Anda di halaman 1dari 7

Page |1

LUX METER

A. Teori Singkat Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditanpilkan pada sebuah tampilan digital ataupun analog. Intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang tiba pada satu luas permukaan (Ahmadi, 2009). Penerangan berdasar sumbernya dibagi menjadi tiga, pertama penerangan alami yaitu penerangan yang berasal dari cahaya matahari, kedua penerangan buatan yaitu penerangan yang berasal dari lampu, dan yang ketiga adalah penerangan alami dan buatan yaitu penggabungan antara penerangan alami dari sinar matahari dengan lampu/penerangan buatan (Cok Gd Rai, 2006). Setiap akan digunakan, lux meter harus dikalibrasi terlebih dahulu atau tiap satu tahun sekali, agar dalam pengukuran diperoleh hasil dengan ketelitian yang maksimal. Pengkalibrasian alat ukur ini dilakukan dengan jarak antara sumber cahaya ke sensor sebesar 100 cm atau 1 meter dan dalam posisi tegak lurus. Untuk mendapatkan sumber cahaya digunakan sebuah lampu dan pengkalibrasian ini dilakukan dalam sebuah ruangan dengan kondisi ruangan gelap. Dapat dilihat pada gambar:

Page |2

B. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran adalah: 1. lux meter 2. penggaris baja 3. penggaris gulung

C. Langkah Kerja Langkah Kerja penggunaan lux meter adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Ubahlah power on/off pada posii ON 1 = On 2 = Off Pilih range yang sesuai (300 lux, 1000 lux, atau 3000 lux) pada range switch. Bila dirasa perlu, lakukan zero adjusment untuk meyakinkan posisi zero value. Ambil beberapa titik yang hendak diukur. Misalnya pada meja kerja dosen. Pegang light sensor dengan tangan, setinggi 0,85-0,90 cm dari lantai dan hadapkan pada sumber cahaya dan tunggu beberapa saat sampai display menunjukkan nilai yang terbaca. 6. 7. 8. 9. Sebelum melakukan pengukuran biarkan light sensor terpapar cahaya selama 5 menit. Perhatikan jangan sampai bayangan operator tertangkap oleh light sensor, disarankan jauhkan dari badan operator. Pakaian operator hendaknya berwarna gelap, untuk menghindari terjadinya pantulan cahaya. Lakukan pengukuran sesuai dengan petunjuk praktikum.

D. Keselamatan Kerja 1. Letakkan alat dan bahan pada tempat yang aman dan tersusun rapi. 2. Pada saat melakukan pengukuran hendaknya menggunakan pakaian praktek yang berwarna gelap agar tidak terjadi pantulan cahaya.

Page |3

3. Sebelum melakukan pengukuran terlebih dahulu melakukan pengkalibrasian terlebih dahulu. Pengkalibrasian alat ukur ini dilakukan dengan jarak antara sumber cahaya ke sensor sebesar 100 cm atau 1 meter dan dalam posisi tegak lurus. 4. Amankan benda-benda yang tidak dipakai.

E. Gambar Alat Ukur

Page |4

F. Hasil Pratikum 1. Lab Instalasi Keadaan Lampu Mati 100 lux 60 lux 110 lux 60 lux Hidup 150 lux 250 lux 270 lux 230 lux

Daerah Titik A Titik B Titik C Titik D

Rata-Rata = 82,5 lux = 225 lux

2. Ruang Dosen Keadaan Lampu Mati 680 lux 290 lux 180 lux Hidup 950 lux 1000 lux 950 lux Hidup sebagian 320 lux 450 lux 1100 lux

Daerah Titik A Titik B Titik C

Rata-Rata = 383,3 lux = 966,67 lux = 623,3 lux

3. Ruang Kuliah

Page |5

Daerah Titik A Titik B Titik C

Keadaan Lampu Mati 360 lux 420 lux 200 lux Hidup 300 lux 520 lux 450 lux

Rata-Rata = 326,67 lux = 423,3 lux

4. Ruang Sekretaris Jurusan Daerah Titik A Titik B Titik C Titik D Titik E Ratarata Keadaan Lampu Hidup 190 lux 200 lux 250 lux 210 lux 65 lux

Mati 90 lux 80 lux 25 lux 105 lux 15 lux

Hidup Sebagian 100 lux 150 lux 240 lux 140 lux 50 lux

= 63 lux

= 183 lux

= 136 lux

5. Ruang Teknisi Keadaan Lampu Mati 35 lux Setengah Hidup 50 lux

Daerah Titik A

Page |6

Titik B

50 lux

70 lux

Rata-Rata = 42,5 lux = 60 lux

G. Analisis Telah dilakukan pengukuran dan perhitungan kuat penerangan rata-rata pada beberapa ruangan di jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Dari perhitungan kuat penerangan rata-rata didapat pada pengukuran pertama yaitu di Lab. Instalasi sebesar 225 lux sehingga dapat analisis bahwa desain penerangan pada ruang Lab. Instalasi tidak memenuhi persyaratan karena lebih kecil dari batas minimum yang dipersyaratkan yaitu sebesar 300 lux.. Hal ini disebabkan oleh banyaknya barang-barang yang tidak diperlukan sehingga menghalangi cahaya yang masuk. Pada pengukuran kedua yaitu di Ruang Dosen kuat penerangan ratarata sebesar 966,67 lux sehingga dapat analisis bahwa desain penerangan pada Ruang Dosen memenuhi persyaratan karena lebih besar dari batas minimum yang dipersyaratkan yaitu sebesar 500 lux. Pada pengukuran ketiga yaitu di Ruang Kuliah kuat penerangan rata-rata sebesar 423,3 lux sehingga dapat analisis bahwa desain penerangan pada Ruang Kuliah tidak memenuhi persyaratan karena lebih kecil dari batas minimum yang dipersyaratkan yaitu sebesar 500 lux. Pada pengukuran keempat yaitu di Ruang Sekretaris Jurusan kuat penerangan rata-rata sebesar 183 lux sehingga dapat analisis bahwa desain penerangan pada Ruang Sekretaris Jurusan tidak memenuhi persyaratan karena lebih kecil dari batas minimum yang dipersyaratkan yaitu sebesar 500 lux. Pada pengukuran kelima yaitu di Ruang Teknisi kuat penerangan rata-rata tidak dapat diidentifikasi, dikarenakan bola lampu putus. Akan tetapi persyaratan pada Standar Kuat Penerangan dalam batas minumunya sebesar 100 lux.

H. Kesimpulan Dari Analisis di atas dapat disimpulkan bahwa:

Page |7

1. Lab. Instalasi tidak memenuhi syarat karena Kuat Penerangannya lebih kecil dari batas minimumnya yaitu sebesar 300 lux. 2. Ruang Dosen memenuhi syarat karena Kuat Penerangannya lebih besar dari batas minimumnya yaitu sebesar 500 lux. 3. Ruang Kuliah tidak memenuhi syarat karena Kuat Penerangannya lebih kecil dari batas minimumnya yaitu sebesar 500 lux. 4. Ruang Sekretaris Jurusan tidak memenuhi syarat karena Kuat Penerangannya lebih kecil dari batas minimumnya yaitu sebesar 500 lux. 5. Ruang Teknisi Jurusan tidak teridentifikasi Kuat Penerangannya.

I. Saran 1. Sebaiknya penggunaan warna cat dinding hendaknya berwarna terang dan bersifat memantulkan cahaya. 2. Sebelum melakukan Pengukuran terlebih dahulu mengecek kondisi lampu agar data yang dihasilkan lebih lengkap dan akurat. 3. Dalam penulisan data hendaknya lebih teliti agar hasil pengukuran lebih akurat dan dapat disesuaikan dengan standar Kuat Penerangan.

Anda mungkin juga menyukai