Anda di halaman 1dari 24

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

INFORMASI KEWILAYAHAN TERKAIT WILAYAH POTENSI PENGEMBANGAN KOMODITI IKAN TANGKAP DAN PENGOLAHANNYA

Untuk mengoptimalkan potensi penangkapan ikan di perairan Indonesia, maka perlu diketahui menunjang, informasi serta berkaitan informasi dengan infrastruktur, sarana dan prasarana yang pendukung lainnya untuk tiap-tiap provinsi yang terdapat potensi pengembangan komoditi ikan. Sarana dan prasarana yang perlu diinformasikan di antaranya adalah keberadaan pelabuhanpelabuhan pendaratan ikan. Selanjutnya, informasi-informasi kewilayahan pada provinsi yang memiliki potensi penangkapan ikan yang telah disebutkan pada bab 6 secara lebih detail akan dijelaskan berikut ini. 7.1. Provinsi Bali a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Di Provinsi Bali setidaknya terdapat 13 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang tersebar di kabupatenNAGARA

kabupaten Kabupaten
DENPASAR

di

Bali, Tabanan,

yaitu

Kabupaten

Badung, Jembrana,

Kabupaten Kabupaten Kabupaten

PPI PENGAMBENGAN U

Kabupaten Kabupaten

Buleleng, Klungkung,

Karangasem, Gianyar,

Kabupaten Bangli, dan Kota Denpasar. Selama ini yang menjadi pusat dari penangkapan ikan di Bali adalah Kabupaten Jembrana dengan 3 PPI, yaitu PPI Yeh Sumbul, PPI Air Kuning, dan PPI Pengambengan. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Berdasarkan data statistik tahun 2002 tercatat jumlah penduduk di Bali sebanyak 3 216 881 jiwa yang terdiri dari 1 632 995 jiwa (50,76%) penduduk laki-laki dan 1 583 886 jiwa (49,24%)

Komoditi Ikan Tangkap

VII-1

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

penduduk perempuan. Jumlah penduduk tahun 2002 ini naik 1,92 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 3 156 392 jiwa. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2002 mencatat jumlah penduduk usia kerja di Bali sebanyak 2 654 395 orang, terdiri dari 1 332 500 laki-laki dan 1 321 895 perempuan. Dari jumlah ini, sebanyak 1 777 909 orang diantaranya merupakan angkatan kerja yang terdiri dari penduduk yang sudah bekerja 1 715 452 orang (96,49%) dan yang mencari pekerjaan 61 032 orang (3,51%). Khusus untuk penduduk yang mencari pekerjaan, angkanya naik 35,78 persen dari tahun sebelumnya sebesar 46 000 orang. c. Rencana Strategis Daerah Terkait pada Pengembangan Komoditi dan Fasilitas serta Prasarana di Sekitar Lokasi Wilayah Pengembangan Oleh karena Kabupaten Jembrana selama ini menjadi pusat penghasil ikan tangkap di Provinsi Bali, maka Pemerintah Daerah mengeluarkan kebijakan untuk menjadikan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pengambengan sebagai sentra pelabuhan perikanan di Provinsi Bali. Untuk mewujudkan rencana tersebut Pemerintah Daerah terus melakukan pembangunan dan perbaikan prasarana pendukung, seperti fasilitas pokok, fungsional, dan fasilitas penunjang. Pembangunan ini juga dilakukan untuk mewujudkan PPI Pengambengan menjadi Pelabuhan Perikanan Kelas C. Fasilitas yang terdapat di PPI Pengambengan sampai tahun 2004 adalah sebagai berikut : Tabel 7.1. Fasilitas di PPI Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali No. 1. Jenis Fasilitas Fasilitas Pokok Jenis Bangunan a. Dermaga b. Area Pelabuhan c. Revetment d. Breakwater 2. Fasilitas Fungsional a. Gedung TPI b. Bangsal Penimbangan Ikan c. Balai Pertemuan Nelayan d. Instalasi listrik e. Tower Air f. Bengkel 3. Fasilitas Penunjang a. Kantor b. Jalan Lingkungan Volume 1.050 M2 33.100 M2 1.045 M 149.133,11 M3 150 dan 320 M2 75 M2 250 M2 1 unit 6 M3 110 M2 100 M2 5.435 M2

Komoditi Ikan Tangkap

VII-2

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

No.

Jenis Fasilitas

Jenis Bangunan c. Drainase d. Areal Parkir e. Perumahan/Mess Operator f. MCK Umum g. Tempat Ibadah h. Lampu Penerang Jalan i. Penghijauan area PPI

Volume 1.148 M 2.040 M2 36 M2 27 M2 1 unit 23 unit 1 unit

Selain di Jembrana, Kabupaten Buleleng rencananya juga akan dijadikan salah satu titik lokasi penghasil ikan tangkap karena lokasinya bersebelahan dengan Kabupaten Jembrana sehingga fasilitas yang terdapat di Jembrana dapat dimanfaatkan. d. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Pada umumnya perusahaan pengembang komoditi ikan bergerak pada usaha pengalengan dan penepungan ikan. Sentra dari industri pengolahan komoditi perikanan ini terdapat di Kabupaten Jembrana. Di samping pengalengan dan penepungan ikan, terdapat pula usaha pengolahan ikan tuna yang terdapat di Denpasar. Berikut adalah list dari 5 perusahaan pengembang komoditi perikanan yang memiliki jumlah tenaga kerja terbanyak di Provinsi Bali, dan selengkapnya perusahaan pengembang komoditi perikanan dan hasil laut lainnya akan dicantumkan di lampiran laporan ini. Tabel 7.2. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Bali No 1 Nama Perusahaan Bali Maya Permai, PT Alamat Jenis Produksi Ikan Dalam Kaleng Sarden Ikan Tepung Ikan Ikan Dalam Kaleng Proccesing Ikan Tuna Jumlah Naker 740 283 257 186 156

Desa Tegalbadeng Barat Negara, Jembrana Bali Telp. 0365-42500 2 Indo Bali, PT Ds. Tegalbadeng Barat Negara Jembrana 82251 Bali Telp. 036541871 3 Indohamafish, CV Ds. Ketapang Pengambengan Negara Jembrana Bali Telp. 0365-41868 4 Indocitra Daya Desa Pengambengan Negara, Samudra, PT Jembrana Bali Telp. 0365-41869 5 Bali Nusa Windu Mas, Jl. Ikan Tuna 11 Pelabuhan Denpasar PT Selatan, Denpasar Bali Telp. 722688 (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

Komoditi Ikan Tangkap

VII-3

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

7.2. Provinsi Sumatera Barat a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Di Provinsi Sumatera Barat, terdapat 8 pelabuhan pendaratan ikan yang terdiri dari 7 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan 1 Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS). Pelabuhan Perikanan Samudera ini terletak di Bungus, Padang. PPS Bungus termasuk pelabuhan perikanan kelas A. Terletak di Teluk, dan termasuk dalam perairan Pantai Barat Sumatera. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-09) Samudera Hindia. Areal PPS Bungus seluas 140.000,00 m2 dikelola oleh UPT Pusat (UPTP). Di PPS Bungus, fasilitas dermaga dilengkapi dengan area bongkar dan muat yang dapat melayani 25 kapal
U

berukuran 30 GT sekaligus. Selain itu, terdapat pula fasilitas bungker, yaitu dermaga khusus perbekalan dan dilengkapi dengan instalasi bahan bakar dan air, dan fasilitas untuk penambatan kapal. Selain dermaga, terdapat pula fasilitas fungsional di PPS Bungus, yaitu fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI). TPI ini menempati area seluas 720 m2 dengan jenis konstruksi beton dan material lantai keramik. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Berdasarkan hasil Susenas 2003, jumlah penduduk Sumatera Barat pada tahun 2003 mencapai 4,46 juta orang dengan komposisi 2,19 juta penduduk laki-laki dan 2,27 juta penduduk perempuan. Kabupaten atau Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Padang dengan penduduk sekitar 764,8 ribu jiwa, sedangkan Kota Padang Panjang merupakan daerah yang paling sedikit penduduknya dengan penduduk sekitar 42,8 ribu jiwa. Jumlah penduduk yang termasuk dalam Angkatan Kerja pada tahun 2003 tercatat sebanyak 1,98 juta orang. Dari jumlah tersebut, angkatan kerja laki-laki sebanyak 1,21 juta orang dan perempuan sebanyak 0,77 juta orang. Lapangan usaha pertanian masih merupakan sector yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sekitar 50,3 persen dari seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas yang bekerja.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-4

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

c. Rencana Strategis Daerah Terkait pada Pengembangan Komoditi dan Fasilitas serta Prasarana di Sekitar Lokasi Wilayah Pengembangan Usaha perikanan yang masih terbuka diusahakan adalah investasi skala menengah dan besar, yakni penangkapan ikan tuna di perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sehingga tidak bersaing dengan nelayan tradisional di pinggir pantai. Hal ini tentunya dengan didasarkan dengan dukungan pelabuhan pendaratan ikan yang telah tersedia di Sumatera Barat. Sedangkan untuk fasilitas serta prasarana, Pemerintah Sumatera Barat telah menyediakan area seluas 7,5 Ha untuk pengembangan area industri perikanan. Area ini dapat dimanfaatkan oleh Koperasi Perikanan, Swasta atau BadanUsaha, antara lain untuk pembangunan Industri Pabrik Es, cold storage, dock / galangan kapal, dan industri pengolahan baik tradisional maupun modern. Selain itu, Pemerinta Sumatera Barat berdasarkan SK Gubernur No. 11 Tahun 2003 Tanggal 10 Juni 2003 telah mengembangkan Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap yang terletak di Kecamatan Pagai Utara, sebelah selatan Kebupaten Kepulauan Mentawai, untuk menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang dikelola langsung oleh Dinas Perikanan dan kelautan Provinsi. d. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Walaupun di Provinsi Sumatera Barat terdapat Pelabuhan Pendaratan Ikan dengan tingkat Pelabuhan Perikanan Samudera, namun menurut Buku Direktori Industri Pengolahan dari BPS , 2004, belum terdapat industri pengolahan ikan. Tabel 7.3. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Sumatera Barat No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Jumlah Naker ---

Perusahaan Pengolahan Ikan --Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya --(Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

---

---

Komoditi Ikan Tangkap

VII-5

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

7.3. Provinsi Jawa Barat a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Jawa Barat termasuk provinsi yang banyak sekali terdapat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), yaitu sekitar 71 PPI yang tersebar di berbagai kabupaten. Di samping PPI, terdapat pula 2 pelabuhan ikan dengan kelas Pelabuhan Perikanan Nusantara, yaitu PPN Kejawanan di
U

Cirebon Sukabumi.

dan

PPN

Pelabuhan

Ratu

di

PPN Kejawanan termasuk pelabuhan perikanan kelas B. Lahan di sekitar PPN Kejawanan terdiri dari wilayah Hak pengelolaan. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-03) Laut Jawa. Areal PPN Kejawanan seluas 191.600,00 m2 dikelola oleh UPT Pusat (UPTP). Di pelabuhan ini terdapat fasilitas dermaga bongkar, muat dan tambat dengan luas 2.923 m2. Di samping dermaga, terdapat pula fasilitas fungsional, yaitu Tempat Pelelangan Ikan dengan luas 940 m2. Sedangkan PPN Pelabuhan Ratu, merupakan pelabuhan yang termasuk pelabuhan perikanan kelas B. Terletak di Pantai Terbuka, dan termasuk dalam perairan Samudera Hindia. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-09) Samudera Hindia. Areal PPN Pelabuhan Ratu seluas 102.000,00 m2 dikelola oleh UPT Pusat (UPTP). Lahan di sekitar PPN Pelabuhan Ratu terdiri dari wilayah -fasilitas kawasan perindustrian perikanan-fasilitas perbaikan dan docking kapalfasilitas penunjang lainnya. Di pelabuhan ini terdapat dermaga dengan fasilitas bongkar seluas 93 m2 yang dimanfaatkan khusus untuk bongkar ikan hasil produksi nelayan. Selain dermaga, PPN Pelabuhan Ratu juga dilengkapi fasilitas fungsional Tempat Pelelangan Ikan yang luasnya sampai 900 m2. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Jawa Barat tahun 2002 mencapai 36,9 juta jiwa. Penduduk terbanyak yaitu Kabupaten Bandung dengan jumlah 4,3 juta jiwa dan Kabupaten Bogor dengan jumlah 3,6 juta jiwa. Sedangkan yang terkecil adalah Kota Sukabumi dengan jumlah penduduk 0,26 juta jiwa. Angkatan kerja yang bekerja terbanyak berada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bogor.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-6

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

Sedangkan total penduduk yang bekerja di Jawa Barat mencapai 13,75 juta orang, dan yang mencari pekerjaan sebanyak 2,46 juta jiwa. c. Rencana Strategis Daerah Terkait pada Pengembangan Komoditi dan Fasilitas serta Prasarana di Sekitar Lokasi Wilayah Pengembangan Dalam Buku Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dijabarkan mengenai Program Pengembangan Kawasan Andalan yang meliputi program pengembangan agribisnis, industri, pariwisata, usaha bisnis kelautan, jasa dan sumber daya manusia. Adapun program pengembangan bisnis kelautan mengagendakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Identifikasi daerah-daerah penangkapan ikan, sumber daya ikan, dan budidaya ikan Pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan di Pantai Utara Jawa Barat dan Pantai Selatan Jawa Barat Pengembangan sarana penyimpanan (cold storage) Penguatan kelembagaan nelayan / masyarakat pesisir di Pantai Utara Jawa Barat dan Pantai Selatan Jawa Barat Pengembangan sentral pemasaran dan pengolahan hasil laut Perbaikan alur-alur pelayaran di Pantai Utara Jawa Barat d. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Di Provinsi Jawa Barat, setidaknya terdapat 17 perusahaan pengolah komoditi ikan. Dari 17 perusahaan ini, sebagian besar yaitu 13 perusahaan terdapat di daerah Cirebon. Sedangkan sisanya terdapat di Karawang dan Indramayu. Adapun 3 perusahaan pengolahan ikan dan 3 perusahaan pengolah hasil laut lainnya di Jawa Barat yang memiliki tenaga kerja terbesar dapat dilihat pada table 7.4 berikut ini. Tabel 7.4. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Jawa Barat No Nama Perusahaan Alamat Jl. Merdeka 312 Pangandaran Ciamis Jawa Barat Telp. 639120 Eretan Kulon Kandang Haur Indramayu 45254 Jabar Hertasinga, Cirebon Utara, Cirebon, Jawa Barat Jenis Produksi Pengolahan Ikan dan Udang Teri Kering Ikan Pindang Jumlah Naker 458 48 45

Perusahaan Pengolahan Ikan 1 Asi Pujiastuti, PT 2 3 Salam Daya Mina Sujana

Komoditi Ikan Tangkap

VII-7

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

No

Nama Perusahaan

Alamat

Jenis Produksi Udang Beku Rajungan Pengalengan Daging Rajungan

Jumlah Naker 1107 411 135

Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya 1 Affi, PT Desa Kanci Kulon Astana Jaaapura, Cirebon 45181 Jabar 2 Rajungan Sapta Nusa, Jl. Limbangan Juntinyuat Indramayu PT 45282 Jabar 3 Tonga Tiur Putra,Pt Jl. Pelabuhan Prikanan Nusantara Kejawanan Lemah Wungkuk Cirebon, Cirebon (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

Untuk daftar lengkap perusahaan pengolah komoditi ikan dan hasil laut lainnya yang dapat dilihat pada lampiran laporan ini. 7.4. Provinsi Jawa Tengah a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Jawa Tengah memiliki berstatus 78 sarana pelabuhan pendaratan ikan dengan 76 pelabuhan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan 1 Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) serta 1 Pelabuhan Perikanan Samudera. Pelabuhan Perikanan Nusantara terletak di Pekalongan, terletak di desa Panjang Wetan 100 km dari pusat kota Semarang ibukota provinsi Jawa Tengah, 6 km dari Pekalongan, ibukota Kodya pekalongan, 1 km dari ibukota kecamatan Panjangwetan. PPN Pekalongan termasuk pelabuhan perikanan kelas B. Terletak di Sungai, dan termasuk dalam perairan Pantai Utara Pulau Jawa. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-03) Laut Jawa. Areal PPN Pekalongan seluas 35.383,00 m2 dikelola oleh UPTP, Perum. Di PPN ini, terdapat fasilitas dermaga pemeriksaan untuk tambat, dermaga bongkar, dermaga muat serta 2 dermaga tunggu yang fungsinya juga untuk menambatkan kapal. Fasilitas fungsional yang terletak di PPN adalah 2 buah Tempat Pelelangan Ikan yang luasnya masing-masing 1.930 m2 dan 3704 m2. Sedangkan Pelabuhan Perikanan Samudera terletak di desa Tegalkamulyan 251 km dari pusat kota Semarang ibukota provinsi Jawa Tengah, 2 km dari Cilacap, ibukota Kab. Cilacap, 2 km

Komoditi Ikan Tangkap

VII-8

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

dari ibukota kecamatan Cilacap Selatan. Kota terdekat adalah Purwokerto, 45 km dari pelabuhan. PPS Cilacap termasuk pelabuhan perikanan kelas A. Terletak di Teluk, dan termasuk dalam perairan Teluk Penyu. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-09) Samudera Hindia. Areal PPS Cilacap seluas 307.000,00 m2 dikelola oleh UPT Pusat (UPTP). Fasilitas yang terdapat di PPS ini di antaranya adalah dermaga bongkar sebanyak 2 buah, dermaga tambat sebanyak 8 buah, dan dermaga lapor untuk melaporkan kedatangan dan keberangkatan kapal. Sedangkan untuk fasilitas fungsional terdapat Tempat Pelelangan Ikan dengan dua bagian yang luasnya masing-masing 1.264 m2 dan 420 m2. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk tahun 2003 sebesar 32.052.840 jiwa dan pada tahun 2004 sebesar 32.397.431 , sehingga terjadi kenaikan sebesar 1,08 %, dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata pada periode 1990-2000 yaitu sebesar 0.84 % maka pertumbuhan tahun 2003 lebih tinggi dari angka tersebut, tetapi lebih rendah dari pada tahun lalu 2001-2002 sebesar 1.98 %. Angkatan kerja pada tahun 2003 sejumlah 16.108.778 (susenas 2002 ) sedang pada tahun 2004 mengalami kenaikan menjadi 15.974.670. Jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2002 sebanyak 15.196.265 orang ( 94,34 % ) Sedang tahun 2003 sejumlah 14.930.097 ( 93,46 % ) dari angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja ( TPAK ) pada tahun 2004 sebesar 59,99 % lebih tinggi dari pada tahun 2003 yang mencapai 60,83%. Jumlah penganggur masih cukup tinggi yaitu pada tahun 2004 mencapai 1.044.573 orang. Apabila dibandingkan tahun 2003 yang mencapai 912.513 orang maka tahun 2003 meningkat 14,47 %. c. Rencana Strategis Daerah Terkait pada Pengembangan Komoditi dan Fasilitas serta Prasarana di Sekitar Lokasi Wilayah Pengembangan Dalam rangka mengembangkan komoditi perikanan di Jawa Tengah yang bertujuan untuk : meningkatkan produksi dan nilai produksi perikanan, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan nelayan, dan mengoptimalkan konsumsi makan ikan, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menuangkan berbagai strategi dan program untuk mencapai tujuan tersebut dalam Rencana Strategis Daerah. Program tersebut di antaranya adalah program penguatan dan pengembangan perikanan tangkap di mana dalam program ini bertujuan untuk pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil

Komoditi Ikan Tangkap

VII-9

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

serta untuk pengembangan sarana perikanan tangkap yang meliputi Pelabuhan Perikanan, Pangkalan Pendaratan Ikan, dan Tempat Pendaratan Ikan. Berikutnya adalah program pengembangan agrobisnis yang bertujuan untuk peningkatan pelayanan dan pengendalian perijinan usaha perikanan, serta pengusahaan peningkatan mutu serta nilai tambah hasil perikanan. d. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Sentra perusahaan pengembang komoditi ikan di Provinsi Jawa Tengah adalah di wilayah sepanjang pantai utara Jawa Tengah. Perusahaan ini bergerak dalam ikan kering, pengalengan ikan, ikan laut olahan, dsb. Adapun untuk 5 perusahaan pengolah ikan dan 3 perusahaan pengolah hasil laut lain yang terbanyak melibatkan tenaga kerja di Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada tabel 7.5 dan selengkapnya dapat dilihat di lampiran laporan ini : Tabel 7.5. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Jawa Tengah No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Jumlah Naker 740 293 230 207 97 492 387 293

Perusahaan Pengolahan Ikan 1 Bali Maya Permai, PT

Krapyak Lor, Pekalongan Utara Jateng Telp. 0285-21676 2 Karya Mina Putra, PT Desa Purworejo Kaliori Rembang 59252 Jateng Telp. 0295-692202 3 PT. Sinar Bahari Agung Jl. Raya Kendal Weleri, Cipiring, Kendal, Jateng 4 Aqua Farm Nusantara Jl. Tambak Aji Timur I No 2 Ngaliyan, Semarang 501181 Jateng 5 Filet Ikan Darno Jl, Jongor Tegal Barat, Tegal 52111 Jateng Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya 1 Misaja Mitra, PT Jl. Pati-Tayu Km 18 Margoyoso, Pati 59154 Jateng 2 Phillips Sea Foods Dukuh Pejarakan Pemalang, Indonesia, PT Pemalang 52319 Jateng 3 Aorta, PT Jl. Raya Semarang-Demak No 156 Genuk, Semarang 50118 Jateng (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

Ikan Dalam Kaleng Ikan Kering Ikan Laut Olahan Ikan nila Beku Fillet Ikan Udang Beku Rajungan Kaleng Udang Beku

Komoditi Ikan Tangkap

VII-10

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

7.5. Provinsi Sulawesi Selatan a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Provinsi Sulawesi Selatan dalam usaha penangkapan ikan didukung oleh pelabuhan pendaratan dengan klasifikasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). Setidaknya terdapat 19 PPI yang tersebar di kabupaten-kabupaten di mana salah satu PPI yang menjadi sentra adalah PPI Paotere yang terletak di Kotamadya Makasar. PPI Paotere termasuk pelabuhan perikanan kelas D. Terletak di Pantai Terbuka, dan termasuk dalam perairan Pantai Sulawesi Selatan. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-04) Laut Flores dan Selat Makassar. Areal PPI Paotere
U

seluas 3,63 m2 dikelola oleh UPT D. Lahan di sekitar PPI Paotere terdiri dari wilayah Pelabuhan Niaga dan

Pelabuhan Militer; Perusahaan swasta/BUMN Bidang Perikanan; Pemukiman nelayan dan kompleks militer. Di PPI ini setidaknya terdapat fasilitas dermaga bongkar sebanyak 3 buah yang kesemuanya berkondisi baik. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Susenas tahun 2002 menyebutkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan berpenduduk 7.960.991 jiwa yang tersebar di 24 kabupaten / kota dan jumlah penduduk terbesar ada di Kota Makasar yaitu 1,1 juta jiwa. Jumlah penduduk yang masuk angkatan kerja berjumlah 3,14 juta jiwa atau sekitar 50 % dari penduduk usia kerja, dan diantara jumlah tersebut 225.700 orang dalam status mencari pekerjaan. c. Perusahaan Pengembang Komoditi di Sekitar / Terdekat Pengembangan komoditi ikan di Provinsi Sulawesi Selatan bersentra di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Perusahaan pengembang ini bergerak di pengolahan ikan beku, filet ikan, tuna beku, udang beku, dan kepiting beku. Adapun 4 perusahaan pengolahan ikan dan 3 perusahaan pengolahan hasil laut lain dengan tenaga kerja terbanyak dapat dilihat pada tabel 7.6 dan selengkapnya dapat dilihat di lampiran laporan ini :

Komoditi Ikan Tangkap

VII-11

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

Tabel 7.6. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Sulawesi Selatan No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Jumlah Naker 130 102 73 45 650 629 582

Perusahaan Pengolahan Ikan 1 Bitung Mina Utama

Aer Tembaga Lingkungan 1 Bitung Timur, Bitung Sulsel 2 Chen Woo Fishery Jl, Kima 6 / Fiii-B2 Biring Kanaya, Ujung Pandang Sulawesi Selatan 3 Perikanan Samudra Jl, Sabutung I No 1 Ujung Tanah, Besar (Persero),PT Ujung Pandang Sulsel 4 Nusa Dwi Citra Kima 7 Blok IV-A Biring Kanaya, Tunggal, PT Ujung Pandang 90241 Sulsel Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya 1 PT. South Suco Jl. Kima VI Blok G-4 Biring kanaya, Ujung Pandang 90241 Sulsel Mitra Kartika Sejati, PT Jl. Kima Raya I Kav. D.1-B Biring 2 Kanaya, Ujung Pandang Sulsel PT. Wahyu Pradana Jl. Kima Raya I D/2c Biring kanaya, 3 Ujung Pandang 90241 Sulsel (Telp. Bina Mulia 510256) (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

Ikan Beku Ikan Beku Ikan Tuna Beku Ikan nila Beku Udang Beku Udang Beku Udang Beku

7.6. Provinsi Kalimantan Timur a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Setidaknya terdapat 10 pelabuhan pendaratan ikan dengan klasifikasi Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) terdapat di Provinsi Kalimantan Timur. Dari 10 pendaratan ikan tersebut, yang menjadi sentra adalah PPI Tarakan. Terletak di desa -Karang anyar Pantai 250 km dari pusat kota Samarinda ibukota provinsi Kalimantan Timur, 3 km dari Tarakan, ibukota Kota Tarakan, 3 km dari ibukota kecamatan Karang Anyar. Kota terdekat adalah Bulungan, Berau,, 50 km dari pelabuhan. PPP Tarakan termasuk pelabuhan perikanan kelas C. Terletak di Pantai Terbuka, dan
U

termasuk dalam perairan - Selat Lingkas. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-04) Laut Flores

Komoditi Ikan Tangkap

VII-12

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

dan Selat Makassar. Areal PPP Tarakan seluas 60.000,00 m2 dikelola oleh UPT Daerah (UPTD). Lahan di sekitar PPP Tarakan terdiri dari wilayah -Hak Pakai Lahan -Peruntukan untuk Industri Perikanan. Fasilitas yang terdapat di PPI Tarakan antara lain adalah dermaga bongkar muat tambat yang dihubungkan oleh jetty sepanjang 210 meter. Di samping itu, terdapat pula penunjang fungsional Tempat Pelelangan Ikan yang menempati areal seluas 450 m2. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Dari data Badan Pusat Statistik, Kalimantan Timur dalam Angka 2004, disebutkan bahwa jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2003 2.704.851 jiwa. Dari jumlah penduduk ini, pertumbuhan penduduk terbesar terjadi di Kota Tarakan yaitu sebesar 24,4 % dari tahun 2002 sampai dengan 2003. Disusul oleh Kabupaten Nunukan dengan pertumbuhan 22,3 % dan Kabupaten Malinau dengan pertumbuhan 21,6 %. Untuk kabupaten / kota dengan jumlah penduduk terpadat adalah Kota Samarinda, di mana sekitar 20,6 % dari total penduduk tinggal di Samarinda. Berikutnya Kabupaten Kutai dan Kota Balikpapan merupakan wilayah terpada di Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk 17,76 % dan 15,85 % dari jumlah penduduk total. Sedangkan untuk angkatan kerja, selama kurun waktu tahun 2001 sampai 2003, di Provinsi Kalimantan Timur mengalami peningkatan sebanyak 73 ribu orang, dari 1. 082.793 orang menjadi 1.155.770 orang. c. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Berdasar Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004, disebutkan bahwa di Provinsi Kalimantan Timur setidaknya terdapat 14 perusahaan pengelolaan hasil laut selain ikan, sedangkan untuk pengolahan ikan belum ada. Sentra dari perusahaan-perusahaan ini terletak di Kabupaten Tarakan. Di samping Tarakan, di Balikpapan juga terdapat beberapa perusahaan pengembang komoditi ikan. Perusahaan ini sebagian besar melakukan pengolahan udang menjadi udang beku. Untuk 3 perusahaan pengolah hasil laut selain ikan di Provinsi Kalimantan Timur dapat dilihat pada Tabel 7.7 di bawah ini, dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran laporan.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-13

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

Tabel 7.7. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Kalimantan Timur No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Jumlah Naker -532 528 432

Perusahaan Pengolahan Ikan ---Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya 1 PT. Sumber Kalimantan Desa Tanjung Pasir Tarakan barat, Abadi Tarakan 77125 Kaltim 2 Aromah Nelayan Mulawarman, Jl. RT 08/03 Mandiri, PT Balikpapan Timur, Balikpapan 76116 Kaltim 3 Samarinda Cendana Jl Cendana, Anggana, Kutai Kaltim Cold Storage Ind, PT (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

-Udang Beku Udang Beku Udang Beku

7.7. Provinsi Kalimantan Barat a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Provinsi 67 buah Kalimantan dan Barat memiliki Penikanan PPN Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sebanyak Pelabuhan 1 Nusantara sebanyak buah.

Pemangkat merupakan sentra perikanan di Kalimantan Barat yang terletak di desa Penjajap 175 km dari pusat kota Pontianak
U

ibukota provinsi Kalimantan Barat, 45 km dari Pemangkat, ibukota Kabupaten

Pemangkat, 3 km dari ibukota kecamatan Pemangkat. Kota terdekat adalah Singkawang, 35 km dari pelabuhan. PPN Pemangkat termasuk pelabuhan perikanan kelas B. Terletak di Sungai, dan termasuk dalam perairan Muara Sungai Sambas dan Laut Natuna. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-02) Laut Cina Selatan. Areal PPN Pemangkat seluas 75.000,00 m2 dikelola oleh UPT Pussat (UPTP). Lahan di sekitar PPN Pemangkat terdiri dari wilayah Kantor UPTP, Kantor PIPP dan Kios IPTEK, Kantor Perum, Rumah Kepala Pelabuhan, Rumah Kepala Perum, Swasta, Wisma Tamu, Rumah Karyawan, Gedung TPI, Syahbandar, Wisma Nelayan, Gedung Koperasi, Gedung Polisi AIRUD, Gedung KAMLA, Lahan Kosong.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-14

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Diperkirakan jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2004 berjumlah sekitar 4,03 juta jiwa. Komposisi penduduk yang bekerja di daerah Kalimantan Barat masih didominasi oleh pendidikan rendah (63,49 %). Jumlah angkatan kerja berdasarkan data Susenas 2004 adalah sebesar 1,94 juta orang, di mana 1,79 juta orang adalah orang yang bekerja, dan yang belum terserap pada pasar kerja pada tahun 2003 adalah sebanyak 153.464 orang. c. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Di Provinsi Kalimantan Barat, hanya terdapat 4 perusahaan pengolah hasil laut yang kesemuanya adalah perusahaan pengolah udang. Sentra dari perusahaan ini terletak di Kota Pontianak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7.8 di bawah ini dan pada lampiran laporan. Tabel 7.8. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Kalimantan Barat No Nama Perusahaan Alamat -Jenis Produksi -Udang Beku Udang Beku Udang Beku Udang Beku Jumlah Naker -326 114 93 48

Perusahaan Pengolahan Ikan ---

Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya 1 PT. Windu Alam Prima Jl. Raya Wajok Hulu Km 9,5 Siantan Pontianak 78351 Kalbar (Telp. 81588) 2 Central Cold Storage Jl, Khatulistiwa no. 262 Ptk, Kodya Indonesaia, PT Pontianak, Pontianak Utara, Pontianak Kalimantan Barat 3 PD. Samodra Utama Jl. Adi Sucipto Km 5 Sungai Raya,Pontianak Kalbar 4 Mendawai CV Jl. Adi Sucipto Km 3,4 Pontianak, Pontianak Selatan Pontianak 78122 (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

7.8. Provinsi Nusa Tenggara Timur a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung PPI Kupang merupakan PPI yang merupakan sentra dari 8 pelabuhan perikanan PPI yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. PPI Kupang terletak di desa
U

Alak 10 km dari pusat kota Kupang ibukota provinsi

Komoditi Ikan Tangkap

VII-15

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

Nusa Tenggara Timur, 12 km dari Kupang, ibukota Kodya Kupang, 2 km dari ibukota kecamatan Alak. Kota terdekat adalah Kupang, 12 km dari pelabuhan. PPP Kupang termasuk pelabuhan perikanan kelas C, terletak di Teluk, dan termasuk dalam perairan Perairan Bali dan Nusa Tenggara. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-09) Samudera Hindia. Areal PPP Kupang seluas 40.250,00 m2 dikelola oleh UPT Daerah (UPTD). Lahan di sekitar PPP Kupang terdiri dari wilayah Pertamina Depo Tenau, Karantina Hewan Tenau, Pelabuhan Umum (PT.Pelindo III-Cabang Kupang). Fasilitas yang terdapat di PPI Kupang adalah fasilitas dermaga untuk bongkar, muat dan tambat. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk NTT hasil registrasi penduduk tahun 2003 sebanyak 4,09 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, menurut hasil Susenas 2003 diperoleh gambaran bahwa dari 3,04 juta penduduk NTT yang berusia 10 tahun ke atas 66,12 % di antaranya merupakan angkatan kerja. Angkatan kerja yang melakukan aktifitas bekerja sebanyak 95,25 % dan sisanya aktif mencari pekerjaan. c. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Setidaknya terdapat 4 perusahaan pengembangan ikan telah berkembang di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dari pengolahan ikan asap, ikan beku, pengalengan ikan sampai ke pengolahan ikan sardines, berpusat di Kabupaten Flores Timur. Berikut adalah list perusahaan pengembang komoditi ikan dan hasil laut lainnya di Nusa Tenggara Timur yang terurut menurut jumlah keterlibatan tenaga kerja terbanyak, dan selengkapnya dapat dilihat di lampiran laporan. Tabel 7.9. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Jumlah Naker 90 66 35 26 --

Perusahaan Pengolahan Ikan 1 Okisilin Flores 2 Karya Cipta Buana Sentosa,PT 3 Ocean Mitra Mas

Larantuka , Flores Timur NTT Jl. Don Slipi Alok,Sikka Ntt

Ikan Beku Ikan Beku Ikan Beku Ikan Asap --

Jl. Yos Sudarso No 24 Sandominggo Larantuka, Flores Timur NTT 4 Ome Trading Coy Desa Lamawang Larantuka, Flores Timur NTT Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya ---(Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

Komoditi Ikan Tangkap

VII-16

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

7.9. Provinsi Sulawesi Tenggara a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Tersedianya 6 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan 1 Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) di Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan modal dalam usaha penangkapan ikan laut di wilayah ini. Enam PPI tersebut terletak di Kabupaten Pasar Wajo, Kendari, Bau-Bau, Torobulu, Kolaka, dan Laino. Sedangkan PPS terletak di desa Puday 20 km dari pusat kota Kendari ibukota provinsi Sulawesi Tenggara, 20 km dari Kendari, ibukota Kab. Kendari, 5 km dari ibukota kecamatan Poasia. Kota terdekat adalah Kendari, 20 km dari pelabuhan.
U

PPS Kendari termasuk pelabuhan perikanan kelas A. Terletak di Teluk, dan termasuk dalam perairan Pantai Sulawesi Tenggara. Berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-04) Laut Flores dan Selat Makassar. Areal PPS Kendari seluas 377.000,00 m2 dikelola oleh UPTP. Lahan di sekitar PPS Kendari terdiri dari wilayah Jalan Raya, Kawasan Industri Investor Perikanan di Kec. Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. PPS ini memiliki 2 dermaga, dimana 1 dermaga berjenis bongkar muat tambat, dan 1 dermaga berjenis bongkar. Selain itu, terdapat pula fasilitas fungsional Tempat Pelelangan Ikan dengan luas 600 m2. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berdasarkan Susenas tahun 2004 adalah 1,9 juta jiwa di mana Kabupaten / kota yang berpenduduk terbanyak adalah Kabupaten Buton dengan jumlah penduduk 456.396 jiwa (23,88%) dan yang paling sedikit adalah di Kota Bau-bau dengan jumlah penduduk 115.583 jiwa (6,06%). Jumlah penduduk yang masuk dalam angkatan kerja adalah sebesar 873.841 jiwa di mana 90,57 % bekerja dan 9,53 % merupakan pencari kerja. c. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Pengembangan komoditi ikan di Sulawesi Tenggara bergerak pada pengolahan ikan beku, ikan kayu, dan ikan teri kering. Sentra usaha pengembangan komoditi ikan ini terletak di Buton dan Kendari. Setidaknya terdapat 20 perusahaan pengembang komoditi ikan dan hasil laut lainnya.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-17

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

Berikut adalah 5 perusahaan pengolah ikan dan 3 perusahaan pengolah hasil laut lain yang terurut dari perusahaan yang melibatkan tenaga kerja terbanyak, dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran laporan. Tabel 7.10. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Sulawesi Tenggara No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Ikan Beku Ikan Beku Ikan Beku Pembekuan Ikan Ikan Teri Kering Pengolahan daging kepiting Daging Rajungan Kepiting Daging Kepiting Jumlah Naker 1109 311 118 100 90 48 37 25

Perusahaan Pengolahan Ikan 1 Dharma Samudra Fishing Industries, PT 2 PT. Sultra Tuna Samudra

Jl, Yos Sudarso No.39 Kendari, Kendari 93126 Sulawesi Tenggara Pelabuhan perikanan samudera Poasia, Kendari 93235 Sultra (Telp 322873) 3 Kinantan Pelabuhan Perikanan Samudra Senaputra,PT Poasia,Kendari 93235 Sulawesi Tenggara 4 PT. Yanagi Histalaraya Kel. Lapulu Poasia, Kendari 93235 Sultra (Telp. 22535) 5 H. Sarina,UD Dusun Terwani Mawasangka,Buton 93762 Sul Tgr Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya 1 PT. Philips Sea Food Kelurahan Waruruma, Buton, Indonesia Sulawesi Tenggara (Telp. 25304) 2 Perusahaan Industri Dusun Litongku, Desa Laubu, La Hera Lakudo, Buton, Sulawesi Tenggara 3 Sulimin Pantai Nelayan Mawasangka, Buton Sulawesi Tenggara (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

7.10 Provinsi Bengkulu a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Provinsi Bengkulu memiliki potensi sumber daya perikanan yang cukup signifikan untuk dikembangkan. Namun sampai saat ini sumber daya perikanan ini belum termanfaatkan dengan optimal. Setidaknya Provinsi Bengkulu memiliki 4 buah pelabuhan pendaratan ikan bertipe PPI
U

(Pangkalan Pendaratan Ikan). Keempat PPI ini

Komoditi Ikan Tangkap

VII-18

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

adalah sebagai berikut : PPI Ipuh PPI Manna PPI Pulau Baai PPI Pasar Bengkulu

Dengan peningkatan fasilitas pangkalan-pangkalan pendaratan ikan tersebut diharapkan potensi yang ada di Provinsi Bengkulu dapat termanfaatkan lebih optimal. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Berdasarkan Survey Nasional Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2003, jumlah penduduk provinsi Bengkulu pada tahun 2003 diperkirakan mencapai 1.517.181 jiwa. Dengan jumlah penduduk ini, Provinsi Bengkulu tergolong rendah bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di Sumatera. Hingga tahun 2003, kabupaten / kota yang paling banyak penduduknya di Provinsi Bengkulu adalah Kabupaten Rejang Lebong yang mencapai 28,47 % dari total penduduk, dan diikuti Kabupaten Rejang Bengkulu Utara dengan jumlah penduduk mencapai 20,99 % dari jumlah penduduk Total. Sedangkan jumlah penduduk usia kerja di Provinsi Bengkulu pada tahun 2003 tercatat sebesar 1,2 juta jiwa. Jumlah angkatan kerja yang berumur 15 tahun ke atas tercatat sebanyak 740.148 jiwa dan yang bukan angkatan kerja adalah sebanyak 282.751 jiwa. Dari jumlah penduduk Provinsi Bengkulu yang masuk dalam angkatan kerja, yang terserap di lapangan pekerjaan adalah sebesar 92,82 % pada tahun 2003. Hal ini mengalami penurunan karena pada tahun 2002 mencapai 95,71 %. c. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Menurut Buku Direktori Industri Pengolahan dari BPS , 2004, di Provinsi Bengkulu belum terdapat industri pengolahan ikan dan hasil laut lainnya. Tabel 7.11. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Bengkulu No Nama Perusahaan Alamat --Jenis Produksi --Jumlah Naker ---

Perusahaan Pengolahan Ikan --Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya --(Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

Komoditi Ikan Tangkap

VII-19

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

7.11. Provinsi Kalimantan Tengah a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Provinsi Kalimantan Tengah memiliki 4 buah pendaratan ikan bertipe Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI). adalah : PPI Hantipan PPI Sampit PPI Kumai
U

Keempat

PPI

tersebut

PPI Pegatan

Adapun yang menjadi PPI yang menjadi sentra penangkapan ikan di Kalimantan Tengah adalah PPI Hantipan yang terletak di Hampitan, Sampit, Kalimantan Tengah. PPI Hantipan ini termasuk pelabuhan perikanan kelas C dan berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP03) Laut Jawa. Areal pada pelabuhan ini tidak kurang dari 50.000 m2. Keempat PPI inilah yang menjadi tulang punggung Provinsi Kalimantan Tengah dalam mengeksploitasi potensi ikan di perairannya. Seperti sebagian pelabuhan pendaratan ikan di tempat lain, PPI di provinsi Kalimantan Tengah juga perlu ditingkatkan sarana dan prasarananya. b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Penduduk Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan data BPS tahun 2003 berjumlah sekitar 1.870.707 orang. Dibandingkan dengan luas wilayah dengan jumlah penduduk yang ada, maka kepadatan penduduk di Kalimantan Tengah tergolong jarang, dimana hanya sekitar 12 orang per kilometer persegi. Komposisi angkatan kerja menurut kelompok umur di Kalimantan Tengah didominasi penduduk yang berumur 23 sampai dengan 29 tahun. Jumlah pencari kerja di provinsi ini mencapai 26.408 orang sampai akhir tahun 2003.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-20

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

c. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004, hanya terdapat 1 perusahaan yang bergerak pada pengolahan hasil laut yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan lampiran laporan. Tabel 7.12. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Kalimantan Tengah No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Jumlah Naker -118

Perusahaan Pengolahan Ikan ---Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya 1 PT. Ujung TimurJl. Swadaya, Kumai Kota Kumai Waringin Barat Kalteng (Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

-Udang Laut/Udang Sungai

7.12. Provinsi Maluku Utara a. Ketersediaan Fasilitas dan Prasarana Pendukung Perairan di Maluku Utara termasuk perairan yang menjadi andalan bagi sumber daya perikanan nasional. Dalam melakukan penangkapan ikan di perairannya, provinsi ini didukung oleh pelabuhan pendaratan ikan bertipe Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), yaitu PPN Ternate. Terletak di desa Bastiong, PPN Ternate termasuk pelabuhan perikanan kelas B dan terletak di Pantai Terbuka. Pelabuhan ini berada pada wilayah pengelolaan perikanan (WPP-07) Laut Maluku. Areal
U

PPN Ternate seluas 40.032,00 m2 dikelola oleh UPT Pusat (UPTP).

b. Ketersediaan Tenaga Kerja / Sumber Daya Manusia Pada tahun 2003, penduduk Provinsi Maluku Utara berdasarkan Survey Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS) berjumlah sebesar 852.161 jiwa yang tersebar di kabupaten / kota Provinsi Maluku Utara. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar adalah Kabupaten Maluku Utara, yaitu 545.315 jiwa.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-21

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

Penduduk usia kerja di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2003 berjumlah 645.833 jiwa. Dari penduduk usia kerja, yang masuk menjadi angkatan kerja berjumlah 381.293 jiwa atau lebih dari 50 % dari seluruh penduduk usia kerja. Dari seluruh angkatan kerja, yang berstatus mencari pekerjaan sejumlah 60.190 jiwa, sehingga dapat dihitung bahwa tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Maluku Utara adalah sebesar 9,32 %. c. Rencana Strategis Daerah Terkait pada Pengembangan Komoditi dan Fasilitas serta Prasarana di Sekitar Lokasi Wilayah Pengembangan Menurut Buku Potensi Daerah Provinsi Maluku Utara oleh BAPPEDA Maluku Utara, dalam rangka pengembangan komoditi ikan di Provinsi Maluku Utara, maka dikembangkan daerahdaerah tangkapan perikanan laut yang meliputi : Wilayah Daruba Di wilayah Daruba terdapat 2 lokasi yang memenuhi syarat untuk lokasi penangkapan, yaitu di daerah sebelah tenggara Morotai yang memiliki daya tampung rumpon sebanyak 12 unit sebagai pengembangan teknologi penangkapan, serta bagian barat sampai utara Morotai yang banyak terdapat ikan-ikan kecil seperti Nomei, Beloso, Tuna dan Cakalang. Wilayah Tobelo Wilayah ini lebih ditargetkan untuk penangkapan ikan-ikan kecil seperti Kurisi, Biji Nangka, Kerapu dan Bambangan. Wilayah Ternate dan Tidore Wilayah ini termasuk rencana pengembangan perikanan utama Pulau Bacan dan Pulau Obi. Perairan ini sangat berpotensi untuk aktivitas ikan pelagis besar. Dari buku di atas juga disebutkan bahwa berdasar matriks pengembangan perikanan laut terdapat pusat-pusat pengembangan fasilitas perikanan yang meliputi : Pengembangan prasarana di wilayah Daruba, karena sampai saat ini masih kurang memadai, sehingga perlu adanya peningkatan Pengembangan fasilitas air, listrik, serta lembaga ekonomi di wilayah Tobelo. Di sampan itu juga akan dibangun prasarana perikanan seperti TPI, bengkel, dan docking kapal. Meningkatkan kapasitas maksimum Pelabuhan Ternate di Bastiong sehingga dapat digunakan untuk menampung peningkatan produksi Cakalang setelah proses rumponisasi. Peningkatan sarana dan prasarana perikanan di wilayah Jailolo, Wasile, Maba, Oba, Labuha dan Sanana.

Komoditi Ikan Tangkap

VII-22

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

d. Perusahaan Pengembang Komoditi Sejenis di Sekitar / Terdekat Menurut Buku Direktori Industri Pengolahan dari BPS , 2004, di Provinsi Maluku Utara belum terdapat industri pengolahan ikan dan hasil laut lainnya. Tabel 7.13. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Maluku Utara No Nama Perusahaan Alamat Jenis Produksi Jumlah Naker ---

Perusahaan Pengolahan Ikan --Perusahaan Pengolah Hasil Laut Lainnya --(Sumber : Buku Direktori Industri Pengolahan, BPS, 2004

---

---

Komoditi Ikan Tangkap

VII-23

Peta Komoditi Utama Sektor Primer, dan Pengkajian Peluang Pasar serta Peluang Investasinya di Indonesia

7.1. Provinsi Bali ...........................................................................................................................................1 7.2. Provinsi Sumatera Barat .......................................................................................................................4 7.3. Provinsi Jawa Barat ...............................................................................................................................6 7.4. Provinsi Jawa Tengah ...........................................................................................................................8 7.5. Provinsi Sulawesi Selatan .................................................................................................................. 11 7.6. Provinsi Kalimantan Timur .............................................................................................................. 12 7.7. Provinsi Kalimantan Barat ................................................................................................................ 14 7.8. Provinsi Nusa Tenggara Timur ........................................................................................................ 15 7.9. Provinsi Sulawesi Tenggara............................................................................................................... 17 7.10 Provinsi Bengkulu .............................................................................................................................. 18 7.11. Provinsi Kalimantan Tengah ............................................................................................................ 20 7.12. Provinsi Maluku Utara....................................................................................................................... 21

Tabel 7.1. Fasilitas di PPI Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali 2 Tabel 7.2. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Bali 3 Tabel 7.3. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Sumatera Barat 5 Tabel 7.4. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Jawa Barat 7 Tabel 7.5. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Jawa Tengah 9 Tabel 7.6. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Sulawesi Selatan 11 Tabel 7.7. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Kalimantan Timur 13 Tabel 7.8. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Kalimantan Barat 14 Tabel 7.9. Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi NTT 15 Tabel 7.10 Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Sulawesi Tenggara 17 Tabel 7.11 Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Bengkulu 18 Tabel 7.12 Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Kalimantan Tengah 20 Tabel 7.13 Tabel Perusahaan Pengolah Komoditi Ikan di Provinsi Maluku Utara 22

Komoditi Ikan Tangkap

VII-24

Anda mungkin juga menyukai