Anda di halaman 1dari 12

IV.

Hasil dan Pembahasan Dalam prraktikum 1, diperoleh sebagaimana yang tertera pada Tabel 1. Hasil Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung 5

Pengamat an Larut/ Tidak larut + + +

Pada uji kelarutan lipid, tabung pertama yang diisi air suling dan minyak kelapa menunjukkan adanya dua lapisan. Hal itu berarti bahwa minyak kelapa tidak larut dalam air suling. Hal tersebut terjadi karena pada umumnya lipid tidak larut dalam air. Air merupakan senyawa polar, sedangkan minyak kelapa adalah senyawa non polar. Mengacu pada istilah like dissolves like, dua zat cair akan saling larut apabila kedua zat merupakan senyawa polar dengan pelarut polar ataupun non polar dengan non polar. Dengan demikian molekul-molekulnya diorientasikan antar muka minyakair dengan gugus polar dalam fase air dan gugus non polar dalam fase minyak.

Pada tabung 2 pun menunjukkan hal yang sama, sebab alcohol sama seperti air yang merupakan senyawa polar. Pada tabung 3, minyak larut dalam pelarut eter, dikarenakan eter merupakan senyawa non polar juga sehingga keduanya dapat saling tarik-menarik antar molekulnya. Tabung 4 juga menunjukkan bahwa minyak larut dalam pelarut kloroform, alasannya tak lain sama seperti pada tabung 3. Dan hal yang sama terjadi pada tabung 5 yang berisi pelarut Na2CO3 dan minyak. Pada uji pembentukkan emulsi, dapat dilihat hasil pengamatan dalam Tabel 2. Hasil Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Tabung 4 Tabung

Pengamata n Larut/ Tidak Larut + +

Pada tabung pertama dan kedua menunjukkan tidak terentuknya emulsi. Emulsi adalah partikel yang lebih besar, biasanya dibentuk oleh lipid non polar alam medium berair. Ini distabilkan oleh zat-zat pengemulsi. Pada tabung 1 jelas tidak akan terbentuk emulsi karena minyak dan air merupakan dua senyawa yang berbeda sifatnya. Lalu pada tabung 2, walaupun sudah ditambahkan senyawa lipid non polar yaitu Na2CO3 tetapi tidak terbentuk emulsi. Hal terdebut terjadi karena jumlah larutan Na2CO3 yang dimasukkan ke dalam tabung sangat sedikit dan konsentrasinya rendah. Pada tabung 3, terbentuk emulsi dalam larutan setelah ditambahkan larutan sabun. Sabun merupakan garam alkali dari asam-asam lemak. Molekul sabun berupa rantai hidrokarbon panjang dengan ujung ionic. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik dan larut dalam pelarut non polar, sedangkan bagisan kepala ionic bersifat hidrofolik dan larut dalam pelarut polar. Senyawa yang memiliki sifat seperti ini disebut senyawa ampifatik. Karena sifat ini, sabun cenderung tidak larut dalam air. Namun sabun akan terdispersi membentuk misel, yaitu gumpalan molekul sabun yang ujung hidrofobiknya tersembunyi di bagian dalam, sedangkan bagian hidrofiliknya berinteraksi dengan air.

Pada tabung 4, tidak terbentuknya emulsi dengan penambahan protein ke dalam suatu lapisan bimolekuler, dengan ujung non polar dari molekul saling berhadapan di dalam membrane dan ujung polar terletak kea rah fasa berair di dalam dan luar sel. Pada 1934, Danielli dan Davson mengemukakan bahwa dua lapisan lipid

dijepit antara protein.

Pada tabung 5, terjadi seperti pada tabung 3. Penggunaan garam-garam empedu ke dalam misel dan pembentukkan misel campuran dengan produk-produk pencernaan lemak. Liposom dibentuk oleh sonikasi lipid dalam medium berair. Mereka terdiri dari dua lapisan lipid berbentuk bola yang menutupi medium berair.

Untuk uji keasaman minyak, terlihata hasil pada Tabel 3. No. 1 2 Zat Uji Minyak kelapa Minyak tengik Asam/ Basa Asam Asam 5 5 pH

Pada uji keasaman minyak, terjadi kegagalan percobaan. pH minyak tengik menunjukkan angka yang sama seperti minyak kelapa yang belum terpakai. Hal inni terjadi karena minyak tengik belum terlalu tengik atau masih bagus atau sama sekali belum tengik. Seharusnya dalam teori minyak tengik akan bersifat lebih asam dari minyak yang belum terpakai. Ketengikan adalah perubahan kimia yang menimbulkan bau dan rasa yang tidak enak pada lemak. Oksigen di udara dianggap menyerang ikatan rangkap pada asam lemak untuk membentuk ikatan peroksida. Senyawa peroksida yang terbentuk tidak stabil dan selanjutnya terpecah menjadi senyawwa aldehid. Ini disebut reaksi antioksidasi. Proses inilah yang menyebabkan minyak yang sudah dipakai atau dipanaskan akan terdenaturasi dan dibiarkan terbuka akan

bebrbau tengik. Dengan bilangan yodium turun, walupun sedikit asam lemak bebas dan gliserol dilepaskan. Radikal-radikal bebas dihasilkan selama pembentukan peroksida. Karena itulah minyak tengik bersifat lebih asam dari minyak yang masih jernih.

Pada uji kejenuhan asam lemak, didapat hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4. Zat Uji Minyak kelapa Margarin 36 17 Jumlah Tetesan

Asam jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dan biasanya berantai pendek. Asam lemak jenuh banyak dijumpai pada jaringan hewan, misalnya berupa asam palmitat dan asam stearat. Asam lemak tak jenuh biasa dijumpai pada minyak nabati seperti asam oleat dan asam palmitoleat. Sebenarnya minyak kelapa dan margarine merupakan asam lemak jenuh. Hanya tingkat kejenuhannya berbeda. Jumlah tetesan iod pada margarine lebih sedikit daripada minyak kelapa. Itu menunjukkan bahwa margarine merupakan asam lemak yang lebih jenuh daripada minyak kelapa. Mentega mengandung senyawa asam butirat, asam kaprilat, dan asam kaprat yang memiliki rantai karbon lebih pendek dari senyawa yang ada pada minyak kelapa. Minyak kelapa terdapat senyawa laurat, asam miristat, dan asam palmitat di dalammya. Asam butirat Asam kaproat C4 : 0 C6 : 0

Asam kaprilat Asam kaprat Asam laurat Asam miristat Asam palmitat Nb. C4 0

C8 : 0 C10: 0 C12 : 0 C14 : 0 C16 : 0

jumlah atom karbon jumlah ikatan rangkap

Untuk uji reaksi penyabunan, hasil pengamatan tertera pada Tabel 5. Bahan Larutan sabun + CaCl2 5% Larutan sabun + MgSO4 5% Larutan sabun + Pb Asetat 5% Hasil Pengamatan

Bahan Larutan detergen + CaCl2 5% Larutan detergen + MgSO4 5% Larutan detergen + Pb Asetat 5%

Hasil Pengamatan

Pada uji reaksi penyabunan, hasil menunjukkan terbentuk endapan semua. Endapan terbentuk dengan adanya ion Ca+ pada CaCl2, ion Mg2+ pada MgSO4, dan ion Pb2+ pada Pb Asetat. Sabun dapat membentuk garam Ca dan Mg yang akan mengendap. Sabun Ca dan Mg, Pb tidak dapat berfungsi lagi mengemulsikan kotoran

lemak. Detergen mempunyai daya emulgator yang lebih efektif dari sabun. Namun karena konsentrasi CaCl2, MgSO4, dan Pb Asetat besar sehingga membentuk endapan juga pada larutan.

V.

Kesimpulan Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol Lipid dapat larut dalam pelarut organic non polar Minyak dan air akan membentuk emulsi yang tidak stabil. Namun dapat distabilkan dengan adanya emulsifier seperti Na2CO3 dan sabun / detergen Minyak tengik memiliki pH lebih asam daripada minyak yang belum terpakai Margarine merupakan asam lemak yang lebih jenuh daripada minyak kelapa Sabun dan detergen tidak bekerja efektif membentuk emulsi pada air sadah. Air sadah mengandung ion Ca+, Mg2+, atau Pb2+

VI.

Daftar Pustaka Amstrong, Frank B.1995.Buku Ajar Biokimia.Edisi Ketiga.AGC:Jakarta Harper H.A, dkk.1977.BIOKIMIA Edisi 17.Diterjemahkan oleh Martin Muliawan.Buku Kedokteran E.G.C:Jakarta Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I.Maggy Thenawijaya,

penerjemah.Erlangga:Jakarta Hermanto, S.2008.Diktat Perkuliahan BIOKIMIA I. UIN Press:Jakarta

Jawaban Pertanyaan

1. Arti mistilah like dissolves like adalah dalam suatu larutan, zat terlarut yang merupakan senyawa ion/polar akan larut dalam pelarut polar. Begitu juga dengan senyawa non polar akan larut dalam pelarut non polar. Kedua senyawa yang berbeda midal senyawa non polar tidak akan larut dalam pelarut polar dan sebaliknya. 2. Daya kerja emulsifier adalah menurunkan nilai tegangan permukaan diantara kedua fasa cairan yang akan menstabilkan emulsi antara minyak dan air yang tidak stabil. 3. Minyak yang teroksidasi akan mengakibatkan ketengikan dan bersifat asam. Hal ini disebabkan karena terbentuknya senyawa-senyawa aldehid, keton atau asam-asam lemak bebas.

4. Asam lemak jenuh: asam butirat, asam kaproat, asam kaprilat, asam laurat, asam miristat, asam arasidat, dan asam behenat, dll. Asam lemak tak jenuh: asam -inoleat, asam arachidonat, asam

eicospentaenoat, asam docoheksanoat, asam erusat, dll 5. Air sadah adlah air yang mengandung ion Ca2+ dan Mg2+ dimana membuat air menjadi keruh. Sabun dan detergen tidsak dapat bekerja dengan baik dalam air sadah. 6. Dengan adanya ion Ca2+ dan Mg2+, sabun dapat membentuk garam Ca dan Mg yang akan mengendap. Sabun Ca dan Mg tidak dapat mengemulsikan kotoran lemak. 7. Uji Lieberman-Buchard merupakan salah satu uji untuk mengidentifikasi adanya kolesterol dalam lipid. Reaksi positif ditandai dengan warna hijau tua. Timbulnya warna ini karena adanya gugus kromofor. 8. Struktur molekul kolesterol: berrfungsi lagi

9. Arteroklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang jmenyebabkan mengerasnya pembuluh arteri karena sumbatan kolesterol teroksidasi. Safety Security Dalam melakukan praktikum di dalam laboratorium kimia, kita juga harus mengutamakan keselamatan dan keamanan bagi kesehatan dari praktikan itu sendiri.Dalam praktikum kali ini, praktikan harus menggunakan beberapa contoh alat pelindung dan pengaman diri, karena di dalam laboratorium kimia, semua merupakan racun yang dapat membahayakan tubuh kita. Berikut ini adalah beberapa contoh dari alat pengaman diri yang seharusnya kita kenakan dalam melaksanakan praktikum kimia organic ini dengan judul pembuatan zat warna alami. Pakaian Pribadi: Pakaian pribadi harus menutupi tubuh sepenuhnya.Kenakan jas laboratorium yang sesuai dan tahan api dalam keadaan dikancingkan dan lengan tidak digulung. Selalu gunakan pakaian pelindung jika ada kemungkinan bahwa pakaian pribadi dapat terkontaminasi atau rusak karena bahan berbahaya kimia. Ikat rambut yang panjang dan hindari penggunaan pakaian longgar serta perhiasan.

Perlindungan Kaki: Kenakan sepatu yang kuat di area tempat bahan kimia berbahaya digunakan dan kerja mekanik dilakukan. Dalam banyak kasus, kenakan sepatu keselamatan.

Perlindungan Mata dan Wajah: Kenakan kacamata keselamatan dengan pelindung samping untuk bekerja di laboratorium dan, terutama, dengan bahan kimia berbahaya. Laboratorium juga harus menyediakan kaca mata benturan yang dilengkapi pelindung percikan (kaca mata pelindung percikan bahan kimia), pelindung wajah sepenuhnya yang juga melindungi tenggorokan, dan pelindung mata khusus (yaitu perlindungan terhadap sinar ultraviolet atau sinar laser).

Pelindung Tangan: Sepanjang waktu, gunakan sarung tangan yang sesuai dengan derajat bahaya. Krim dan lotion penghalang dapat memberi perlindungan kulit tetapi tidak akan pernah menggantikan sarung tangan, pakaian pelindung, atau peralatan pelindung lainnya.

SOP ALAT Nama Alat Tabung reaksi Gelas ukur SOP Untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cairan

Penjepit tabung reaksi Batang pengaduk Batang pengaduk dari

kaca yg digunakan untuk mengaduk larutan kimia untuk Pipet tetes mempercepat kelarutan atau reaksi.

Penangas listrik

-sambungkan kabel dari alat ke pusat listrik -suhu dengan memutar pengatur suhu sudah tertera -jika diperlukan adanya pengadukan pada sampel masukan magnetic stirer kedalam sampel kemudian atur kecepatan pengadukan dengan memutar tombol pengatur kecepatan yang sudah tertera diatur suhu sesuai yang tombol yang

diinginkan dengan cara

Kertas lakmus

Digunakan

untuk

identifikasi suatu larutan Beaker Glass 500 ml merupakan asam/basa Gelas beaker digunakan untuk meraksikan suatu zat kimia dengan volume tertentu.

BIAYA PENYUSUTAN Nama alat Penangas Air Beaker Glass ml Batang pengaduk 500 Rp 24.000,15 menit Rp 1.500.000,Rp 87.500,1 jam Harga Lama penggunaan 2 jam Biaya penyusutan Rp 150,-/jam Rp 8,75,-/jam Rp 24,-/menit

Gelasukur Pipet tetes Penjepit tabung Tabung reaksi

BAHAN YANG DIGUNAKAN Nama Bahan Minyak kelapa Alkohol 96% Kloroform Eter Aquades NA2CO3 0,5% Larutan sabun Larutan iod Larutan detergen MgSO4 5% Larutan albumin Larutan empedu HOH 2 liter 1 liter --------Struktur molekul Jumla h Harga MSDS

Margarin LArutan Pb Asetat 5% NaOH H2SO4 pekat

Anda mungkin juga menyukai