Anda di halaman 1dari 60

BETERNAK KAMBING INTENSIF

Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 2009

BETERNAK KAMBING INTENSIF


PENYUSUN Sasongko Wijoseno R. Luh Gde Sri Astiti Tanda Panjaitan Achmad Muzani Nurul Agustini

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NUSA TENGGARA BARAT 2009

KATA PENGANTAR
Populasi ternak kambing di Nusa Tenggara Barat setiap tahun mengalami peningkatan. Usaha beternak kambing sebagian besar masih merupakan peternakan rakyat dengan sistem pemeliharaan yang sederhana. Dalam upaya pengembangan peternakan rakyat diperlukan adanya berbagai pendekatan sehingga teknologi yang diperkenalkan dapat diadopsi dan dikembangkan secara berkelanjutan. Brosur beternak kambing intensif ini disusun untuk mendukung pelaksanaan kegiatan anggota FMA (Farmer Managed Extension Activities) melalui program FEATI (Farmer Empowerment Through Agricultural Technology and Information). Informasi yang disajikan diharapkan dapat bermanfaat bagi peternak di wilayah FEATI sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Kepala Balai, Dr. Ir. Dwi Praptomo, MS

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Pustaka Pendahuluan ............................................................... Kambing Kacang .......................................................... Kambing Peranakan Etawah (PE) ................................... Kambing Boer ............................................................. Kambing Manggala dan Kambing Batang ......................... Memilih Bibit ............................................................... Mengatur Perkawinan .................................................. Pendugaan Umur ......................................................... Pakan ........................................................................ Perkandangan.............................................................. Kesehatan ...................................................................

1 4 5 7 9 14 18 22 23 40 43

DAFTAR PUSTAKA
Ludgate, Patrick J.,dkk.1989. Kumpulan Peragaan Dalam Rangka Penelitian Ternak Kambing dan Domba di Pedesaan. Balai Penelitian Ternak. Pusat Penelitian dan Pengembangan PEternakan. Badan Litbang Pertanian. Bogor. Merkel, R.C., Subandyo. 1997. Sheep and Goat Production Handbook for Southeast Asia. Third Edition. Small Ruminant-Collaborative Research Support Program University of California Davis. USA. Suparyanto, A., Murtiyeni. 2006. Pedoman Penanganan Penyakit Kudis dan Cacing pada Ternak Kambing. Balai Penelitian Ternak Ciawi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. Sasongko WR, Y.G. Bulu., A. Hipi dan A. Surahman. 2004. Potensi Kambing Lokal yang Dipelihara Petani pada Agroekosistem Lahan Kering di Lombok Timur NTB. Prosiding Seminar Nasional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi PErtanian. Badan Litbang Pertanian. Depertemen Pertanian.

Thedford T. R. Alih bahasa Purnomo Ronohardjo dan Soetedjo. 1994. Penuntun Kesehatan Ternak Kambing. Balai Penelitian Penyakit Hewan. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, Bogor. Tomaszewska, M.W. dkk. 1993. Produksi Kambing dan Domba di Indonesia. Sebelas Maret University Press. Surakarta. 11, 380-382. Davendra, C. dan Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Terjemahan dari Goat Production in The Tropics. Penerbit ITB Bandung. 132-145.

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

PENDAHULUAN Kambing merupakan jenis ternak ruminansia yang sudah sejak lama dibudidayakan. sulit, Memelihara ternak ini relatif tidak karena selain jinak makanannya juga cukup beragam.

Berbagai jenis hijauan mau dimakannya bahkan di beberapa daerah kambing memakan berbagai macam limbah rumah tangga bahkan mau memakan kertas koran.

Jenis daun-daunan cukup digemari oleh kambing diantaranya daun turi, lamtoro dan daun tanaman tahunan lainnya (mangga, nangka dll)

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Beberapa jenis kambing di Indonesia tergolong hewan ini menyukai daerah seperti itu, takut pada air.

tersebar di daerah yang kambing adalah hewan

kering dan berbukit atau daerah pegunungan karena

Sementara ini kambing digolongkan dalam 2 tipe yaitu a. kambing potong (penghasil daging) b. kambing dwi-guna (penghasil daging dan susu). Berdasarkan tujuan pemeliharaan : a. Untuk pembibitan b. Untuk penggemukan

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Beberapa jenis kambing telah dikenal oleh masyarakat adalah : a. kambing Kacang b. kambing Peranakan Etawah.

umum

Kedua jenis kambing ini sudah beradaptasi dengan baik dengan kondisi tropis basah di Indonesia. Kambing Kacang mempunyai keistimewaan dalam hal prolifikasi (beranak kembar) dan interval (jarak) beranak yang pendek di bandingkan kambing PE. Sedangkan jenis kambing yang belum lama ini dikembangkan dan dibudidayakan adalah kambing Boer yang merupakan tipe kambing potong.

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

KAMBING KACANG Merupakan kambing asli Indonesia, tidak jelas asal usulnya. Tanda-tanda kambing kacang : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Badan kecil, pendek Telinga pendek tegak Leher pendek Punggung meninggi Jantan dan betina bertanduk Tinggi badan jantan dewasa rata-rata 60 65 cm 7. Betina dewasa 56 cm 8. Bobot dewasa untuk betina rata-rata 20 kg dan jantan 25 kg
Kambing Kacang

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE)

Kambing Peranakan Etawah (PE) merupakan persilangan antara kambing Kacang dengan Kambing Etawah, yang telah terjadi puluhan tahun yang lalu. Hasil silangan tersebut telah mampu beradaptasi dengan kondisi Indonesia.
Kambing PE jantan

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Ciri-ciri Kambing PE : 1. Telinganya panjang dan terkulai sampai dengan 18 30 cm 2. Warna bulu bervariasi dari coklat muda sampai hitam. 3. Bulu Kambing PE jantan bagian atas leher, pundak lebih tebal dan agak panjang, sedang yang betina bulu panjangnya hanya terdapat pada bagian paha. 4. Bobot badan jantan dewasa dan betina 76-100 cm.
Anak Kambing PE

40 kg

35 kg. tinggi pundaknya

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

KAMBING BOER Berasal dari Hottentot yaitu daerah iklim semi arid di negara Cape Peninsula. Merupakan kambing pedaging Memiliki ciri-ciri : 1. Bulu agak panjang, 2. Bertanduk, 3. Warna bulu coklat pada bagian leher dan kepala, pada bagian badan dan kaki berwarna putih. 4. Telinganya panjang dan terkulai. 5. Berat badan betina dewasa 6075 kg.
Kambing Boer

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Peranakan kambing Boer dengan kambing Kacang

Kambing Boer betina

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

KAMBING MANGGALA DAN KAMBING BATANG

Merupakan hasil perkawinan antara kambing Kacang dengan kambing Peranakan Etawah yang menyebabkan terjadinya turunan baru dengan ciri-ciri menyerupai keduanya. Sering dijumpai di daerah pedesaan terdapat jenis kambing yang secara fisik mirip kambing PE tetapi sudah ukuran tubuhnya lebih dengan baik sebagai kecil dari kambing PE dan lebih besar dari kambing Kacang. Karena terbentuk sekian lama dan telah beradaptasi sehingga masyarakat dilingkungannya menyebutnya

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

kambing lokal yang diberi sebutan kambing Menggala dan kambing Batang, khususnya di wilayah Lombok Timur. Jenis kambing ini memang memiliki karateristik yang khas dengan ukuran tubuh : 1. pada umur antara 1 3 tahun bobot badannya jantan 35-40 kg & betina 24-25 kg 2. tinggi badan 66 cm 3. lingkar dada 65 cm dan panjang badan 45 cm. Bila dilihat dari ciri-ciri yang terdapat pada bentuk fisiknya maka terdapat dua jenis yang memiliki kekhasan yaitu : 1. Kambing manggala mirip kambing PE 2. Kambing batang mirip kambing kacang
10

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Kambing Manggala mirip kambing PE

11

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Kambing manggala memiliki yaitu :

ciri-ciri mirip dengan kambing PE

1. Telinganya relatif lebih panjang dan terkulai, 2. Bulu-bulu yang terdapat di bagian tertentu dari tubuhnya lebih panjang (pada punggung dan belakang paha), 3. Kepala besar. 4. Warna bulu umumnya lebih terang coklat, putih belang coklat atau belang hitam. Kambing Batang memiliki ciri-ciri mirip dengan kambing kacang: 1. Telinga tidak terlalu panjang, tegak 2. Berbulu pendek di sekujur tubuhnya, 3. Kepala kecil.
12

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

4. Warna bulu umumnya lebih gelap, hitam, coklat tua. Walaupun ada beberapa yang berwarna terang.

Kambing Batang mirip kambing Kacang

13

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

MEMILIH BIBIT

TANDA-TANDA PEJANTAN CALON BIBIT Sehat, tubuh besar (sesuai umur) Bulu bersih dan mengkilap Badan panjang, kaki lurus, tidak cacat Tumit tinggi, penampilan gagah Aktif dan nafsu kawinnya besar, mudah ereksi Buah zakarnya normal (2 buah, sama besar dan kenyal); Sebaiknya dari keturunan kembar
14

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Penampilan kambing Pejantan Calon Bibit

15

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

TANDA-TANDA BETINA CALON BIBIT Sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat Bulu bersih dan mengkilap Alat kelaminnya normal Mempunyai sifat keibuan (mengasuh anak dengan baik) Ambing (buah susu) normal (halus kenyal tidak terinfeksi atau terjadi pembengkakan) Sebaiknya berasal dari keturunan kembar

16

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Penampilan kambing Betina Calon Bibit

17

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

MENGATUR PERKAWINAN

Apabila seekor kambing telah memasuki masa dewasa kelamin maka ternak tersebut dapat dikawinkan. Tanda-tanda dewasa kelamin : Kambing berumur 6-8 bulan biasanya telah dewasa kelamin (sudah mulai birahi). Umur dapat diketahui dengan catatan kelahiran atau dapat dilihat dari giginya Umur pertama kali dikawinkan 10 12 bulan (untuk betina), sedangkan yang jantan mulai dipakai sebagai pemacek berumur lebih dari 1 tahun.

18

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

TANDA BIRAHI PADA TERNAK BETINA 1. Alat kelamin bagian luar membengkak, basah, merah dan hangat 2. Ekor digerak-gerakan, 3. Diam bila dinaiki oleh pejantan WAKTU MENGAWINKAN Waktu yang tepat adalah 12-18 jam setelah terlihat tanda-tanda birahi. Untuk memudahkan proses kawin dan mengurangi resiko kegagalan maka kambing betina dan pejantan dikandangkan dalam satu kandang.
19

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Hindarkan terjadinya perkawinan antar saudaranya atau anak dengan bapaknya, atau induk dengan anaknya.

TANDA TERNAK MELAHIRKAN Pinggul mengendur Ambing tampak besar dan putting susu terisi penuh Alat kelamin bengkak kemerah-merahan dan lembab Gelisah Nafsu makan menurun

20

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

PERAWATAN ANAK KAMBING BARU LAHIR 1. Perhatikan ikatan anak dan induk setelah melahirkan apakah induk aktif menjilati dan menyusui anaknya? 2. Bila induk tidak mau menyusui anaknya, Pegang induk dan dekatkan kepada anaknya sehingga anak dapat menyusu kepada induknya Bila tetap tidak mau menyusui selama lebih dari 4 jam berikan susu bubuk putih + gula 1 sendok teh + 1 butir telur ayam + 1 cangkir air matang aduk dan minumkan dengan bantuan dot, berikan dua kali sehari sampai induk mau menyusui sendiri

21

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

PENDUGAAN UMUR Umur kambing dapat diperkirakan dari jumlah gigi kambing yang tumbuh
Gambar 1

seperti
Gambar 2

gambar
Gambar 3 Gambar 4

dibawah
Gambar 5

ini

1. 2. 3. 4. 5.

Gambar 1 Umur kurang dari 1 tahun, semua gigi belum permenen ( gigi seri) Gambar 2 Umur 1-2 tahun satu pasang gigi permanen Gambar 3 Umur 2-3 tahun dua pasang gigi permanen Gambar 4 Umur 3-4 tahun tiga pasang gigi permanen Gambar 5 Umur 4-5 tahun seluruh gigi permenen

22

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

PAKAN SUMBER PAKAN Manfaat rumput adalah sebagai sumber tenaga atau energi dengan sedikit kandungan protein Jenis rumput yang umum di gunakan peternak adalah rumput alam (rumput lapangan) Jenis rumput yang dibudidayakan (ditanam) antara lain : Rumput Setaria Rumput Brachiaria Clitoria ternatea dan lain-lain

23

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Selain rumput sisa hasil pertanian juga dapat digunakan sebagai sumber Tenaga atau energi antara lain : Kulit dan daun singkong Daun papaya Batang Kangkung Daun Jagung Jerami Padi
Srikandi, contoh varietas jagung untuk pakan ternak

24

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Pakan sebagai sumber protein yang baik untuk pertumbuhan kambing antara lain : Daun Kacang tanah Daun Kacang panjang Daun Kedelai Daun Gamal Daun Turi Daun Lamtoro Daun Kaliandra
Pohon Gamal sebagai sumber protein

25

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Pakan yang bersumber dari hasil olahan pertanian antara lain: Dedak padi Ampas tahu dan lain-lain KEBUTUHAN PAKAN 1. Kambing Dewasa 1 bagian daun + 3 bagian rumput 2. Kambing yang akan dikawinkan 2 bagian daun berprotein + 3 bagian rumput 3. Kambing bunting 3 bagian daun + 3 bagian rumput

26

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

KEBUTUHAN MINERAL dan AIR MINUM Mineral dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan menjaga kondisi kambing Sumber mineral dapat diperoleh dari garam dapur atau dapat dibeli di toko-toko pertanian dan peternakan Cara pemberian 1. Siapkan ruas bambu yang panjangnya 40-50 cm kemudian kupas kulit luarnya 2. Lubangi kecil-kecil pada bagian bawahnya 3. Masukan garam dapur atau mineral jadi ke dalam ruas bambu sampai penuh

27

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

4. Masukkan air kurang lebih setengah gelas ke dalam ruas bambu yang sudah diisi garam atau mineral 5. Gantungkan bambu tersebut di dinding kandang.
Bambu yang kulit luarnya sudah dibuang Lubangi kecil-kecil diseputar bambu ini

Air minum dapat diberikan kepada kambing dengan wadah ember atau tempat yang bersih dan diberikan sepanjang hari

28

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

MENGELOLA HMT Bila kita memelihara ternak ruminansia umumnya seperti Sapi, Kerbau, kambing dan domba maka bagian yang terpenting adalah menyediakan pakan. berupa rerumputan atau Pakan utama dari ternak ruminansia dedaunan pohon. Namun untuk yang biasa disebut hewan memamah-biak adalah hijauan bisa memperoleh makanan ternak sekarang ini cukup sulit kalau kita tidak menyediakannya sendiri. Cara menanam HMT Dengan stek Dengan biji

29

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

TURI
Turi oleh ternak adalah petani dan jenis di untuk legum

pohon yang umum ditanam pedesaan pakan tempat tanaman kacangbertujuan

kepentingan

lainnya contohnya merambat sayuran jenis atau

kacangan seperti komak atau kecipir. Umumnya ditanam di pematang sawah.

30

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Sebagai tanaman pakan ternak, turi memiliki kandungan gizi yang cukup baik terutama bagi induk menyusui. Produktivitasnya juga cukup tinggi tidak mengenal musim, bahkan di beberapa daerah turi dimanfaatkan sebagai pakan utama untuk ternak ruminansia seperti kambing, sapi pada bisa saat Turi dengan dilakukan musim mudah biji stek. saat kemarau. ditanam maupun Penanaman

dengan

musim hujan.
Pematang sawah untuk menanam turi

31

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

LAMTORO KX2
Lamtoro merupakan salah satu beberapa pencegah perbukitan. manfaat erosi lainnya pada jenis legume pohon yang memiliki

seperti daerah

tanaman pagar, sekaligus pelindung, Sangat tahan terhadap

kekeringan, sehingga dapat menjadi sumber pakan di musim kemarau dengan produksi tetap tinggi.

32

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Lamtoro hibrida KX 2

merupakan hasil persilangan Leucaena

leuchocephala dengan Leucaena pallida. Keunggulannya : Kemampuan produksi hijauan yang tinggi dan stabil karena perakarannya yang dalam Tahan terhadap serangan kutu loncat KX2 juga dikenal tahan terhadap pemangkasan sedang sampai berat Produksi biji rendah sehingga potensi menjadi gulma relatif kecil.

33

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Mempunyai kandungan protein kasar 31% Tingkat kecernaan invitro 61% Kandungan tannin yang dapat diekstrak 4.1%. Benih komersial KX2 belum banyak tersedia dan tinggi. Salah satu cara untuk perbanyakan menggunakan stek . Persiapan Sediakan alat-alat yang berupa : Pisau yang tajam Gunting stek Polybag
34

harganya cukup adalah dengan

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Bahan yang digunakan berupa : Tanah Pupuk kandang Potongan (stek) cabang KX2

Cara melakukan 1. Gunakan : Gunting dan Pisau a. untuk memotong cabang-cabang terseleksi dari pohon indukan. Proses pemilihan dan pemotongan cabang harus dilakukan secepatnya agar tidak mempengaruhi daya tumbuh dari stek.

35

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

b. diusahakan menggunakan pisau yang tajam, agar pada waktu pembuatan stek dapat dilakukan pemotongan tanpa merusak jaringan batang maupun kulit.

2. Kantong polybag sudah harus diisi dengan tanah sebelum semua proses perbanyakan dimulai. Media tanah segera disiram dengan air sampai jenuh sebelum stek ditancapkan. 3. Media tanam merupakan campuran tanah dengan pupuk kandang yang sudah masak dengan perbandingan 1: 1.

36

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

4. Pembuatan

stek

harus

dilakukan

dengan

cepat,

jangan

membiarkan cabang yang telah dipotong dari pohon induk terlalu lama karena berpengaruh pada tingkat keberhasilan tumbuh.

5. Ukuran dan panjang stek tergantung dari ruas-ruas stek. Kalau ruas stek pendek bisa kita pakai 2 4 mata, sebaliknya kalau ruas agak panjang cukup 2 mata saja. Ruas-ruas pendek biasanya terdapat pada cabang bagian bawah, sedangkan ruas panjang ada pada cabang tengah dan ujung. Ruas-ruas pendek cenderung memberikan daya tumbuh yang lebih baik.

37

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Ruas Panjang

Ruas Pendek

Contoh ruas panjang dan ruas pendek pada Lamtoro KX2

38

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Pemotongan

pada

ujung

stek

dibuat

miring

sedangkan bagian pangkal membentuk baji atau kampak untuk membedakan antara ujung dengan pangkal (jangan salah tanam). Pemotongan stek dilakukan dengan cepat dan menggunakan pisau yang sangat tajam sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada jaringan batang dan kulit.
Polibag diisi tanah+pupuk kandang 4 cm

cmc m

Pemotongan seperti ini untuk menjaga jangan sampai terjadi penggenangan air di ujung stek pada waktu penyiraman.

39

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

PERKANDANGAN

Sebaiknya ternak dipelihara dalam kandang agar : 1. Memudahkan pengawasan terhadap ternak yang sakit, atau yang sedang dalam masa kebuntingan. 2. Memudahkan dalam pemberian pakan, 3. Menjaga keamanan ternak.

40

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Syarat pembuatan kandang Sebelum membuat kandang sebaiknya ditentukan dulu lokasi dan arah menghadap diusahakan menghadap ke timur, agar kandang yang dibuat memenuhi persyaratan kesehatan ternak yang dipelihara. Syarat-syarat tersebut : 1. Kandang dapat dibuat dari bahan yang kuat, murah harganya dan tersedia di lokasi. 2. Kandang beratap, dinding dengan ventilasi (lubang angin) agar sirkulasi udara lebih baik, khususnya untuk kambing

41

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

kandangnya berlantai panggung dilengkapi dengan peralatan lain seperti tempat pakan dan minum.

Bentuk kandang yang terbuat dari bahanbahan yang mudah didapat dan murah harganya

42

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

KESEHATAN

Penyakit Cacingan

Penyebab
Penyakit cacing pada kambing umumnya disebabkan oleh parasit cacing dari golongan cacing gilig, tetapi ada juga dari golongan cacing pipih ataupun cacing Pita

Cacing gilig

Jenis telur cacing penyebab cacingan pada kambing

Haemonchus

Tricuris

43

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Gejala
1. Kambing semakin kurus 2. Bulu kambing berdiri dan kusam 3. Nafsu makan berkurang 4. Kambing terlihat pucat 5. Kotoran lembek sampai mencret kotor
Kambing kurus akibat cacingan

sehingga

kandang cepat menjadi

44

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Penanganan
1. Obat tradisional a. Daun nenas yang dekeringkan, dihaluskan, kemudian ditimbang 300 mg untuk 1 kg bobot badan kambing dicampur air kemudian diminumkan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting) b. Daun nenas segar dihilangkan durinya ditimbang 600 mg untuk 1 kg bobot badan kambing kemudian diberikan kepada kambing diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting) 2.Obat pabrikan Biasanya digunakan albendazole, valbanzen atau ivermectin yang diulang setiap 3 bulan sekali
45

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Pencegahan
1. Jagalah kandang tetap bersih dan kering 2. Buanglah kotoran, sampah dan sisa pakan jauh dari lokasi kandang atau dibuat kompos 3. Jangan menggembalakan kambing pada pagi hari dan pada satu area (usahakan berpindah-pindah) 4. Jangan berikan rumput yang masih berembun 5. Aritlah rumput 2-3 cm diatas permukaan tanah
Cara mengarit rumput

46

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Penyakit Kudis (Sacbies/Kurap)

Penyebab
Parasit kulit (Sarcoptes sp)

Gejala
Kulit merah dan menebal Gatal dan gelisah, sering menggaruk-garukkan kulit yang terinfeksi pada dinding kandang Kerontokan bulu Bagian tubuh yang sering diserang muka, telinga, pangkal ekor dan leher
47
Kambing menggaruk-garukan kepala karena gatal

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Penanganan
1. Obat Tradisional

Belerang

Cuka

Oli baru

Bawang merah

a. Oli 1 cangkir + cuka 1 sendok makan + belerang yang sudah dihaluskan 1 sendok makan atau 4 siung bawang merah yang sudah dihaluskan kemudian semua bahan dicampur dan oleskan 2x sehari pada kulit kambing sampai sembuh b. Belerang dihaluskan 3 sendok makan + 1 sendok makan minyak goreng oleskan 2x sehari, sampai sembuh
48

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

2. Obat Pabrikan Suntik dengan Ivermectin secara sub cutan (dibawah kulit)

Pencegahan
a. Jauhkan kambing sakit dengan kambing sehat b. Bersihkan kandang setiap hari lebih baik lagi menggunakan sabun atau zat pembersih kandang c. Jagalah kebersihan kambing dengan memandikan kambing dengan larutan asumtol 2% d. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan kambing

49

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Diare

Penyebab
Pakan berjamur, terlalu muda Bakteri, virus, protozoa Atau kombinasi keduanya
Bulubulu sekitar dubur kotor

Gejala
1. Kotoran encer warnanya dari hijau terang, hijau gelap sampai hijau kekuningan 2. Kambing lemas, bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian 3. Bulu-bulu sekitar dubur kotor akibat kotoran
50

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Penanganan
a. Pisahkan kambing sakit dari kambing sehat b. Berikan larutan oralit larutkan 2 sendok makan garam + 2 sendok makan gula dalam 2,5 liter air dingin yang sudah dimasak c. Bila keadaannya tidak membaik segera hubungi petugas kesehatan hewan (dokter hewan)

Pencegahan
1. Jangan membeli kambing sakit atau memasukkan kambing sakit ke dalam kandang kambing sehat 2. Hindari pemberian pakan yang menyebabkan diare 3. Jagalah kandang tetap bersih
51

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Keracunan

Penyebab
Keracunan akibat tanaman beracun Memakan tanaman yang tercemar pestisida

Gejala
1. Mulut berbusa 2. Kejang-kejang 3. Kemerahan dan pembengkakan pada muka 4. Diare berdarah 5. Kematian mendadak

52

Beternak Kambing Intensif

FEATI - BPTP NTB

Penanganan
a. Bila gejala keracunan sudah lebih dari 3 jam pengobatan akan menjadi sulit dilakukan b. Minumkan air kelapa c. Berikan tablet Norit 2-3 buah d. Hubungi petugas kesehatan hewan (dokter hewan)

Pencegahan
1. 2. Jangan gembalakan kambing pada tempat yang banyak tanaman beracun Jauhkan kambing dari sawah atau ladang yang sedang dilakukan pemupukan atau penyemprotan pestisida/hama

53

Sumber Dana Oplaag Nomor

: FEATI 2009 : 600 Eksemplar : 01/Brosur/FEATI/2009

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat Jalan Raya Peninjauan Narmada Telp. (0370) 671313 Fax. (0370) 671620 Http///www.ntb.litbang.deptan.go.id Email : litram@mataram.wasantara.net.id

Anda mungkin juga menyukai