Anda di halaman 1dari 2

CARA PEMBUATAN EKSTRAK ECHINACEA Cara pembuatan secara singkat ;

a. Jumlah yang direncanakan untuk satu kali pebuatan 1000 kapsul b. Jumlah masing-masing bahan yaga diguankan untuk satukali pembuatan Daun echinacea purpurea =250mgx1000=250000mg=250mg c. Tahap pekerjaan yanga dilakukan mulai dari pengolahan bahan baku sampai diperoleh bntuk sediaan yang dikehendaki. 1. Pengambilan bahan baku : Echinacea purpurea Tempat pengambilan = daerah Sumatera Barat Waktu pengambilan = pagi hari Bagian yag diambil =daun 2. Ekstraksi setiap bahan baku sejmlah bahan baku yang dibuthkan untuk : Echinacea purpurea = daun segar dirajang Bahan baku yang disiapkan dimaserasi dalam pelarut yang cocok sehingga didapat maseratnya Maserat tersebut diuapkan pelarutnya dengan cara destilasi sehingga diperoleh destilat Ddestilat dipekatkan dengan cara evaporator dan diperoleh ekstrak kental Ekstrak kental dikeringkan dalam ferrze dryer dan diperoleh ekstrak kering. 3. Pencampuran dan pengemasan Ekstrak kering dari masing-masing bahan baku dicampur sesuai dengan komposisi yang telah ditetapkan Campuran eksarak kering tersebut dimasukkan kedalam botol masingmasing beirisi 60 kapsul. 4. Alat yang digunakan : Pisau : untuk merajang sampel Corong dan alat gelas Alat maserasi untuk maserasi bahan baku Alat destilasi untuk mendestilasi maserat Rotary evavorator untuk memekatkan destilat sehingga diperoleh ekstrak kental Fereeze dryer untuk mengeringkn ekstrak kental sehingga diperoleh ekstrak kering Alat pengisi kapsul untuk mengisi kapsul dengan ekstrakkering sediaan. (www.scribd.com/doc/75977445/Tugas-Pak-Amri)

Penyimpanan
Simplisia atau serbuk yang dihasilkan sebelum diolah lebih lanjut dapat disimpan untuk sewaktu-waktu diperlukan. Permasalahan yang perlu mendapat perhatian adalah adanya kemungkinan perubahan kimiawi selama penyimpanan. Penyimpanan bahan yang telah diolah baik dalam bentuk simplisia maupun serbuk, sering terkontaminasi baik oleh bakteri maupun kapang sehingga terjadi penurunan berat, mutu bahkan dapat menghasilkan toksin (beracun). Untuk mengatasi masalah tersebut sebelum penyimpanan perlu dilakukan pengawetan terhadap bahan yang disimpan.
Pengawetan bertujuan untuk memperpanjang umur simpan bahan tanpa merubah mutu produk. Berbagai cara untuk mengawetkan produk ma-kanan salah satunya adalah menggu-nakan bahan kimia. Tetapi cara ini memiliki kelemahan yaitu dapat meninggalkan toksik pada produk, juga diper-lukan karantina dalam waktu yang lama untuk menurunkan toksiknya baru boleh dikonsumsi. Selanjutnya melalui pemanasan pada suhu tinggi, ini dapat merusak zat aktif yang terkandung di dalam produk karena sebagian zat yang terkandung dalam produk sensitif terhadap panas, sehingga dapat menurunkan mutu.

Anda mungkin juga menyukai