Anda di halaman 1dari 6

Manajemen pendistribusian dalam sistem penyelenggaraan makanan yang mempunyai kegiatan penerimaan hidangan, penungguan , penyajian dan pelayanan,

pencucian alat, dan pembangunan sampah. Distribusi makanan serangkaian penyaluran makanan sesuai dengan dengan jumlah porsi dan jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa maupun makanan khusus). Macam / cara distribusi makanan 1. Sentralisas 2. Desentralisasi 1. SENTRALISASI Penyaluran yang dipusatkan makanan tiap pasien di bagikan dan disajikan dalam alat makan di tempat pengolahan makanan. Keuntungan sentralisasi Tenaga lebih hemat sehingga lebih menghemat biaya dan pengawasan Pengawasn lebih mudah dilakukan dengan mudah dan teliti Makanan dapat disampaikan langsung ke pasien dengan sedikit kemungkinan kesalahan pemberian makanan. Ruang pasien terhindar dari keributan pada waktu pembagian makanan serta bau masakan. Pekerjaan dapat dilakukan lebih cepat

Kelemahan Sentralisasi Memerlukan tempat,, peralatan, dan perlengkapan makanan yang lebih banyak (tempat harus luas, kereta pemanas mempunyai rak) Adanya tambahan biaya untuk peralatan, perlengkapan, serta pemeliharaan Makanan sampai ke konsumen sudah agak dingin Makanan menjadi kurang menarik akibat perjalanan dari dapur hingga sampai ke ruangan/konsumen. 2. DESENTRALISASI Makanan pasien dibawa dari tempat pengolahan kedapur ruang perawatan pasien, dalam jumlah banyak/besar, untuk selanjutnya disajikan dalam alat makan masingmasing pasien sesuai dengan permintaan makanan. Keuntungan Tidak memerlukan tempat yang luas, peralatan makanan yang ada di dapur ruanagan tidak banyak Makanan dapat dihangatkan kembali sebelum dihidangkan ke konsumen Makanan dapat disajikan lebih rapi dan baik serta dengan porsi sesuai dengan kebutuhan pasien Kelemahan Memerlukan tenaga lebih banyak diruangan dan pengawasaan secara menyeluruh agak sulit Makanan dapat rusak bila petugas lupa untuk menghangatkan kembali

Besar porsi sukar diawasi, khususnya bagi pasien yang menjalan kan diet Pengawasan harus banyak dilakukan Ruang dapat terganggu selama proses pembagian masak.

Lancar tidaknya kegiatan produksi suatu distribusi makanan sangat ditentukan oleh manajemennya. Manajeman yang baik selalu melakukan pengawasan atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam distribusi makanan dengan tujuan mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin terjadi selama kegiatan dilakukan. Demikian juga berhasilnya pelaksanaan produksi disuatu distribusi makanan sangat di tentukan oleh manajemen dan pengawasaini. Tujuan untuk pengendalian produksi yang efektif, tergantung pada skala distribusi makananya, dibutuhkan minimal seorang penanggung jawab jaminan mutu yang mempunyai latar belakang pengetahuan hagiene yang baik. Yang bersangkutan tanggung jawab penuh terhadap terjaminnya mutu dan keamanan produk pangan yang dihasilkan. Dengan demikian tugas utamanya adalah mengawasi jalannya distribusi makanan dan memperbaiki jika selama distribusi makanan terjadi penyimpangan yang dapat menurunkan mutu dan keamanan produk makanan yang dihasilkan. Kegiatan pengawasan ini hendaknya dilakukan secara rutin dan dikembangkan terus untuk memperoleh efektifitas dan efisien yang lebih baik. Pengendalian dan pengawasan pada sistem pemorsian a. Untuk bahan nakanan (padat) pengaasan porsi dilakukan dengan penimbangan b. Untuk bahan makanan yang cair atau setengah cair seperti susu dan bumbu dipakai gelas ukuran /liter matt, sendok ukuran atau alat ukurlain yang sudah distandarisasi atau bila perlu ditimbang

c. Untuk pemotongan bentuk bahan makanan yang sesuai untuk jenis hidangan, dapat dipakai alat-alat pemotong atau dipotong menurut petunjuk d. Untuk memudahkan persiapan sayuran dapat diukur dengan kontainer/panci yang standar dan bentuk sama. e. Untuk mendapatkan porsi yang tetap (tidak berubah-ubah) harus dugunakan standar porsi dan standar resep. Di rumah sakit Cut Meutia Lhoksemawe cara pendistribusian makanannya di lakukan dengan cara Sentralisasi. Mengapa dilakuakan dengan cara Sentralisasi karena denagan cara Sentralisasi lebih mendukung baik dari segi tenaganya, waktu dan alat. Distribusi dengan cara sentralisasi juga masih memiliki segi kerugiananya dapat kita lihat dari mutu makananya. Seperti masih adanya makanan tumpah kedalam alat penyajian makanan, kapasitas troli yang berlebihan Di tandai dengan penyusunan wadah makanan ke didalam troli yang terlalu banyak sehingga mutu makanan tidak dapat dikontrol lagi. Sistem pendistribusian makanan di rumah sakit ini masih terdapat kekurangan . berdasarkan hasil pengamatan masih adanya ketidak tepatan waktu pendistribusian makanan pasien, dikarenakan proses persiapan dan pengolahan bahan makanan yang terlalu lama. Pemorsian pada sistem pendistribusian makanan hanya terlihat pada makanan pokok, lauk hewani dan buah dilakukan dengan cara penimbangan, sedangkan pemorsian pada lauk nabati dilakukan dengan melihat jumlah potongan dan pemorsian pada sayuran dilakukan dengan cara penakarandengan menggunakan centong sayur. Jika di tinjau dari syarat pengendalian dan pengawan porsi pada sistem pendistribusian ,lauk sayuran dilakukan dengan menggunakan alat yang memiliki standar seperti menggunakan

centong sayur yang apabila di lakukan penimbangan memiliki porsi yang sesuai dan tetap mengacu pada standar resep dan standar porsi.

Anda mungkin juga menyukai