Anda di halaman 1dari 12

PERAWATAN PAYUDARA PADA KEHAMILAN (breast care)

Tubuh manusia bisa diibaratkan seperti mesin, dimana mesin memiliki bagian-bagian kecil yang membentuk suatu sistem dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk dapat megoperasikannya dengan baik atau mengajarkan orang lain untuk mengoperasikannya, sebaiknya kita tahu bagian-abgian mesin tersebut sehingga pada saat kita menemui hambatan kita tahu pada bagian mana dari mesin tersebut yang rusak atau yang tidak menjalankan fungsinya. Seperti halnya payudara, agar dapat menyusui dengan baik sebaiknya kita tahu bagian-bagian dari payudara dan fungsinya masing-masing. Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelanjar endokrin, terutama hormon-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin. Keadaan ini dipengaruhi oleh isapan bayi dan emosi ibu. Lakatasi mempunyai dua pengertian yaitu ;

Pembentukan produksi air susu Pengeluaran air susu

Buah dada merupakan sumber air susu ibu (ASI) yang akan menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dilakukan perawatan. Bra yang dugunakan harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah bukan menekan dari depan. Pada usia kehamilan 2 bulan terakhir dilakukan pemijatan, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah, maka puting susu (nipple) dan areola (bagian lingkaran hitam yang mengelilingi puting) payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan baby oil/biocream/air sabun/sejenisnya. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik puting ke arah luar (dilakukan minimal satu bulan sebelum melahirkan dan jika tidak ada indikasi). Anatomi payudara ibu Dalam istilah medik, payudara disebut glandulla mammae yang berasal dari bahasa latin yaitu mammae. Payudara berkembang sejak usia 6 minggu kehamilan dan cepat emmbesar karena pengaruh kadar hormon yang tinggi, yaitu estrogen dan progesteron. Estrogen meningkatkan pertumbuhan duktus-duktus dan saluran penampung. Progesteron merangsang pertumbuhan tunas-tunas alveoli. Hormon-hormon lain seperti prolaktin, growth hormone, adenokortikosteroid dan tiroid juga diperlukan dalam kelenjar susu. Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Bila dilihat dari luar, payudara terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu :

Korpus (badan), yaitu bagian yang besar Areola, yaitu bagian tengah yang berwarna kehitaman Papilla atau nipple atau puting susu, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara

Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, sub kutan (jaringan dibawah kulit) dan corpus mammae. Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma. Parenkim merupakan

suatu struktur yang terdiri dari : duktus lactiferus (duktus), duktulus (duktuli), lobus dan alveolus. Pada 15-25 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli. Duktuli bercabang-cabang menajdi 10-100 alveolus yang berfungsi sebagai satu kesatuan kelenjar. Dengan demikian, sebenarnya payudara merupakan kumpulan dari sejumlah kelenjar susu tunggal. Masing-masing duktus akan membentuk lobus, dan duktulus akan membentuk lobulus. Struktur lobulus dan duktus berpusat ke arah puting susu. Sebelum bermuara pada puting susu, mesing-masing duktus melebar membentuk ampullaatau sinus yang akan berfungsi sebagai gudang air susu ibu. Sinus, duktus dan alveolus dikelilingi oleh mioepitel (otot polos) yang dapat berkontraksi untuk memompa ASI. Alveolus juga dikelilingi pembuluh darah yang memberi zat-zat gizi pada sel-sel kelenjar air susu untuk proses pembentukan atau sintesis ASI. Bagian stroma dari payudara tersusun dari bagian-bagain berikut : jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfa. Puting susu dan areola adalah gudang susu yang mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Pada puting susu dan areola terdapat ujung-ujung syaraf peraba yang penting pada proses refleks saat menyusui. Puting susu mengandung otot polos yang dapat berkontraksi sewaktu ada rangsangan menyusui. Dengan akupan bibir bayi yang menyeluruh pada daerah tersebut, ASI akan keluar dengan lancar. Pada ujung puting susu terdapar 15-25 muara lobus (duktus laktiferus), sedangkan areola mengandung sejumlah kelenjar minyak yang mengeluarkan cairan agar puting tetap lunak dan lentur. Tujuan breast care

Memelihara kebersihan payudara Melenturkan dan menguatkan puting susu Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar Mempersiapkan produksi ASI

Prinsip

Dikerjakan dengan sistematis dan teratur Menjaga kebersihan sehari-hari Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil Memakai bra yang bersih dan menopang payudara Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan

Beberapa keadaan yang berkaitan dengan teknik dan saat perawatan payudara

Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus, perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus, perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan

Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus dialkukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.

Cara perawatan puting susu datar atau masuk ke dalam


Puting susu diberi minyak Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting Pegangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah 20 kali (gerakannya kerah luar) Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekanan 20 kali (gerakannya ke arah luar)

Teknik perawatan payudara Pengurutan payudara


Licinkan telapak tangan dengan sedikit minyak/baby oil Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas, samping, bawah, dan melintang sehingga tangan menyangga payudara Lakukan 30 kali selama 5 menit

Pengurutan kedua

Licinkan telapak tangan dengan minyak/baby oil Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal payudara kearah puting, demikian pula payudara kanan Lakukan 30 kali selama 5 menit

Pengurutan ketiga

Licinkan telapak tangan dengan minyak Telapak tangan kiri menopang payudara kiri Jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting susu Lakukan 30 kali selama 5 menit

Rangsang payudara dengan menggunakan air hangat dan dingin Siram/kompres payudara dengan air hangat terlebih dahulu kemudian air dingin Kompres bergantian selama 5 menit Membersihkan puting susu dengan minyak/baby oil agar kotoran-kotoran keluar tidak bertumpuk dan tidak terhisap oleh bayi yang ingin menetek, minyak ini juga dapat melemaskan puting susu sehingga kulitnya tidak mudah lecet

Perawatan buah dada pada masa nifas Jika puting susu masuk kedalam dan pada perawatan kehamilan puting susu tidak berhasil keluar, maka ditolong dengan menggunakan tepel hoed. Alat ini digunakan pada puting susu yang terlalu besar atau lecet. Pada puting susu yang lecet bisa diberi zalf lanolin, gentian violet ditutup dengan kain kasa, dimana sebelum meneteki payudara harus dicuci/dibersihkan dulu. Menjaga payudara tetap bersih dan kering (terutama puting susu)

Menggunakan BH yang menyokong payudara Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui, menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI, lakukan : pengompresan payudara menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit, urut payudara dari arah pangkal menuju puting susu, keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak, susukan bayi setiap 2-3 jam, apabila tidak dapat menghisap ASI sisanya dikeluarkan dengan tangan Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

Cara pengurutan payudara Massage


Pijat sel-sel pembuat ASI dan saluran ASI Tekan 2-4 jari ke dinding dada, buat gerakan melingkar pada satu titik di area payudara Setelah beberapa detik pindah ke area lain dari payudara, dapat mengikuti gerakan spiral mengelilingi payudara ke arah puting susu atau gerakan lurus dari pangkal payudara ke arah puting susu

Stroke

Mengurut dari pangkal payudara sampai ke puting susu dengan jari-jari atau telapak tangan Lanjutkan mengurut dari dinding dada kearah payudara diseluruh bagian payudara Ini akan membuat ibu lebih rileks dan merangsang pengaliran ASI (hormon oksitosin)

Shake (goyang)

Dengan posisi condong kedepan, goyangkan payudara dengan lembut, biarkan gaya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengaliran

Masalah yang sering muncul dalam pemberian ASI

Puting susu lecet yang disebabkan oleh kesalahan teknik menyusui, monoliasis, pemakaian sabun dan sebagainya, saat menghentikan menyusui tidak hati-hati. Payudara bengkak disebabkan ASI tidak disusukan dengan adekuat Sumbatan pada duktus disebabkan adanya tekanan internal atau eksternal

Sumber Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara Varney, helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8. Jakarta : EGC . 2001 Buku Panduan Manajemen Laktasi. Dit. Gizi masyarakat depkes RI. Http://www.iklanfun.com/tags/asi_eksklusif.html http://www.sentrallaktasiindonesia.co.id http://www.tabloidnakita.com

Perawatan payudara pra menyusui atau selama kehamilan


Awalnya lagi browsing2 tentang senam hamil, ternyata oh ternyata nyangkut di sebuah artikel yang menurut gw berguna banget untuk para Bumil2... Sumber : TQ yaahhh for the article Merawat payudara selama hamil adalah suatu hal penting yang harus diperhatikan sebagai persiapan untuk menyusui nantinya. Saat kehamilan payudara akan membesar dan daerah sekitar putting akan lebih gelap warnanya dan juga lebih sensitive. Banyak ibu hamil mengabaikan perawatan payudara. Boleh jadi lantaran malas atau sesungguhnya belum mengetahui akan manfaatnya. Padahal perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan. Malah, dengan perawatan yang benar, hasilnya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui ". TIGA LANGKAH PERAWATAN

Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, jika sejak awal kehamilan kita sudah melakukan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik yang diperoleh tapi malah bisa menimbulkan kontraksi rahim. Adapun perawatan yang dilakukan ialah:

Pemijatan Hal ini bisa dilakukan bersamaan saat mandi. Siapkan baskom air hangat dan air dingin, baby oil, waslap/ handuk, serta kapas. Bersihkan payudara sebelumnya, lalu massage memakai baby oil. Pemijatan dilakukan disekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena tak berkelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu belaka. Ketuk-ketuklah payudara dg ujung jari atau ujung ruas jari agar sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan baby oil yang berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui kelak puting sudah tak gampang lecet. Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.

Senam Teratur Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam. Gunanya untuk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.

Senamnya

sangat mudah kok. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang bisa dilakukan para ibu, yaitu : 1. Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali. 2. Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.

Memakai Bra Yang Pas Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya. Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran payudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara). Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga kawat. Karena bra yang tak menopang dengan baik pada payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara. Sementara jika si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh. Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya agar dipilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik. Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara bisa menjadi masalah pada saat menyusui nanti.

sourche: http://my-littlefamily.blogspot.com/2008/05/perawatan-payudaraselama-kehamilan.html

Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain :


Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui. Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain:

ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.

Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi. Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah. Muncul benjolan di payudara,

dll.

Kasus-kasus tersebut insya Allah bisa dicegah dengan melakukan perawatan payudara sedini mungkin. Berikut ini perawatan payudara yang bisa dilakukan : a. Umur kehamilan 3 bulan Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit atau bisa disedot dg pompa susu/ breast pump. b. Umur kehamilan 6-9 bulan Kedua telapak tangan dibasahi dengan baby oil. Puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan baby oil selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol, sabun atau yang lainnya karena menyebabkan iritasi atau puting susu lecet. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam). Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari. Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan bersih. Pakai BH yang pas tidak ketat atau longgar yg bersifat menopang payudara, jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara. Itulah tips-tips perawatan payudara. Lakukan mungkin

...

secara teratur dan

sedini

Note : gbr. massage payudara / mamae dipublikasikan sbg gbr. peraga bukan bertujuan sbg pornografi dsb.

PERAWATAN PAYUDARA SAAT HAMIL

Saat seorang wanita hamil, terjadi perubahan-perubahan pada tubuhnya yang memang secara alamiah dipersiapkan untuk menyambut datangnya si buah hati. Perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah, perubahan pada kulit, perubahan pada payudara, dll. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini

karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Inilah karunia Allah yang sangat besar kepada kaum wanita di mana ASI merupakan makanan paling cocok bagi bayi, komposisinya paling lengkap, dan tidak bisa ditandingi susu formula buatan manusia. Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain:

Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain:

ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih. Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi. Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah. Muncul benjolan di payudara, dll.

Kasus-kasus tersebut insya Allah bisa dicegah dengan melakukan perawatan payudara sedini mungkin. Berikut ini perawatan payudara yang bisa dilakukan: a. Umur kehamilan 3 bulan

Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol.

Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.

b. Umur kehamilan 6-9 bulan

Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa. Puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.

Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam). Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari. Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan bersih. Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara, jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.

Itulah tips-tips perawatan payudara. Lakukan secara teratur dan sedini mungkin Payudara mungkin bagian tubuh wanita yang paling menarik dan dibanggakan pemiliknya. Ketika hamil dan menyusui, payudara yang dibanggakan itu biasanya mengalami perubahan bentuk menjadi besar, tegang dan tidak lagi indah, padat berisi. Dengan tujuan menjaga keindahan payudara, sebagian ibu jadi lantas mengurungkan niatnya menyusui dan berpaling pada susu formula. Padahal ASI (air susu ibu) sangat baik kualitasnya dan dibutuhkan bayi. Alasan estetika seperti di atas hanya salah satu dari sekian banyak penyebab ibu tidak sukses menyusui. Peradangan payudara, penyakit pada ibu, bentuk puting yang tidak sesuai, sampai penyakit pada anak bisa menyebabkan ibu tidak mampu menyusui anaknya. Dengan perawatan payudara yang tepat, sebenarnya hal-hal itu bisa dicegah. Bagaimana caranya? Kenali Payudara Anda Payudara tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan ikat dan jaringan lemak. Wanita dewasa umumnya memiliki payudara berdiameter +/- 10-12 cm dengan berat di luar kehamilan sekitar 200 gram. Pada akhir kehamilan, berat payudara dapat mencapai 400-600 gram, dan pda saat menyusui mencapai 600-800 gram. Bentuk puting susu pada wanita ada 3 macam:

1. Puting susu normal 2. Puting susu datar 3. Puting susu masuk ke dalam

Perawatan Payudara Di bawah ini, diuraikan perawatan payudara pada masa hamil sampai masa menyusui yang dapat dilakukan secara mandiri tanpa bantuan petugas kesehatan.

Masa Hamil Dalam masa hamil, ASI laktasi (ASI pada masa menyusui) perlu dipersiapkan dengan lebih intensif. Kedua ibu jari diletakkan di atas dan di bawah puting susu, kemudian secara perlahan-lahan ditekan dan dihentakan ke arah luar menjauhi puting susu. Gerakan ini dilakukan sebanyak 4-5 kali pada pagi hari, ketika puting susu dalam keadaan ereksi (tegang). Selain itu, hindari membersihkan payudara daengan alkohol atau sabun yang keras karena dapat mengangkat minyak pelindung kulit sehingga kulit jadi kering/lecet. Beberapa tips perawatan payudara selama kehamilan:

Bila BH anda sudah mulai terasa sempit, sebaiknya mengantinya dengan bh yang pas dan sesuai dengan ukuran anda untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara anda. Bila anda berencana untuk menyusui anda dapat memulai menggunakan bh untuk menyusui pada akhir kehamilan anda. Pilihlah bh yang ukurannya sesuai dengan payudara anda, memakai bh yang mempunyai ukuran yang tidak sesuai dengan ukuran ayudara dapat menyebabkan infeksi seperti mastitis ( suatu infeksi pada kelenjar susu di payudara). Persiapkan putting susu anda. Dengan lembut putar putting antara telunjuk dan ibu jari anda sekitar 10 detik sewaktu anda mandi. Jika anda mendapatkan kesulitan atau puting susu anda rata atau masuk kedalam, konsultasikan ke dokter anda, sehingga hal ini dapat diatasi dini untuk mencegah kesulitan nantinya. Pada tahap akhir bulan kehamilan, cobalah untuk memijat lembut payudara didaerah yang berwarna gelap (aerola) dan puting susu, anda mungkin akan mengeluarkan beberapa tetes kolustrum (cairan kental bewarna kekuningan dari putting). Untuk membantu membuka saluran susu. Bersihkan payudara dan puting, jangan mengunakan sabun didaerah putting dapat menyebabkan daerah tersebut kering. Gunakan air saja lalu keringkan dengan handuk

Anda mungkin juga menyukai