Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Nilai sebuah mixer yang digerakkan di dalam industri ditentukan oleh waktu yang diperlukan, tenaga yang diterima dan sifat-sifat produk. Peralatan mixing dan sifat-sifat yang diinginkan dalam material yang diolah berbeda dari setiap kasus. Terkadang diperlukan kehomogenitasan yang tinggi, gerakan mixing dan tenaga yang dibutuhkan minimum. Dalam proses mixing ini digunakan impeller sebaga mixer yang akan mencampurkan dua fase atau lebih yang terpisah. Ada beberapa tipe impeller yang biasa digunakan antara lain : propeller, paddle dan turbine. Setiap impeller ini memiliki tingkat efisiensi yang berbeda terhadap proses pencampuran. a. Propeller Tipe impeller ini berbentuk kipas yang menghasilkan aliran aksial. Propeller mempunyai tingkat efisiensi yang baik bila digunakan pada fluida yang berviskositas rendah, kurang dari 2000 cP. Arus yang meninggalkan propeller mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu sampai dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana. Hal ini efektif digunakan dalam bejana besar. b. Paddle Tipe impeller ini akan mendorong zat cair secara radial dan tangensial. Arus yang terjadi bergerak keluar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke bawah. Paddle merupakan impeller yang paling efektif. Hal ini dapat dilihat dari pola aliran yang ditimbulkan akibat gerakan paddle ke seluruh bagian sehingga molekul yang akan dilarutkan bergerak acak dan homogenitas yang tinggi dihasilkan. Hal ini menyebabkan paddle mempunyai efisiensi yang tinggi. Impeller ini digunakan untuk fluida yang berviskositas 100.000 sampai 1.000.000 cP.

c. Turbine Turbine biasanya efektif untuk fluida berviskositas sedang yaitu 2000 sampai 50.000 cP. Arus yang ditimbulkan bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vortex dan arus putar yang harusdihentikan dengan menggunakan baffle. Arus yang ditimbulkan oleh gerakan impeller ini menyebabkan terbentuknya vortex yang sangat tidak diinginkan dalam proses mixing. Untuk mencegah terjadinya vortex ketika fluida diaduk dalam tanki silinder dengan impeller yang berada pada pusatnya maka digunakan baffle yang dipasang pada dinding vessel. Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama. Baffle biasanya tidak menempel pada dinding vessel sehingga secara kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding vessel. Pada percobaan ini akan diamati keefisiensian setiap jenis impeller dalam melakukan pencampuran zat. I.2 Perumusan Permasalahan Dalam proses pengoperasian teknik kimia, sebagian besar memerlukan suatu campuran yang homogen sebelum memasuki tahapan selanjutnya seperti reaksi campuran dalam keadaan homogen. Homogenitas umumnya dapat dicapai dengan melakukan pencampuran dengan menggunakan impeller. Dari percobaan yang dilakukan ditemukan berbagai permasalahan antara lain adalah : 1. Pengaruh penggunaan impeller yang berbeda terhadap kualitas pencampuran yang dihasilkan. 2. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola aliran dalam proses pencampuran. Penggunaan baffle dalam proses pencampuran.

I.3 Hipotesa Percobaan 1. Semakin besar kecepatan putaran impeller yang digunakan, semakin cepat terjadinya homogenitas. 2. Semakin kecil ukuran padatan yang akan dicampur atau dilarutkan, semakin cepat terjadinya homogenitas.

3. Semakin kecil viscositas cairan yang digunakan, semakin cepat terjadinya homogenitas. 4. Semakin banyak blade pada impeller semakin cepat terjadinya homogenitas. I.4 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah : 1. 2. 3. Untuk mengetahui arah aliran air dan pasir. Untuk mengetahui pola aliran yang terbentuk dengan menggunakan baffle. Untuk mengetahui pola aliran yang ditimbulkan oleh 3 buah impeller yang berbeda. 4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan pola aliran. I.5 Manfaat Percobaan Manfaat dari percobaan ini adalah : 1. Dapat mengetahui prinsip dasar dari percobaan fluid mixing apparatus. 2. Dapat mengetahui perbedaan pola aliran yang ditimbulkan oleh tiga buah impeller yang berbeda (Propeler, Turbin dan Paddle). 3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pola aliran yang berbeda seperti padatan yang digunakan, viscositas cairan yang digunakan, kecepatan putaran dari impeller dan lain-lain. 4. Dapat mengetahui pola aliran air dan pasir yang ditimbulkan dari pemakaian baffle.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pencampuran atau mixing adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang satu menyebar ke dalam bahan yang lain dan sebaliknya, dimana bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih. Sedangkan pengadukan atau agitation adalah gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mepunyai semacam ppola aliran sirkulasi. Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud, tergantung dari tujuan langkah itu sendiri. Tujuan pengadukan antara lain adalah : 1. 2. 3. 4. Untuk memilih suspensi partikel zat padat. Untuk meramu zat cair yang mampu larut, misalnya metil alkohol dan air. Untuk menyebarkan gas didalam zat cair dalam bentuk gelembung kecil. Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain, sehingga membentuk emulsi atau suspensi butiran-butiran halus. 5. Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor. Kadang-kadang pengaduk digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus, misalnya dalam hidrogenasi katalitik dan zat cair. Dalam bejana hidrogenasi didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut keluar melalui kumparan atau mantel. Pengadukan menunjukkan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam sirkulasi. Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeller: propeller (baling-baling), dayung (padle), dan turbin (turbine). Masing-masing jenis terdiri lagi atas berbagai variasi dan sub-jenis. Ada lagi jenis-jenis impeller lain yang dimaksudkan untuk situasi-

situasi tertentu, namun ketiga jenis itu agaknya dapat digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari semua masalah agitasi zat cair. Pada percobaan kali ini digunakan alat Fluid Mixing Apparatus dengan impellernya. Impeller inilah yang akan membangkitkan pola aliran di dalam sistem, yang menyebabkan zat cair bersikulasi di dalam bejana untuk akhirnya kembali ke impeller. Ada dua macam impeller pengaduk, yaitu impeller aliran-aksial (axial-flow impeller) dan impeller aliran-radial (radial-flow impeller). Impeller jenis pertama membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeller, dan yang kedua membangkitkan arus pada arah tengensial atau radial. Dari segi bentuknya, ada tiga jenis impeller: propeller (baling-baling), dayung (padle), dan turbin (turbine). Masing-masing jenis terdiri lagi atas berbagai variasi dan sub-jenis. Ada lagi jenis-jenis impeller lain yang dimaksudkan untuk situasisituasi tertentu, namun ketiga jenis itu agaknya dapat digunakan untuk menyelesaikan 95 persen dari semua masalah agitasi zat cair. Penggunaan impeller diatas tergantung pada geometri vessel (tanki, viskositas cairan. 1. Untuk viskositas yang < 2000 cp, maka digunakan impeller dengan tipe propeller. 2. Untuk viskositas antara 2000 cp 50.000 cp, maka digunakan impeller dengan tipe turbin. 3. Untuk viskositas antara 100.000 1.000.000 cp maka digunakan impeller dengan tipe dan paddles. 4. Untuk viskositas > 1.000.000 cp maka digunakan impeller pencampuran khusus seperti banburg mixer, kneaders, extrudes, digunakan sigama mixer dan tipe lain. Jenis-jenis impeller : 1. The marine type propeller, 2. Flat blade turbine, 3. The disk flat blade turbine,

4. 5. 6.

The curved blade turbine, The pitched blade turbine, The shrouded turbine Propeller merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair

berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh, yaitu 1.150 atau 1.750 rpm, sedang propeller besar berputar pada 400 sampai 800 rpm. Arus yang meninggalkan propeller mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu samapi dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana. Kolom zat cair yang berputar dengan sangat turbulennya itu meninggalkan impeller dengan membawa ikut zat cair stagnan yang dijumpainya dalam perjalanannya itu, dan zat cair stagnan yang terbawa ikut itu mungkin lebih banyak dari yang dibawa kolom arus sebesar itu kalau berasal dari nosel stasioner. Daun-daun propeller merobekkan menyeret zat cair itu. Oleh karena arus aliran ini sangat gigih, agitator propeller sangat efektif dalam bejana besar. 2.1 Mechanically Agitated Vessel 2.1.1 Vessel Vessel biasanya berbentuk tanki silinder vertikal dimana di dalamnya akan diisikan fluida dengan kedalaman yang sama dengan diameter tanki. Tetapi pada beberapa sistem pengontakan gas atau cairan dengan kedalaman cairan sekitar 3 kali diameter tanki maka akan digunakan banyak impeller. Diameter vessel berkisar antara 0,1 meter untuk unit yang kecil hingga 10 meter ataupun lebih untuk instalasi industri besar. Bagian dasar tangki dapat berbentuk datar, lengkungan atau lancip (kerucut) tergantung pada faktor kemudahan pada saat pengurasan atau pada zat padat yang terlarut. Bentuk yang sering digunakan adalah bentuk lengkungan karena sudut yang ada sangat minimalis sehingga zat padat tidak ada yang terselip dan akan rata tercampur. Sedangkan jika bentuk kerucut (cone) yang digunakan makan harus dipastikan bahwa pencampuran dapat dilakukan dengan sempurna dengan cara menurunkan posisi impeller, Tetapi hal ini akan sangat berbahaya jika immpeller

terlalu dekat dengan permukaan dinding vessel terutama jika sampai bersentuhan akan mengakibatkan alat menjadi rusak. Dalam kasus lainnya sering pula digunakan 2 buah impeller pada bagian atas. Walaupun bawah vessel untuk memperoleh pencampuran yang sempurna. Pada design mixer atau settler untuk solvent extraction biasanya digunakan tanki segi empat karena pertimbangan harga yang lebih murahh untuk kapasitas yang besar dan juga lebih mudah mengkombinasikannya dengan settler. 2.1.1 Baffle Untuk mencegah terjadinya pembentukan ruang udara (vortex) pada saat cairan-cairan dengan viskositas rendah diaduk dalam tanki silinder vertikal dengan impeller yang berada pada pusatnya, maka digunakanlah baffle yang dipasang pada dinding vessel. Baffle yang digunakan biasanya memiliki jarak yang sama sekitar 1 10 dari diameter tanki. Baffle biasanya tidak menempel pada dinding vessel sehingga secara kebetulan akan terdapat celah antara baffle dengan dinding vessel. Baffle umumnya tidak digunakan pada cairan dengan viscositas tinggi dimana pembentukan vortex bukanlah menjadi masalah yang penting. Baffle dipasang pada mixing vessel untuk menambah turbulensi. Walaupun penggunaan baffle menaikkan jumlah tenaga atau energi, tetapi di sisi lain memilki keuntungan yaitu terjadinya perpindahan panas secara terus menerus dan waktu yang dibutuhkan untuk mencampur lebih cepat. Tabel 2.1 Kebutuhan tenaga pada mevhanically agitated system Proses Tenaga yang digunakan (HP/1000 gal) Pengadukan yang sangat tinggi Emulsifikasi Disolving padatan Disolving gas yang sedikit larut Pengadukan yang tinggi 15 - 25 10 - 12 3 - 10

Perpindahan panas yang cepat Pengontakan Pengadukan yang sedang Disolving gas yang larut (sedang) Padatan yang tersuspensi Pencucian Perpindahan menengah Pengadukan yang rendah Ekstraksi cairan Kristalisasi Stirring Pencampuran Disolving gas yang dapat larut panas yang

1,5 - 2,5 1,5 - 2,0

1,0 - 2,0 1,0 - 1,6 1,0 - 1,5 0,9 - 1,3

0,7 - 1,0 0,8 - 1,2 0,5 - 0,9 0,5 - 0,8 0,5 - 0,8

Ketika waktu yang digunakan pada proses pencampuran sangatlah sedikit, pencampur yang terbaik adalah pencampur dengan jumlah tenaga yang terkecil dan waktu yang sangat pendek. 2.1.3 Impeller Beberapa tipe impeller, yaitu : propeller, turbin, paddle, anchor, helical ribbbon, helical screw. Penggunaan impeller diatas tergantung pada geometri vessel (tanki), visikosita cairan. 1. Untuk viscositas yang lebih kecil dari 2000 cP, maka digunakan impeller dengan tipe propeller. 2. Untuk viscositas antara 2000 cP - 50000 cP, maka digunakan impeller dengan tipe turbin. 3. Untuk viscositas antara 10000 cP - 1000000 cP, maka digunakan impeller tope anchor, helical ribon dan paddle

4. Untuk viscositas diatas 1 juta cP, digunakan pencampuran khusus, seperti banburg mixer, kneaders, extrudes, sigma mixer dan beberapa tipe lainya. Ada dua macam impeller pengaduk yaitu impeller aliran aksial yang membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeller dan impeller aliran radial yang membangkitkan arus pada arah tangensial atau radial. Tabel 2.2 Pemilihan jenis impeller berdasarkan pemakaian Penggunaan Propeller Jenis Impeller Turbine Paddle

Pencampuran Dispersi Suspensi padatan Reaksi Dispersi gas Pengubah panas Kristalisasi

1 2 2 2 3 2 2

2 1 1 1 1 1 1

3 3 3 3 3 2 1

Keterangan :

1 = Banyak digunakan 2 = Kadang-kadang digunakan 3 = Jarang digunakan

Ukuran impeller tergantung pada jenis impeller dan kondisi operasi seperti yang dijelaskan oleh Reynolds, Froude,and Power sebagai suatu karakteristik yang saling mempengaruhi. Untuk impeller jenis turbin, perbandingan diameter dari impeller dan vessel berada pada range, d/D = 0,3 -0,6, harga terendah berada

pada rpm yang tinggi sebagai contih dipersi gas. Kecepatan impeller standar yang digunakan untuk kepentingan komersil (industri) adalah 34, 45, 56, 68, 84, 100, 125, 155, 190, dan 320 rpm. Tenaga yang

dibutuhkan biasanya tidak cukup untuk digunakan secara kontinue untuk mengatur gerakan steam turbin. Dua kecepatan driver mungkin dibutuhkan pada saat torques awal sangat tinggi. 2.2 Jet Mixer Pencamuran dalam sebuah vessel; dilakukan untuk viskositas rendah dengan menggunakan jet nozzle yang dimasukkan dalam vessel dimana cairan dengan viskositas tinggi dialirkan kedalam jet nozzle. Pompa digunakan untuk mengeluarkan sebagian liquid dari vessel dan dikembalaikan melalui nozzle melalui vessel. Transfer momentum dari jet viskositas tinggi menuju liquid dalam vessel menyebabkan aksi pencmpuran sirkulasi dalam tanki. 2.3 In-line Static Mixer In-line static mixers digunakan untuk operasi pencampuran dan pelarutan dalam jumlah yang besar. Sebuah unit tetap diletakkan dalam sebuah pipa dan pencampur dimasukkan oleh sistem pemompaan. Untuk kasus pencmpuran liquid kental secara laminer, pencampuran dilakukan dengan mekanisme slicing dan

folding. Proses pencampuran ini memberikan peningkatan dalam produk campuran sebagai jumlah dari elemen pencampuran yang diulang meningkat. Dalam kasus pelarutan liquid/liquid dan gas liquid seperti mekanisme diatas tidak berpengaruh dan biasanya operasi terjadi secara turbulen. 2.4 In-Line Dynamic Mixer Untuk operasi pencampuran dimana membutuhkan produksi continue dari solid yang dilarutkan dan emulsi, In-Line Dynamic Mixers adalah salah satu bentuk mixer yang dapat digunakan. Alat ini terdiri dari sebuah rotor dimana spin adalah kecepatan tinggi di dalam sebuah casing dan umpan material dipompakan secara continue menuju unit. Di dalam casing, shear force fluida yang tinggi digunakan pada operasi pelarut. 2.5 Mills Beberapa kegiatan kimia termasuk pelarutan solid dan pengemulsian tidak dapat dilakukan di dalam vessel yang dicampur secara mekanik karena tidak mungkin

dapat menurunkan tegangan tinggi untuk memecah partikel agregat dalam memperoleh kualitas pelarutan atau menciptakan emulsi yang stabil. Mills dapat digunakan dalam operasi pelarutan dimana pelarutan partikel dilakukan dengan crushing atau shearing. 2.6 Unit Pelarutan dengan Kecepatan Tinggi Type peralatan ini serupa dengan In-Line Dynamic Mixer, tetapi dalam kasus ini alat digunakan dalam sebuah vessel. Alat pencampur ini terdiri dari rotor kecepatan tinggi di dalam vessel dimana fluida dimasukkan ke aksi shearing intensif. 2.7 Valve Homogenizers Unit ini mempunyai bagian pemompaan untuk menyuplai material yang akan dilarutkan melalui sebuah orifice terkecil. Tekanan tinggi akan diturunkan mendekati tekanan fluida melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan shear force tinggi dimana emulsi dan suspensi koloid akan dihasilkan secara continue. 2.8 Ultrasonic Homogenizers Material yang akan diproses dipompakan pada tekanan tinggi (diatas 150 bar) melalui orifice yang didesain secara khusus untuk menghasilkan aliran dengan kecepatan tinggi melalui sebuah blade yang digoyangkan atau digetarkan pada ftrekwensi ultrasonic. 2.9 Extruders Pelarutan dalam industri plasit biasanya dilakukan dalam extruders. Feed yang biasanya mengandung polimer utama dalam bentuk granular atau bubuk, bersamasama dengan aditif seperti stabilizer, plastizer, pigmen berwarna, dll. Selama proses dalam extruders dikeluarkan pada tekanan tinggi dan laju kontrol dari extruders untuk pembentukan. Parameter yang mempengaruhi klasifikasi agotator: 1. Parameter Proses a viskositas rendah b kelarutan zat terlarut c konduktivitas termal fluida dan zat terlarut jika terjadi

d perpindahan panas e densitas fluida f ukuran partikel solid 2. Parameter Mekanik a. diameter impeller b. rotasi impeler permenit c. bentuk impeler d. volume vessel e. bentuk vessel f. letak agitator terhadap vessel Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan tergantung pada efektifitas pengadukan dan pencampuran zat dalam proses. Pengadukan diartikan sebagai gerakan terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan didalam bejana dimana gerakan terinduksi menurut cara tertentu menurut bahan didalam bejana, dimana gerakan mempunyai pola sirkulasi. Sedangkan pencampuran adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang satu menyebar kedalam bahan yang lain, sedangkan kedua bahan tersebut tadinya terpisah dalam dua fase yang berbeda. 2.10 Pencampuran Solid-Liquid Bila zat padat disuspensikan dalam tanki yang diaduk, ada beberapa cara untuk mendifinisikan kondisi suspensi itu. Proses yang berbeda akan memerlukan derajat suspensi yang berlainan pula, dan karena itu kita perlu menggunakan definisi yang tepat dan korelasi yang semestinya didalam merancang atau dalam penerapan ke skala besar. 1. Mendekati suspensi penuh yaitu suspensi dimana masih terdapat sebagian kecil kelompok-kelompok zat padat yang terkumpul didasar tanki agak kepinggir atau ditempat lain. 2. Partikel bergerak penuh yaitu seluru partikel berada dalam suspensi atau bergerak disepanjang dasar tanki

3.

Suspensi penuh atau Suspensi diluar dasar yaitu seluruh partikel berada dalam keadaan suspensi dan tidak ada didasar tanki atau tidak berada didasar tanki selama leih dari 1 atau 2 detik.

2.11 Pencampuran Liquid-Liquid Pencampuran zat cair-cair (misible) didalam tanki merupakan proses yang berlangsung cepat dalam daerah turbulent. Impeller akan menghasilkan arus kecepatan tinggi, dan fluida itu mungkin dapat bercampur baik disekitar impeller karena adanya keterbulenan yang hebat. Pada waktu arus itu melambat katrena membawa ikut zat cair lain dan mengalir disepanjang dinding, terjadi juga pencampuran radial sedang pusaran-pusaran besar pecah menjadi kecil, tetapi tidak banyak terjadi pencampuran pada arah aliran. 2.11 Pencampuran Gas-Liquid Dalam proses pencampuran gas dengan liquid, gas akan tersuspensi dalam bentuk gelembung-gelembung kecil dengan tekanan tertentu Agitator dayung yang digunakan di industri biasanya berputar dengan kecepatan antara 20 dan 150 rpm. Panjang total impeller dayung biasanya antara 50 sampai 80 persen dari diameter-dalam bejana. Lebar daunnya seperenam sampai sepersepuluh panjangnya. Pada kecepatan yang sangat rendah, dayung dapat memberikan pengadukan sedang di dalam bejana tanpa-sekat, pada kecepatan yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika tidak, zat cair itu akan berputarputar saja mengelilingi bejana itu dengan kecepatan tinggi, tetapi tanpa adanya pencampuran. Beberapa di antara berbagai ragam bentuk rancang turbin adalah turbin daunlurus terbuka, turbin piring berdaun dan turbin piring lengkung vertikal. Kebanyakan turbin itu menyerupai agitator-dayung berdaun banyak dengan daun-daunnya yang agak pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang di pusat bejana. Daun-daunnya boleh lurus dan boleh pula lengkung, boleh bersudut, dan boleh pula vertikal. Impellernya mungkin terbuka, setengah terbuka, atau

terselubung. Diameter impeller biasanya lebih kecil dari diameter dayung, yaitu berkisar antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana. Turbin biasanya efektif untuk jangkau viskositas yang cukup luas. Pada cair berviskositas rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung di keseluruhan bejana, menabrak kantong-kantong yang stagnan dan merusaknya. Di dekat impeller itu terdapat zone arus deras yang sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks dan arus putar, yang harus dihentikan dengan menggunakan sekat (baffle) atau difuser agar impeller itu menjadi sangat efektif.

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah : 1. Satu unit Fluid Mixing Appartus yang dilengkapi dengan impeller berbeda dengan baffle dan tanpa baffle 3.1.2 Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah : 1) Air 2) Pasir 3) Garam 4) Ohmmeter 3.2 Prosedur Percobaan 1. Siapkan fluid mixing Apparatus tanpa buffle sehingga dapat digunakan sebagaimana mestinya. 2. Masukkan air, pasir, dan garam ke dalam Fluid Mixing Apparatus, kemudian pasang impeller yang dikehendaki 3. Hidupkan Fluid Mixing Aparatus dan aturlah kecepatan putaran impeller sesuai petunjuk. 4. Amati dan gambarkan pola aliran yang terjadi setiap kenaikan kecepatan putaran impeller. 5. Ukur konduktivitas air dengan ohmmeter setiap 2 menit dan ulangi sampai 6 kali. 6. Ulangi percobaan diatas untuk impeller yang berbeda dan Fluid Mixing Apparatus dengan Baffle.

Anda mungkin juga menyukai