Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INOVASI TEKNOLOGI

THREE IN ONE TRASH CAN

NAMA ANGGOTA :

1. 2. 3. 4.

MAYSHARA ( 1107120337 ) REGINA GIANTIKA ( 1107135680 ) RINA AGUSTRIANI ( 1107136585 ) RIZKA AGNESTIANOVA ( 1107136623 )

BAB I PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Sumber-sumber sampah : 1. Rumah Tangga 2. Pertanian 3. Perkantoran 4. Perusahaan 5. Rumah Sakit 6. Pasar dll

Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: 1. Sampah Anorganik/kering Contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dll yang tidak dapat mengalami pembususkan secara alami. 2. Sampah organik/basah Contoh: Sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dll yang dapat mengalami pembusukan secara alami.

3. Sampah berbahaya contoh: Baterei, botol racun nyamuk, jarum suntik bekas dll

Sampah sampah tersebut agar tidak merugikan lingkungan dan masyarakat jadi kami membuat suatu inovasi tempat sampah yang sangat berguna bagi kita dan lingkungan.tempat sampah yang memiliki tiga tabung atau tiga tempat yaitu tabung pertama untuk tempat sampah anorganik,organik dan B3,dan terdapat sebuah sensor yang dimana sensor tersebut untuk mempermudah sistematis nya.akan segera merasakan kecanggihan teknologi terbaru saat ini.Tempat sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara,yang biasa nya terbuat dari logam dan plastik.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dapat dilakukan agar tong sampah pilah warna berfungsi sebagaimana mestinya? 2. Bagaimana cara memisahkan sampah yang lebih efektif?

III. TUJUAN

1. Mempermudah masyarakat untuk anorganik dan B3

memilih mana sampah organik

2. Agar terjaga nya lingkungan yang bersih dan nyaman 3. Tidak tercampur nya sampah organik anorganik dan b3 4. Dan dapat merasakan kecanggihan teknologi yang baru

BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

2.1 PENGERTIAN "Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". (Kamus Istilah Lingkungan, 1994). "Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996). "Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemilikya atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982) Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, sedangkan, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Untuk fase cair dan gas, sampah dalam bentuk ini dapat disebut sebagai emisi, dan emisi dapat diartikan sebagai polusi.

2.2 SUMBER-SUMBER SAMPAH a. Pemukiman/rumah tangga Biasanya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, sampah dari kebun atau halaman, dan lain-lain.

b. Pertanian dan Perkebunan Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau dimanfaatkan untuk pupuk. Untuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lungkungan.

c. Sisa Bangunan dan Konstruksi Gedung Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah organik, misalnya : kayu, bambu, triplek. Sampah Anorganik, misalnya : semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng.

d. Perdagangan dan Perkantoran Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti : toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dari restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta, biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll), toner foto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus

dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun.

e. Industri Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan-bahan kimia serpihan/potongan bahan), perlakuan dan pengemasan produk (kertas, kayu, plastik, kain/lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan). Sampah industri berupa bahan kimia yang seringkali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum dibuang.

2.3 JENIS-JENIS SAMPAH 1. Sampah organik Sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/ biologis. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Misalnya adalah sisa makanan.

2. Sampah anorganik Sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis, seperti mineral dan minyak bumi. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan melalui proses yang cukup lama dan untuk menghancurkannya, dibutuhkan penanganan lebih lanjut. Misalnya adalah plastik dan Styrofoam.

3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) Setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Misalnya adalah bahan kimia beracun.

4. Kompos Sampah yang dapat diuraikan secara parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003)

Sedangkan sesuai dengan UU No.18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, sampah dibedakan menjadi :

a. Sampah Rumah Tangga Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

b. Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Sampah rumah tangga merupakan sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.

c. Sampah Spesifik sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun; sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya danberacun; sampah yang timbul akibat bencana; puing bongkaran bangunan; sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan/atau sampah yang timbul secara tidak periodik.

2.4 PENGELOLAAN SAMPAH 1. Pemilahan Kegiatan pemilahan sampah merupakan bagian yang sangat penting dalam upaya mengurangi timbunan sampah yang akan dibawa ke TPA. Kegiatan pemilahan ini dilakukan dengan memasukkan sampah ke dalam 3 wadah/tempat berdasarkan jenisnya.

2. Pengumpulan Sistem pengumpulan sampah, khususnya sampah rumah tangga yang saat ini dilakukan berdasarkan kondisi dan kultur masyarakat. Umumnya di kota-kota besar terutama di wilayah Jakarta pengumpulan sampah dilakukan sebagai berikut: a. Tiap Rumah Tangga menyediakan tempat atau wadah sampah tertutup yang dilapisi kantong plastik, untuk menampung sampah yang tidak dapat dimanfaatkan.

b. Dipo adalah tempat penampungan sampah sementara (TPS) yang meliputi satu kelurahan kurang lebih 30.000 warga, dengan daya tampung sampah sekitar 150 meter kubik.

c. Pool Container, biasanya terletak di pinggir jalan di sebuah lokasi pemukiman dan memiliki volume kurang lebih 6-10 meter kubik, berbentuk sebuah bak penampungan besi. Pool caontainer ini diangkut oleh truk dinas kebersihan dengan sistem hidrolik.

3. Pengangkutan Pengangkutan sampah daarti tempat penampungan sementara (TPS) ke tempat pembuangan akhir (TPA) dilakukan oleh dinas kebersihan. Pengangkutan sampah dilakukan dengan sistem pembagian lokasi, setiap truk pengangkut sampah mempunyai tugas di wilayah tertentu.

2.5 INOVASI TEKNOLOGI Pada umumnya, pemilahan sampah dibagi atas 3, yaitu : sampah organik, an organik, dan B3 ( bahan berbahaya dan beracun). Agar mudah dibedakan dan untuk meminimalisir kesalahan, tempat penampungan sampah yang terdiri dari 3 tong, diberi warna yang berbeda, yaitu : tong organik berwarna hijau, tong an organik berwarna kuning, sedangkan tong B3 berwarna merah. Ketiga tong ini diletakkan bersebelahan atau dapat dikatakan ketiga tong ini saling bergandengan, agar memudah pembuangan sampah. Hal ini dilakukan dalam upaya mempermudah pengelolaan sampah, sehingga sesampainya sampah tersebut di TPS (tempat penampungan sementara), sampah telah dibagi atas kelompok berdasarkan jenisnya. Pihak-pihak yang berwenang dalam penanganan sampah tidak perlu dibeban kan lagi mengenai pemisahan sampah, mereka hana harus berpikir bagaimana cara mengolah sampah tersebut. Dan bagi orang yang memerlukan atau memanfaatkan sampah, tidak sulit untuk menemukan jenis sampah yang diperlukannya, sehingga akan

mengurangi tumpukan sampah yang pastinya telah menggunung di TPA (tempat pembuangan akhir). Namun, seringkali tong sampah ini tidak digunakan sesuai dengan kegunaannya, para pengguna sering tidak peduli terhadap jenis sampah yang dibuangnya. Bagi mereka yang terpenting adalah mereka membuang sampah pada tempatnya. Tentu saja ini salah dan tidak sesuai dengan tujuan dibuatnya tong sampah pilah warna tersebut. Di kehidupan sehari-hari, memang seperti itu adanya, tidak hanya di masyarakat umum yang memang minim pengetahuan mengenai tong sampah pilah warna ini, namun juga di kalangan mahasiswa yang notabene memiliki ilmu yang lebih luas dan dalam daripada masyarakat pada umumnya. Karena itulah, timbul sebuah ide untuk memperbaharui bentuk dari tong sampah pilah warna tersebut. Ide awalnya untuk membuat 1 lubang saja sebagai tempat sampah dimasukkan, namun, tetap memiliki 3 tong yang menampung jenis sampah yang berbeda. Dibutuhkan sesuatu yang secara otomatis dapat mengetahui jenis sampah dan dapat membuka katup yang sesuai tempat dimana seharusnya sampah itu berada. Maka, di dalam tong sampah modifikasi ini akan ditambahkan sensor pendeteksi jenis sampah pada bagian atasnya, di langit-langit atas tong sampah. Tong sampah modifikasi, yang diberi nama three in one trash can ini tidak dapat dipisahkan, karena ketiga tongnya saling terkait. Berikut ditampilkan model three in one trash can :

Cara Kerja three in one trash can : Sampah yang masuk ke dalam mulut tong secara otomatis akan melewati tabung tong dimana leher tong sampah terdapat sensor yang akan mendeteksi jenis atau kandungan yang terdapat pada sampah tersebut. Kemudian setelah di deteksi bahwa sampah tersebut termasuk jenis sampah organik maka katup sampah organik tersebut akan terbuka dan dua katup yang lain nya tetap tertutup. Jadi,sampah-sampah tersebut tidak akan tercampur dengan jenis yang lain nya dan mempermudah masyarakat untuk memilah mana yang bisa di manfaat kan menjadi pupuk atau barang yang bisa di daur ulang (plastik dan bahan organik)

BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Penanganan sampah yang telah dilakukan yaitu pemilahan sampah secara mandiri, sesuai dengan kategori. Rasa peduli akan lingkungan dapat di apresiasikan dengan cara menciptakan sebuah 3in1 trashcan yang ramah lingkungan. Dengan teknologi yang menunjang untuk bisa mengupgrade atau adanya inovasi yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Perkembangan zaman semakin pesat dan kebutuhan hidup semakin banyak dan hal tersebut menyebabkan semakin meningkatnya produksi sampah. Untuk mencegah hal yang tidak di inginkan pada masa depan seperti pencemaran yang disebabkan oleh sampah-sampah masyarakat yang tidak terkontrol ataupun salah penanganan,maka dibuatlah tong sampah 3 serangkai. Dimana kinerja tong sampah tersebut telah didukung oleh teknologi sensor yang membantu memilah sampah agar tidak bercampur. Dengan adanya 3in1 trashcan mempermudah kinerja pengelolaan sampah,karena tidak semua sampah tidak berguna. Maka dengan adanya 3in1 trashcan kita bisa merecycle sampah yang telah di pisah sesuai kategori dan mendaur ulang sampah yang masih bias digunakan. Bila semua manusia mempunyai kepedulian akan lingkungan dan menerapkan cara hidup yang tertib dalam penanganan sampah,maka akan terus tercipta lingkungan yang sehat serta masyarakat yang sejahtera jauh akan pencemaran lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai