Prof. Dr. HADI SUSILO ARIFIN PS ARSITEKTUR LANSKAP SEKOLAH PASCASARJANA - IPB
KAWASAN PESISIR
Wilayah pesisir Daerah pantai, merupakan jalur saling pengaruh antara lingkungan daratan dan lingkungan lautan. Indonesia Negara kepulauan dengan panjang garis pantai 81.000 km. Garis pantai yang sekarang ada hampir semuanya disebabkan karena naiknya muka laut akibat mencairnya es pada masa silam.
DAERAH PANTAI :
Vegetasi
Faktor Dominan yang Berpengaruh pada Perubahan Pantai : ~ stabilitas garis pantai
Bangunan Jalan
Muka laut tinggi
Muka laut rata-rata
PANTAI
PESISIR PANTAI
LAUT
MK PENGELOLAAN LANSKAP
Faktor Biotik
Proses biologi memainkan peranan penting pada pembentukan garis pantai. Tumbuhan pantai amat menunjang untuk meredam energi gelombang yang menerpa kawasan pantai.
Penambangan karang pantai dan penggundulan vegetasi pantai mengganggu stabilitas garis pantai akan mundur akibat erosi.
EKOSISTEM MANGROVE
Hutan mangrove salah satu formasi hutan yang tumbuh di kawasan pesisir
Dunia: 170 000 km2 (ISME, 1992) Indonesia: 3,8 juta ha, di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
Tumbuh pada pantai-pantai terlindung yang berlumpur, delta, muara sungai besar, laguna, dan teluk yang terlindung.
MK PENGELOLAAN LANSKAP
bio-fisik,
Bio-fisik: Keanekaragaman hayati dan lanskap, jenis langka dan eksotik, kondisi iklim dan tanah, keunikan s.d. tk. Nasional/regional/ internasional. Struktur tegakan hutan, frekuensi lama penggenangan, dinamika populasi dan perilaku satwa. Sosial-ekonomi: Aksesibilitas terhadap lokasi rekreasi melalui sarana angkutan darat/air, kedekatan dengan tempat tinggal penduduk, aksesibilitas di dalam hutan, tingkat pendidikan, kesadaran, pendapatan dan lapangan kerja penduduk, karakteristik calon pengunjung, dll.
MK PENGELOLAAN LANSKAP
Analisis:
Evaluasi Kesesuaian Lahan. Analisis Daya Dukung Analisis Manfaat Biaya Analisis Visual Analisis Tingkat Kenyamanan
Aspek biofisik, sosial, dan ekonomi Evaluasi kesesuaian lahan Analisis daya dukung Analisis manfaat biaya
Alternatif-alternatif pengembangan dan pengelolaan kawasan pantai Rekomendasi pengembangan dan rencana pengelolaan pantai sebagai waterfront city
Konsep/desain pengembangan
Konsep/rencana pengelolaan
Teknik:
Penetapan persyaratan (parameter dan kriteria), pembobotan dan skoring. Perhitungan nilai peruntukan lahan. Pembagian kelas lahan dan nilainya: S1, S2, S3, N. Pembandingan nilai lahan dengan nilai masingmasing kelas lahan. Pemetaan kelas kesesuaian lahan menggunakan matriks berdasarkan kisaran total skor yang diperoleh. Metode SIG digunakan untuk menentukan dan mencari kawasan pantai dengan metode tumpang susun (overlay).
MK PENGELOLAAN LANSKAP
Untuk mengetahui kemampuan kawasan untuk mendukung suatu kegiatan dalam hal ini pariwisata. Formula Boullon (Libosada, 1998) yaitu daya dukung kawasan dihitung berdasarkan standar rata-rata individu dalam m2/orang. DD = A S T = DD K K = N R
Untuk mengetahui manfaat dan biaya yang mungkin ditimbulkan apabila tidak ada pengelolaan Metode Perbandingan Eksponensial. Kriteria: pendapatan, peluang usaha, kesempatan kerja, keamanan dan ketertiban, kesejahteraan dan kesehatan, pencemaran, dan pariwisata. Pendapat ahli sebagai responden digunakan untuk menentukan bobot dari setiap kriteria dengan menggunakan metode pembobotan (Metode Eckenrode).
Analisis Visual
Menggunakan metode Scenic Beauty Estimation (SBE). Terdiri atas tiga tahap: (1) pemotretan lanskap, (2) evaluasi, dan (3) analisis kualitas visual. Karakter dan atribut yang digunakan: kealamiahan, kompatibilitas TGL, variasi internal, warna, dominansi, skala, keragaman, dan kontinuitas.
Perhitungan melalui lima faktor, yakni suhu udara, kelembaban udara, penyinaran matahari, curah hujan, dan penutupan lahan. Dibedakan menjadi empat tingkatan dan pembobotan. Indeks tingkat kenyamanan: ITN=(1TNSU+1TNKU+1TNPM+1TNCH+1TNJP)/5
PERMASALAHAN
Pengelolaan pantai tanpa pertimbangan komprehensif bencana hilangnya daratan pantai akibat erosi gelombang. Pemahaman fungsi teknis mangrove rendah. Konversi dan eksploitasi mangrove yang berlebihan.
MK PENGELOLAAN LANSKAP
VEGETASI MANGROVE
bakau (Rhizophora sp.) kiapi-api (Avicinea, Ceriops) pedada (Burgurea sp.)
MODEL ANALITIK
Pantai Eretan - Indramayu Pondok Bali Pamanukan - Subang
MODEL NUMERIK
Pantai Pancer Banyuwangi Jawa Timur, yang terkena Tsunami pada tahun 1994
gelombang badai sampai 90%. Tinggi tanaman antara 3-5 meter. Pertanyaan: bagaimana jika tsunami mencapai tinggi 10-20 meter???
MK PENGELOLAAN LANSKAP