanah keras dapat menggunakan alat pembelah khusus yang dihubungkan bulldozer D8 atau peralatan yang sebanding, atau yang diperlukan sesuai dengan pelaksanaan.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

2.08 Longsoran di Talud. Penyedia Jasa harus menjaga dengan sangat hati- hati dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, untuk mencegah terjadinya longsoran bahan disamping galian dan tanggul. Dalam hal terjadinya longsoran Penyedia Jasa harus memperbaiki semua pekerjaan tanah dan kerusa kan yang bersangkutan dan melaksanakan perubahan yang diperlukan pada pekerjaan yang dapat disetujui Direksi, dengan biaya dari Penyedia Jasa. 2.09 Kelebihan Penggalian. Jika selokan atau saluran digali, tanggul atau berm dibentuk diluar ukuran yang disebutkan, Pemborong harus membangun kembali sesuai Spesifikasi, atau ditentukan lain menurut petunjuk Direksi. 2.10 Luasnya Penggalian. Luasnya penggalian tanah harus diusahakan sekecil mungkin sesuai pendapat Direksi. Penggalian dimulai pada muka tanah dengan keharusan mengambil kelebaran yang sesuai menurut petunjuk pada gambar atau sesuai yang ditentukan oleh Direksi. Pembangunan saluran terbuka dan pipa selalu harus dibatasi pada panjang yang telah mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara tertulis. Pekerjaan pada setiap panjang yang sudah disetujui, diselesaikan sampai memuaskan Direksi sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai. Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) M 3 . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa. 3. Pekerjaan Tanggul. 2.11 Tanggul.` 1. Tanggul-tanggul untuk saluran primer, sekunder, saluran pembuang, dapat dibentuk dengan bahan galian tanah dari saluran dan saluran pembuang bila tersedia serta memenuhi persyaratan dalam spesifikasi. Bila diperlukan tambahan tanah untuk timbunan dari hasil galian saluran dan saluran pembuang maka harus didapat dari borrow area sesuai dengan Pasal 2.06. 2. Tanggul untuk saluran diatas tanah asli harus dibuat rapat air, dan tidak boleh ada tanda-tanda rembesan sesudah diisi dengan debit maximum. 3. Tanggul tersebut diatas dan tanggul yang dipakai sebagai jalan tani atau jalan masuk harus dibentuk seperti yang telah diuraikan diatas atau dibuat dengan cara lain yang disetujui Direksi. 4. Bahan timbunan dihampar horizontal dan ketebalan merata secara berlapis-lapis, dan tiap lapis tidak boleh mempunyai ketebalan lebih dari 0,15 m. 5. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas, mesin pemadat, mesin penggetar atau cara lain yang disetujui sehingga has il pemadatan mencapai tidak kurang 90% dari pemadatan kering maximum yang ditentukan oleh test Standar Proctor Compaction yang harus sering dilaksanakan atas permintaan Direksi selama pelaksanaan pekerjaan. 6. Timbunan diatas tanah asli dibelakang bangu nan- bangunan baru harus dipadatkan seperti yang diuraikan diatas bagi tanggul -tanggul yang dipakai untuk jalan tani. Apabila tidak ditentukan lain didalam gambar atau atas perintah Direksi, maka semua tanggul saluran harus mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

7.

Bahan-bahan basah dari penggalian saluran, kecuali bila ditentukan oleh Direksi bahwa tidak sesuai, akan digunakan dalam pembuatan tanggul. Bahan yang kebasahannya melebihi batas, kadar air optimum tidka boleh langsung digunakan. Penyedia Jasa harus merencanakan Operasi-operasi pembuatan tanggulnya dengan mempertimbangkan kemungkinan perlunya penundaan penimbunan, penyampuran dengan bahan-bahan kering atau prosedurprosedur lain atau kombinasi seperti yang diperlukan untuk memungkin kan penempatan material ditanggul yang diperinci dengan kelebihan yang sesuai.

2.12 Penyiapan Tanah. 1. Penggalian saluran atau saluran pembuang yang hasilnya akan dipakai untuk bahan timbunan harus bersih dari segala kotoran dan tumbuh-tumbuhan termasuk akar-akarnya. 2. Sebelum mulai menimbun permukaan tanahnya harus dikupas/digali sampai kedalaman yang lebih besar dari retak - retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m, dan kadar air dari tanah galian harus selalu dijaga baik dengan cara pengeringan alam atau pembasahan dengan alat semprot. 3. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penempatan dan pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digali kembali dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pelaksanaan pemadata n dilanjutkan. 2.13 Tambahan untuk Penurunan Tanah. Pemborong harus memperhitungkan tambahan timbunan tanggul, pengisian guna mengatasi Pemadatan sendiri (Setlement) dan penurunan akibat pemadatan tanah timbunan dari tanggul sedemikian rupa sehingga le bar dan ukuran permukaan yang telah selesai pada akhir masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi, dan ukuran yang ditunjukan dalam gambar atau atas perintah Direksi. 2.14 Percobaan Pendahuluan untuk tanah Timbunan. Bahan-bahan yang diusulkan untuk timbunan, harus diuji dilaboratorium yang telah disetujui Direksi untuk menentukan karakteristik dan sifat -sifat bahannya atas biaya Penyedia Jasa. 2.15 Pemadatan pada Timbunan. 1. Tanggul-tanggul dan timbunan-timbunan (Urugan-urugan) yang direncanakan pada gambar-gambar harus dihampar dalam lapisan setebal 15 cm. Operasi- operasi Penyedia Jasa dalam penggalian material yang direncanakan untuk digunakan pada tanggul -tanggul atau Urugan-urugan yang dipadatkan harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga mat erial tersebut berada dalam keadaan baik waktu ditempatkan. Bagian dari tanggul saluran yang pada gambar direncanakan untuk dipadatkan harus dibangun dari material yang baik dan paling cocok untuk memberikan kekedapan (impermeabilitas) dan stabilitas 2. Sebelum dan selama operasi pemadatan berjalan, material harus mempunyai kadar air optimum yang praktis yang diperlukan untuk maksud-maksud pemadatan, seperti yang ditentukan oleh Direksi dan kelembaban tersebut harus merata pada setiap lapisan. Selama dapat dilaksanakan seperti yang ditentukan oleh Direksi material harus dibuat agar mengandung kelembaban yang cocok ditempat penggalian. Jika kelembaban kurang dari ukuran optimum untuk pemadatan, pemadatan tidak boleh dilanjutkan, kecuali ada persetujuan khusus dari Direksi dan kelembaban ditambah dengan memerciki air dan mengolahnya ditempat pemadatan. Jika kelembaban melebihi dari batas maksimum yang diizinkan untuk pemadatan pekerjaan pemadatan tidak boleh dilanjutkan, (kecuali ada persetujuan khusus dari Direksi), sampai material tersebut harus

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

3.

4.

5.

6.

7.

8.

dikeringkan dengan mengolahnya dan mencampurnya dengan bahan-bahan yang kering atau cara lain yang disetujui. Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan lapisan setebal tidak lebih dari 15 cm sebelum dipadatkan dan pengamparan material tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga tanah yang dipadatkan homogen, bebas dari kantong-kantong, dan cacat-cacat lainnya. Operasi-operasi penggalian dan penempatan harus dibuat sedemikian rupa sehingga material yang dipadatkan akan cukup bercampur/berpadu dengan baik untuk menjamin adanya tingkatan -tingkatan pemadatan yang baik sehubungan dengan kepadatannya dan stabilitasnya. Untuk bagian tanggul-tanggul yang berbatasan dengan bangunan, termasuk pipa-pipa beton, dimana pemadatan tanggul-tanggul atau urugan yang diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat penggilas untuk mendapatkan pemadatan yang cukup, maka tanggul atau urugan harus dipadatkan dengan mesin penumbuk (mechanical tamper) dengan bera t dan design cukup untuk mencapai kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau urugan yang dipadatkan didekatnya. Dalam tebal lapisan-lapisan pemadatan tanah dan kelembaban bahan-bahan tersebut yang akan ditimbun harus seperti Spesifikasi diatas dan pemeliharaan khusus harus dijalankan untuk menjamin agar ada ikatan yang cukup dan tanggul-tanggul yang akan dipadatkan didekatnya. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kerusakan - kerusakan bangunan yang disebabkan operasi-operasi pemadatan bahan tanggul atau urugan yang berdampingan dengan bangunan -bangunan lain dan harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa. Pemadatan dengan tenaga manusia. a. Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan lapisan -lapisan horizontal dengan tebal tidak lebi h dari 15 cm dengan alat penumbuk dengan tangan beratnya tidak kurang dari 15 kg serta jarak jatuh bebas (graving fall) untuk melaksanakan pekerjaan harus 30 cm. Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang diinginkan tercapai. Penumbuk tangan (hand tamper) boleh dibuat dari besi atau beton, penggunaan kayu atau batang kelapa tidak diijinkan. b. Penggunaan tenaga wanita dan anak -anak dibawah umur 16 tahun tidak diijinkan. Dalam penempatan dan pemadatan urugan-urugan dari tanggul yang berdampingan dengan pipa beton, material yang cukup harus ditempatkan dengan hati-hati pada setiap sisi-sisi pipa tersebut, serta harus ditumbuk sehingga melekat erat-erat pada pipa untuk menjaga garis arah dan tingkat yang sesuai dari pipa. Material yang ditempatkan harus menurut spesifikasi ini dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk mencegah adanya penggeseran pipa-pipa selama penempatan dan pemadatan material tanah tersebut. Material pada tanggul yang dipadatkan dan urugan kembali yang dipadatkan, harus dipadatkan sampai pada kepadatan yang kering (dry density) tidak kurang dari 90% dari dry density maksimum di laboratorium menurut Standar Proctor Compaction Test. Jika diperlukan Direksi akan mengambil contoh -contoh material yang sedang dipadatkan dan akan melaksanakan tes-tes yang diperlukan untuk menentukan bahwa pemadatan sesuai dengan maksud Spesifikasi-spesifikasi ini. Penyedia Jasa harus membantu Direksi dalam mendapatkan contoh-contoh yang representative untuk pengujian (testing).

Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) 3 M . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meli puti Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

Pasal 4 PASANGAN BATU 1. Bahan-bahan 4.01 Batu Kali/Batu Gunung. Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar -gambar seperti pasangan batu kali atau batu gunung haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan homogen menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang pasir, cacat atau ketidak-sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi. 4.02 Bata. 1. Semua bata harus baru dan bermutu paling baik. Bata -bata itu harus keras, utuh dan dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya atau yang ditentukan oleh Direksi. 2. Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Tiap-tiap kiriman yang diantar ke tempat kerja, harus sama mutunya dengan contoh yang sudah disetujui oleh Direksi. Bata- bata yang diantar ke tempat kerja harus dibongkar dari kendaraan dengan tangan dan dijaga supaya bata-bata tidak menjadi patah. 4.03 Adukan (Campuran). 1. Adukan untuk pasangan batu kali terdiri dari P.C dan pasir dengan perbandingan 1 : 4 seperti disebutkan dalam Spesifikasi atau gambar untuk masing-masing pekerjaan. 2. Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasangan bata menurut perbandingan isi harus terdiri semen PC : pasir 1 : 4 untuk pekerjaan biasa, dan semen PC : Pasir 1 : 3 untuk pasangan kedap air atau lainnya yang diperintahkan oleh Direksi. 2. Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton pada pasal 3.02. Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kakasaran yang memung- kinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. 4. Semen haruslah memenuhi persyaratan dari standar Indonesia N.I. 20. Ini semua harus langsung dipasang dengan baik untuk persetujuan Direksi. 5. Air yang dipakai untuk membuat adukan haruslah memenuhi pasal 3.03. Hanya air yang baik yang dapat dipakai untuk menghasilkan seperti apa yang ditentukan. 6. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan disetujui oleh Direksi. 7. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali dari adukan tidak diperkenankan. 4.04 Kerikil Landasan (Gravel Backing). Kerikil landasan harus terdiri dari kerikil sungai yang bers ih, keras dan tahan lama atau pecahan batu dengan gradasi baik, dari 50 mm sampai 100 mm kesemuanya menurut persetujuan Direksi. 4.05 Saringan Kerikil. 1. Saringan kerikil dengan pembagian butir tertentu harus terdiri dari bahan yang mengandung silikat, bersih keras dan tahan lama serta bebas dari lapisan yang melekat, seperti tanah liat. Bahan tersebut tidak boleh mengandung besi belerang, batu bara, mika, batu lempung atau bahan-bahan lainnya yang berpori atau rapuh. 2. Kerikil harus terdiri dari butiran bulat dan harus mempunyai pembagian butir sedemikian sehingga memenuhi syarat -syarat seperti dibawah ini : (i) 50% berukuran antara 5 sampai 8 kali dari bahan yang ia lindungi

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

(ii)

Keseragamannya harus dengan bahan yang ia lindungi, "Keseragaman" ialah perbandingan antara yang berukuran 60% dengan yang berukuran 10%. (ukuran "X" persen dari suatu bahan seperti ditentukan dalam pasal ini adalah ukuran lubang ayakan yang dapat meloloskan "X" % dari contoh bahan yang diayak). Penyedia Jasa harus mengadakan pengujian terhadap butir jika Direksi membutuhkannya, untuk meyakinkan syarat -syarat Spesifikasi tetap diikuti.

4.06 Saringan Pasir. Pasir untuk saringan pada umumnya harus sesuai dengan ketentuan Standar Nasional Indonesia untuk bahan batuan halus, tetapi harus merupakan pasir kasar dan mudah dilalui air menurut persetujuan Direksi. 4.07 Penyimpanan Bahan-bahan. Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang disyaratkan pada Pasal 3.08. Kapur dan semen merah harus disimpan didalam kotak, diatas beton atau lembaran logam atau lantai kayu untuk mencegah tergenang dari air, dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup yang tahan air lainnya. 4.08 Penyelesaian Sambungan. Kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus dengan adukan semen PC : pasir 1 : 3 pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga supaya dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan. 2. Pasangan Batu Kali 4.09 Ukuran Batu. 1. Pasangan batu harus dari batu yang dipecahkan dengan palu kasar yang berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. 2. Setiap batu harus berukuran antara 10 cm dan 20 cm atau dengan berat 6 kg dan 15 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi, ukuran maksimum selain harus memperhatikan tebal dinding, harus pula memperhatikan batasan seperti tercantum diatas.

4.10 Alas dan Sambungan. 1. Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipakai dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lain. 2. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang. 4.11 Pasangan batu pada Permukaan. 1. Pasangan batu pada permukaan yang kelihatan harus menyatukan batu belah yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter persegi. Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian dalam agar supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik -baiknya. 2. Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati - hati sehingga tebalnya adukan tidak kurang dari pada rata-rata 10 mm. Semua pekerjaan batu pada permukaan yang kelihatan harus disiar.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

4.12 Pipa Peresapan. Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok -tembok kepala harus dilengkapi dengan suling-suling, apabila saluran terletak dalam galian (untuk saluran dalam timbunan, suling-suling tidak perlu dipasang). Suling - suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah 2 untuk setiap 2 m permukaan. Setiap ujung pemasukan dari suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Saringan ini bisa terbuat dari kerikil dan pasir serta pada bagian terluar ditutup dengan ijuk. 4.13 Sambungan Gerak Sederhana. Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar sambungan gerak sederhana harus dibuat/dipasang pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk tahan air. Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana terdapat suatu penyambungan dengan bangunan lama yang akan mempunyai tingkat penurunan (settlement) yang berbeda. Sambungan gerak sederhana harus dibentuk dengan memasang susunan batu yang terdiri dari batu bergradasi sebagai filter dibelakang pasangan batu pada bagian sambungan, setinggi sambungan tadi. Filter ini harus terdiri dari batu dan kerikil terpilih, dan baik untuk menahan hilangnya/hanyutnya bahan filter dan dibagian luar harus diberi lapisan penutup injuk setebal 30 mm atau geotextil membrane ya ng diijinkan. 4.14 Contoh Pekerjaan. Pada permulaan pekerjaan pasangan batu, Penyedia Jasa harus membuat contoh pasangan batu, sehingga mutu dan wujudnya disetujui oleh Direksi. Semua pekerjaan berikutnya harus sederajat dengan atau lebih baik dari co ntoh yang disetujui. 4.15 Perlindungan Perawatan. Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyaratan- persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton. Pekerjaan pasangan jangan dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang akan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak dibolehkan berdiri diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.

4.16 Urugan Kembali dan Urugan dibelakang pasangan batu. Sebelum mengurug kembali pada bagian muka pasangan yang tidak kelihatan, pasangan batunya harus dilapis kasar dengan adukan, semen : pasir 1 : 4 setebal 20 mm. Urugan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan dari Direksi dan bahan Urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air. Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) 3 M . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa. 3. Plesteran 4.17 Pekerjaan Plesteran Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari pasangan bata/batu kali harus diplester dengan adukan PC : pasir 1 : 3
(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

Campuran untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan campuran pada pasal 4.03. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1 cm dan dihaluskan dengan air semen. Apabila tidak diperi ntahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, bagian tepi pasangan pada sorongan / pipa saluran, dan selebar 0,10 m dibawah tepi atas dinding dan pasangan sorongan / pipa saluran. Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) 2 M . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, pera latan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa. 4.18 Pekerjaan Siaran. Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum ditutup dengan adukan. Permukaan harus dibersihkan dengan memakai kawat dibasahi. Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 3 pasir (1:3) kecuali ditentukan lain. Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas : a. Siaran Tenggelam (masuk kedalam 1 cm). b. Siaran rata (rata dengan muka batu) c. Siaran Timbul (Timbul Tebal 1 cm lebar 2 cm kecuali ditentukan lain sama pekerjaan siaran harus siaran timbul). Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam s atuan ( Unit ) M 2 . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa. 4. Pekerjaan Perlindungan 4.19 Penyiapan Permukaan Tanah untuk Lantai Kerja. Penyedia Jasa harus menyiapkan permukaan galian tanah untuk pondasi dengan lapisan lantai kerja menurut ukuran yang ditentukan. Kemudian penyaringan kerikil seperti ditentukan ditekankan ditempatkan diatas permukaan tanah tersebut, dengan ketebalan yang sesuai dengan gambar untuk membuat permukaan yang rata dan sejajar dengan permukaan yang direncanakan untuk lantai kerja. 4.20 Lantai Kerja Blok Beton. Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan meletakkan lantai kerja blok beton diatas muka tanah galian untuk pondasi yang disiapkan sesuai ukuran yang ditentukan. Blok beton harus disiapkan sampai ukuran yang disetujui Direksi. Blok beton harus dilengkapi dengan pengait dengan persetujuan Direk si. Blokblok harus diletakkan dan dialasi dengan seksama untuk membuat permukaan yang benar-benar rata, dengan sambungan terbuka sejajar lebar 1 cm antara tiap-tiap blok. Semua itu harus dibuat dari beton klas K 125. 4.21 Lantai Kerja Batu Kosong. Dimana ditunjukkan gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan meletakkan lantai kerja batu kosong, terdiri dari batu pecah kasar sedemikian sehingga semuanya cocok satu sama lain. Tiap batu mempunyai panjang dan lebar yang tidak kurang dari 20 cm dan tebal yang tidak kurang dari yang tertera dalam gambar. Batu harus diberi landasan pasir dan diletakkan pada dasar
(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

alamiah sedemikian, sehingga permukaan yang telah selesai merupakan bidang yang benar-benar rata. 4.22 Lantai Kerja Pasangan Batu. Dimana ditunjukkan pada gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan meletakkan lantai kerja pasangan batu yang telah ditetapkan. 4.23 Drain dari Batu. Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus membuat drain dari batu yang dibungkus dengan ijuk menurut ukuran yang ditentukan. Drain harus terdiri dari parit-parit yang digali dan diisi kembali dengan batu belah yang dibungkus dengan ijuk. Batu belah harus terdiri dari batu yang akan tertinggal diatas ayakan 40 mm. 4.24 Bronjong dan Matras. Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus membuat bronjong kawat dan menempatkannya dalam keadaan seperti diuraikan dibawah ini, termasuk penyiapan permukaan tanahnya. Batu-batu untuk bronjong harus seperti yang ditentukan dalam Pasal 1.01 dengan ukuran tidak kurang dari 15 cm dan tidak lebih dari 25 cm. Batu yang dipakai dipilih berbentuk bulat. Bronjong kotak dan bersusun harus mempunyai batas pemisah bagian dalam dengan bahan kawat dan bentuk anyaman yang sama. Batas pemisah ditempatkan sedemikian membentuk matras berukuran 2 m x 0.60 m. Hubungan antara bronjong atau matras harus terikat erat dengan kawat pada ujung ujungnya sehingga menjadi satu kesatuan. Bronjong untuk penahan tanah harus ditempatkan bagian yang bersinggungan dengan tanah diberi lapisan filter kerikil, geotextile atau lapisan ijuk. Pengerjaan bronjong harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia PBUI-1982. Apabila bronjong ditempatkan pada lapisan saringan maka harus dikerjakan dengan hati -hati untuk mencegah kerusakan kawatnya. Bronjong harus diikat kawat dengan erat -erat pada bronjong yang berdampingan sepanjang tepinya. Ukuran dari bronjong seperti ditunjukkan didalam gambar atau diperintahkan oleh Direksi, dengan ayaman bentuk segi enam beraturan yang jarak sisi-sisinya 13 - 15 cm, serta sisi anyaman yang dililit harus terdiri dari tiga lilitan. Kecuali ditentukan lain oleh Direksi, maka ukuran kawat yang digunakan adalah berdiameter 4 mm. 4.25 Batu Kosong (Rip-Rap). Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak kurang dari 2.4. Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira -kira sama dengan ukuran 20-30 cm untuk slope protection dan minimal 40 cm untuk penahan gerusan pada bendung dan pekerjaan sungai lainnya. Pekerjaan lindungan dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapisan filter kerikil pasir seperti ditunjukkan dalam gambar. Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) 3 M . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa. 4.26 Pekerjaan Plesteran. Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1 Pc : 3 Ps. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2 cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m dibawah tepi atas dinding atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.
(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

Tempat kedudukan pintu Romijn, temboknya harus diplester licin penuh dari bagian atas lengkung depan sampai hilir pada looplank (Jembatan Pelayanan). Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk bangunan kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada samping kusen pintu-pintu sorong, diplester tegak selebar 20 cm. Plesteran juga dilakukan pada alur skot balk. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus , rapi dan halus.Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin. Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jas a, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) 2 M . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa. 5. Lining 4.27 Lining Pasangan Batu. Pekerjaan lining pada saluran harus dikerjakan sesuai dengan penjelasan pada gambar. 4.28 Lining Beton Pra Cetak. Bahan dan pengerjaan pelat beton pra cetak harus memenuhi ketentuan Pasal 3.01 sampai pasal 3.11 dari spesifikasi. Beton yang dipakai untuk pembuatan pelat harus beton K 175 dengan ukuran kerikil maksimum 2 cm. Ukuran pelat, panjang saluran yang akan dipasang lining serta batas -batas dan ketinggiannya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan gambar atau menurut petunj uk Direksi. 4.29 Pencetakan Pelat. Pencetakan pelat beton pra cetak harus dikerjakan ditempat yang sudah dipilih dengan persetujuan Direksi sebelumnya. Pelat harus dicetak diatas dasaran yang dipersiapkan khusus untuk itu, harus diperhatikan pencegahan terjadinya perubahan bentuk dari cetakan selama dan sesudah pengecoran. Disarankan agar lantai dasar benar -benar harus rata dan keras. Bila pelat dicetak diatas tanah asli, permukaannya harus dilapisi dengan plywood atau dengan bahan lain untuk menda patkan dasar yang rata dan keras. Tempat pencetakan harus ditutup dengan atap sementara, hingga pelat yang baru dicetak terlindung dari sinar matahari dan hujan. Perlindungan terhadap matahari dan hujan tidak boleh dibawah pohon -pohon yang rindang. Cetakan untuk membuat pelat beton dapat berupa unit tunggal atau ganda dan dapat dibuat dari kayu, pelat besi atau bahan lainnya yang sesuai, dengan syarat cukup kuat, rapat air dan tahan terhadap bekerjanya beton. Bila dipakai cetakan kayu maka disarankan untuk melapisi bagian dalam dengan plat seng atau bahan lainnya. Cetakan harus dibuat demikian hingga dapat dibuka dengan mudah tanpa merusak sisi-sisinya dan sudut-sudut pelat. Membuka cetakan harus dikerjakan tanpa memukul, waktu membuka harus mendapat per setujuan Direksi, meskipun hal ini tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari kewajibannya untuk membuat pelat beton yang mutu dan bentuknya memenuhi standar. Untuk tiap-tiap pencetakan pelat harus ada jumlah cetakan yang cukup. Sesaat sebelum pengecoran dimulai bagian dalam dari cetakan harus disapu/disemir dengan minyak cetak yang disetujui Direksi. Pemakaian minyak disel, mineral atau minyak mesin tidak diperkenankan.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

Bila cetakan sudah dibuka, maka sisi dalam terutama sudut -sudutnya harus dibersihkan kemudian diminyaki lagi untuk pencetakan berikutnya. Beton harus dicor dalam lapis-lapis dan dipadatkan dengan sebaik -baiknya, harus dijaga agar beton dapat memenuhi ruang cetak seluruhnya. Permukaan atasnya kemudian digosok sampai halus. Pelat kemudian ditaruh dalam suasana lembab dan dingin dengan ditutup goni basah atau lainnya sampai menjadi cukup keras guna tindakan selanjutnya. Pelat kemudian disimpan ditempat yang teduh dan dirawat lebih lanjut untuk paling sedikit tujuh hari. Penyedia Jasa ha rus menjaga jangan sampai pelatpelat itu terkena tanah atau menjadi kotor atau pecah. Tumpukan tidak boleh lebih dari sepuluh pelat agar yang bagian bawah tidak rusak. Setelah selesainya perawatan, maka pelat diangkut ke lokasi pemasangan. W aktu memuat da n membongkar pelat tidak boleh dilemparkan tetapi harus dilakukan hati -hati. Pelat ditimbun diatas tumpukan pelat lama atau memakai ganjal kayu agar tidak kotor sebelum dipasang. 4.30 Pemasangan Pelat. Lapisan dasar harus dipadatkan, diratakan, dibersi hkan dan dibasahi sebelum pelat-pelat ditempatkan dalam posisi masing-masing. Bila permukaan dasarnya terlalu dalam maka harus diurug lebih dahulu dengan bahan yang sesuai dan dipadatkan kembali sampai mendapat persetujuan Direksi. Ditempat tertentu seperti tertera pada gambar, diperlukan lapisan pasir, ini harus dikerjakan dengan dipadatkan sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi. Bila ternyata diperlukan urugan pada dasar agar pelat dapat dipasang sesuai dengan batas-batas dan ketinggian yang ditetapkan, maka harus diurug dengan bahan yang disetujui dan dipadatkan dengan alat yang sepadan sambil dibasahi sampai disetujui Direksi. Pelat harus dipasang demikian hingga bagian atas dan bawah menjadi simetris. Sambungan harus selebar 2 cm dan harus disiar dengan hati-hati dengan spesi 1 Pc : 2Psr secara merata. Tebal siar sama dengan tebal pelat. Sebelum disiar sambungan harus dibersihkan secara menyeluruh, dicuci dan disikat dengan sikat baja. Permukaan yang sudah selesai harus dirawat selama paling sedikit tujuh hari dengan cara yang disetujui Direksi. Perhitungan dan Pembayaran : Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) 2 M . Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Overhead dan keuntungan Penyedia Jasa. Pasal 9 SPESIFIKASI KHUSUS 9.01 Sambungan dengan Pasangan Batu yang Ada (lama). Sebelum pasangan batu baru dilaksanakan, maka permukaan pasang an batu lama harus dibuat kasar terlebih dahulu, dibersihkan dari noda, kotoran dan debu, disikat dan disiram (dibasahi) dengan air bersih sampai jenuh. Pasangan batu baru dilaksanakan, apabila pasangan batu lama sudah bersih dari noda, kotoran, debu, berbentuk kasar dan cukup basah. 9.02 Siaran dan Plesteran pada Pasangan Batu yang ada (lama). 1. Pekerjaan siaran pada pasangan batu lama dilaksanakan setelah pasangan batu lama bersih dari debu, lumpur dan kotoran lainnya; dan sesudah itu cukup disiram (dibasahi) dengan air bersih.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

2. 3.

Siaran lama harus dibongkar (dibetel) sampai batas spesi pasangan batu lama, kemudian pekerjaan siar dilaksanakan. Plesteran yang baru setebal 1 cm dilaksanakan setelah permukaan pasangan batu lama bersih dari noda , kotoran dan permukaan cukup kasar (dibetel), kemudian dibasahi dengan air bersih.

(SPESIFIKASI TEKNIS)

DINAS PU PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR


TAHUN ANGGARAN 2012

Anda mungkin juga menyukai