Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 1

Setelah kita bahas Teori konsolidasi, sekarang saatnya untuk bahas tehnik konsolidasi, bagaimana
membuat laporan keuangan konsolidasi. Untuk memastikan topic ini bisa dipahami dengan mudah, saya akan mencoba memberikan penjelasan dari teori dan contoh yang paling sederhana dahulu. Nanti semakin ke belakang akan semakin di kembangkan dengan contoh kasus yang lebih rumit, seiring dengan berkembangnya pemahaman. Untuk mempersingkat waktu, kita langsung ke persoalan konsolidasi.

Laporan Keuangan Konsolidasi saat akuisi. Contoh: Pengambil-alihan aktiva bersih Putra Inc (P) mengambil alih net asset (aktiva bersih) PT. Sherrine (S) dengan cash $500,000. Asumsi: Nilai Buku sama dengan nilai wajarnya/Harga pasarnya (Fair/Market Value). Neraca kedua perusahan sebelum proses akuisi nampak seperti dibawah ini:

Atas akuisi ini, pada buku Putra Inc (Parent Company) di masukkan jurnal:

Karena fair value (nilai wajar) sama dengan nilai bukunya, maka tidak diperlukan re-valuation, dan tidak ada goodwill yang perlu diakui. Sehingga, Neraca setelah konsolidasi Putra Inc (P) dan Subsidiary akan seperti di bawah ini:

Sesederhana itu? Iya untuk basic-nya. Seperti saya sampaikan di awal, saya akan mulai dengan contoh yang paling sederhana, untuk memastikan benar-benar bisa di pahami dengan mudah. Semakin ke belakang nanti akan semakin di kembangkan contoh dan kasusnya.

Konsolidasi atas Akuisisi Saham (Consolidating Stock Acquisition) Dalam akuisi saham, perusahaan pengakuisisi hanya akan berurusan dengan pemegang saham (shareholder) dan sama sekali tidak akan berurusan dengan perusahaan investee. Contoh: Akuisi Saham (Stock Acquisition) Masih memakai contoh yang pertama tadi, hanya saja yang di beli adalah sahamnya, dan $500,000 dibayarkan kepada pemegang sahamnya. Atas akuisi saham tersebut, Putra Inc akan mencatat-nya dengan Jurnal: [Debit]. Investment In Subsidiary S = $ 500,000 [Credit]. Cash = $ 500,000 Jika kita perhatikan, di sini sama sekali tidak mencatat adanya penambahan asset (aktiva) maupun liabilities, melainkan dicatat sebagai investasi saja. Mengapa? Karena yang di akuisi hanya sahamnya saja, yang mana nilai saham sebesar $500,000 adalah cerminan dari nilai net assetnya (aktiva bersihnya) juga. Dalam hal ini hak kendali di peroleh dengan membeli saham PT. Sherrine (S Company). Untuk membuat Neraca konoslidasinya, maka kita perlu buatkan kertas kerja seperti di bawah ini:

Memperhatikan kertas kerja konsolidasi di atas, mungkin anda ingin bertanya: Mengapa ada eliminasi? Good question..! Perlu di sadari bahwa, PT. Sherrine (S) telah menjadi subsidiary Putra Inc. Dan neraca konsolidasi ini dibuat oleh Putra Inc (Bukunya Putra Inc) adalah untuk menyatukan laporan keuangan dua entitas yang tadinya terpisah-pisah, mungkinkah Putra Inc berinvestasi pada perusahaannya sendiri?. Of course not. So elimination is required. Begitu juga dengan ekuitas pemegang saham perusahaan subsidiary, perlu di eliminasi karena aktiva maupun liabilities nya adalah milik perusahaan (Putra Inc) itu sendiri selaku parent company (bukan ekuitas pihak luar, seperti pada pengambil alihan aktiva bersih). Adapun jurnal eliminasi-nya adalah sebagai berikut: [Debit]. Common stock Company S = $ 200,000 [Debit]. Retained Earning Company S = $ 300,000 [Credit]. Investment in Company S = $ 500,000 Saya rasa cukup untuk basic-nya.

Di Laporan Keuangn Konsolidasi serie-serie selanjutnya kita akan kembangkan lagi dengan kasus-kasus yang tingkat complexity-nya lebih tinggi: bagaimana jika nilai buku perusahaan yang di akuisisi tidak sama dengan nilai wajarnya (fair value/Market Value), Bagimana jika akuisisi dilakukan dengan mengeluarkan saham, dengan bond, ada extra ordinary items, bagaimana jika kepemilikan kurang dari seratus persen, bagaimana laporan konsolidasi setelah akuisisi. Tenang saja, ini baru permulaan. Nanti anda akan mendapatkan semuanya. Saya tidak akan setengah-setengah. Tetapi mohon bersabar dahulu. Nanti kita sambung di posting saya berikutnya : Laporan Keuangan Konsolidasi - Part2.

Sesuai dengan definisi akuntansi sebagai sampai dengan penganalisaan data-data dihasilkan kegiatan tersebut berupa

suatu kegiatan yang meliputi proses pencatatan keuangan perusahaan, produk (output) yang

pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan ini terdiri dari pelaporan keuangan yang khusus digunakan untuk kepentingan internal perusahaan saja dan juga pelaporan keuangan yang ditujukan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Jenis pelaporan keuangan berikut ini dapat dikategorikan sebagai pelaporan keuangan yang terutama ditujukan untuk kepentingan pihak eksternal perusahaan. Meskipun demikian pihak internal juga memerlukannya. Pelaporan keuangan ini lazim disebut dengan laporan keuangan, yang meliputi: 1. Laporan Laba Rugi yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang hasil kegiatan operasi perusahaan (laba atau rugi) selama satu kurun waktu (periode) tertentu. 2. Laporan Ekuitas yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang perubahan ekuitas pemilik atau modal selama kurun waktu (periode) tertentu. 3. Neraca yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada saat (tanggal) tertentu. 4. Laporan Arus Kas yaitu laporan keuangan yang memberikan informasi tentang penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama kurun waktu (periode) tertentu. 5. Catatan atas Laporan Keuangan yaitu berupa informasi baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang kebijakan-kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, rincian pos pos laporan keuangan, penjelasan kontrak-kontrak utang perusahaan dan lain-lain. Contoh laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan ekuitas, neraca, laporan arus kas untuk perusahaan perseroan terbuka dapat dilihat pada beberapa ilustrasi di halaman berikutnya. Ilustrasi 1.1: Neraca PT. Purnama Retailindo Tbk Neraca Konsolidasi 31 Maret 2006 (dalam rupiah)

PT. Purnama Retailindo Tbk (Neraca Konsolidasi Lanjutan) 31 Maret 2006 (dalam rupiah)

Ilustrasi 1.2: Laporan Laba Rugi PT. Purnama Retailindo Tbk Laporan Laba Rugi Konsolidasi Bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2006 (dalam rupiah)

Iluistrasi 1.3: Laporan Ekuitas PT. Purnama Retailindo Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 (dalam rupiah)

Ilustrasi 1.4: Laporan Arus Kas PT. Purnama Retailindo Tbk Laporan Arus Kas Konsolidasi Bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2006 (disajikan dalam rupiah)

Anda mungkin juga menyukai