Anda di halaman 1dari 5

Seminar Akuntansi

Akuntansi Forensik dan Kecurangan (Fraud and Forensic Accounting)

Tirta Arum Bhakti T. (A 311 09 296)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin 2012

Sejarah Perkembangan Akuntansi Forensik dan Fraud

Akuntansi forensik dahulu digunakan untuk keperluan pembagian warisan atau mengungkap motive pembunuhan. Bermula dari penerapan akuntansi dalam persoalan hukum, maka istilah yang dipakai adalah akuntansi (dan bukan audit) forensik. Perkembangan sampai dengan saat ini pun kadar akuntansi masih kelihatan, misalnya dalam perhitungan ganti rugi baik dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi. Forensik, menurut Merriam Websters Collegiate Dictionary (edisi ke 10) dapat diartikan berkenaan dengan pengadialan atau berkenaan dengan penerapan pengetahuan ilmiah pada masalah hukum. Oleh karena itu akuntasi forensik dapat diartikan penggunaaan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum.

Menurut D. Larry Crumbley, editor-in-chief dari Journal of Forensic Accounting (JFA), mengatakan secara sederhana dapat dikatakan, akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat (cocok) untuk tujuan hukum. Artinya, akuntansi yang dapat bertahan dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses peninjauan judisial atau administratif.

Profesi ini sebenarnya telah disebut dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) pasal 179 ayat (1) menyatakan:Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan. Orang sudah mahfum profesi dokter yang disebut dalam peraturan diatas yang dikenal dengan sebutan

dokter ahli forensik, namun ahli lainnya yang dalam ini termasuk juga akuntan belum banyak dikenal sebutannya sebagai akuntan forensik.

Disamping tugas akuntan forensik untuk memberikan pendapat hukum dalam pengadilan (litigation) ada juga peran akuntan forensik dalam bidang hukum diluar pengadilan (non litigation) misalnya dalam membantu merumuskan alternatif penyelesaian perkara dalam sengekta, perumusan perhitungan ganti rugi dan upaya menghitung dampak pemutusan/pelanggaran kontrak.

Akuntan forensik berfungsi mengamati dan memahami gejala fraud secara makro pada tingkat perekonomian negara. Fraud jika dikaitkan dengan lemahnya corporate governance, bisa terjadi baik di sektor publik maupun di sektor privat. Dampaknya jika fraud terjadi disektor korporasi yaitu harga saham dari korporasi yang bersangkutan lebih rendah dari harga pasar. Hal tersebut akan mempengaruhi penilaian investor pada saat menentukan keputusan. Tidak jarang para investor mau membayar saham dengan harga premium jika perusahaan diindikasikan mau memperbaiki kelemahan corporate governance-nya.

Sedangkan dampak yang terjadi di sector pemerintahan apabila terdapat fraud adalah terganggunya pelaksanaan penyelanggaraan negara. Apalagi bila tidak ditunjang dengan penegakan bidang hukum yang kuat, standar akuntansi maupun lain-lain maka tingkat korupsi dan kelemahan dalam penyelanggaraan negara akan meningkat.

Jenis-jenis Pelayanan Akuntansi Forensik 1) Jasa saksi ahli. Para ahli akan menghasilkan laporan yang akan diajukan di pengadilan dan di mana mereka akan memberikan bukti dan diperiksa silang. Para ahli juga dapat memberikan bimbingan kepada penasehat hukum dalam aspek keuangan atau akuntansi dari kasus-kasus tertentu, termasuk penyusunan pertanyaan untuk pemeriksaan, dan mengevaluasi dan menganalisa kasus pihak lain. 2) Menilai kerugian ekonomi. Akuntan forensik biasanya dipanggi untuk menghitung kerugian ekonomi dalam perselisihan yang timbul dari bidang-bidang seperti gangguan bisnis, kecelakaan pribadi, atau kelalaian profesi. Tujuan menilai kerugian ekonomi adalah untuk menentukan jumlah yang diperlukan untuk menempatkan penggugat di dalam posisi keuangan di mana dia akan mengalami kejadian tersebut, dan membuat penggugat tidak lebih buruk sebagai akibat dari kejadian tersebut. 3) Menilai pekerjaan profesional. Saksi ahli forensik mungkin diminta untuk memberikan laporan ahli menilai pekerjaan profesional terhadap standar yang diharapkan. Dalam beberapa kasus, ahli forensik juga dapat mengukur potensi kerugiaan ekonomi yang timbul dari dugaan pelanggaran. 4) Investigasi dalam hal penipuan. Investigasi penipuan melibatkan penemuan fakta tentang kegiatan penipuan yang dicurigai di dalam maupun di luar organisasi.

5) Penelusuran aset. Akuntan forensik sering menggunakan metode yang disebut visual inteligent analysis (VIA) untuk menentukan alokasi dan aliran aset. VIA adalah suatu proses pemetaan entitas, hubungan, dan komoditas untuk memungkinkan sebuah gambaran dan data yang dinyatakan secara kompleks, membingungkan, atau rancu menjadi mudah dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai