Anda di halaman 1dari 15

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENYULUHAN BUDIDAYA TERIPANG KEPADA MASYARAKAT PESISIR

Diusulkan Oleh: Rina Setyowati Sulistiyoningrum NIM: K2D009062

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena berkat Rahmat dan hidayah-Nya, karya tulis yang berjudul Penyuluhan Budi Daya Teripang Kepada masyarakat Pesisir ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan. Semoga karya tulis ini bermanfaat dan menambah khasanah ilmu pengetahuan.

Penulis

PENYULUHAN BUDIDAYA TERIPANG KEPADA MASYARAKAT PESISIR Oleh: Rina Setyowati Sulistiyoningrum RINGKASAN
Kanker adalah jenis penyakit yang secara kasusnya cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun. Termasuk kasus yang banyak ditangani oleh para ahli adalah kanker payudara, yang sebagian besar menyerang wanita. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengobatan untuk kesembuhan dan kualitas hidup yang baik. Karya tulis ini bertujuan menawarkan gagasan baru dalam pengobatan kanker payudara sebagai upaya pemanfaatan sumber daya hayati. Terapi kanker payudara yang sudah diterapkan selama ini terkendala biaya mahal dan menyisakan efek samping. Negara maju sudah memulai riset mengenai pemanfaatan kaya mikroalgae sinar untuk keperluan tersebut. Indonesia yang akan matahari,

biodiversitas, dan luas lahan perlu mempertimbangkan alternatif ini. Spirulina dengan kandungan antioksidan yang tinggi dapat menghambat kelangsungan hidup sel kanker. Gagasan tinjauan ini menggunakan dari referensi Data-data metode yang penulisan berkaitan berdasarkan dapat kemudian pustaka yang validitasnya

dipertanggungjawabkan.

dikumpulkan dan diseleksi untuk memberi gambaran besar. Analisis dan sintesis dilakukan dengan transfer gagasan dari penelitian dan publikasi lainnya. Terapi penyembuhan kanker menggunakan Spirulina, dengan mengkonsumsinya secara teratur suplemen spirulina baik dalam bentuk cair, bubuk, tablet maupun kapsul dapat memberikan hasil lebih positif dibandingkan operasi, radioterapi maupun kemoterapi. Karetonoid yang lebih berperan dalam menyumbangkan efek antioksidan adalah carotene. Spirulina memiliki -carotene yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber alami apapun.

Spirulina harus terus dikembangkan karena dapat menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Produksi Spirulina dalam skala industri memberi ekstrak karotenoid alami yang lebih besar untuk industri suplemen dan makanan tambahan.

PENDAHULUAN Latar Belakang


Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder). Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang tidak mengalami tekanan eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, dimana setiap individunya bisa memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya. Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra), teripang koro (Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas), teripang dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya. Penyuluhan masyarakat tentang budi daya teripang sangatlah bermanfaat bagi masyarakat pesisir. Selain sebagai sarana untuk mengawali restocking melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat nantinya mampu mengembangkan perekonomiannya melalui budi daya teripang sehingga tingkat kemakmurannya lebiih tinggi dari sebelumnya.

Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir tentang budidaya teripang dan menaikkan tingkat perekonomian masyarakat pesisir melalui budi daya teripang.

Manfaat Kegiatan
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. teripang 2. memberikan suatu alternatif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir [Type text] memberikan pengetahuan tentang tentang budidaya

TINJAUAN PUSTAKA Teripang mempunyai fungsi ekologi disamping fungsi ekonomi sebagai komoditi perikanan/perdagangan. Secara ekologis teripang berfungsi membantu proses dekomposisi zat organik yang ada dalam sedimen, dan melepaskan atau menghasilkan nutrisi kedalam rantai makanan. Kelestarian merupakan kata kunci yang harus diupayakan. Pengaturan eksploitasinya/ pemungutannya nampaknya perlu diwujudkan, untuk segera mengantisipasi terjadinya pungut lebih (overexploitation). Kelestarian sumberdaya teripang mempunyai dua aspek, melindungi keberadaan sumberdaya tesebut, dan menjaga keberlanjutan kegiatan perikanannya. Ancaman kepunahan teripang akibat kerusakan habitat, perlu disinkronkan dengan konservasi terumbu karang. Teripang komersil umumnya hidup berasosiasi dengan terumbu karang. Perburuan teripang untuk tujuan komersil telah sampai pada tingkat ekploitasi berlebihan (overexploitation). Depleted resources telah terjadi terhadap jenis yang mempunyai nilai jual mahal dan sedang, seperti teripang pasir Holothuria scabra, teripang susuan H. nobilis dan H. fuscogilva, teripang lotong Actinopyga miliaris, teripang batu A. lecanora dan lain-lain. Terhadap teripang lainnya yang relatif murah yang sekarang juga menjadi target perburuan, depleting resources sudah mulai terlihat. Dengan azas manfaat dan lestari, maka eksploitasi teripang seharusnya berjalan terus namun perlu pengelolaan semestinya. Produksi teripang tidak bisa mengandalkan populasi alami secara terus menerus. Produksi teripang berbasis budidaya perlu secepatnya direalisasikan, disamping upaya pengayaan stok (stock enhancement) di habitat alaminya. Kedua hal ini perlu ketersediaan stok benih teripang hasil rekayasa pembenihan. Rekayasa pembenihan teripang telah terwujud di Jepang, Cina, India, Vietnam, Solomon, dan Fiji. Upaya pembenihan teripang pasir Holothuria scabra juga telah

[Type text]

dilakukan di Indonesia pada dekade belakangan ini dan telah sampai pada penguasaan tehniknya. KLASIFIKASI DAN DISTRIBUSI Teripang (holothurians) adalah kelompok hewan invertebrata laut dari kelas Holothuroidea (Filum Echinodermata), tersebar luas di lingkungan laut (marine) diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di lautan India dan lautan Pasifik Barat. Tidak kurang sekitar 1250 jenis teripang telah didiskripsikan, dibedakan dalam enam bangsa (ordo) yaitu Dendrochirotida, Aspidochirotida, Dactylochirotida, Apodida, Molpadida, dan Elasipoda. Beberapa jenisnya hidup mebenamkan diri dalam pasir dan hanya menampakan tentakelnya. Sedang jenis-jenis teripang komersil biasanya hidup pada substrat pasir, substrat keras, substrat kricak karang dan substrat lumpur. Produk teripang umumnya berasal dari jenis-jenis teripang yang hidup di perairan dangkal, sampai kedalaman 50 meter. Semua jenis teripang komersil, khususnya dari daerah tropika, termasuk dalam bangsa (ordo) Aspidochirotida dari suku (family) Holothuriidae dan Stichopodidae, yang meliputi marga (genus) Holothuria, Actinopyga, Bohadschia, Thelenota dan Stichopus. Sekitar 25 jenis teripang berpotensi komersil diidentifikasikan berasal dari perairan karang di Indonesia (Darsono,1995), sepuluh jenis diantaranya mempunyai nilai komersil baik disajikan dalam table 1 berikut.

Tabel 1. Jenis-jenis teripang berpotensi komersil diidentifikasikan dari perairan Jenis (Specis) Nama daerah Nilai Indonesia pasar

Aspidochirotida Holothuriidae Actinopyga miliaris* Teripang lotong Sedang A. lecanora* Teripang batu Sedang A. echinites* Teripang batu Sedang A. mauritiana* Teripang bilalo Ssedang

[Type text]

Holothuria (Metriatyla) scabra* Teripang pasir, teripang putih Mahal H. (Microthele) nobilis* Teripang susuan hitam Mahal H. (Microthele) fuscogilva* Teripang susuan putih Mahal H. (Halodeima) atra Teripang keling Murah H. (Halodeima) edulis Teripang dada merah Murah H. (Acanthotrapeza) coluber Teripang tali jangkar Murah H. (Mertensiothuria) leucospilota Teripang hitam Murah H. (Mertensiothuria) pervicax Teripang karang Kurang H. (Mertensiothuria) fuscocinarea Teripang karang Kurang H. (Thymiosycia) gyrifer Teripang karang Kurang H. (Thymiosycia) hilla Teripang karang Kurang H. (Thymiosycia) impatiens Teripang karang Kurang H. (Lessonothuria pardalis Teripang karang Kurang Bohadschia argus* Teripang mata kucing Sedang B. graeffei B. marmorata Teripang getah putih Murah Stichopodidae Stichopus chloronotus Teripang belimbing Murah S. horrens - Kurang S. variegates* Teripang kasur Sedang Thelenota ananas* Teripang nenas Mahal T. anax - Murah Ket. * bernilai komersil sedang dan mahal

Tidak kurang ada 29 jenis teripang yang saat ini menjadi komoditi perdagangan global dan lokasi asal pengumpulannya.disajikan dalam table 2 (sumber Bruckner et al., 2003). Jenis teripang yang termasuk dalam katagori utama, relatif mahal, yaitu teripang pasir atau teripang putih, Holothuria scabra, teripang susuan H. nobilis dan H. fuscogilva, teripang nenas, Thelenota ananas. Jenis yang termasuk kedalam

[Type text]

kategori sedang yaitu teripang dari marga Actinopyga, antara lain teripang lotong (A. miliaris), teripang batu (A. echinites), teripang bilalo (A. lecanora dan A. mauritiana). Jenis-jenis lainnya termasuk dalam kategori rendah/ murah (Conand, 1990). Dalam gambar 1 disajikan specimen teripang pasir dan teripang lotong, serta cara pengasapan yang dilakukan para nelayan.

PERANAN TERIPANG DI ALAM


Berbagai jenis teripang yang menjadi target perikanan (fishing) meliputi berbagai ukuran mulai dari beberapa cm sampai berukuran panjang hampir satu meter. Di Indonesia, teripang target terdiri atas banyak jenis (multi species), dan beragam harga pasarnya. Teripang adalah hewan bentik yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai pakan (food chain) di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder). Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang tidak mengalami tekanan eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, dimana setiap individunya bisa memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya (Bakus, 1973). Tabel 2. Jenis-jenis teripang yang diperdagangkan secara internasional dan lokasi asal (global) Jenis (Species) Nama umum Distribusi Actinopyga. echinites * Brownfish (deepwater red fish) S. Pacific A. lecanora * Stone fish S. Pacific A. mauritiana* Surf red fish S. Pacific A. miliaris * Black fish S. Pacific Athyonidium chilensis Peru, Chile Bohadschia. argus * Leopard (tiger) fish S. Pacific, SE Asia B. graeffei * (= Pearsonothuria graeffei) Orange fish S. Pacific, SE Asia

[Type text]

B. marmorata marmorata* Chalky fish SE Asia, S. Pacific, Red Sea B .marmorata vitiensis * Brown sandfish SE Asia, S. Pacific, Red Sea B. vitensis* Brown sandfish S. Pacific, Cucumaria frondosa Pumpkins; orange footed cucumber West Atlantic (Maine/Canada) Halodeima. atra* Lolly fish S. Pacific H. edulis* Pink fish S. Pacific H. fuscogilva * White teatfish S. Pacific,SE Asia, Indian H. fuscopunctata* Elephant trunkfish S. Pacific, SE Asia H. impatiens* Slender sea cucumber Caribbean (Mexico) H. mexicana Donkey dung Caribbean (Venezuela) H. nobilis * Black teatfish S. Pacific, SE Asia H. scabra * Sandfish S. Pacific, SE Asia, Indian Oc. H. scabra versicolor Golden sandfish S. Pacific, SE Asia Isostichopus badionatus Three-rowed sea cucmber Caribbean (Venezuela) I. fuscus (= Stichopus fuscus) East Pacific (Baja Peru) Parastichopus californicus (= Stichopus californicus) Giant red sea cucumber East Pacific (US/Canada) P. parvimensis Warty sea cucumber East Pacific (Califor./Mexico) ( = Stichopus parvimensis) To Cedros Island, Baja S. chloronotus * Green fish S. Pacific, Indian S. hermanni Curry fish SE Asia, S. Paccific S. japonicus Japan S. mollis New Zealand sea cucumber NZ, W. Australia, Tasmania Theleonta ananas * Prickly redfish S. Pacific Thelenota anax * amberfish S. Pacific

Ket. * Jenis-jenis yang banyak ditemukan juga di Indonesia (Darsono, 1995)

[Type text]

Berkurangnya populasi teripang secara cepat menimbulkan konsekuensi bagi kelangsungan hidup berbagai jenis biota lain yang merupakan bagian dari kompleksitas lingkar pangan (food web) yang sama. Teripang dalam lingkar pangan ini berperan sebagai penyumbang pakan berupa telur, larva dan juwana teripang, bagi organisma laut lain seperti berbagai krustasea, moluska maupun ikan. Teripang mencerna sejumlah besar sedimen, yang memungkinkan terjadinya oksigenisasi lapisan atas sedimen. Tingkah laku teripang yang mengaduk dasar perairan dalam cara mendapatkan pakannya, membantu menyuburkan substrat disekitarnya. Keadaan ini mirip seperti dilakukan cacing tanah di darat. Proses tersebut mencegah terjadinya penumpukan busukan benda organik dan sangat mungkin membantu mengontrol populasi hama dan organisma patogen termasuk bakteri tertentu. Tangkap lebih teripang bisa berakibat terjadinya pengerasan dasar laut, sehingga tidak cocok sebagai habitat bagi bentos lain dan organisma meliang (infaunal organism). Teripang mempunyai kemampuan untuk melepas bagian organ dalam (eviscerasi) apabila terganggu, dan akan beregenerasi secara cepat.

ANCAMAN TERHADAP TERIPANG


Ancaman utama terhadap keberadaan teripang adalah terjadinya tangkap lebih (overexploitation) akibat meningkatnya permintaan pasar, juga penggunaan teripang sebagai biota akuarium maupun sebagai bahan riset biomedis. Daur hidup teripang yang spesifik menjadikan teripang sangat rentan oleh terjadinya tangkap lebih. Hal kedua yang juga mengancam keberadaan teripang adalah degradasi habitat tempat hidupnya. Habitat adalah tempat hidup sekaligus tempat mendapatkan pakannya. Kerusakan habitat berarti hilangnya rumah dan tempat mencari pakan. Teripang berkelamin terpisah, memijah dalam air dan fertilisasi terjadi dalam kolom air. Disamping itu pergerakan teripang sangat lambat (sluggish) sehingga ruang geraknya (home range) sempit atau terbatas. Sifat ini menyebabkan teripang sangat mudah dipungut dan mengakibatkan populasinya cepat berkurang. Padahal untuk terjadinya sukses fertilisasi harus dalam kepadatan populasi tertentu. Jarak [Type text]

keberadaan antara jantan dan betina yang terlalu jauh sangat mungkin gagalnya fertilisasi. Penangkapan atau eksploitasi teripang telah terjadi ratusan bahkan ribuan tahun yang berlangsung secara tradisional dan subsisten (Cambell & Wilson, 1993). Kegiatan eksploitasi teripang di Indonesia umumnya berskala kecil. Para nelayan mengumpulkan teripang sedikit demi sedikit dan diproses dikeringkan kemudian dijual kepada tengkulak pengumpul. Meningkatnya permintaan pasar mendorong peningkatan usaha eksploitasinya. Berdasarkan lamanya eksploitasi teripang berlangsung, diduga bahwa populasi teripang mengalami tekanan yang cukup serius mengancam kelestariannya. Hal ini akan terjadi karena laju pertambahan (recruitment) tidak sebanding dengan laju pemungutannya. Indikasi tentang hal ini sudah terlihat dengan makin sulitnya menemukan jenis-jenis teripang komersil, baik yang mahal sedang maupun yang murah harganya. Penurunan populasi sumberdaya teripang sangat dirasakan terjadi terutama terhadap jenis-jenis mahal dan laku seperti teripang pasir Holothuria scabra dan teripang susuan Holothuria nobilis. Sekali kepadatan populasi teripang turun dibawah titik kritis, maka sangat sulit populasi akan pulih kembali.

PERDAGANGAN TERIPANG
Pemanfaatan teripang secara domestik relatif sangat sedikit dan mungkin tidak signifikan dalam nilai dan jumlah. Produk teripang terutama adalah untuk ekspor dengan tujuan Singapura, Hong Kong, dan Taiwan. Teripang sebagai komoditi perdagangan sudah dikenal sejak lama, Tidak banyak catatan yang bisa dijadikan acuan tentang kegiatan perburuan teripang di Indonesia. Namun kegiatan ini berlangsung terus dan cenderung meningkat intensitasnya dari tahun ketahun. Perburuan teripang oleh nelayan Madura dan Bugis bahkan sampai terumbu Ashmore di perairan utara Australia, paling tidak sejak awal 1700 an Perdagangan teripang dilakukan oleh para eksportir yang mendapat suplai dari para tengkulak pengumpul. Namun karena teripang dianggap sebagai produk perikanan yang tidak penting, maka aktifitas

[Type text]

perdagangannya nyaris tidak terkontrol (dikontrol) oleh instansi formal terkait. Kondisi demikian menyebabkan sulit memperoleh data produksi maupun ekspor yang reliable. Data import di Hong Kong memberikan angka-angka lebih konkrit yang bisa dipakai untuk menaksir produksi teripang di Indonesia. Menurut data ini, Indonesia sampai saat ini merupakan negara penghasil teripang terbesar di dunia. Namun demikian produk teripang dari Indonesia dikategorikan sebagai berkualitas rendah. Hal ini sangat ironis, karena akibat perdagangan ini Indonesia mengalami depleting resources teripang, tapi tidak sebanding nilai dolar yang mungkin diperoleh. Keadaan ini lebih disebabkan oleh tidak baiknya penanganan pasca panen produk teripang dari Indonesia tersebut. Tidak ada peraturan yang spesifik terhadap perdagangan teripang di Indonesia. Dengan demikian tidak ada istilah legal atau illegal terhadap kegiatan perdagangan teripang di Indonesia. Permintaan pasar dunia akan produk teripang antara tahun 1983 1990 meningkat tajam. Sebagian permintaan ini disuplai dari Jepang dan Korea dengan jenis tunggal Stichopus japonicus. Sekitar tahun 1987 1989 produk teripang dunia mencapai 90000 ton, yang terdiri atas 78000 ton suplai berasal dari Pasifik Selatan dan Asia Tenggara, dan 12000 ton berasal produk temperate. Perdagangan terus meningkat dan tercatat sebesar 120000 ton pada awal 1990 an. Selama tahun 1990-an tercatat sekitar 40 negara melakukan perdagangan teripang untuk pangan, adalah terutama Indonesia mensuplai dan pasar Asia. Perdagangan sendiri teripang kemudian internasional, 80% ditujukan ke Hong Kong, dengan supplier utama Philipina. Hong Kong mengekspor kembali terutama ke Cina, juga ke Singapura dan Taiwan. Kebutuhan teripang di Singapura, hampir 50% diimpor dari Hong Kong, sedang sisanya diperoleh antara lain dari PNG, Tanzania dan Madagaskar.

PENGELOLAAN DAN KONSERVASI


1. Penyediaan benih Teripang Benih teripang yang dipilih seragam, baik jenis maupun ukuran. Ciri benih yang baik adalah tubuhnya berisi dan tidak cacat. Hindari juga [Type text]

pemilihan benih yang sudah mengeluarkan cairan warna kuning. Sebaiknya pengangkutan benih tidak dalam waktu lama (lebih dari satu jam) dan dalam keadaan tertumpuk/padat. Pengangkutan benih dilakukan pada pagi hari atau malam hari atau saat suhu rendah. Wadah yang digunakan dalam pengangkutan diberi substrat pasir, khususnya untuk sistem pengangkutan terbuka. 2. Penebaran benih Teripang Benih teripang dengan bobot awal 4o-6o g ditebar ke dalam kurung tancap dengan kepadatan 5-6 ekor/m 2. Penebaran dilakukan pada pagi, sore hari, atau saat suhu udara/air rendah. sebelum benih ditebar, benih perlu diadaptasikan terlebih dahulu untuk kondisi salinitas dan air di lokasi budi daya. 3. Pemberian pakan Teripang Pakan teripang terdiri dari mikroorganisme, seperti bakteri dan ptotozoa, jasad benthos, makro alga, dan detritus. Selama pemeliharaan yang berlangsung sekitar 4-5 bulan, benih teripang diberi pakan berupa kotoran ayam, kompos, atau dicampur dedak 0,1 kg/m2 sebanyak satu kali dalam seminggu. Kotoran ayam atau dedak halus sebelum ditebar dicampur dengan air bersih, lalu diaduk merata agar tidak hanyut atau terapung. Pemberian pakan tersebut dilakukan pada saat air surut. Pemberian kotoran ayam berfungsi sebagai pupuk untuk merangsang pertumbuhan diatomae yang merupakan pakan utama teripang. 4. Pengendalian Hama dan Penyakit Teripang Jenis hama yang sering dijumpai datam kurungan teripang adalah kepiting, itu, bulu babi, dan bintang laut. Pengendaliannya yang dengan pengambilan hama secara manual dengan periode tertentu. Sementara jenis penyakit menyerang

5. Panen Teripang Teripang ukuran konsumsi dengan bobot 300-500 g dapat dicapai setelah dipelihara selama 4-5 bulan untuk memanennya. Panen teripang dilakukan pada saat air surut terendah. Panen dilakukan beberapa kali

[Type text]

karena banyak yang membenamkan diri dalam pasir atau Lumpur. Untuk keluar mengetahui dari apakah teripang sudah terpanen air semuanya, pasang. dilakukan pengecakan pada saat air pasang karena teripang senang persembunyiannya setelah

KESIMPULAN Dari uraian dimuka disimpulkan bahwa Indonesia merupakan sumber (pemasok) utama produk teripang dalam pasar global. Paling tidak ada 25 jenis teripang berpotensi komersil, 10 jenis diantaranya bernilai laku mahal. Tidak ada peraturan khusus berkaitan dengan perburuan teripang di Indonesia. tidak Perhatian terhadap sumberdaya teripang cenderung proposional, bahkan teripang dianggap sebagai

komoditi yang tidak penting. Sementara itu depleting resources teripang sudah dirasakan mengarah pada kelangkaan beberapa jenis mahal. Berkaitan dengan wacana CITES yang sekarang sedang berkembang terhadap perlu sumberdaya law teripang, perlu antisipasi dan peraturan konsisten. eksploitasinya. Bila legal fishing terhadap teripang nantinya diterapkan, adanya enforcement yang konsekuen Pengelolaan sumberdaya teripang adalah upaya untuk melestarikan eksistensinya dan memperoleh manfaat optimal bagi nelayan, eksportir, maupun importir, dengan tetap me maintain keberadaaan teripang dalam fungsi ekologi dan juga memenuhi kebutuhan maupun aspirasi generasi mendatang.

DAFTAR PUSTAKA http://mobilbalap.blogspot.com/2010/06/fungsi-ekologis-teripang.html http://selengkapnya5.blogspot.com/2005/03/teripang-holothurians-perludilindungi.html http://fppb.ubb.ac.id/?Katagori=Perikanan&&judul_artikel=Budidaya %20Teripang%20Dan%20Prospeknya%20Di%20Masa %20Mendatang&&id=376&&Page=artikel_ubb&&ID_Menu=376

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai