Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Saat ini di Negara maju telah terjadi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit non infeksi, tetapi hal ini tidak berarti Negara maju telah terbebas dari masalah penyakit menular karena penyakit akut yang timbul, sebagian besar disebabkan oleh penyakit menular, seperti TB Paru. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penyakit menular masih merupakan hal yang penting untuk diperhatikan terutama di Negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit menular di Indonesia merupakan factor utama penyebab kematian. TB Paru lebih banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia dibandingkan dengan infeksi lain. Kebanyakan infeksi muncul di daerah tropis tetapi jumlah penderita meningkat di Eropa dan Amerika Serikat, sebagai akibat dari kasus kasus yang terjadi pada orang yang kurang mampu, para tunawisma, dan pada penderita HIV. Pandemi HIV telah menyebabkan peningkatan jumlah kasus secara global, terutama di daerah Afrika sub Sahara. TB Paru berlanjut sebagai penyebab kematian yang penting. Pada tahun 1999 di Amerika Serikat dilaporkan 26.283 kasus tuberculosis, dengan angka kasus 10,4 per 100.000 per tahun . Angka kasus telah menurun hingga setingkat 5 sampai 6 persen per tahun. Prevalensi penyakit TB Paru di Indonesia adalah 0,2 % pada tahun 1999 sampai dengan 2004, daerah Jakarta sebesar 70 %, data yang ditemukan di Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tanggal 01 20 Agustus 2006 yaitu penderita TB Paru sebanyak 3,50 % dari 467 kasus yang ada. Jumlah penderita TB Paru di RT. 02,03,017 RW 04 Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barat bulan Juli 2006 sebanyak 1,33 % dari kasus yang ada. Kuman mycobacterium tuberculosis ditularkan dari orang ke orang melalui jalan pernafasan. Walaupun mungkin terjadi jalur penularan lain dan kadang kadang terbukti, tidak satupun yang penting. Basillus tuberkel di secret pernafasan membentuk nuklet droplet cairan yang dikeluarkan selama batuk, bersin, dan berbicara. Penyakit TB Paru dapat menimbulkan komplikasi seperti laryngitis, efusi pleura, emfiema, pleuritis, TB Paru pada orang lain, syndrome cacat nafas dewasa, dan obstruksi jalan nafas, bila tidak segera ditangani dapat menimbulkan kematian. Komplikasi tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan pendidikan kesehatan, memotivasi masyarakat untuk hidup sehat, olah raga yang teratur, makan makanan yang bergizi, menjemur kasur 1 x seminggu, pintu di buka setiap pagi agar sinar matahari masuk ke dalam rumah, menutup mulut saat batuk dan bersin, tidak meludah di sembarang tempat. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakukan asuhan keperawatan pada keluarga Bpk. S dengan TB Paru di RT. 002 RW. 04 Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barat.

B.Tujuan Penulisan 1.Tujuan Umum Tujuan penyusunan makalah ini yaitu diperolehnya pengalaman secara nyata dalam memnerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan TB Paru. 2.Tujuan Khusus Setelah mempelajari makalah ilmiah mahasiswa mampu : A.Melakukan pengkajian keperawatan pada keluarga dengan masalah TB Paru B.Menganalisa data untuk menentukan diagnosa keperawatan pada keluarga dengan masalah TB Paru C.Merencanakan diagnosa tindakan keperawatan pada keluarga dengan masalah TB Paru D.Melaksanakan tindakan keperawatan pada keluarga dengan masalah TB Paru E.Melakukan evaluasi keperawatan pada keluarga dengan masalah TB Paru F.Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus G.Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat serta dapat mencari solusinya. H.Mendokumentasikan semua kegiatan keperawatan dalam bentuk narasi. C.Ruang Lingkup Penulisan makalah ini merupakan pembahasan pemberian asuhan keperawatan keluarga Bpk. S Khususnya pada Bpk. S Dengan TB Paru di RT. 002 RW. 04 Kelurahan Meruya Utara Kecamatan Kembangan Jakarta Barat yang dilaksanakan pada tanggal 18 24 Agustus 2006. D.Metode Penulisan Pada penulisan makalah ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dan study pustaka tehnik pengumpulan data yang digunakan : Observasi : Penulis melakukan pengamatan secara langsung pada keluarga dengan TB Paru. Wawancara : Penulis secara langsung menanyakan kepada keluarga untuk mengetahui tentang status kesehatannya Dokumentasi : Penulis mencari, mengumpulkan data dan catatan lain yang berhubungan dengan keluarga Bpk. S Pemeriksaan fisik : Melakukan pengumpulan data dengan cara memeriksakan kondisi melalui inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi pada seluruh anggota keluarga E.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan makalah ilmiah ini dibagi menjadi 5 Bab yaitu Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Teori TB Paru dan konsep dasar keluarga. Bab III Tinjauan Kasus terdiri dari pengkajian, analisa data, scoring, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, implementasi, evaluasi. Bab IV Pembahasan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi. Bab V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai