Anda di halaman 1dari 1

Contoh Soal Dan Penyelesaian Hidrolisis Garam

Keefektifan Penerapan Paduan Model Pembelajaran Problem Solving dan Kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Berpikir Kritis Abstrak Pembaharuan paradigma pendidikan dari behaviorisme yang mengacu pada teacher centered teaching bergeser menuju ke konstruktivisme yang mengacu student centered teaching mendorong pembaharuan pembelajaran kimia dimulai dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru mengajar, yang pada akhirnya adalah bagaimana cara siswa mengkontruksi pengetahuan.Berdasarkan pandangan tersebut, maka semua perubahan itu dapat dilakukan dengan menggunakan suatu model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik. Model pembelajaran problem solving (PS) dan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran konstruktivistik. Kedua model pembelajaran tersebut mempunyai keunggulan. Telah banyak penelitian yang membuktikan keefektifan model pembelajaran problem solving (PS) maupun pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Namun permasalahannya bagaimana jika kedua model pembelajaran ini dipadukan. Penelitian ini akan mengkaji keefektifan model pembelajaran paduan problem solving (PS) dan kooperatif tipe STAD jika dibandingkan dengan model pembelajaran problem solving (PS) atau kooperatif tipe STAD secara terpisah untuk meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa kelas XI IPA pada pokok materi hidrolisis garam. Diharapkan dampak dari interaksi sifat-sifat positif kedua model pembelajaran (PS dan Kooperatif tipe STAD) tersebut dapat meningkatkan keefektifan belajar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy experimen) posttes only. Subyek penelitian adalah tiga kelompok siswa kelas XI SMAN 4 Malang, dimana pembagian ketiga kelompok kelas ... Read More Contoh Instrumen Penilaian Penilaian Tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu: Soal dengan memilih jawaban pilihan ganda dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) menjodohkan Soal dengan mensuplai-jawaban. isian atau melengkapi jawaban singkat atau pendek soal uraian Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya. Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut ... Read More

1/1

Anda mungkin juga menyukai