Anda di halaman 1dari 14

Dalam sebuah band vokalis memegang suatu peranan penting dalam menarik

perhatian audience (penonton), mulai dari penampilan berpakaian, aksi panggung sampai bagaimana membuat penonton terhanyut ketika mendengar suara vokalis tersebut membawakan lagunya. Nah untuk mendapatkan hasil suara yang maksimal berikut beberapa tips yang Poin dapatkan dari orang-orang yang berpengalaman dibidang vokal, semoga bisa membantu...so lest cekidot!!! Untuk memulai latihan vokal yang baik ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni : 1. Relax/santai Seluruh badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai. Misal: ambil napas pelan-pelan, lalu hembuskan. Diulang terus dengan teratur, bisa juga pada saat menghembuskan badan kamu bungkukkan badan (kayak posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala nggak lihat ke depan, tapi ke bawah (bahkan agak melihat ke belakang lewat kolong kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan agar santai. (posisi kedua telapak kaki lurus ke depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya, lalu perlahan-lahan naik, angkat badan kamu, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi kamu akan merasa kalau tulang belakang kamu itu perlahan-lahan naik ke atas mengikuti badanmu yang ikut tegak. Selama proses itu kamu bernapas dengan teratur. (kalau ada temanmu, dia bisa memijat punggung sembari badanmu naik menuju posisi tegak, Itu sangat membantu proses relaksasi). 2. Tes potensi dengan melatih bagian rahang dengan huruf-huruf vokal (A..I..U..E..O) dan konsonan. Ingat, rahang harus santai. a. Latihan diafraghma : Misal : huruf k-ch-k-ch-sssst-th. Dengan tempo cepat. Ho-ho-ho...ha-ha-ha b. Latihan wilayah nasal (hidung): Misal : "nya-nya-nya" dengan benar-benar menekankan suara cempreng dari hidung. c. Latihan bibir Misal : nyanyikan tangga nada dengan bibir terkatup jadi bunyinya seperti "brrrrr-brrrr-brrr-brrr" nyanyikan tangga nada, arpeggio, secara staccato (patah) maupun legato.

d. Latihan lidah Misal : "la-la-la. Ra ra ra, tatata." (biar tidak bosan bisa sekalian latih semuanya pakai tangga nada, arpeggio). 3. Setelah sudah relax, kamu baru boleh nyanyi Ketika nyanyi, harus konsentrasi dengan target nada. Napas harus teratur dan kontrol power dengan baik, jika memang belum bisa lebih baik ikutlah kelas bimbingan pribadi untuk bidang musik. Ada lagi nih tips lainnya : 1. Kalau nyanyi perhatikan posisi bukaan mulut. Kadang-kadang kita suka lupa buka mulut dengan benar. Padahal mulut penting banget untuk pembentukan Tone yang jelas. 2. sering-seringlah latihan pakai Falsetto/suara palsu. Karena falsetto itu membantu menambah power. Ketika kita latihan falsetto, diafragma kita "dipaksa" untuk bekerja 3x lipat. Hasilnya adalah ketika kita menyanyi biasa, kerja otot diafragma sudah terlatih dan otomatis power kita pun bertambah. Tapi ingat jaga suara falsetto supaya tetap stabil, dan jangan sampai leher kita tegang. Karena kalau otot leher tegang maka kerjanya akan berat sekali dan itu tidak bagus untuk kesehatan otot-otot leher. 3. Just be yourself/PeDe aja deh. Tuhan sudah kasih kita suara yang unik, yang beda antara satu dengan yang lain. Kenapa mesti ingin jadi orang lain? dengan kita mengenali suara kita, kita jadi tahu latihan seperti apa yang diperlukan pada saat menyanyi dan ke arah mana saat berlatih.

Nah yang ini untuk meningkatkan kemampuan vokal kamu : 1. Jauhkan tangan kamu dari tubuh sedikit. Genggam tangan di depan kamu. Naikkan sekitar dada dengan posisi yang nyaman. Posisi ini akan memberikan ruang diafragma paru-paru secara maksimal. Banyaknya udara di dalam paru-paru memungkinkan kamu untuk mengeluarkan suara dengan kuat dan jelas. Belajar musik, dalam kasus ini belajar seni suara ini perlu diperhatikan. 2. Posisikan kaki selebar bahu. Pastikan keseimbangan kamu solid namun tetap nyaman. Bengkokkan sedikit lutu kamu. Jika anda harus menyanyi saat duduk, pastikan kedua kaki menapak lantai datar sama rata dan duduk dengan tegap, namun tidak kaku. Dalam melakukan pembinaan/bina seni suara dan belajar musik jangan sampai menyepelekan hal seperti ini.

3. Rilex! Tekanan membuat tonal vokal berantakan. Coba untuk menjaga bahu kamu agar tidak meninggi dan leher dari tekanan. Jangan paksa dada ke atas ketika mengambil napas, karena yang terjadi sebenarnya menghalangi aliran udara. Tips ini mungkin diajarkan juga di les vokal. Selanjutnya, Tetap bergerak, karena membuat kamu lebih santai dan tonal suara kamu terlihat lebih natural. Coba untuk bergerak mengikuti irama, ini akan membuat kamu terlihah lebih menarik. 4. Ketika menarik napas, tekan perut kamu keluar. Hal ini memungkinkan paru-paru untuk terisi secara penuh. Sejalan dengan kamu mengeluarkan napas, masukan perut kamu perlahan dengan menggunakan otot diafragma untuk mengontrol notasi. Ini ilmu yang dipraktekan juga di tempat kursus vokal. 5. Jika kamu harus menyanyi dengan not tinggi atau kamu mendengar suara kamu flat, naikkan tangan kamu sedikit dan senyum. Coba menutup mata kamu dan tegakkan wajah ke atas untuk not yang sangat tinggi. Belajar seni suara memang harus memperhatikan aspek lain. Walaupun tidak ikut les formal kursus seni suara.. 6. Untuk menyanyi dengan nada tinggi, coba turunkan lengan kamu sedikit dan buka mulut lebih lebar dengan cara menurunkan dagu bawah. Jangan sampai dagu menempel ke leher karena akan mengakibatkan aliran udara terhambat. 7. Santai, rileks. Jika anda mengikuti tips ini dengan sepenuh hati, menyanyi akan menjadi suatu kebiasaan. Dengan terbiasa melakukan hal ini les seni suara - kursus seni suara bukanlah menjadi keharusan bagi Anda.

Yang ini tips sederhana dan kayanya wajib deh buat di terapkan oleh tiap vokalis, coba cek : 1.Hindari rokok & alkohol : Walaupun sebagian besar vokalis perokok coba deh kalo bisa dihindari karena bisa ngerusak pita suara kamu, efeknya memang gak langsung. 2.Hindari makan gorengan apalagi penggorengan, Ini udah jelas minyak tuh gak bagus buat tenggorokan, trus buat vokalis yang berdomisili di jakarta jangan sering-sering makan batagor di Bandung (jauh bo..cari yg deket aja,di depan SD inpres banyak tuh) 3.Banyak minum air putih Selain buat menetralisir, air putih bagus juga buat pencernaan, jadi kalo pencernaan kamu lancar nyanyinya juga enak kan?coba kamu bayangin ketika di atas panggung tiba-tiba kamu kebelet Pup, panas dingin pasti kan..

4.Jangan begadang Boleh aja sih kalo ada artinya (Rhoma Irama mode on). Jangan begadang pada saat besoknya kamu harus pentas atau take vocal. Lain halnya pada saat bulan puasa boleh deh tuh begadang sekalian ngelatih vokal keliling kampung bangunin orang sahur. 5.Hindari es dalam bentuk apapun, Mau es campur kek, es cendol kek, es tungtung kek termasuk air es juga lebih baik dihindari, Poin saranin minum air hangat 5 atau 10 menit sebelum manggung, tapi jangan banyak2!! yang ada kembung malahan.

kalo semua tips di atas diterapkan dengan baik, kayanya kamu dah bisa disebut vokalis handal tuh... Semoga bermanfaat ya... terima kasih

Ada beberapa pengetahuan umum dan keterampilan dasar yang musti dimiliki oleh setiap munsyid, diantaranya adalah: A. Keselarasan atau Blending Keselarasan merupakan faktor paling penting dalam menghasilkan komposisi musik yang baik. Faktor keselarasan yang paling perlu diutamakan adalah masalah nada, irama, kuat lemah suara atau sifat bunyi. Sebuah grup layak disebut harmonis bila dapat menghasilkan nada yang tidak sumbang, tempo atau kecepatan ketukan yang stabil, termasuk kekompakan dalam menjalani kecepatan lagu. Selain itu harus didukung oleh kekompakan dalam menentukan kapan harus memproduksi bunyi yang keras, lembut, sedang, agak keras, agak lunak atau sangat lunak. Kemampuan memilih alat musik serta kecermatan dalam memfungsikannya -termasuk vokalsebagai variasi pada bagian-bagian lagu tertentu, juga harus dimiliki. Apabila vokal yang bening yang disertai dengan keselarasan nada, ketukan dan irama, dinamik (kuat lemahnya suara) dan keselarasan paduan sifat bunyi pada sebuah lagu dinyanyikan dengan penuh konsentrasi dan perasaan, maka lagu tersebut akan sangat nyaman untuk didengar. B. Kekayaan Nuansa Dalam menilai kekayaan nuansa pun, keempat unsur seperti nada, kecepatan ketukan atau irama, keras lunaknya suara serta warna atau karakter suara bisa dijadikan barometer. Bila dalam sebuah grup memiliki vokalis lebih dari satu maka bisa di buat harmoni satu, dua, tiga suara atau lebih. Begitu juga apabila menggunakan beberapa alat musik yang sama, maka perlu disertai pembagian tugas dan peranan yang variatif. Menghasilkan bunyi yang sama adalah tindakan yang mubazir karena tidak memperkaya nuansa. C. Melatih Pernafasan Dalam bernyanyi nafas merupakan faktor yang paling mendasar, sebab terjadinya bunyi vokal terproses melalui gesekan nafas dengan pita suara atau larynx yang digetarkan oleh resonansi

leher. Latihan yang akan dilatih ini memiliki 2 manfaat. Pertama, agar kita bisa memiliki nafas yang cukup panjang untuk menghindari nyanyian yang terengah-engah yang bisa mengakibatkan nyanyian kita tidak nyaman didengar. Kedua, untuk menambah kekuatan tenaga diafragma atau tekhnik powering diafragma. Latihan dasar pernafasan yang bisa dilakukan adalah, mengambil nafas pelan-pelan selama 10 detik, setelah itu langsung menahan nafas dalam waktu 10 detik, kemudian langsung keluarkan nafas pelan-pelan dalam waktu 10 detik pula. Apabila tidak kuat janganlah mencuri atau membuang nafas di luar yang sudah ditentukan tadi. Dalam kondisi yang tidak kuat sebaiknya buang saja nafas Anda kemudian bersiap lagi untuk kembali dari proses pengambilan nafas. Bila interval 10 detik sudah dirasa mudah maka anda boleh meningkatkan menjadi 15 detik, 20 detik dan seterusnya. Jika kondisi tubuh Anda mulai sangat lelah apalagi sudah merasa pusing, janganlah terlalu memaksakan diri. Oiya olahraga rutin seperti jogging, renang dan yang lainnya juga mampu meningkatkan stamina dan pernafasan kita pada saat bernyanyi. D. Tips Untuk Menambah Tenaga Vokal Tenaga suara atau yang lazim disebut power sama pentingnya dengan mencapai kesempurnaan suara. Sebab suara yang lemah tidak akan menarik perhatian pendengarnya. Tenaga suara yang dimaksud bukanlah tenaga yang asal keras menjerit-jerit, sebab suara yang demikian bisa membuat lelah orang yang medengarnya. Tenaga yang dimaksud adalah vokal yang dihasilkan oleh tenaga diri tekhnik vokal- dan tenaga perasaan. Cara melatih tenaga suara yang sangat praktis adalah dengan menyiapkan sebuah lilin yang menyala, lalu lilin tersebut ditiup dari jarak minimal 1,5 meter hingga padam. Latihlah 10 20 kali tiap sesi dan usahakanlah dalam sehari melakukan dalam 2 sesi. Bila jarak 1,5 meter sudah semakin mudah, maka perjauhlah jarak itu, bahkan ada baiknya jumlah lilin pun semakin diperbanyak dalam bentuk yang berderet atau berbaris. Yang perlu diperhatikan dalam latihan ini adalah, tiuplah lilin dengan tenaga lahir dan tenaga perasaan. Latihan ini sekaligus membantu dalam meninggikan suara. E. Tips Untuk Penyanyi Sumbang Cara yang lazim digunakan dalam melatih penyanyi bersuara sumbang secara akademis adalah latihan solfegio (dibaca: solfejio atau solfej). Caranya adalah sering-seringlah berlatih menyanyi sambil menutup telinga sebelah kiri atau sebelah kanan. Menutup sebelah telinga akan membuat kita semakin mudah dan jelas disaat mengontrol nada vokal kita sendiri. Bila ada seseorang yang memperoleh hasil latihan tidak sebaik yang lainnya, hal itu kemungkinan disebabkan ia tergolong kurang memiliki bahan dasar kepekaan nada dibandingkan orang yang lebih berhasil tadi, karena memang tingkat kepekaan nada yang dimiliki seseorang -bakat musikal- setiap manusia tidak semuanya sama. Yang paling penting, latihan ini insya Alloh akan membantu peningkatan kepekaan nada siapa pun. F. Tips Untuk Membeningkan Suara Suara yang bening bisa dilatih dengan cara memaksimalkan fungsi resonator yang kita miliki. Resonator kepala untuk melatih suara tinggi, resonator leher untuk melatih suara sedang dan resonator dada untuk melatih suara rendah. Cara melatihnya sangat praktis sekali yaitu senandungkanlah seluruh bagian lagu yang Anda sukai dalam bunyi M (mengatupkan mulut) maka secara otomatis ketiga resonansi tadi akan terbiasa bergetar sesuai ketinggian lagu. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam latihan ini. Pertama, saat bersenandung atau huming, gigi

atas dan gigi bawah jangan sampai bersentuhan. Kedua, disaat mencapai nada-nada tinggi, peganglah bagian ubun-ubun kepala Anda hingga terasa ada getaran kecil yang menyentuh telapak tangan. G. Tips Menghayati Lagu Menyanyi adalah perbuatan mengekspresikan lagu melalui vokal. Untuk memperoleh sebuah nyanyian yang ekspresif dan menyentuh hati, maka yang paling dulu perlu dicapai adalah berupaya agar lagu yang akan kita bawakan bisa menyentuh perasaan kita sendiri. Bahkan buatlah diri kita sendiri merinding dasaat bernyanyi. Cara praktis untuk melatih suasana hati tersebut adalah sebagai berikut: Pertama, baca lirik lagu itu baik-baik hingga mengenal maknanya. Kedua, tentukan kesan Anda terhadap suasana lagu tadi apakah sedih, gembira, semangat, agung dan seterusnya. Ketiga, bacalah kata demi kata lirik lagu tadi dalam suasana hati yang ada pada kesan perasaan Anda. Setelah berhasil membaca dengan perasaan yang Anda miliki, kemudian tingkatkanlah dengan berlatih menyanyikan lagu berdasarkan jenis perasaan tadi. Latihan seperti ini sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh penyanyi, tetapi juga dilakukan oleh para pemain musik (pengiring), agar disaat memainkan musiknya ia bermain dengan ekspresi yang sama dengan penyanyinya. Jika benar-benar mengharapkan keabadian seni nasyid, maka para munsyid harus mampu bersaing (berlomba dalam kebaikan) untuk meningkatkan kualitasnya, Insya Alloh pengetahuan dan keterampilan bisa menjadi alat yang sangat ampuh. Tanpa kesadaran itu, jangan tangisi bila ditahun-tahun mendatang seni nasyid hanya akan menjadi kenangan saja. So, mari bersama-sama menambah pengetahuan dan skill kita diantaranya dengan cara mengikuti kursus musik/vokal dan berbagi pengalaman dengan sesama munsyid serta musisi-musisi umum lainnya, jangan cepat merasa puas dan terus belajar. Jangan mengkotak-kotakkan musik dan membatasi pergaulan dalam bermusik, kita harus dapat hadir di mana saja dan dengan siapa saja (tentunya tetap dalam batasbatas syara), semakin luas pergaulan kita Insya ALLOH pengetahuan kita semakin bertambah sehingga harapannya kemampuan kita dalam bernasyid semakin meningkat dan dapat menghasilkan karya-karya yang layak dengar, layak tampil dan dapat diterima pendengar. Mari kita hadirkan karya-karya seni yang mampu memperbaiki moral dan mental bangsa sehingga membuat Indonesia tercinta ini lebih bermartabat. Demikian tulisan saya, mohon maaf atas segala khilaf. Referensi: Poetra, Adjie Esa. 2004. Revolusi Nasyid. MQS Publishing. Bandung; Dari Berbagai Sumber

Berikut ini hanya tips-tips dasar buat Anda yang ingin melatih kemampuan vokal Anda : 1. Artikulasi Artikulasi sangat diwajibkan bagi seorang penyanyi, karena pesan sebuah lagu disampaikan melalui syair yang dinyanyikan penyanyi tersebut. Artikulasi berkaitan dengan bahasa yang digunakan pada lagu tersebut. untuk lagu berbahasa Indonesia, latihan dapat Anda bagi menjadi dua, yaitu : - Huruf Vokal/hidup Huruf vokal terdiri dari huruf A, I, U , E, O. latihlah berulang-ulang melafalkan kelima huruf ini. Buka mulut anda selebar-lebarnya sesuai dengan huruf yang anda lafalkan.

Perlu diperhatikan, setiap huruf harus dilafalkan dengan benar, huruf A harus benar-benar berbunyi A bukan HA atau AH, huruf I bukan IH, huruf E, benar-benar berbunyi E bukan Ek, dan seterusnya. Jadi latihlah selalu melafalkan huruf-huruf vokal ini secara rutin. - Huruf Konsonan/mati Huruf konsonan adalah huruf selain A,I,U,E dan O. lafalkan benar-benar huruf ini dengan baik. Perlu diperhatikan pada huruf B, P, dan T, jangan melakukan penekanan yang berlebihan pada ketiga huruf ini. 2. Pernafasan Pernafasan ada dua yaitu pernapasan perut dan diafragma. Pada pernapasan perut, ronga perut berfungsi untuk menyimpan udara, seseorang yang menggunakan pernapasan perut akan terlihat, perutnya akan selalu bergerak seiring nafas orang tersebut. sedangkan pernapasan diafragma menggunakan rongga dada untuk menyimpan udara. Dalam bernyanyi dan memainkan alat musik tiup dianjurkan untuk menggunakan pernapasan diafragma ini. Dengan menggunakan pernafasan diafragma, penggunaan udara/napas lebih efektif dalam membantu produksi suara. Latihlah pernapasan ini, dengan cara menarik nafas dengan mengisi rongga dada, bukan perut. Lalu buang/keluarkan nafas anda perlahan-lahan. Lakukan latihan ini bersamaan dengan latihan huruf vokal A. I, U, E, O. 3. Solfegio Latihan solfegio dapat dilakukan dengan bantuan gitar atau alat musik melodis lainnya. Misal jika menggunakan gitar, petik satu senar/nada lalu ikuti dengan vokal anda. Tirulah nada gitar tersebut seakurat mungkin dengan suara anda. Lanjutkan latihan dengan nada-nada lain. Latihan ini berguna untuk melatif kepekaan anda terhadap nada, dan akurasi nada yang anda nyanyikan. Lakukan latihan diatas secara rutin dan berulang-ulang. Sementara hanya ini dulu untuk mengawali topik seputar bina vokalia ini. Saya anjurkan bagi yang ingin mempelajari vokal juga mengikuti dan memahami artikel Teori musik dasar pada blog kami ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. TERIMA KASIH ANTONI PASARIBU

Macam- macam Olah Pernapasan

Ini adalah bagian utama dan terpenting dalam sebuah latihan vocal. Kalian tahu kenapa..? Karena nafas adalah penggerak utama dari suara. Kuatnya nafas dapat menimbulkan dan menciptakan getaran sebagai sumber dari pada Bunyi . Dan nafas juga sebagai Vitamin yang paling ampuh untuk menyehatkan suara. Makanya pernafasan harus dilatih dengan baik dan teliti.

Dalam bernyanyi, kita mengenal 3 ( tiga ) jenis pernafasan. Masing masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri:

~ *1. Pernafasan Bahu

Yaitu pada saat mengambil / menarik nafas, dilakukan dengan mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak begitu baik, karena nafas yang dihasilkan dangkal dan mengakibatkan kalimat jadi terputus-putus.

~ *2. Pernafasan Dada Yaitu dengan membusungkan dada pada saat menarik nafas untuk mengisi paruparu. Cara seperti ini juga tidak begitu baik, karena jadi terkesan cepat lelah dan akibatnya suara jadi tidak stabil dan terputus-putus.

~ *3. Pernapasan Diafragma Lazim kita sebut dengan pernafasan rongga perut. Yaitu menarik / mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan rongga perut atau diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang terbaik yang dilakukan untuk bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan, santai dan produksi suara lebih bermutu.

Dengan pernafasan diafargma penyanyi dapat leluasa dalam berekspresi karena tidak ada tekanan dan desakan dalam pernafasan.

***Cara melatih pernapasan dalam menyanyi

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melatih pernafasan ini, khususnyamelatih DIAFRAGMA penyanyi, antara lain:

~ *a. Dengan berdiri santai, badan lurus, sambil meletakkan ujung jempol jari di ujung tulang rusuk terbawah. Tariklah nafas melalui hidung dengan cara perlahan atau dengan cepat, dan rasakan bahwa jempol kamu tadi terdorong kesebelah luar, sebagai reaksi dari melonggarnya tulang iga. Jika telah terasa penuh, kemudian nafas tadi dikeluarkan dalam bentuk senandung vocal a atau konsonan s ataupun dengan hitungan. Yang jelas bukan dengan cara mendorong, tapi mengeluarkan nafas sehemat mungkin. Lakukan minimal 20x setiap hari atau setiap ada kesempatan buat latihan. Ini akan membuat otot-otot perut kamu menjadi semakin kokoh dan kuat.

~ *b. Dengan posisi tidur terlentang lurus dan kedua tangan diletakkan sejajar dengan tubuh. Letakkan beberapa benda seperti buku diatas perut sebagai beban dan tariklah nafas seperti bagian a diatas serta rasakan bahwa beban diatas perut terangkat keatas, juga rasakan tulang rusuk ikut mendorongnya. Jika telah terasa penuh, keluarkan lagi seperti yang a tadi dan lakukan minimal 20x sehari ato tambahan kapan aja kamu punya waktu buat latihan. Latihan ini bisa membuat otot perut menjadi kokoh serta kita pun jadi santai untuk mengucapkan kalimat. Selain itu juga dapat merubah kebiasaan bernafas yang dilakukan dengan mengangkat bahu atau membusungkan dada. Ada juga cara buat nguatin otot perut yaitu dengan tertawa terbahak bahak , sampai terasa klo perut tergoncang goncang. Tapi klo latihan ini harus dilakukan dengan sangat hati hati, karena nanti bisa dibilang orang gila (hehehe)

Pengambilan nafas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik nafas melalui hidung dengan santai. Namun jika pada saat bernyanyi atau ditengah lagu sebaiknya dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti kita nyium aroma yang harum atau aroma makanan. Pada pernafasan yang demikian, kita hanya mengembangkan pernafasan alami yang kita miliki, akan tetapi jika pernafasan alami naik turunnya sama sedangkan penyanyian itu menarik nafas dengan cepat dan mengeluarkannya dengan sehemat mungkin karena tujuan utama kita adalah menyelesaikan satu kalimat dalam satu tarikan nafas. Dengan demikian kalimat yang kita ucapkan /nyanyikan kedengaran indah dan bermutu, tidak tersendat-sendat.

Frasering [menyanyikan kalimat lagu dengan utuh]

Huruf Vokal dan Konsonan yang disusun menjadi sebuah Kata, dan kemudian kata disusun menjadi Kalimat. Setelah sebelumnya kita memahami tentang artikulasi, nah sekarang giliran kita pelajari tentang bagaimana menyanyikan kalimat lagu / lirik dengan baik supaya kalimat lagu tersebut dapat memberikan, menjelaskan tema dan menyampaikan berbagai pesan dari sebuah karya kepada pendengar / penonton pada saat bernyanyi. BERNYANYI adalah menampilkan NYANYIAN / LAGU maka setiap pelaku harus :

1. Memahami arti setiap kalimat yang dinyanyikan. 2. Memahami tujuan/pesan/karakter dari pada nyanyian secara keseluruhan. 3. Menyadari bahwa susunan nada-nada yang ditulis untuk dinyanyikan adalah suatu kesatuan, artinya tidak terpenggal-penggal dari sudut susunan melodinya.

Ketiga unsur diatas dipadu menjadi satu, untuk dapat menampilkan : Bagaimana membaca kalimat tanpa lagu dan Bagaimana menyanyikan kalimat lagu tanpa teks

a. Kalimat bahasa. Untuk menghayati isi kata-kata, perlu juga dipedomani aturan TATA BAHASA yang kita miliki untuk mencari : 1. Mana kelompok kata yang merupakan satu kesatuan, yaitu: -bahwa setiap pemenggalan kalimat harus mengandung arti yang sebenarnya dan disesuaikan dengan melodi dan irama. 2. Mana kata pokok/thema yang perlu penegasan/penonjolan dan diucapkan lebih keras kemudian diberi tanda dinamika. 3. Pada bagian kata mana aksen harus dimunculkan atau ditonjolkan.

b. Kalimat musik. Kalimat musik terdiri dari nada-nada yang merupakan motif atau thema yang mengungkapkan suatu ide musik, misalnya: 1. Kelompok nada: yaitu dimana ditemukan beberapa nada yang berulang dinyanyikan. 2. Puncak lagu : yang biasanya selalu terdapat pada nada tertinggi pada sebuah lagu. 3. Tekanan nada : yang didalam musik ditentukan oleh irama, dan biasanya terdapat disetiap awal birama.

c. Kalimat yang dinyanyikan. Biasanya terdapat dua bentuk kalimat yang dinyanyikan, yaitu:

1. Nyanyian Recitative : yaitu dimana pernan kata-kata lebih menonjol dibanding dengan peranan melodi. 2. Nyanyian Melismatis: peranan melodi lebih menonjol dari pada melodi, dan terdapat satu kata yang dinyanyikan dengan serangkaian nada.

Menyanyikan kalimat lagu dengan utuh, tidaklah sesederhana membaca kalimat karena disamping pemahaman arti kalimat yang harus diucapkan dengan sejelas mungkin karena gangguan-gangguan lain akan timbul pada saat bernyanyi, karena adanya tanda-tanda dinamika dan lain-lain yang harus dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat, antara lain: - Ketidak mahiran dalam pengambilan dan penggunaan nafas selama bernyanyi. - Adanya istilah-istilah musik yang mendukung sebuah karya pada saat diciptakan, seperti: 1. Legato, yang biasanya menimbulkan pemborosan dalam hal pernafasan 2. Deoresendo dan Oresendo, yang memaksa penyanyi untuk memperluas dan mempersempit wilayah bunyi pada saat penyanyian dilaksanakan. 3. Staccato, pemenggalan suku kata karena tuntutan melodi yang tidak dikuasai, tanpa menghilangkan keutuhan kalimat ssecaara keseluruhan. 4. Accelerando dan Rittardando, percepatan dan perlambatan tempo pada pada satu penggalan kalimat , serta pada puncak nada tertinggi atau terendah yang berbanding terbalik dengan pernafasan dan persiapan nafas yang masih tersisa untuk digunakan.

Dari beberapa tantangan dan hambatan yang ada, maka untuk mendapatkan frasering yang baik dan utuh. Keseluruhan aspek/tahapan diatas harus benar-benar dilatih lebih dahulu kemudian diterapkan sepanjang nyanyian sehingga tujuan BAGAIMANA MEMBUAT KALIMAT LAGU, MEMBERI ARTI, dan MAKNA, akan tercapai dengan baik.

Jadi intinya seperti ini, sebelum menyanyikan sebuah lagu ada baiknya kita tulis dulu liriknya dan kemudian kita perhatikan dimana tempat tempat untuk mengambil nafas dan dimana huruf-huruf yang boros dengan nafas. Minimal pemenggalan kata untuk menarik nafas adalah 2 bar. Contohnya seperti ini : kamu pernah dengar kan lagunya Kerispatih ( Tapi Bukan Aku ). Lirik pertama, Jangan lagi kausesalai keputusanku. Sesimpel yang kamu dengar itu ada dua kali pemenggalan. Tapi itu

salah, kamu harus menyanyikan keseluruhannya dalam satu nafas. Namun untuk pemula dapat dipenggal menjadi dua nafas Jangan lagi.- Kausesali Keputusanku atau Jangan lagi Kausesali keputusanku . Kemudian kita juga harus paham bahwa ada satu kalimat atau kata yang g boleh terpotong sama sekali. Coba perhatikan bagian kedua Khianati rasa Demi kei..nginan semu.. Nah bagian kalimat Demi keinginan semu itu sama sekali tidak boleh ada penarikan nafas dan tidak boleh terpenggal karena keinginan adalah satu kata. klo terpisah maka kata itu g akan mempunyai arti.

Demikian deh buat kita pahami, makanya klo seorang penyani itu mempunyai buku lirik lagu bukan hanya karena dia g hafal, tapi karena Setiap lagu memang harus dipelajari baik-baik kalimatnya. Juga dari situ kita bisa paham dengan arti dan makna dari lagu tersebuat sehingga bisa menjiwai lagunya. Artikulasi [pengucapan yang benar dan jelas]

Bernyanyi adalah berbicara melalui syair lagu yang memiliki notasi/melodi/irama dan birama, dan didalam syairnya terkandung pesan, cerita, ikrar dll, yang harus disampaikan kepada penonton/pendengar dan harus dapat dimengerti apa tujuan dari pesan itu.

Jika kita hanya bernyanyi sendiri (solis) masih dibantu dengan mikrofon, nah tapi jika bernyanyi lebih dari satu orang, kemudian diiringi oleh musik tertentu, akan lebih sulit untuk memahami setiap kalimat/kata yang dilantunkan jika ARTIKULASI tidak dilatih dengan baik. Sehingga penyanyi dan penonton sama-sama tidak dapat menikmati penampilan penyanyi, karena akan berakibat pada : - terganggunya keindahan lagu. - pengertian syair menjadi kabur.

So,, Bagaimana Ngatasinnya???

Sebelumnya kita udah bahas mengenai Vocal dan Konsonan, dan cara-cara pengucapan sebuah kata / kalimat lagu. Suku kata atau kata, jika pada saat membaca atau berbicara, memiliki aksen aksen tertentu dan tekanan pada bagianbagian tertentu. Maka pada saat bernyanyi, tekanan/aksen tersebut harus mengacu kepada melodi lagu

Pada saat memulai kalimat lagu, yang menjadi perhatian kita adalah huruf apa yang pertama diucapkan, sehingga penyanyi dapat mempersiapkan ucapannyasesuai dengan cara pengucapan masing masing huruf. Karena jika tidak demikian, ucapan itu menjadi tidak jelas, karena terburu-buru untuk mengucapkannya

Harus diperhatikan beberapa konsonan, yang jika diucapkan akan mengakibatkan pemborosan pada nafas misalnya konsonan [H] dan konsonan [S]. Jika kedua konsonan ini ada pada saat awal lagu, upayakan segera menutupnya dengan vocal yang mengikutinya. Demikian juga jika kedua konsonan ini ada ditengah kalimat lagu, akan lebih merepotkan karena tujuan kita untuk menyambung kalimat lagu menjadi terganggu.

Jika pada awal lagu dimulai dengan huruf VOCAL, misalnya INDONESIA RAYA dsb, Harus diupayakan agar vocal ini diawali dengan konsonan tertentu, misalnya dengan konsonan [M, N atau H] agar tidak terkesan meledak pada saat mengucapkannya.

Memberikan perhatian khusus pada pengucapan beberapa konsonan yang hampir sama, antara lain: a. antara M dan N serta NG b. antara G dan K c. antara T dan D d. antara B dan P, yang hanya dibedakan oleh besar kecilnya ledakan yang dicipyakan pada saat mengucapkaannya.

Menyambung kata dan suku kata, menjadi satu kesatuan yang diucapkan denga mengalir, khususnya jika terdapat dua konsonan sejajar atau berdekatan. Jangan sampai salah satunya tertinggal atau tidak terucapkan.

Bila satu kata ditutup dengan huruf nasal/sengau, maka sebaiknya konsonan sengau tersebut diucapkan secara singkat pada saat akan mengakhiri kalimat, atau sejenak

menjelang awal istirahat berikutnya. Dengan kata lain, penahanan bunyi diberikan pada vocal yang mendahuluinya.

Berhati-hati lah dengan konsonan semu, yang timbul pada saat memulai kalimat atau mengakhiri kalimat yang disebabkan oleh beberapa faktor, agar dihindari dengan baik. Misalnya pada pengucapan : a. besok menjadi mbesok b. sebab menjadi sebabh

Konsonan R, M, N, dan NG serta beberapa konsonan lainnya yang menutup kata, sering tidak terdengar diucapkan, khususnya pada ending lagu. Jangan menutup bunyi sebelum konsonan ini terucapkan dengan benar. Misalnya : - dengan menjadi denga - lahir menjadi lahi - bersyukur menjadi bersyuku dst

Adanya huruf dipotong atau umlaud, yaitu dua buah vocal yang berdekatan, misalnya : AU-OE UI-AI dst, seharusnya tidak dipisahkan mengucapkannya. Akan tetapi harus disambung dan ditekan/aksen diberikan pada vocal pertama, sedangkan vocal berikutnya hanya melintas saja, yang ditandai dengan pergeseran alat artikulasi pada saat mengucapkannya.

Vocal yang dinyanyikan dengan beberapa notasi yang biasa disebut legato harus dijaga agar keutuhan & keberadaan setiap nada tetap terdengar dengan jelas. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan menambahkan konsonan H secara samarsamar (tidak terdengar keluar) pada setiap perpindahan nada atau n. gimana, dah jelas? ato penyampaiannya kurang mengena? coba dulu deh, ntar tanyain aja sama aku mana yang kurang jelas, insyaAlloh aku akan jawab, ok !

Anda mungkin juga menyukai