Disampaikan pada: Pembekalan Instansi Teknis Kemenlu Pejambon, Jakarta, 10 April 2012
1
INDONESIA BANGSA BESAR Dari Sriwijaja, Amukti Palapa sampai Wawasan Nusantara
Baik Sriwijaya dan Majapahit membangun diri sebagai kekuatan maritim yang kuat. Mengelola sumber daya budaya, pertanian, pendidikan dan teknologi dengan orientasi kelautan. Mereka membangun kemampuan trade projection capability, dan mampu melindungi kepentingan ekonomi di wilayah Asia Tenggara saat itu. Founding Fathers Bangsa Indonesia senantiasa mengedepankan PARADIGMA pembangunan ekonomi berbasis kedaulatan maritim.
Early History
century
10th
century
11th
century
12th
century
13th
century
14th
century
15th
Following centuries
Borobudur, the largest Buddhist structure in the world built (8th Century) by Sailendra Dynasti in West Java, and finished under King Samaratunga. Samaratungga ruled Central Java and Srivijaya in the 8th and the 9th century.
Following centuries
The Rise of Muslim Kingdoms (Ternate, Malaka, Demak, Aceh, Banten, Mataram) Colonialism by Portuguese (94 years), Dutch (350 years), and Japanese (3.5 years)
TODAYS
INDONESIA
Population 242 Million people (4th biggest population) Main Towns Population GDP Share GDP/Capita Jakarta (Capital) 9,558 Surabaya 2,584 Bandung 2,393 Semarang 1,553 Medan 2,109 Samarinda 791 Makassar 1,339 Languange
(000)
Jakarta (Capital) East Java West Java Central Java North Sumatera East Kalimantan South Sulawesi
(%)
(US$ 000)
Indonesian (Bahasa Indonesia) As well as some 7500 other regional languanges and dialects.
Source: various
2003
37.7%
2010
56.5%
Source: World Bank
GDP size of more than US$ 700 billion in 2010, ... the third fastest growing economy in Asia and the largest economy in Southeast Asia.
510.2
6.0
539.4
6.1 4.6 6.1 6.5-6.9
364.6
5.5
120 100 80 60 40 20
%0
1998
10 9 8
Indonesias economy grew by 6.1% last year (2010) and forecasted to climb to 6.5 to 6.9% in 2012
7
6 5 4 3 2 1
% 0
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Public Debt (% of GDP) (LHS) Budget Deficit (% of GDP) (RHS) Source : The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia, 2011
12.7
17.0
10
9 8 7 6 Apr Apr Apr
7.0
6.5
Apr Apr Jul Jul Jul Jul Okt Okt Okt Okt Jul Jan-06 Jan-07 Jan-08 Jan-09 Jan-10
6.7
Okt Jan-11
Apr
Apr
Apr
Apr
Apr
Jan-06
Jan-07
Jan-08
Jan-09
Jan-10
09
10
11
12
Jan-11
Apr
Jul
Jul
Jul
Jul
Okt
Okt
Okt
Okt
Jul
Okt
Appointed
Directly elected
Appointed 38%
2007
2009
In election year 2009, President wins more than 60% votes from 176 million registered voters
Legislative
Demokrat
107 94 57
46
Golkar PDI-P
Relations between the executive and legislative branch of government seems poised to display unprecedented cooperativeness
148
37 17 26 28
PKS
PAN PPP
PKB Gerindra
(Sebagai perbandingan: China 31,7% 46,2%, sementara India 14,6% 41,1% pada periode yang sama).
Sumber: Euromonitor International
Sumber: BPS
Key Metrics
Abundant resources for gas-based energy and petrochemical industries Not including NonConventional Gases, from Coal Bed Methane and Coal Gassification
Will be at least partially processed domestically by 2013 (new mining law: 4/2009)
10
Population (million)
309.6
China
Japan Germany
1,312.5
126.8 83.0 62.9 62.2 193.3
5,824
5,461 3,317 2,563 2,247 2,087
Italy
India Canada Russia Australia Mexico
60.1
1,184 34.0 141.7 22.2 112.5
2,052
1,684 1,574 1,479 1,232 1,039
Republic of Korea
Turkey Indonesia Saudi Arabia
49.5
73.3 243.0 27.1 40.5 49.1
1,014
735 706 434 370 364
12
Indonesia sebagai basis ketahanan pangan dunia, pusat pengolahan produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan sumber daya mineral serta pusat mobilitas logistik global.
13
East Asia
South Asia
1.6 billion
240 mio
1.7 billion
PDB ~ US$ 700 Milyar Pendapatan/kap US$ 3,005 Terbesar ke-17 besar dunia
PDB: US$ ~ 1,2 triliun Pendapatan/kap: US$ ~ 4.800 Kekuatan ekonomi 14 besar dunia
PDB: US$ 3,8 4,5 Trilyun Pendapatan/kap: 13.000 16.100 US$ (high income country) Terbesar ke-12 dunia
14
Business as Usual
waktu
15
Masterplan
Basically MP3EI is based on these strategic initiatives: 1. Encourage a large scale investment realization in 22 main economic activities 2. Synchronization of national action plan to revitalize the real sector performance 3. The development of center of excellence in 6 (six) economic corridors Main strategy of MP3EI: 1. Economic potential development through economic corridor 2. Strengthening the national connectivity 3. Strengthening national human resources capability and science and technology
16
RKP
17
KE Sumatera
KE Kalimantan
KE Sulawesi
6
KE Papua Maluku
KE Jawa
18
19
Pertanian
Perikanan Industri Manufaktur Pertambangan Energi Pariwisata Pengembangan Kawasan
20
Alutsista.
Pariwisata
Perikanan
Kp Sawit
Karet
Kakao
Nikel
Batubara Migas
Perkayuan
Textiles
ICT
Defense Equipm.
Shipping
Palm Oil
Timber
Steel
Bauxite
Coal
Foodcrops
Cocoa
Fisheries
Nickel
Foodcrops Fisheries
Copper
Nickel
FTZ, collaborating with Singapore: mainly shipyards, electron ics, light manuf. clusters Medan Metropolit an Rubber and Palm oil industry cluster, SEZ
"Center of production and processing of natural resources & Nation's energy reserves"
South Sumatra Prov.: Own 183 TCF CBM (40% national reserve) Own 52 bill tons of coal reserve (50% national reserve)
Surabaya Metropolit an
Jakarta Metropolit an
Petrochem Clusters
Oil & Gas based Industry clusters Future Coal Gasification clusters
Industrial area/cluster
Fishery node
24
"Center for production and processing of national agricultural, plantation, fis hery, oil and gas"
Makassar Metropolitan 25
Industrial area/cluster
Domestic ship route network
Comodos Island
"Center for production and processing of national agricultural plantation, fishery, oil and gas"
Oil & Gas, Gold mining Clusters Large-scale Food crops and Energy Estate, SEZ
Fishery node
Industrial area
Domestic ship route network Main trunk to outside corridor
27
PETROKIMI A
ALAT ANGKUT
INDUSTRI LAINNYA
28
To guard and monitor the implementation of MP3EI (especially during the period of 2011 2014), implementation team has been form (KP3EI) The team is chaired directly by the President. Coordinating Minister for Economic Affairs chairs the KP3EIs daily operations. The national team (KP3EI) has 9 working teams, comprises of 3 intersectoral working teams and 6 economic corridors teams. Those working teams is coordinated and facilitated by National Secretariate. To strengthen the implementation coordination and to better facilitate various problems at the fields, provincial governments is requested to form the similar teams.
29
Pelaksana Harian
Ketua W.Ketua 1 W.Ketua 2 : Menko Perekonomian : Menteri PPN/ Kepala Bappenas : Ketua KEN
SEKRETARIAT
KP3EI
Taking care of the development:
6 Economic Corridors
Proyek MP3EI harus mendukung pengembangan KAWASAN PERHATIAN INVESTASI (KPI) dalam rangka mewujudkan value added creation sesuai unggulannya
Proyek-proyek kegiatan investasi dan lintas sektor TIDAK dapat berjalan sendiri-sendiri KPI
Kegiatan Ekonomi Utama A Kegiatan Ekonomi Utama B Kegiatan Ekonomi Utama C Kegiatan Ekonomi Utama D Konektivitas Regulasi SDM/ IPTEK Kegiatan Ekonomi Utama A Kegiatan Ekonomi Utama B Kegiatan Ekonomi Utama C Kegiatan Ekonomi Utama D Kegiatan Ekonomi Utama E Kegiatan Ekonomi Utama X
Semua proyek lintas sektor HARUS diprioritaskan mendukung pengembangan kegiatan ekonomi utama di dalam KPI* KPI
Konektivitas Regulasi SDM/ IPTEK
32
Sentra Produksi
Lokasi-lokasi KPI pada masing-masing koridor perlu diidentifikasi untuk acuan penetapan proyek-proyek infrastruktur (Tim Kerja Konektivitas), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kemampuan teknologi/inovasi (Tim Kerja SDM & IPTEK), serta fasilitasi penyempurnaan regulasi (Tim Kerja Regulasi).
33
220.780
201.499 87.293 155.631 2.365.245
Sulawesi
Bali-NT Papua-Maluku TOTAL
11
8 7 74
28
23 8 151
126
46 44 725
214.847
129.884 448.605 2.557.509
382
95 166 2.388
Catatan: angka tersebut masih dalam proses validasi (sumber: Sekretariat KP3EI)
34
Koridor Ekonomi
Jawa
Kalimantan
82.383
25.214
265.566
53.053
390.267
56.399
328.518
0
3.700
0
49.468
86.114
1.118.685
220.780
Sulawesi
Bali-NT
9.352
22.712
40.551
23.883
14.680
27.841
19.398
10.268
0
0
117.518
2.589
201.499
87.293
Papua-Maluku
TOTAL
6.903
185.991
45.342
497.409
9.149
548.321
44.890
463.284
6.437
33.237
42.909
638.307
155.631
2.365.245
11 33 8
10 2 30
94
24 20 19
185
Catatan: 1. angka merupakan hasil validasi 21 Februari 2012 2. program/proyek SDM & IPTEK terdiri dari: e) a) Kursus/pelatihan b) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) f) g) c) Community college h) d) Politeknik
36
Total
Nilai Investasi (Rp. Miliar)
Sumatera
17 8 3
2 8 12
19 16 15
Jawa
Kalimantan Sulawesi Bali-NT PapuaKep.Maluku Total
1
6 3
26
1 7
3.000
36.065 1.011
142.267
829 66.120
27
7 10
145.267
36.894 67.131
38
56
131.765
351.862
94
490.527
37
Status
Telah selesai
Perpres untuk mempercepat pembangunan prov Papua dan prov Papua Barat serta Perpres untuk pengembangan kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda
Perpres tentang kerjasama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur Berbagai Peraturan Menteri tentang Penetapan barang ekspor yang dikenakan BK; tentang Pemberian Tax Holiday; tentang Tarif BM untuk barang impor RPP yang tekait fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang tertentu atau di daerah tertentu; Perpres yang terkait dengan RTR Pulau Sumatera, Pulau Jawa-Bali, dan Pulau Kalimantan; serta Perpres tentang Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum
Telah selesai
Memperjelas pengaturan tatacara pengadaan , jaminan pemerintah, pembebasan lahan, dan persyaratan unsolicited project Memperjelas kebijakan pemerintah terkait ekspor impor dan fasiltas yang diberikan untuk meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia Memberikan kejelasan peraturan bagi para pihak di pusat maupun daerah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan dan realisasi MP3EI
Telah selesai
Telah selesai
Telah selesai
39
Status
Telah selesai
Target waktu penyelesaian Desember 2012 Dalam pembahasan di DPR. Dalam tahap penyusunan DIM Dalam pembahasan dan finalisasi rapat interdep Telah dibahas di sidang kabinet. Sedang revisi tahap akhir. Dalam proses pembahasan Dalam proses pembahasan
Berbagai RPP yang terkait al. KEK; klasifikasi barang dan/atau jasa yang perlu mendapatkan faslitas pembebasan PPN RPP tentang Reforma Agraria
Memberikan kejelasan peraturan untuk mendukung pelaksanaan MP3EI Penataan kembai struktur, ketimpangan penggunaan, pemanfaatan, penguasaan dan pemilikan tanah
Revisi PP tentang Penggunaan kawasan hutan dan PP tentang tatacara perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan Rperpres tentang PSO, IMO, dan TAC Perkerataapian
Menyangkut keterlanjuran penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan non-kehutanan Sebagai revisi SKB 3 Menteri tentang PSO, IMO, dan TAC
40
Total
Nilai Investasi (Rp. Miliar)
12 14 4
0 2 0 32
12 22 6
9 2 3 54
24 36 10
9 4 3 86
Indonesia offers huge investment opportunity palm oil industry as an example (1/4)
The current CPO national productivity in Indonesia is only 2,98 ton/ha while the producivity potential in Indonesia is 7 ton/ha.
Opportunity in Upstream Palm Oil Industry
The existing palm oil industry is concentrated in Sumatera, within following KPIs
Investment in infrastructure is required to support the palm oil industry investment opportunity:
Kuala Tanjung port (investment value: IDR 1.5 Trillion) Port Dumai port expansion (investment value: IDR 1.25 Trillion) Belawan port expansion (investment value: IDR 5.5 Trillion) Pekanbaru Kandis Dumai toll road Road
KPI Sei Mangkei Location: North Sumatra Ton CPO/ha KPI Muara Enim Location: Palembang, South Sumatera KPI Dumai GAP = 4,02 ton/ha Location: Riau KPI Rokan Hulu-Hilir Siak Location: Riau KPI Kampar Location: Riau KPI Kuantan Singingi Source: Kementerian Pertanian RI, Pusat Data InfoSAWIT, 2010 Location: Riau KPI Lingga The current global demand for biodiesel is 92 mn Location: Kep. Riau KPI Pasaman Barat tonnes, while total supply is only 33 mn tonnes Location: Pasaman, West Sumatera untapped opportunity. KPI Solok Selatan Location: Solok, West Sumatera Opportunity in Downstream Palm Oil Industry KPI Tanjung Api-Api Tanjung In percentage (%) 3 Location: Pasaman, West Sumatera KPI Empat Lawang Indonesia Others 30 Location: South Sumatera KPI Ogan-Komeling Ilir Others Location: South Sumatera 60 KPI Bangka Barat Untapped Location: Bangka Belitung KPI Lampung Timur Sumber: ISAAA 2011 Location: Lampung
Energy
42
Demand for palm oil will likely remain strong and Indonesia provides huge potential to be explored
Palm Oil Demand from Main Importer Countries is Continue to Rise
In million ton
Palm Oil Outlook Positive Worldwide: China, EU and India respectively are the main consumers of palm oil accountable for 80% of worlds demand. Rising population and increasing income, world experiences an increase in demand for. palm oil & its derivats
Sumber: Oil World, Reuters, 2010
Consumption Growth > 7% CAGR: Consumption growth of palm oil worldwide for the last 7 years have been increased and is expected to rise as the price of oil continues to increase. Such growth is also on account of a growing population as well as the rising demand for alternative energy sources biodiesel.
in %
The demand for palm oil will likely remain strong and research and development work is being done in Indonesia. The availability of land in Indonesia, coupled with recent years of high seed sales, record energy prices, and high vegetable oil prices are factors that will result in Indonesia continuing to lead the world in palm43 production for years to come. oil
0.34
104 120
Seaport
KPI Konawe Utara Location: Mandiodo, South East Sulawesi Main Economic Activitty in KPI: Nickel Smeltering Pig Iron
KPI Morowali Location: Bahodopi, Central Sulawesi Main Economic Activity in KPI: Nickel Mining, Preparation and Smeltering (Pig Iron)
Road
Energy
45
Road
East Kalimantan Coal Fired Steam Power Plant (2x100MW) Energy PLTU Parit Baru (2x50 MW) West Kalimantan Pontianak Water Supply East Pontianak Water Supply
Other
The investment opportunity in bauxite industry for both private sector investment and infrastructure investment is huge, particularly for the investment in upstream sector.
46
Hub for Kuala Tanjung (North Sumatra) and Bitung (North Sulawesi)
GMT
+8
47
PENETAPAN KONSEP GERBANG PELABUHAN DAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI MASA DEPAN
SLOC MALACA
MP3EI MENATA BACKBONE LOGISTIK NASIONAL MELALUI PINTU-PINTU GERBANG BERDAYA SAING GLOBAL
Bitung
K Tanjung
CILAMAYA
ALKI-I ALKI-II
MAKASAR
TL. LEMBAR
ALKI-III
Sea Line Of Communication (SLOC) and ALKI Jalur Laut Nasional Primer Jalur Laut Nasional Sekunder Jalur Utama Darat (Jalan dan / atau KA) 48
ALKI-III B
ALKI-III C
INOVASI LOGISTIK
JAVA DIRECT ...
LALU LINTAS IMPOR LANGSUNG KE PUSAT EKONOMI NASIONAL. DAN ... BERGANTUNG KRONIS PADA TRANSHIPMENT PORT DAN AIRPORT NEGARA TETANGGA [LOST US$ 14-17 BILLION PER TAHUN 2010]
JAKARTA
DENPASAR SURABAYA
MP3EI MENYESUAIKAN PINTU GERBANG EKONOMI [LAUT DAN UDARA ] DENGAN DINAMIKA EKONOMI POLITIK DUNIA > MEMPERKUAT KEDAULATAN DAN KEMANDIRIAN
49
50
Kuala Tanjung menjadi pintu gerbang ekonomi Indonesia yang didukung oleh kekuatan ekonomi Koridor Sumatera.
51
GMT, standar waktu internasional sejak 1675. Greenwich di London, sebagai titik 0. Belahan bumi barat Greenwich dengan GMT -1 sampai -12, dan belahan bumi timur Greenwich dengan waktu +1 sampai +12. Dalam perkembangannya tidak semua negara menerapkan aturan Fleming secara utuh. Penetapan waktu suatu negara ternyata tidak hanya didasarkan pada geografis, tetapi juga pada pertimbangan kepentingan sosial-politis, militer, ekologi dan bahkan bisnis dari masing-masing nation-state. Menseksamai dinamika sosial, ekonomi, politik dan ekologi dunia saat ini dan ke masa depan, konsep paper ini mengusulkan pengelolaan kembali wilayah waktu nasional. Terutama dalam kerangka Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia P3EI, diyakini unifikasi wilayah waktu nasional menjadi GMT+8 mampu segera memberikan daya angkat dan daya dorong bagi daya saing sosial-politik, ekonomi dan ekologi nasional.
GMT+8
52
Menghadapi krisis saat ini, NAFTA (Canada, Amerika Serikat dan Mexico) mempersiapkan diri untuk 1 zona waktu.
China, dengan bentang 65 o bujur, seharusnya terbagi empat waktu. Sejak 1949 menerapkan waktu tunggal, yaitu GMT+8, dimana pun di China.
Korea Selatan (di zona GMT+8), memakai GMT+9, untuk kepentingan bisnis maupun militer. India telah memutuskan menjadi 1 (satu) zona waktu. Singapura (zona GMT+7), sejak 1982 menerapkan zona +8 untuk kepentingan bisnis dan pertahanan) Samoa dan Tuvalu per 1 Jabuari 2012 mengubah waktunya 24 jam, meloncat ke zona waktu Timur (lebih dahulu satu hari satu malam).
Russia tengah melangkah untuk menerapkan 4 Time Zone (dari 9 saat ini).
Brazil may have only one time zone in the near future. Brazil calls for a unified time zone. Brazil currently has three time zones . Sebelum 2008 Brazil 4 zona waktu.
53
54
1918
Gouvernments Besluits, Februari 1918.
1924
Hoofden van Gewestelijk Bestuur in de Buitengewesten (penguasa daerah), Pada 1 Januari 1924, Waktu Jawa Tengah diubah menjadi GMT+7:20. Karesidenan Bali dan Lombok menggunakan Waktu Jawa Tengah + 22 menit. Makassar, Waktu Jawa Tengah + 38 menit.
1932
Bij Gouvernment Besluit van 27 Juli 1932 No. 26 Staatsblad No. 412. kepulauan Indonesia dibagi menjadi 6 (enam) zona waktu dengan selisih 30 menit
1942
Mintakad berubah selama pendudukan Jepang.
Menentukan Padang -39 menit dari Waktu Jawa Tengah. Balikpapan dipergunakan +8:20 lebih dahulu dari GMT
Demi efektivitas operasi militer dan upaya menjepangkan wilayah koloni, waktu Indonesia ditentukan mengikuti waktu Tokyo (GMT+9).
Waktu Jawa dimajukan 1:30 (GMT+7:30) dari waktu tolok saat itu.
55
1950
Usai penyerahan kedaulatan, pada 1 Mei 1950 Presiden Republik Indonesia memberlakukan waktu mintakad yang sesuai dengan keputusan Gubernur Jenderal tertanggal 27 Juli 1932 sebelumnya (enam zona waktu). Sementara Belanda di Papua mencuri waktu 30 menit (GMT+9:30) untuk Papua Barat > Padahal, Gubernur Jenderal Belanda terdahulu menetapkan +9.
1963
Setelah Irian Barat berhasil direbut kembali. Keputusan Presiden RI Nomor 243 tahun 1963 membagi Indonesia tiga zona waktu, sama dengan waktu mintakad pada 10 Desember 1947.
1987
Pertama kali dalam sejarah pembagian zona waktu Indonesia, ekonomi (Pariwisata) mulai diperhitungkan. Wisatawan yang datang ke Bali berhitung soal waktu. Perbedaan waktu dua jam menyebabkan para wisatawan Jepang dan Australia cenderung lebih cepat meninggalkan Bali agar dapat tiba tidak terlalu larut malam di negara mereka. Keputusan Presiden RI Nomor 41/1987 yang mengubah sedikit garis zona waktu Bali ke Waktu Indonesia Tengah.
2012
Dalam rangka P3EI dan meningkatkan daya saing social, ekonomi dan ekologi bangsa Indonesia, melalui Perpres RI No. .... Tahun 2012, Indonesia menggunakan satu tolok waktu untuk seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. GMT + 8 (DIHARAPKAN DAPAT DDIBERLAKUKAN SEJAK 17 AGUSTUS 2012)
56
57
12 REST
13
14
15
16
17
Waktu efektif birokrasi Indonesia di semua daerah waktu untuk dapat melakukan koordinasi secara penuh pada waktu bersamaan hanya 180 menit dari total 480 menit yang tersedia
Unifikasi wilayah waktu nasional diharapkan mampu efektif mendorong peningkatan kinerja birokrasi dari Sabang sampai Merauke. Lebih dari itu memberikan daya peluk dan nilai tambah koordinasi, komunikasi dan implementasi kebijakan bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia.
58
10
11
12
13
14
15 16 30 menit
14 15 90 menit 13 1330 14
17
18
19
20
16
17
18
19
15
16
17
18
Waktu efektif WIT untuk mengikuti transaksi Bursa Efek Jakarta adalah 60 menit (2 x 30 menit) dan WITENG 180 menit (2 x 1,5 jam)
Konektifitas transaksi BEJ masih dimanfaatkan sebagian dari bangsa Indonesia. BEJ masih berpeluang untuk dimanfaatkan menjadi instrumen pemersatu ekonomi bangsa.
59
10
11
12
REST 11
13
14
15
16
17
18
19
20
12 REST 11
13
14
15
16
17
18
19
12 REST
13
14
15
16
17
18
GMT + 7
Apabila jam transaksi perdagangan umum di Jakarta dimulai pk 09.00, dan berakhir pk. 17.00 maka waktu efektif berdagang antara dunia usaha di WIT dengan WIB adalah 240 menit atau 4 jam. Dunia usaha WIT akan cenderung "mencari" dunia usaha yang "buka" lebih dahulu, seperti Singapura, Malaysia, Phillipine, Australia.
Kondisi diatas perlu dipulihkan guna meningkatkan mobilitas transaksi pasar domestik (intra dan interkoridor). Hal mana bermuara pada semakin elastisnya daya saing ekonomi nasional terhadap fluiditas ekonomi global.
DERMAGA MIANGAS 60
10
11
12 REST
13
14
15
16
17
18
19
20
WI TIMUR
GMT + 9
8 WI TENGAH GMT + 8
10
11
12 REST
13
14
15
16
17
18
19
10
11
12
13
14
15
16
17
18
WI BARAT
GMT + 7
REST
Apabila rapat kabinet selesai jam 16 WIB, maka dapat dipastikan hasil rapat kabinet akan diterima oleh WIT, malam hari atau esok harinya
Unifikasi membangun bonus waktu bagi masyarakat di kawasan timur Indonesia untuk mengambil manfaat maksimal dari setiap keputusan Pemerintah Pusat, termasuk hasil-hasil sidang kabinet.
61
C4I
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NEXT DAY
WI TIMUR
GMT + 9
8
WI TENGAH GMT + 8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
8 WI BARAT
GMT + 7
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Apabila terjadi ancaman terhadap keamanan dan pertahanan kedaulatan RI di wilayah timur Indonesia di malam hari, maka early warning akan berpotensi direspon terlambat oleh Pusat Komando Nasional
Penetapan GMT+8 sebagai waktu tunggal wilayah nasional memperkuat kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di semua lini EKOPOLEKSOSBUD HANKAM
62
GMT + 8
satu nusa...satu bangsa ... satu bahasa ... satu masa
SATU EKONOMI
Wawasan Nusantara
63
Significance of KP3EI
The implementation of the first 3 years (that is 2011 2014) is very critical to make sure that MP3EI will sustain in the longer period. KP3EI is responsible implementing all of the committed programs to create success stories or quick wins in order to build investors (and other stakeholders) confidence on the government undertaking. This is essential to create snow-ball effects for implementations at the later stages. Along the process of monitoring the implementation (toward the end of 2014), the team (KP3EI), through its communications with related stakeholders, will coordinate and synthesize revisions on the original concepts of MP3EI to improve/adjust with the changing environments.
64
Eddy Satriya
Kepala Divisi Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat KP3EI Staf: Rani (rani.ditya@gmail.com) Arum (arumhar@gmail.com) Donny (dkapahang@gmail.com) Jalan Medan Merdeka Barat No. 7, Jakarta Pusat Telepon: +62 21 34832611; Fax: +62 21 34832609 email: satriyaeddy@gmail.com
Sumatera
Jawa Kalimantan Sulawesi Bali - NT Papua - Kep. Maluku TOTAL
66
10
2 24 7 5 11 59
2
2 19 1 0 3 27
7
0 5 4 5 7 28
3
0 2 2 0 4 11
0
0 3 0 2 0 5