Anda di halaman 1dari 18

MENCARI INTRUSTUR YANG BERKUALITAS

OLEH : M. SYUKUR PANE , MPd LETTU LAUT (KH) NRP. 17605/P

AKADEMI ANGKATAN LAUT

MENCARI INTRUSTUR YANG BERKUALITAS Oleh M. SYUKUR PANE, M.Pd The preparation standart can be seen, and also has made as the beginning from the success of all the Indonesia navy system The standart preparation has two factors. The min factor is persona factor and war material factor, we know together, a standart preparation of war material influence by the estimation of government support . Inspite of this things, we cant made as a reason to hand down this preparation so, thats why we need to make an innovative and creative to break through from all the staff in Indonesian navy need to applicate the total quality of the management with move consistence in this method Actually, to emphasize more in human factor as the important factors Tobe a professional soldier, the personal of Indonesian navy must be educated and good in matra laut so, it can be reliable and it is the key for the success of Indonesian navy to gain, the main their duty a professional soldier in Indonesian navy must be a basic capital strategi to development in the power of Indonesian navy.

Kata-kata kunci : Pengembangan Sumber Daya Manusia Instruktur di Kobandikal

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS DALAM RANGKA HARDIKAL KE 66 TAHUN 2012

Menyetujui KADIPPIN AAL

SUHARTO KOLONEL MARINIR NRP. 9897/P

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Ilahi Robbi atas Limpahan rahmat, taufiq dan hidayah_Nya yang senantiasa tercurahkan kepada saya sehingga penulisan karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Berbagai pihak telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan bimbingan kepada saya dalam penulisan karya tulis ini, sehingga pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya, kepada : Kolonel Suharto. Yang telah memberikan bimbingan secara langsung maupun tidak langsung, dukungan moral dan sumbangan pemikiran dalam penyelesaian penulisan karya tulis ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan imbalan pahala kepada semua pihak yang telah membantu penulisan karya tulis ini amin.

Surabaya, 2012

April

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI KATA KUNCI A PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 2 Tujuan Penelitian B PERENCANAAN STRATEGIS DILIHAT SECARA KONSEPTUAL 1 Pengertian perencanaan 2 Tahap-tahap perencanaan 3 Manfaat dan kelemahan perencanaan C MANAJEMENT SUMBER DAYA MANUSIA 1 Pengertian manajemen 2 Tujuan menajemen sumber Daya manusia 3 Perencanaan pengembangan sumber daya manusia 4 Tujuan pengembangan sumber daya manusia 5 Identifikasi kebutuhan perkembangan sumber daya manusia D PERENCANAAN STRATEGIS DALAM MENEMUKAN INTRUKTUR PRODUKTIF DI KOBANGDIKAL 1 Pengembangan tenaga instruktur yang produktif di Kobangdikal 2 Pengembangan kepentingan produktivitas 3 Bentuk pengembangan E. PERENCANAAN PENGEMBANGAN MENUJU PRODUKTIVITAS TENEGA INSTRUKTUR KOBANGDIKAL F. SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

A PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Tipe kegiatan seperti apapun dibutuhkan perencanaan, sebagai proses dasar dalam memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Dalam sebuah organisasi perencanaan merupakan suatu yang esensi,karena kenyataannya perencanaannya

memegang peran yang lebih dibanding funhsi-fungsi menajemen lainnya. Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi mereka seharusnya berusaha untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan kegiatan-kegiatan

sekarang dan hasil-hasilnya yang dapat di perkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program dan penemuanpenemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan datang yaitu meningktakan pembuatan keputusan yang lebih baik. Pada karya tulis ini mislanya : tema yang diangkat adalah Mencari Instruktur Yang Bekualitas Kobangdikal melalui pembahasan secara teoritik, hal ini dapat dipergunakan sebagai wacana bagi Kobangdikal dalam upaya memperbaiki atau meningkatkan

kemampuan SDM instruktur. Ada dua alasan dasar mengapa penting sebuah perencanan, karena [erencanaan untuk mencapai profective prosesive benifits yang dihasilkan oleh pengorangan

kemungkinan terjadi kesalahan dalam pembuatan keputusan, dan benefits dalam bentuk meningkatkan sukses

pencapaian tujuan organsisasi. Yaitu peningkatan mutu tegan instruktue lembaga pendidikan 2 Tujuan Sesuai dangan uraian latar belakang tersebut di atas, maka tujuan penulisan karya tulis ini, adalah untuk membahas secara teoritik tenatang :

a. Perencanaan strategis dilihat secara konseptual b. Manajemen sumber daya manusia c. Perencanaan strategis dalam menemukan instruktur produktif di Kobangdikal d. Perencanaan pengembangan menuju produktifitas tenaga instruktur di Kobangkdikal B PERENCANAAN STRATEGIS DILIHAT SECARA KONSEPTUAL Perencanaan strategis (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan organisasi kedua penentuan strategi, kebijakan dan program-program strategis yang diperlukan untuk tujuan-tujuan

tersebut: dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategis dan kebijaksanaan adalah di

implementasikan. Secara lebih ringkas perencanaan strategis merupakan proses perencanaan jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi. Ada 3 alasan yang menunjukkan pentingknya perencanaan strategis : pertama perencanaa strategis memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan hanya harus diambil, kedua, pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya, ketiga, perencanaan strategis sering merupakan bentuk permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiata-kegaiatan menejer dan organisasi. Perencanaan strategis tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan, suatu lembaga; lebih merupaka salah satu peranan manajement yang paling kritis. Sedangkan perencanaan yang dilakukan pada tingkatan bawah disebut perancanaan operasional (operational planning), yang memusatkan perhatiannya pada operasioperasi sekarang dan terutama berkenaan dengan efesiansi, bukan efektifitas.

Perbedaan perencanaan strategis dengan perencanaan operasional Perancanaan Operasional Pusat Bahasan Masalah-masalah pengoperasian Perencanaan Strategis Kelangsungan perkembangan panjang Sasaran Laba sekarang Laba diwaktu yang akan datang Batasan Lingkungan sumber daya Lingkungan sekarang Hasil Diperoleh Informasi Dunia sekarang Organisasi Kepemimpinnan Birokrasi/stabil konservatif Yang Efesiensi dan stabilitas summber dan jangka

daya yang akan datang Pengembangan mendatang pendidikan Kesempatan yang akan datang Kewiraswastaan/fleksibel mengilhami radikal perubahan diwaktu potensi

Pemecahan masalah

Berdasarkan pengaslaman Antisipasi, masa lalu resiko rendah

menemukan

pendekata-pendekatan baru resiko tinggi

Dengan demikian antara perencanaa yang bersifat strategis dengan perencanaan operasional tidak bsa di pisahkan sebagian yang di gambarkan Prof. DR.Made Pidarta, berikut ini :

Perencanaan Strategis

Perencanaa Operasional

Dari bagan diatas tampak bahwa perencanaan operasional ada di dalam perencanaan strategis, ini berarti perencanaan operasional tidak boleh keluar dari rambu-rambu yang telah digariskan dalam

perencanaan

strategis.

Perencanaan

operasional

hanya

melaksanakan perintah perencanaan strategis, ia hanya berusah agar cita-cita perencanaan strategis bisa tercapai Dari paparan diatas, perencanaan strategis terasa sangat penting artinya, sehingga para menejer pendidikan menyadari bahwa perumusan tujuan dan strategi organisasi yang baik dan jelas akan lebih dapat memberikan arah dan pedoman bagi organisasinya. Sebagai hasilnya, organisasi berfungsi lebih baik dan menjadi lebih tanggap terhadap perubahan lingkungan. Dengan perencanaan strategis, konsep organsisasi menjadi lebih jelas, sehingga memungkinkan menejer untuk merumuskan rencana-rencan dan kegiatan-kegiatan yang meberikan arah

organisasi mencapai tujuannya. Disamping itu, perekembangan lingkungan perencanaan terjadi sangat ketat 1 yang menambah tingkat pentingnya perubahan

strategis,

seperti:

kenaikan

teknologi, 2 peretumbuhan kompleksitas pekerjaan menejerial, 3 peningkatan kompleksitas lingkungan eksternal, dan 4 semakin panjangnya tenggang waktu antara keputusan-keputusan sekarang dan hasil-hasil diwaktu yang akan datang. 1. Pengertian Perencanaa Perencanaan meliputi tindakan; memilih dan

menghubungakan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenal masa yang akan datang dalam hal hal menvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan (mukiyat. 1989). Perencanaan berarti menentukan sebelumnya apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaa dapat dianggap sebagai seuatu kumpulan keputusan, dalam hubungan mana perencanaa tersebut dianggap sebagai tindakan mempersiapkan tindaka-tindakan untuk masa yang akan datang dengan jalan membuat keputusan-keputusan sekarang.

Memang harus diakui bahwa tujuan-tujuan tertentu dicapai dengan perencanan yang tidak berarti, tetap pada abad modern ini diaman macam-macam tugas menjadi komplek, lebih banyak teknolgi yang terpusat dengannya. Lebih banyak orang perlu diberikan informasi dan turut berpartisipasi dalam pekerjaan yang akan datang dan dengan deversitas produk-produk serta jasa yang bertambah banyak, maka perancanan menjadi suatu keharusan. Terry 1986. Menyebutkan bahwa salah sat bahan umum pada segala macam perencanaan adalah waktu, dan rencanarencana sehubungan dengan waktu dapat diklasifikasikan menjadi apa yang dinamakan; perencanaan jangka pendek (short range); yang mencakup waktu kurang lebih satu tahun, perencanaan jangka menngah (intermediate range), yang meliputi waktu 2 tahun, perencanaan jangka panjang (long range) yang meliputi waktu lebih 5 tahun. Namun apa yang dikemukakan dalam bentuk short, intermediate, dan long range ini merupakan pembatasan yang bersifat arbitrer sebagaimana tabel berikut : TIPE-TIPE POKOK DALAM BIDANG PERENCANAAN DENGAN

SUBTIPE PADA MASING-MASING JUDUL PERENCANAAN UNTUK Jangka Pendek Kurng dari 1 tahun Jangka menengah Jangka panjang

Lebih dari 1 tahun tapi 5 tahun lebih kurang dari 5 tahun

Schedule Penggunaan sumber daya sumber- Pertumbuhan Penyesuaian tujuan dan perubahan-

perubahan strategi

Pidarta 1990. Menyebutkan berkenaan dengan perencanaan dalam jangka waktu ini, bahwa perencanaan (harus) berkaitan satu dengan yang lainnya. Perencanaan jangka panjang menjadi induk dari

kedua tipe yang lain. Perencanaan jangka menengah menjadi sumber dari perencanaan jangka pendek. Dengan kata lain perencanaan jangka pendek harus dari perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang, sebagai tabel hubungan antara perencanaan jangka panjang, menengah dan perencanaan jangka pendek berikut ini:

Waktu
1 th. 5 th. 25 th.

Menyengkut perencanaan jangka pendek, menengah dan perencanaan jangka panjang ini. Handoko, 2000 menyimpulkan bahwa; semakin lama rentang waktu antara prediksi dan kejadian nyata, kemungkinan terjadi kesalahan semakin besar, sehingga tidak kepastian rencana pembangunan sepuluh tahun yang akan datang, lebih rendah dibandingkan rencana untuk pindah kantor dua minggu lagi. Sesuai dengan perencanaan pendidikan yang menulis susun ini dapat dijadikan acauan bahwa, perencanaan dalam mengembangkan sistem pendidikan atau sub-sistem pendidikan, dapat menggunakan kategori penrencanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang. 2. Tahap-tahap perencanaan Sebagaimana disebutkan pada poin tipe perencanaan, waktu merupakan bahan bakar umum rencana yang perlu digagalkan, namu ada dua tipe utama perencanaan yang harus dilakukan yaitu rencana

strategis

(strategis

plans)

dan

rencana-rencana

operasional

(operasional plans). Perencanaan strategis dirancang memenuhi tujuan-tujuan organsiasi, yang lebih luas mengimplementasikan misi yang dibeikan alasan khas keberadaan organisasi. Sedangkan perencanaan

operasional merupakan penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategi akan dicapai.sehingga perencanaan harus melalaui diinginkan Baermacam tahap-tahap tercapai variasi perencanaan, terarah agar perencanaan efektif tahapan dan yang

dan dalm

secara

efesien.

menentukan

perencanaan

sebagaimana disa,paikan oleh Pidarta 1990. Bukunya perencanaan pendidikan partisipatori sebagai berikut: 1. Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi terhadap perubahan lingkungan atau masalah yang muncul, bila kebutuhan diadakan prioritas. 2. Melakukan forecastin/ramalan, menentukan program, tujuan dan misi perencanaan bila tujuan benayak diadakan prioritas. 3. Mensfesifikasikan tujuan. 4. Membentuk/menentukan standar performan. 5. Menentukan alat/metode/alternative pemecahan 6. Melakukan implementasi dan menilai 7. Mengadakan revisi Menurut Handoko, 2000 tahapan-tahapan perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan 2. Merumuskan keadaan saat ini. 3. Mengeidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. 4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan pencapaian tujuan. Dari kedua pandangan tentang tahapan perencanaan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan, seooranga

perencana

pertama,

harus

menetapkan

tujuan

yang

spesifik.

Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan lembaga atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, lembaga akan menggunakan sumber daya-sumber dayanya secara tidak kreatif. Kedua, perencanaan harus merumuskan bahan antisipasi keadaan saat ini atau mungkin ke-kinian. Posisi perunbahan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumberdaya yang tersedia untuk pencapaian tujuannya, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setalah keadaan lembaga pendidikan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjuttahap kedua ini memerlikan informasi-informasi teruyama keuangan dan data statistic yang di dapat melalui komunikasi pemecahan, dalam atau lembaga. Ketiga, menentukan segala alternative dan

mengidentifikasikan

kemudahan

kekurangan yang ada. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu di identifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh Karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkunngan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit di lakukan, antisipasi keadaan masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan. Dan keempat, melakukan implementasi dan mengembangkan

rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan sehingga dapat di nilai dan kemungkinan direvisi. Tahap ini adalah tahap akhir dalam proses perencanaan yang meliputi pengembangan alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan. Penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilahan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternative yang ada.

Gaaaammmmbbbbaaarrrrrrrr 3. Memanfaatkan dan Kelemehan Perencanaan Pada pembahasan ini penulisan tidak melemahkan dari setiap perencanaan dalam pembahasan ini bukanlah suatu yang dan sesuatu yang tabu di kemukakan, bahkan kalau kita kaji lebih jauh dari kelemahan itu tidak ada artinya bagi lembaga tanpa sebuah perencanaan. Karena manfaat-manfaat yang diperoleh dari sebuah perencanaaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu perancanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi selayaknya harus dilakukan . Adapun kelemahan-kelemahan dari sebuah perencanaan dalah sebagai disenyalir Handoko Dosen Ekonomi UGM dalam bukunya mamajemen sebagai berikut : 1. Pekerjaan yang tercangkup dalam perencanaan mungkin

berlebihan pada kontribusi nyata. 2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan. 3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen berinisatif dan berinovasi. 4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapat oleh penyesalan situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi. 5. Ada rencana-rencana yang di ikuti cara-cara yang tidak konsisten.

Adapun manfaat dari sebuah perencanaan adalah sebagai berikut: 1. Membantu manajement untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan lingkungan .

2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama. 3. Memungkinkan pimpinan memahami keseluruhan gambaran

operasi lebih jelas 4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat 5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi 6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami 7. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti 8. Menghemat waktu, usaha, tenaga dan dana.

C MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MANUSIA 1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Istilah manajemen sumber daya manusia mempunyai dua

konseptual (Sondang S., 2000) yaitu : a. Konsep tentang fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengordanisasian, pengankatan staf, pengkoordinasian, dan pengawasan, yang sama fungsi itu dikaitkan dengan aspek sumber daya manusia. b. Konsep tentang fungsi operasional manajemen sumber daya manusia meliputi rekruitmen, seleksi, pengembangan,

memeliharaan dan penggunaan. Kedua konsep tersebut sama seperti yang dikemukakan Edwin B Flippo yang yang dikutip Hani Handoko (2000) definisi manajemen sumber daya dan manusia. Perencanaan, pengorganisasian pengadaan,

pengarahan

pengawasan pemberian

kegiatan-kegiatan kompensasi,

pengembangan,

pengintegrasian,

pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. 2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia yang dijalankan dalam suatu perusahaan/lembaga mempunyai tujuan yang meliputi : a. Peningkatan kefektifan organsasian dan kenerja b. Peningkatan pelayanan c. Peningkatan tanggung jawab sosial d. Peningkatan kualitas kehidupan kerja e. Peningkatan pendapatan ataupun hasil produktifitas yang lain Ketergantungan organisasi lembaga pada manajemen sumber daya manusia semakin tinggi dan bermutu. Tanpa mengurangi perhatian pada manajemen sumber-sumber organisasional lainnya, tidak bisa dibantah bahwa perhatian utama tidak bisa tidak berarti bahwa manusia dan langkah-langkah apapun yang diambil dalam manajemen sumber daya manusia, kesemuanya harus berkaitan dengan pencapaian berbagi jenis tujuan yang telah ditetapkan untuk dicapai (Sudjana, 2000) pada dasarnya berbagai tujuan manajemen sumber daya manusia dapat dikategorikan empat jenis yaitu : a. Tujuan masyarakat dapat sebagai keseluruhan b. Tujuan organisasi yang bersangkutan c. Tujuan fungsionla dalam arti tujuan manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi Untuk mencapai tujuan diatas, maka kebijakan-kebijakan itu harus dibuat secara tertulis. 3. Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perencanaan pengembangan SDM perlu ditangani karena

rencana-rencana sumber daya manusia menunjukkan berbagai kebutuhan staffing organisasi diwaktu mendatang. Untuk itu perlu diberikan latihan/training pengembangan. Karenanya banyak

manfaat yang dapat diperoleh: a. Mengembangkan para anggota organisasi/karyawan yang dapat dipromosikan

b. Menurunkan turn over c. Mengungkapkan potensi staff/karyawan d. Mendorong pertumbuhan e. Mengurangi penimbunan anggota/karyawan f. Memuaskan kebutuhan anggota/karyawan g. Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui Menurut Handoko, (1989) perencanaan sumber daya manusia (human resource planning) adalah esensial bagi penarikan, seleksi, latihan dan pengembangan dan kegiatan-kegiatan lainya personalia dalam organisasi Tujuan dan usaha pengembangan SDM sangat penting karena anggota yang berupa pimpinan/karyawan adalah suatu investasi dalam hal ini adalah sebagai modal SDM (human capital) dalam organisasi agar diperoleh suatu return yang cukup besar. Maka lembaga harus cukup yakin bahwa investasi tersebut cukup kompeten dan memiliki pengetahuan yang memadai untuk melakukan pekerjaan sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal bagi organisasi. Dalam melakukan perencanaan penumpanagan, perlu adanya koordinasi yang baik antara unit-unit kegiatan dengan depertemen SDM, ini penting karena setiap unit kegiatan tentunya lebih tau kebutuhan pengembangan, baik yang bersifat straegis maupun yang berupa pengetahuan dan keterampilan teknis. Karena itu pengelola SDM dalam hal pengembangan tersebut berperan sebagai pendukung yang membantu perencanaan dan

pelaksanaan pengembangan. 4. Tujuan Pengembangan SDM a. Mengurangi dan menghilangkan kinerja (performance) yang kurang baik dan atausudah diperbaiki

Kegiatan pengembangan akan meningkatkan mutu kinerja, dan akan menghilangkan hal-hal yang dirasakan kurang dapat bekerja secara efektif, untuk mencapai efektifitas kerja dan efesien sesuai tujuan lembaga. b. Meningkatakan produktifitas Melalui pengembangan SDM maka para instruktur/ gadik diharapkan mempunya persepsi yang baik tentang lembaganya. Secara tidak langsung akan meningkatkan bobot kometmen para siswa didik serta dapat memotivasi mereka untuk menampilkan kinerja (performance) yang baik. c. Meningkatkan fleksibilitas dari angakatan kerja Dengan semakin banyaknya pengetahuan dan keterampilan yang di miliki kinerja d. 5. D

Anda mungkin juga menyukai