Anda di halaman 1dari 8

POTENSI CEKUNGAN AIR TANAH SEMARANG-UNGARAN, JAWA TENGAH DISALIN DARI: LAPORAN TAHUNAN DGTL 1999/2000

Cekungan Air Tanah Semarang dan Ungaran mencakup wilayah administratif Kotamadya Semarang, sebagian Kab. Semarang, sebagian Kab. Demak, dan sebagian Kab. Kendal, secara geografis terletak antara 0649'08" - 0710'09" LS dan 11007'58" 11030'04" BT. Luas kedua cekungan air tanah tersebut berturut-turut sekitar 637 km dan 340 km. Batas-batas cekungan air tanah Semarang adalah: di bagian utara adalah laut Jawa yang merupakan batas muka air tetap; batas bagian barat K. Bodri yang merupakan batas muka air tetap; batas bagian selatan adalah batas litologi dengan tanpa ada aliran (sekitar G. Grakahgeni, Ngaliyah, dan Banymanik), batas muka air tanah tetap (K. Blorong, K. Kreo, dan K. Garang), dan baas aliran air masuk (inflow boundary) di selatan daerah Mijen; batas bagian timur adalah K. Onggorawe yang merupakan batas muka air tetap. Sementara itu, batas-batas Cekungan Air Tanah Ungaran adalah: di bagian utara adalah batas litologi yakni di sekitar G. Lutung dan Gunungpati, batas muka air tetap yakni K. Blorong, K. Kreo, dan batas aliran air ke luar (outflow boundary) di sekitar Mijen; batas di bagian barat adalah batas litologi yakni sekitar daerah antara G. Jlengut sampai sekitar G. Semangring; batas di bagian selatan berimpit dengan batas pemisah air permukaan di sekitar daerah puncak G. Ungaran; batas di bagian timur adalah batas muka air tetap K. Garang dan batas litologi di sekitar G. Mergi. Morfologi di daerah penyelidikan secara umum dibedakan menjadi 3 (tiga) satuan, yakni satuan morfologi pedataran yang menempati daerah dataran pantai utara mulai dari daerah Kendal - Semarang sampai Demak bagian utara dan selatan yang mempunyai ketinggian berkisar antara 0 - 50 maml; satuan morfologi kaki tubuh gunungapi yang menempati bagian tengah peta memanjang dari barat ke timur dengan ketinggian beragam mulai dari 50 - 700 maml; dan satuan morfologi puncak gunungapi yang dicirikan dengan bentuk penonjolan pegunungan serta lembah yang menempati ketinggian lebih dari 700 maml hingga puncak G. Ungaran. Curah hujan rata-rata sekitar 2.247 mm/tahun. Bulan basah berlangsung pada November - April dengan curah hujan

bulanan >200 mm sedangkan bulan kering berlangsung pada Juni - Oktober dengan curah hujan bulanan <200 mm. Suhu udara bulanan rata-rata antara 24,8 - 26,5C, dan evapotranspirasi nyata sebesar 1.479 mm/tahun. Ditinjau dari jumlah dan kualitas jumlah air tanahnya, daerah penyelidikan dikelompokkan menjadi beberapa wilayah potensi air tanah sebagai berikut di bawah ini: Potensi Cekungan Air Tanah Semarang a. Wilayah Potensi Air Tanah Rendah pada Akuifer Dangkal dan Tinggi pada Akuifer Dalam

Sebaran di dataran pantai yang melewati Patebon, Pegandon, Sudipayung, Brangsong (wilayah Kendal) dan menyempit ke arah timur dari Kaliwungu sampai pusat Kota Semarang, ke arah timur meluas sekitar Bangetayu, Telogomulyo, serta daerah Demak.

Akuifer dangkal, kedalaman 5,0 sampai lebih dari 15 m bmt, MAT antara 0,5 - 15 m bmt, K antara 0,22 -0,72 m/hari, T antara 2,89 - 7,16 m/hari, Qs antara 0,03 0,07 l/detik/m, Q opt antara 0,07 - 0,15 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 2,0 - 27 m. Kualitas air tanah dangkal umumnya baik dan layak untuk air minum.

Akuifer dalam, kedalaman antara 40 - 80 m bmt pada akuifer endapan Delta Garang dan 100 - 150 m bmt pada endapan Kuarter, MAT antara 1,0 - 56 m bmt, K antara 37,59 - 198,7 m/hari, T antara 37,44 - 388,8 m/hari, Qs antara 0,2 - 9,7 l/detik/m, Q opt antara 20 - 74 l/detik, dengan jarak minimum antar sumur 176 235 m. Kualitas air tanah dalam umumnya baik dan layak untuk air minum.

b. Wilayah Potensi Air Tanah Rendah pada Akuifer Dangkal dan Sedang pada Akuifer Dalam

Meliputi sepanjang daerah yang melewati Jatirejo, Gondorio, Ngemplak Simongan, Jatingaleh, dan Kedungmundu.

Akuifer dangkal, dijumpai pada kedalaman 10 -15 m bmt, MAT antara 5,0 - 15 m bmt, K antara 0,57 - 1,13 m/hari, T antara 5,7 - 13,52 m/hari, Qs antara 0,05 0,13 l/detik/m, Q opt antara 0,5 - 1,3 l/detik, dengan jarak minimum antar sumur

4,0 - 14 m. Kualitas tanah dangkal baik untuk air minum.

Akuifer dalam, kedalaman anara 100 - 50 m bmt, MAT antara 10 - 35 m bmt, K antara 2,0 - 6,5 m/hari, T antara 22,46 - 194 m/hari, Qs antara 0,2 - 2,3 l/detik/m, Q opt antara 4,0 - 9,0 l/detik, dengan jarak minimum antar sumur 321 428 m. Kualitas air tanah umumnya baik dan layak untuk air minum.

c. Wilayah Potensi Air Tanah Rendah pada Akuifer Dangkal dan Akuifer Dalam

Menempati di sekitar aerah yang melewati Protowetan, Mijen, Ngaliyan, Gunungpati, dan Banyumanik.

Akuifer dangkal, kedalaman antara 5,0 sampai lebih dari 20 m bmt, MAT antara 5,0 - 15 m bmt, K antara 0,57 - 1,13 m/hari, T antara 5,7 - 13,52 m/hari, Qs antara 0,03 - 0,09 l/detik/m, Q opt antara 0,2 - 0,5 l/detik, dengan jarak minimum antar sumur 5,0 - 8,0 m. Kualitas air tanah baik dan layak untuk air minum.

Akuifer dalam, kedalaman antara 75 - 100 m bmt, MAT antara 10 - 40 m bmt, K antara 1,46 - 4,14 m/hari, T antara 19,52 - 62,16 m/hari, Qs antara 0,2 - 0,6 l/detik/m, Q opt antara 0,6 - 1,9 l/detik, dengan jarak minimum antar sumur 50 463 m. Kualitas air tanah umumnya baik dan layak untuk air minum.

d. Wilayah Potensi Air Tanah Rendah pada Akuifer Dangkal dan Nihil pada Akuifer Dalam

Sebarannya di sekitar Wonodri, Karangturi, Dempel, dan Prujakan. Akuifer dangkal, kedalaman antara 5,0 sampai lebih dari 15 m bmt, MAT antara 5,0 - 15 m bmt, K antara 0,22 - 0,72 m/hari, T antara 2,89 - 7,16 m/hari, Qs antara 0,03 - 0,07 l/detik/m, Q opt antara 0,07 - 0,015 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 5,0 - 20 m. Kualitas air tanah dangkal umumnya baik dan layak untuk air minum.

Akuifer dalam, kedalaman antara 40 - 80 m bmt pada akuifer endapan Delta Garang dan 100 - 150 m bmt pada endapan Kuarter, MAT antara 1,0 m amt - 56 m bmt, K antara 37,59 - 198,7 m/hari, T antara 37,44 - 388,8 m/hari, Qs sumurbor antara 0,2 - 9,7 l/detik/m, Q opt sumur antara 20 - 74 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 161 - 214 m. Kualitas air tanah pada akuifer dalam ini tidak layak untuk air minum karena berasa payau - asin.

e. Wilayah potensi air tanah nihil pada akuifer dangkal dan tinggi pada akuifer dalam

Sebarannya di dataran pantai Kota Kendal, Kaliwungu, hingga Tugu, sekitar Panggung, Kemijen; sekitar Pedurungan, Sembungharjo, sampai sekitar Sayung di wilayah Demak.

Akuifer dangkal, kedalaman akuifer beragam mulai dari 5,0 m bmt sampai mencapai lebih dari 15 m bmt, MAT antara 5,0 - 15 m bmt, K antara 0,22 - 0,72 m/hari, T antara 2,89 - 7,16 m/hari, Qs sumurbor antara 0,03 - 0,07 l/detik/m, Q opt antara 0,07 - 0,15 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 5,0 - 20 m. Kualitas air tanah tidak layak untuk air minum karena berasa payau - asin.

Akuifer dalam, kedalaman akuifer lebih dalam dari 80 m bmt pada endapan Delta Garang dan 100 - 150 m bmt pada endapan Kuarter, MAT antara 1,0 m amt - 56 m bmt, K antara 37,59 - 198,7 m/hari, T antara 37,44 - 388,8 m/hari, Qs antara 0,2 - 9,7 l/detik/m, Q opt sumur antara 20 - 74 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 134 - 268 m. Kualitas air tanah pada akuifer tidak layak untuk air minum karena payau - asin.

f. Wilayah Totensi Air Tanah Nihil pada Akuifer Dangkal dan Akuifer Dalam

Sebarannya di dataran pantai sebelah utara daerah Tambakharjo, sekitar muara K. Semarang Wetan , dan pantai sebelah utara Trimulyo.

Akuifer dangkal, kedalaman antara 0,5 sampai lebih dari 15 m bmt, MAT antara 5,0 m - 15 m bmt, K antara 0,22 - 0,72 m/hari, T antara 2,89 - 7,16 m/hari, Qs antara 0,03 - 0,07 l/detik/m, Q opt sumur antara 0,07 - 0,15 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 7,0 - 15 m. Kualitas air tanah dangkalnya tidak layak untuk air minum karena berasa payau - asin.

Akuifer dalam, kedalaman antara 40 - 80 m bmt pada endapan Delta Garang dan 100 - 150 m bmt pada endapan Kuarter, MAT antara 1,0 m amt - 56 m bmt, K antara 37,59 - 198,7 m/hari, T antara 37,44 - 388,8 m/hari, Qs antara 0,2 - 9,7 l/detik/m, Q opt antara 20 - 74 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 134 248 m. Kualitas air tanah tidak layak untuk air minum karena berasa payau asin.

Potensi Cekungan Air Tanah Ungaran a. Wilayah Potensi Air Tanah Rendah pada Akuifer Dangkal dan Tinggi pada Akuifer Dalam

Sebarannya di sekitar daerah yang melewati Boja, Cangkiran, Gunungpati, Beji, dan Genuk.

Akuifer dangkal, kedalaman kurang dari 10 m bmt, MAT kurang dari 5,0 m bmt, T antara 5,7 - 13,52 m/hari, K antara 0,57 - 1,13 m/hari, Qs antara 0,05 - 0,13 l/detik/m, Q opt antara 0,5 - 1,3 l/detik dengan jarak antar sumur antara 5,0 - 8,0 m. Kualitas air tanah umumnya baik dan layak untuk air minum.

Akuifer dalam, kedalaman akuifer antara 75 - 100 m bmt dan lebih dari 100 m bmt di sekitar Beji, MAT antara 1,0 m - 26 m bmt, K antara 47,44 - 388,8 m/hari, T antara 40,61 - 302,4 m/hari, Qs antara 0,4 - 3,7 l/detik/m, Q opt sumur antara 14 - 60 l/detik dengan jarak minimum antar sumur antara 134 - 268 m. Kualitas air tanah umumnya baik dan layak untuk air minum.

b. Wilayah Potensi Air Tanah Rendah pada Akuifer Dangkal dan Sedang pada Akuifer Dalam

Sebaran di daerah yang melewati Wonorejo, Puguh, Nyatnyono pada ketinggian sampai sekitar 500 m di atas muka laut (aml).

Akuifer dangkal, kedalaman antara 10 - 20 m bmt, MAT antara 5,0 m - 15 m bmt, T antara 5,7 - 13,52 m/hari, K antara 0,57 - 1,13 m/hari, Qs antara 0,05 - 0,13 l/detik/m, Q opt antara 0,5 - 1,3 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 5,0 8,0 m. Kualitas air tanah umumnya baik dan layak untuk air minum.

Akuifer dalam, kedalaman akuifer antara 75 - 100 m bmt, MAT antara 10 - 35 m bmt, K antara 2,0 - 6,5 m/hari, T antara 22,46 - 194 m/hari, Qs antara 0,2 - 2,3 l/detik/m, dan Q opt sumur antara 4,5 - 9,7 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 321 - 428 m. Kualitas air tanah umumnya baik dan layak untuk air minum.

c. Wilayah Potensi Air Tanah Rendah pada Akuifer Dangkal dan Akuifer Dalam

Sebarannya sekitar daerah Ngareanak - Mersuh - Limbangan - Ngesrep di sebelah barat, dan sekitar Mangunsari - Banyumanik - Munding - Gintungan di

sebelah timur.

Akuifer dangkal, kedalaman antara 1,0 sampai lebih dari 20 m bmt, MAT antara 1,0 m sampai lebih dari 15 m bmt, K antara 0,57 - 1,13 m/hari, T antara 5,7 13,52 m/hari, Qs antara 0,2 - 0,6 l/detik/m, Q opt antara 0,6 - 1,9 l/detik dengan jarak minimum antar sumur 5,0 - 8,0 m. Kualitas air tanah baik dan layak untuk keperluan minum.

Akuifer dalam, kedalaman antara 60 sampai lebih dari 100 m bmt, MAT lebih dari 30 m bmt, K antara 1,46 - 4,14 m/hari, T antara 19,52 - 62,16 m/hari, Qs antara 0,2 - 0,6 l/detik/m, dan Q opt antara 0,6 - 1,9 l/detik dengan jarak antar sumur 50 - 463 m. Kualitas air tanah umumnya baik dan layak untuk air minum.

Beberapa saran dalam rangka pengembangan pemanfaaatan dan pengelolaannya perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengacu kepada potensi ketersediaan air tanahnya, daerah yang prospek untuk dikembangkan pemanfaatan air tanahnya baik di Cekungan Air Tanah Semarang maupun Cekungan Air Tanah Ungaran, adalah yang terletak pada wilayah potensi air tanah sedang sampai tinggi pada sistem akuifer dangkal atau akuifer dalam. Sebagai conto, di Cekungan Air tanah Ungaran adalah di daerah lereng utara G. Ungaran, Boja, dan Ungaran Selatan. b. Air tanah pada sistem akuifer dangkal diprioritaskan hanya untuk keperluan air minum dan air rumahtangga, sementara untuk keperluan lain terutama industri diarahkan memanfaatkan air tanah pada sistem akuifer dalam dengan tetap mempertimbangakan potensi ketersediaannya. Di Cekungan Air Tanah Semarang, pemanfaatan air tanah untuk keperluan industri yang tidak terlalu menuntut syarat kualitas air, di daerah dataran pantai Semarang barat (sekitar daerah Kaliwungu - Tugu) dan di bagian timur (sekitar daerah Sayung dan Mranggen) masih memungkinkan untuk dikembangkan. c. Daerah yang relatif terbatas ketersediaannya, yakni wilayah potensi rendah, perlu dipilih cara-cara pengembangan yang dapat meningkatkan jumlah air, misalnya membuat sumurgali berdiameter besar pada akuifer dangkal dan battery wells pada akuifer dalam. d. Di daerah lereng G. Ungaran, air tanah yang bersumber dari pemunculan mataair berdebit besar lebih dari 50 l/detik juga prospek untuk ditingkatkkan

pemanfaatannya dengan cara menurap dan mengalirkannya secara gravitasi ke lokasi-lokasi yang membutuhkannya. Sebagai conto adalah MA Kalidoh (60 l/detik), MA Lawang (60 l/detik), MA Mudal Kecil (60 l/detik), dan MA Mudal Besar (150 l/detik). e. Pengembangan pemanfaatan air tanah di Cekungan Air Tanah Semarang dan Cekungan Air Tanah Ungaran perlu dibarengi dengan upaya-upaya konservasi agar tercapai kesinambungan ketersediaan dan pemanfaatannya, dalam arti pemanfaatan air tanah tetap dijaga tidak sampai menimbulkan dampak negatif yang signifikan baik jumlah maupun kualitasnya serta terhadap lingkungan fisik di sekitarnya. f. Dalam rangka konservasi sumberdaya air tanah di kedua cekungan air tanah tersebut, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
o

Menetapkan daerah resapan atau imbuhan menjadi kawasan lindung air tanah. Bagi Cekungan Air Tanah Semarang adalah daerah yang terletak pada ketinggian mulai sekitar 50 m aml, sedangkan bagi Cekungan Air Tanah Ungaran adalah daerah tubuh dan puncak G. Ungaran yang berketinggian mulai 400 m aml dan perbukitan di daerah Gunungpati.

Karena sebaran lokasi sumurbor produksi di daerah dataran pantai Semarang cukup rapat, maka upaya pengendalian dengan cara pemantauan (kuantitas dan kulaitasnya) yang telah dilakukan selama ini perlu ditingkatkan dengan melibatkan Pemda setempat, yakni Dinas Pertambangan Dati II dan Dati I.

Bagi daerah yang rentan terhadap resiko kemerosotan kualitas air tanah oleh pengambilan air tanah yang intensif seperti pada dataran pantai di Cekungan Air Tanah Semarang, baik oleh penyusupan air laut maupun oleh bahan pencemar lainnya, perlu diprioritaskan untuk dibuat skenario pengambilan air tanah sebagai acuan dalam pemberian rekomendasi teknik pengambilan air tanah. Model simulasi dibuat untuk seluruh Cekungan Air Tanah Semarang. Model simulasi aliran air tanah yang telah dibuat, mencakup daerah Semarang dan sekitarnya, maish bersifat regional dan belum operasional sebagai acuan bagi pengelolaan Cekungan Air Tanah; manfaatnya sebatas memberikan gambaran umum hubungan antara jumlah pengambilan dan perubahan pola hidraulika air

tanah.

Anda mungkin juga menyukai