Anda di halaman 1dari 3

Teknik Pensinyalan Jaringan Telepon

Untuk suatu jaringan telepon, pensinyalan (Signalling) adalah sesuatu yang membawa informasi yang diperlukan seorang pelanggan agar dapat melakukan sambungan pembicaraan dengan pelanggan yang lainnya. Jadi pensinyalan adalah suatu bahasa mesin yang memungkinkan suatu penyambungan terjadi dan juga yang memungkinkan suatu perhitungan tarif serta pembubaran sambungan jika pembicaraan selesai. Ada beberapa klasifikasi dari pensinyalan yaitu: 1. Klasisifikasi secara umum berdasarkan tempatnya dimana pensinyalan tersebut bekerja. Untuk itu ada 2 macam pensinyalan: Subscriber signalling, yaitu pensinyalan yang tempatnya terdapat di antara pelanggan dengan sentral switchingnya Interswitch signalling atau sinyal antar sentral, yaitu pensinyalan yang tempatnya terdapat di antara sentaral dengan sentral lainnya 2. Klasifikasi dari fungsi pensinyalan terbagi menjadi 3 macam sinyal, yaitu: Supervisory signalling, berfungsi untuk pengawasan keadaan dari saluran dan mengidentifikasikan apakah saluran tersebut sedang dipakai atau tidak. Register Signalling, berfungsi untuk pengendalian. Pengendalian ini pada waktu pemutaran nomor atau penekanan tombol tekan yaitu untuk mengerjakan atau mengendalikan peralatan penyambungan di sentral. Audible-visual signalling, berfungsi untuk pemberitahuan ke pelanggan, misalnya tentang keadaan dari saluran yaitu nada sibuk atau kesiapan sentral untuk menerima informasi lebih lanjut yaitu berupa dial tone atau pemanggilan pelanggan berupa bel. 3. Klasifikasi berdasarkan cara pengirimannya, terbagi menjadi 2, yaitu: Link by link signalling, bila sinyal dikirimkan seluruhnya oleh sentral ke sentral berikutnya, dan setelah diolah oleh sentral tersebut kemudian seluruhnya dikirimkan lagi ke sentral berikutnya. Cara ini memerlukan waktu yang lama tetapi peralatan yang dipakai lebih sederhana. End to end signalling, adalah bila sinyal selalu dikirimkan dari sentral awal ke sentral berikutnya setelah diolah kembali sentral awal yang mengirimkan sinyal yang diperlukan oleh sentral berikutnya. Waktu yang diperlukan lebih pendek namun membutuhkan peralatan yang lebih rumit.

Mengenal "Set-Up Call"


Signal Dalam Set-Up Call
1. 2. 3. 4. Off-hook : Memberitahu CO bahwa user ingin melakukan panggilan. Dial tone : Memberitahu user bahwa CO sudah siap melayani (ready). Ring back tone : Memberitahu user bahwa telepon tertuju sedang berdering. Ringing voltage : Tegangan tertentu yang dikirim untuk membunyikan bel. Busy signal : Memberitahu user bahwa telepon tertuju sedang sibuk. On-hook : Memberitahu CO bahwa user akan memutus sambungan. Flash : Kombinasi on-hook dan off-hook.

Urutan Dalam Set-Up Call


Pemanggil angkat handset > off-hook. Calling Line Identity (CLI) > sentral mencari nomor pelanggan yang memanggil. Sentral siap menerima nomor dial > dilakukan oleh code receiver dan sebuah register. Sentral mengirim nada dial (dial tone) ke pemanggil.

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Pemanggil menekan nomor tujuan (men-dial digit tujuan). Nomor dikirim ke sentral tujuan. Sentral tujuan menganalisa nomor yang diterima > Tabel Routing. Sentral tujuan membunyikan nada dering (ring tone) ke nomor tujuan. Sentral tujuan mengirim ring back tone ke sentral kirim. Sentral kirim mengirim ring back tone ke pemanggil. Yang dipanggil angkat handset > off-hook. Sentral tujuan mengirim answer signal ke pemanggil mematikan ring tone. Percakapan dimulai > proses charging pulsa dimulai di sentral pemanggil. Salah satu pelanggan menutup handset > on-hook. Mengirim clear signal kepelanggan yang lain. Memutuskan loop saluran.

Langkah-Langkah Percakapan Melalui Telepon


1. Local Loop Setiap pelanggan terhubung ke Central Office melalui sepasang kabel local loop, yang dinamakan T (Tip) dan R (Ring). Jika handset dalam posisi tertutup (on-hook), Switch hook pada cradle dalam kondisi open, sehingga tidak ada arus mengalir dari CO melalui T dan R ke handset. Sebaliknya jika handset dalam posisi diangkat (off-hook), ada aliran arus DC yang mengalir dari sentral ke pesawat pelanggan. 2. Inisialisasi panggilan Setelah pemanggil mendapatkan Loop arus, diikuti nada dial yang dikirim oleh sentral Nada dial menyatakan bahwa sentral siap menerima urutan nomor. 3. Pengiriman Nomor Pelanggan dapat mengirim nomor-nomor pelanggan yang dituju, dengan dua cara : Melalui dial putar (Rotary Dial). Melalui Tombol tekan (Dual Tone Multi Frequency). 4. Penyambungan Saluran

Sentral merespons panggilan dengan menyambungkan ke nomor yang dituju (melalui beberapa jenis
switch) Jika nomor yang dipanggil sedang off-hook, sentral mengirim nada sibuk (busy tone) ke pemanggil Jika nomor yang dipanggil sedang on-hook, sentral mengirim nada panggil (ring tone) ke pelanggan yang dipanggil, dan mengirim ring back toneke pemanggil

5. Menjawab panggilan Jika yang dipanggil merespons, dengan mengangkat handset, maka arus diberikan dari sentral ke pesawat yang dipanggil. Sentral akan mematikan ring tone dan ring back tone.

6. Percakapan Pada saat yang dipanggil sudah mengangkat handset (menandakan sudah memberi respons pada panggilan), maka sentral memberikan jalur khusus bagi sepasang pelanggan tersebut. Jalur ini tetap dipertahankan sampai salah satu pelanggan meletakkan handset.

7. Mengakhiri Percakapan Panggilan akan berakhir jika salah satu dari sepasang pelanggan tersebut meletakkan handset. Sinyal on-hook yang dihasilkan akibat pelanggan meletakkan handset memberitahu sentral untuk melepas koneksi saluran.

Anda mungkin juga menyukai