Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh

kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERBEDAAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT INDUSTRI , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini memuat tentang PERBEDAAN KARAKTERISIK

MASYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT INDUSTRI. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................................... PENDAHULUAN.................................................................................................. Belakang...................................................................................................... an Masalah.................................................................................................. ..................................................................................................................... t.................................................................................................................... PEMBAHASAN .................................................................................................... 2.1. Pengertian Kepribadian............................................................................ 2.2. Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Industri.................................... 2.2.1. Pengertian.................................................................................... 2.2.2. Ciri-Ciri dan Karakteristik........................................................... 2.3. Perbedaan Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Industri dan Penyebabanya........................................................................................... KESIMPULAN ...................................................................................................... 9 13 1 2 3 3 4 4 4 5 5 5 5 7

1.1................................................................................................................ Latar 1.2................................................................................................................ Rumus 1.3................................................................................................................ Tujuan 1.4................................................................................................................ Manfaa

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa masyarakat selalu melakukan interaksi baik antara satu individu dengan individu lainnya maupun dengan masyarakat lain di sekitarnya. Tentu saja dari interaksi ini tentu melahirkan adanya kepribadian kepribadian yang berbeda disebabkan oleh lingkungan tempat tinggal. Selain dipengaruhi oleh tempat tinggal, kepribadian seseorang juga disebabkan oleh berbagai hal seperti warisan biologis, kelompok, maupun pengalaman pribadi yang dianggap unik karena berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Contoh perbedaan kepribadian karena warisan biologis dapat kita lihat secara langsung karena manusia pada dasarnya dibuat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini berarti bahwa tiap manusia pun memiliki perbedaan kepribadian yang berbeda beda pula. Contoh perbedaan kepribadian karena kelompok yaitu misalnya ada sebuah geng atau sebuah kelompok bermain di suatu wilayah. Tentu saja di dalam anggota kelompok itu memiliki kepribadian yang berbeda beda. Tetapi meskipun mereka memiliki kepribadian yang berbeda beda, mereka punya satu tujuan yang sama sehingga mereka bisa membentuk kelompok.. Dari adanya geng geng atau kelompok kelompok seperti ini maka terbentuklah kepribadian seseorang seperti rela berkorban, setia kawan, mandiri, dan lain lain.dari geng pula akan terbentuk rasa solidaritas dan akan mengembangkan keterampilan berorganisasi dan kepemimpinan. Contoh perbedaan kepribadian karena wilayah tempat tinggal yaitu antara masyarakat yang tinggal di desa dan masyarakat yang tinggal di kota. Masyarakat yang 3

tinggal di desa bisa juga disebut sebagai masyatakat tradisional karena masih ada ikatan dengan adat istiadat. Masyarakat yang tinggal di kota bisa juga disebut sebagai masyarakat modern karena masyarakat ini sudah tidak terlalu terikat pada adat istiadat dan sudah terpengaruh oleh adanya perkembangan teknologi pada era globalisasi ini. Perbedaan antara masyarakat tradisional dan masyarakat modern inilah yang akan dibahas dalam makalah ini. Selain itu kami juga akan membahas mengenai penyebab dari adanya perbedaan kepribadian ini. Semoga makalah ini bisa berguna bagi pembaca dan juga bagi penulis. 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dituliskan rumusan masalah sebagai berikut : perbedaan kepribadian tersebut ? 1.3. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : apa kepribadian itu. masyarakat tradisional dan modern. terjadinya perbedaan kepribadian tersebut. 1.4. Manfaat Manfaat yang bisa didapatkan dari penulisan makalah ini adalah : Bagi Penulis : Dapat lebih mengembangkan pengetahuan mengenai kepribadian masyarakat modern dan tradisional dan penyebab terjadinya. Untuk mengetahui penyebab Untuk mengetahui kepribadian Untuk bisa mendeskripsikan Apakah kepribadian itu ? Bagaimana Mengapa bisa kepribadian terjadi

masyarakat tradisional dan masyarakat modern ?

Bagi Pembaca : Dapat memperluas ilmu mengenai kepribadian itu sendiri dan perbedaan antara masyarakat tradisional dan masyarakat modern serta penyebab terjadinya.

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kepribadian Istilah personality atau kepribadian berasal dari kata latin persona yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, persona berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain. Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik. Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. Allport juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum. 2.2. Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Industri

2.2.1. Pengertian PENGERTIAN MASYARAKAT TRADISIONAL Masyarakat Tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Adat istiadat adalah suatu aturan yang sudah mantap dan mencakup segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosialnya. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya. Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan alam dan sosial sekitarnya tanpa menerima pengaruh luar. Jadi, kebudayaan masyarakat tradisional tidak mengalami perubahan mendasar. Karena peranan adat-istiadat sangat kuat menguasai kehidupan mereka. Masyarakat Tradisional mendiami suatu daerah dan memiliki rasa kekeluargaan yang masih erat. Rasa kekeluargaan sangat kuat menimbulkan saling kenal mengenal serta saling tolong menolong atau gotong royong dalam segala hal. Alat komunikasi sangat tidak berguna karena masyarakat desa cenderung bertemu sehari-hari sehingga mereka cenderung berkomunikasi langsung daripada lewat alat komunikasi. Masyarakat Tradisional biasa hidup berkelompok dan mayoritas memilki pencaharian sebagai petani. Pekerjaan di luar pertanian hanyalah pekerjaan sampingan, meskipun ada pula sebagian kecil yang berstatus pegawai negeri, TNI, POLRI, maupun karyawan swasta namun persentasenya relatif sangat kecil. Masyarakat Tradisional hidup di daerah pedesaan yang secara geografis terletak di pedalaman yang jauh dari keramaian kota. Masyarakat ini dapat juga disebut Masyarakat Pedesaan atau Masyarakat Desa. Namun, tidak semua Masyarakat Desa dapat disebut sebagai Masyarakat Tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama. PENGERTIAN MASYARAKAT INDUSTRI Masyarakat Industri adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah kehidupan dalam peradaban dunia masa kini. Masyarakat industri relatif bebas dari kekuasaan adat-istiadat lama. Karena mengalami perubahan dalam perkembangan zaman. Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan 6

terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mencapai kemajuan itu masyarakat modern berusaha agar mereka mempunyai pendidikan yang cukup tinggi dan berusaha agar mereka selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Bagi negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada umumnya masyarakat industri ini disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota. Pengertian kota secara sosiologi terletak pada sifat dan ciri kehidupannya dan bukan ditentukan oleh menetapnya sejumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan. Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa tidak semua warga masyarakat kota dapat disebut masyarakat industri, sebab banyak orang kota yang tidak mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan peradaban dunia masa kini, misalnya gelandangan atau orang yang tidak jelas pekerjaan dan tempat tinggal. 2.2.2. Ciri-Ciri atau Karakteristik MASYARAKAT TRADISIONAL Ciri-ciri dari masyarakat tradisional secara umum adalah sebagai berikut : 1. Jumlah penduduk tidak terlalu padat dan bersifat homogen 2. Kontrol sosial masih tinggi 3. Sifat gotong royong masih kuat 4. Sifat kekeluargaannya masih ada. Dalam buku Sosiologi karangan Ruman Sumadilaga seorang ahli Sosiologi Talcot Parsons menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut : a. Afektifitas. Ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih. b. Orientasi kolektif . Sifat ini merupakan konsekuensi dari afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan. 7

c. Partikularisme. Pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja. d. Askripsi, yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan. e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar. MASYARAKAT INDUSTRI Ciri-ciri dari masyarakat tradisional secara umum adalah sebagai berikut : 1. Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan 2. Penduduknya padat dan bersifat heterogen 3. Norma-norma yang berlaku tidak terlalu mengikat 4. Kurangnya kontrol sosial dari masyarakat karena sifat gotong royong mulai menurun Menurut teori Talcott Parsons mengenai tipe masyarakat kota yang diantaranya mempunyai ciri-ciri : a. Netral Afektif Masyarakat kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkan rasionalitas dan sifat rasional ini erat hubungannya dengan konsep Gesellschaft atau Association. Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya. b. Orientasi Diri

Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik. c. Universalisme Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme. d. Prestasi Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya. e. Heterogenitas Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya. 2.3. Perbedaan Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Industri dan

Penyebabanya Perbedaan Karakteristik Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Industri Secara garis besar, perbedaan karakteristik masyarakat desa dengan masyarakat kota dapat dilihat pada tabel berikut : MASYARAKAT TRADISIONAL Perilaku homogeny Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status Isolasi sosial, sehingga static Kesatuan dan keutuhan cultural Banyak ritual dan nilai-nilai sacral Kolektivisme MASYARAKAT INDUSTRI Perilaku heterogen Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi Mobilitas sosial, sehingga dinamik Kebauran dan diversifikasi kultural Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular Individualisme

Selain itu, ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara masyarakat tradisional dan masyarakat industri. Dengan melihat perbedaan-perbedaan yang ada diharapkan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat tradisional atau masyarakat industri. Ciri-ciri tersebut antara lain : 1. Jumlah dan kepadatan penduduk 2. Lingkungan hidup 3. Mata pencaharian 4. Corak kehidupan sosial 5. Stratifikasi sosial 6. Mobilitas sosial 7. Pola interaksi sosial 8. Solidaritas sosial 9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional PENYEBAB PERBEDAAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT TRADISIONAL DAN MASYARAKAT INDUSTRI Faktor yang mempengaruhi perubahan dan dinamika kepribadian seseorang di pengaruhi oleh banyak faktor. Meskipun mengalami perubahan, kepribadian merupakan karakteristik yang relatif stabil. Dalam buku Psikologi Pendidikan oleh H. Jaali pada tahun 2007, perubahan dalam kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan, tetapi merupakan hasil pengamatan, pengalaman, tekanan dari lingkungan sosial budaya, rentang usia dan faktor-faktor dari individu: Pengalaman Awal Sigmund Freud menekankan tentang pentingnya pengalaman awal (masa kanak kanak) dalam perkembangan kepribadian. Trauma kelahiran, pemisahan dari ibu adalah pengalaman yang sulit dihapus dari ingatan.

10

Pengaruh Budaya Dalam menerima budaya anak mengalami tekanan untuk mengembangkan pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang ditentukan budayanya. Kondisi Fisik Kondisi fisik berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kepribadian seseorang. Kondisi tubuh meentukan apa yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan seseorang. Secara tidak langsung seseorang akan merasakan tentang tubuhnya yang juga dipengaruhi oleh perasaan orang lain terhadap tubuhnya. Kondisi fisik yang mempengaruhi kepribadian antara lain adalah kelelahan, malnutrisi, gangguan fisik, penyakit menahun, dan gangguan kelenjar endokrin ke kelenjar tiroid (membuat gelisah, pemarah, hiperaktif, depresi, tidak puas, curiga, dan sebagainya). Daya Tarik Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasanya memiliki lebih banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan dari pada orang yang dinilai kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki karakteristik menarik akan memperkuat sikap sosial yang menguntungkan. Inteligensi Perhatian lebih terhadap anak yang pandai dapat menjadikan ia sombong, dan anak yang kurang pandai merasa bodoh. Apabila berdekatan dengan orang yang pandai tersebut, dan tidak jarang memberikan perlakuan yang kurang baik. Emosi Ledakan emosional tanpa sebab yang tinggi dinali sebagai orang yang tidak matang. Penekanan ekspresi emosional membuat seseorang murung dan cenderung kasar, tidak mau bekerja sama dan sibuk sendiri. Nama

11

Walaupun hanya sekedar nama, tetapi memiliki sedikit pengaruh terhadap konsep diri, namun pengaruh itu hanya terasa apabila anak menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam hidupnya. Nama yang dipakai memanggil ,mereka (karena nama itu mempunyai asosiasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam pikiran orang lain) akan mewarnai penilainya orang terhadap dirinya .

Keberhasilan dan Kegagalan Keberhasilan dan kegagalan akan mempengaruhi konsep diri, kegagalan dapat merusak konsep diri, sedangkan keberhasilan akan menunjang konsep diri itu. Penerimaan Sosial Anak yang diterima dalam kelompok sosialnya dapat mengembangkan rasa percaya diri dan kepandaiannya. Sebaliknya anak yang tidak diterima dalam lingkungan sosialnya akan membenci orang lain, cemberut, dan mudah tersinggung. Pengaruh Keluarga Pengaruh keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak, sebab waktu terbanyak anak adalah keluarga dan di dalam keluarga itulah diletakkan sendi sendi dasar kepribadian. Perubahan Fisik Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan kematangan fisik yang mengarah kepada perbaikan kepribadian. Akan tetapi, perubahan fisik yang mengarah pada klimakterium dengan meningkatnya usia dianggap sebagai suatu kemunduran menuju ke arah yang lebih buruk.

12

KESIMPULAN
Masyarakat Tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Masyarakat Industri adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah kehidupan dalam peradaban dunia masa kini. Masyarakat industri relatif bebas dari kekuasaan adat-istiadat lama. Karena mengalami perubahan dalam perkembangan zaman. Penyebab perbedaan karakteristik Masyarakat Tradisional dan Masyarakat Industri antara lain, Pengalaman Awal, Pengaruh Budaya, Kondisi Fisik, Daya Tarik, Inteligensi, Emosi, Nama, Keberhasilan dan Kegagalan, Penerimaan sosial, Pengaruh Keluarga, dan perubahan fisik.

13

Anda mungkin juga menyukai