Anda di halaman 1dari 3

embaga murni dapat digunakan sbagai standar primer untuk Iod dan natrium tiosulfat dan dianjurkan apabila

tiosulfat harus digunakan untuk penetuan tembaga . potensial standar pasangan Cu (II) Cu (I) Cu 2+ + e Cu +

Adalah + 0,15 V dan dengan emikian iodium Eo = +0,53 V merupakan reaksi oksidasi yang lebih baik dari pada ion Cu (II) . Akan tetapi bila ion iodide ditambahkan pada suatu larutan Cu (II) ,maka suatu endapan CuI terbentuk. 2Cu2+ + 4 I- 2 CuI (p) + I2 Reaksinya dipaksa berlangsung kekanan denagn pembentukan endapan dan juga dengan penambahan ion iodide berlabih. pH larutan harus dipertahankan oleh suatu system buffer, lebih baik antara 3 dan 4 . Pada harga pH lebih tinggi hidrolisa sebagian dari ion Cu (II) berlangsung dan reaksi denagn ion iodide adalah lambat.dalam larutan berasam tinggi oksidasi dengan katalis tembaga dari ion iodide terjadi dengan kecepatan yang cukup tinggi. Jika anion (sepsert asetat) digunakan dalam buffer membentuk suatu kompleks cukup stabil dengan ion Cu (II) , reaksi antara ion Cu (II) dan ion iodide dapat dicegah untuk berlangsung secara lengkap. Jika iodium dihilangkan dengan titrasi dengan tiosulfat, kompleks Cu(II) berdisosiasi untuk membentuk ion Cu (II) lebih benyak , yang pada gilirannay bereaksi denagn iodide untuk membebaskan lebih banyak iodium . Ini menyebabkan suatu titik akhir yang terulang kembali. Telah diketahui bahwa iodium ditahan karena adsorbsi pada permukaan endapan tembaga (II) iodide dan membuatnya berwarna abu-abu dari pada putih. Kecuali kalau iodium dihilangkan , maka titik akhir dicapai terlalu cepat dan dapat berulang jika iodium lambat dilapaskan dari permukaan. SUMBER-SUMBER KESALAHAN TITRASI IODOMETRI 1. Penguapan I2 2. Oksidasi udara 3. Adsorpsi I2 oleh endapan pk Cu2+ Cu2I2 mengadsorpsi I2
+

alkohol/CNS- (10 mL 10%)

4. Reaksi lambat pk Fe2+ pendiaman

Indikator : amilum Kejelekan amilum : 1. tidak larut dalam air dingin 2. suspensinya dalam air tidak stabil 3. I2 + amilum iod amilum sukar larut dalam air Pada awal titrasi terjadi kesalahan harus sedekat mungkin dengan titik ekivalen
Zat

standar sekunder : Na2S2O3

- kandungan air tidak dapat diketahui dengan tepat - dalam penyimpanan mengalami penguraian oleh bakteri thiobacillus thioparus - dipengaruhi oleh CO2 dalam air (suasana asam) penguraian :S2O32- + H+ HSO3-+S Cara menghindari : Na2S2O3 dilarutkan dalam air mendidih (bebas CO2) + pengawet 3 tts CHCl3/ 10 mg HgCl2/1 L lar disimpan jauh dari sinar matahari Zat standar primer untuk Na2S2O3 1. K2Cr2O7 suasana asam kuat 2. KIO3 keasaman lemah 3. KBrO3 4. K3Fe(CN)6 PENGGUNAAN TITRASI IODO-IODIMETRI Penetapan kadar Cu dalam CuSO45 H2O 2 CuSO4 + 4 KI 2 Cu + I2 + 2 K2SO4 2 Cu2+ + 4 I- 2 CuI + I2

I2 + 2 S2O32- 2 I- + S4O621 mL Na2S2O3 1 N = 0,06354 g Cu 2. Penetapan kadar klor aktif dalam serbuk pemutih OCl- + Cl- + 2 H+ Cl2 + H2O Cl2 + 2 I- I2 + 2 ClOCl- + 2 I- + 2 H+ I2 + Cl- + H2O

Anda mungkin juga menyukai