PENDAHULUAN
Pada era industrialisasi seperti saat ini persaingan kerja sangat ketat sehingga dibutuhkan manusia yang berkemampuan profesional di bidangnya masing-masing. Salah satu upaya untuk menghadapi era industrialisasi adalah dengan berwirausaha. Ditinjau dari kemandirian berwirausaha akan memberikan peluang bagi diri sendiri untuk mencapai kesuksesan. Dari segi sosial akan memberikan peluang kerja bagi orang lain dan masyarakat. Lapangan pekerjaan yang dewasa ini semakin sempit menyebabkan lulusan SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan pengangguran pun otomatis bertambah besar. Kesempatan kerja lebih kecil dibandingkan orang yang mencari kerja. Karena hal tersebut banyak orang yang terampil maupun yang terdidik tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Apalagi dewasa ini banyak perusahaan yang mengurangi pekerjanya sehingga pengangguran semakin bertambah banyak. Hal ini dapat teratasi apabila orang tersebut mempunyai minat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, yaitu dengan membuka usaha sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan yang
dimiliki. Dalam bekerja tidak perlu mengharapkan mendapatkan dari orang lain apalagi bekerja pada institusi pemerintah. Bagi anak lulusan SMK Otomotif di sekolah telah dibekali pengetahuan dan keterampilan di bidang otomotif diharapkan berani untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan membuka bengkel sepeda motor atau mobil. Menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau berwirausaha banyak dipengaruhi oleh berbagai hal baik dari dalam diri sendiri maupun lingkungan. Lingkungan yang paling dekat dan berpengaruh adalah
keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang memegang peranan penting dalam pekembangan anak. Ditinjau dari segi lingkungan maka pembentukan watak, kecerdasan, keteranpilan, kepribadian, dan ideologi keluarga merupakan lingkungan yang paling dominan. Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak. Ahmadi dan Supriyono (2004:81) menyatakan status sosial ekonomi orang tua mempunyai peranan terhadap perkembangan anak Menurut. Dengan adanya status sosial ekonomi orang tua yang berbeda dari masing-masing anak maka fasilitas untuk mengembangkan bakat dan kemampuan dengan sendirinya berbeda pula. Termasuk dampak psikologis untuk memulai usaha dan menghadapi setiap resiko akan berbeda. Setiap manusia tentu mempunyai cita-cita dan tujuan hidup sendiri-sendiri. Cita-cita untuk berwirausaha atau bekerja menjadi karyawan merupakan pilihan bagi setiap siswa SMK. Sementara itu tujuan SMK adalah untuk mencetak lulusan yang siap kerja dengan bekal keterampilan sesuai dengan bidang masing-masing. Akan tetapi setelah melihat keadaan saat ini banyaknya pengangguran dikarenakan sulitnya mencari pekerjaan karena lapangan kerja yang terbatas, maka diharapkan semakin menumbuhkan minat berwirausaha. Pelajaran kewirausahaan juga diajarkan di SMK, hal ini diharapkan mampu mendorong anak untuk lebih mandiri dalam berusaha. Peranan status ekonomi untuk memotivasi berwirausaha anak memegang satu posisi yang sangat penting. Dengan adanya perekonomian yang cukup dan memadai
lingkungan material yang dihadapi anak dalam keluarganya jelas lebih luas, maka ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas juga untuk mendapatkan dan
mengembangkan kecakapan yang tidak dapat ia dapatkan tanpa adanya sarana dan prasarana itu (Gerungan, 2004: 196). Minat adalah pengertian, kesukaan, kecenderungan hati kepada suatu keinginan (Poerwodarminto, 1976: 650). Minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam suatu subjek untuk merasa untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau merasa tenang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1989: 30). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungankecenderungan yang mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu (Maphiare, 1982: 62) Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat dalam penelitian ini merupakan kesadaran seseorang yang dapat menimbulkan perasaan suka, kecenderungan hati, keinginan, harapan serta merasa tertarik dan tenang untuk berkecimpung dalam bidang wirausaha. Menurut Nurwahid (1995: 12) minat bertalian erat dengan perhatian, maka faktor-faktor tersebut adalah pembawaan suasana hati atau perasaan, keadaan lingkungan, perangsang, dan kemauan. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk membuktikan adanya pengaruh dari status sosial ekonomi orang tua terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Ganesha Tama Boyolali. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi
terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Ganesha Tama Boyolali. Status sosial ekonomi orang tua mempunyai peranan terhadap perkembangan anak. Dengan adanya status sosial ekonomi orang tua yang berbeda dari masingmasing anak maka fasilitas untuk mengembangkan bakat dan kemampuan juga otomatis berbeda pula. Termasuk dampak psikologis untuk memulai usaha dan menghadapi setiap resiko akan berbeda. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ada pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Ganesha Tama Boyolali.
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Ganesha Tama Boyolali kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif yang berjumlah 129 orang siswa terbagi dalam 4 rombel. Sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari anggota populasi pada saat pengambilan data. Penentuan sample dilakukan dengan teknik proporsional random sampling dimana sampel ditarik dari populasi
yang telah dikelompokkan dengan jumlah seimbang atau proporsional. Teknik ini diambil karena populasi sudah dikelompokan kedalam kelas-kelas. Jumlah sampel yaiti 6 orang untuk masing-masing rombel 1, 2, dan 4 sedangkan rombel 3 sebanyak 7 anak.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status ekonomi orang tua (X). Status sosial ekonomi orang tua merupakan variabel yang mengakibatkan berubahnya variabel minat berwirausaha siswa. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah minat berwirausaha siswa. Minat berwirausaha merupakan variabel yang terpengaruh seiring berubahnya variabel status sosial ekonomi orang tua siswa. Metode pengumpulan data menggunakan angket karena untuk
mempermudah proses dan mempersingkat waktu. Angket dengan empat alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu. Sebelum dilakukan penelitian angket tersebut diujucobakan terlebih dahulu sehingga hanya item yang valid dan reliabel yang digunakan untuk penelitian. Data yang didapat kemudian diuji t dan dicari koefisien determinasinya untuk dapat membuktikan ada tidaknya pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat berwirausaha. Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat berwirausaha siswa. Sebelum dilakukukan hal tersebut data sudah diuji bahwa terdistribusi normal.
HASIL PENELITIAN Deskripsi data status sosial ekonomi orang tua siswa
Berdasarkan data yang diperoleh maka secara umum per variabel diperoleh data untuk status ekonomi orang tua siswa 3 orang sangat rendah, dan 22 orang tinggi. Persentasenya 12% sangat rendah, 88% rendah, 0% tinggi, dan 0% sangat tinggi. Skor total yang didapat 722 sedangkan skor maksimum yang bisa didapat 1400. Persentase status sosial ekonomi orang tua siswa 51.6% yang masuk kategori rendah.
Skor 14
- 24.5
Jumlah (orang) 3 22 0 0
Persentase (%) 12 88 0 0
> 45.5 - 56
Dilihat dari status sosial ekonomi orang tua masing- masing siswa diperoleh hasil seperti yang disajikan dalam diagram berikut.
100.00 90.00 80.00 persentase(%) 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 Sangat Rendah 12.00
88.00
Persentasenya 0% sangat rendah, 4% rendah, 88% tinggi, dan 8% sangat tinggi. Skor total yang didapat 1148 sedangkan skor maksimum yang bisa didapat 1600. Persentase minat berwirausaha siswa 71.8% yang masuk kategori tinggi.
Tabel 2 Minat Berwirausaha Siswa Skor Kriteria 16 - 28 Sangat Rendah > 28 - 40 > 40 - 52 > 52 - 64 Rendah Tinggi Sangat Tinggi
Jumlah (orang) 0 1 22 2
Persentase (%) 0 4 88 8
100.00 90.00 persentase(%) 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 0.00 Sangat Rendah 4.00 Rendah kriteria
88.00
8.00
Tinggi
Sangat Tinggi
tabel =
berada pada
<
2 tabel
(2) Uji normalitas data minat berwirausaha Setelah data yang didapat diolah maka diperoleh chi kuadrat ( x ) =
2
tabel =
berada pada
<
2 tabel
( minat berwirausaha siswa). Koefisien korelasi antara status sosial ekonomi dan minat berwirausaha dinyatakan dengan ( r xy ). Dengan bantuan software SPSS diperoleh
2
xy
= 0.4519.
besarnya pengaruh status sosial ekonomi terhadap minat berwirausaha adalah 20.42%, sedangkan sisanya (100%-20.42%=79.58%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
11
Hasil penelitian tehadap siswa kelas XII program keahlian teknik mekanik otomotif yang sebelumnya diuji normalitasnya. Hasil uji normalitas data yang diperoleh menunjukkan bahwa pada kedua variabel berada penerimaan Ho. Hal tersebut berarti data pada daerah
metode statistik yang direncanakan dapat digunakan. Hasil analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat berwirausaha siswa. Persamaan regresinya adalah : = 30.810 + 0.523 X. Arti persamaan regresi tersebut dengan konstanta sebesar 30.810 menyatakan bahwa tanpa adanya status sosial ekonomi orang tua siswa maka minat untuk berwirausaha akan menjadi 0.523 poin. Koefisien regresi 0.523 menyatakan bahwa setiap ada peningkatan satu poin status sosial ekonomi orang tua siswa akan meningkatkan minat berwirausaha siswa sebesar 0.523 poin. Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X terhadap Y maka dilakukan perhitungan koefisen determinasi. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui bahwa besarnya pengaruh antara X terhadap Y sebesar 0.2042 atau 20.42%, sedangkan sisanya sebesar 79.58% dipengaruhi faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Pada hasil uji signifikasi korelasi didapatkan nilai t = 2.429, sedangakan pada = 5% dan dk = (25-2) = 23 diperoleh t ( 0.975 )( 23) = 2.07. Hal ini menunjukkan t berada pada daerah penerimaan Ha, yang berarti bahwa koefisien korelasi ini signifikan. Artinya ada pengaruh positif status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Program
keahlian mekanik otomotif SMK Ganesha Tama Boyolali. Faktor lingkungan keluarga seperti halnya status sosial ekonomi orang tua siswa berperan penting pada anak dalam menentukan pekerjaannya di masa yang akan datang. Latar belakang status sosial ekonomi orang tua siswa yang beraneka ragam akan mempengaruhi pola pikir anak dalam menentukan pekerjaan di masa depan demikian juga minat berwirausaha anak. Besar kecilnya minat berwirausaha anak dipengaruhi status sosial ekonomi orang tua. Semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua siswa maka minat anak untuk berwirausaha akan semakin tinggi pula. Status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap minat berwirausaha memberikan pengaruh sebesar 20, 42% dapat dikatakan signifikan. Namun masih ada pengaruh dari faktor lain yang lebih besar dan mendominasi yaitu sebesar 79,58%. Faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi tingginya minat berwirausaha selain status sosial ekonomi orang tua siswa masih banyak. Karena keterbatasan peneliti maka dalam penelitan ini hanya membahas faktor status sosial ekonomi orang tua siswa.
(1) Pada hasil uji signifikasi korelasi didapatkan nilai t = 2.429, sedangkan pada = 5% dan dk = (25-2) = 23 diperoleh t
13
( 0.975 )( 23)
= 2.07. Hal ini menunjukkan t berada pada daerah penolakan Ho, yang
berarti bahwa koefisien korelasi ini signifikan. Artinya ada pengaruh positif status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Ganesha Tama Boyolali. (2) Koefisien determinasi dinyatakan dengan (r ). Dengan bantuan software SPSS diperoleh r
2 2
besarnya pengaruh status sosial ekonomi orang tua siswa terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Ganesha Tama Boyolali adalah 20.42%, sedangkan sisanya (100%20.42%=79.58%) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
Saran
Dari hasil penelitian ini, penyusun mencoba untuk memberikan beberapa saran. Karena status sosial ekonomi orang tua siswa memberikan pengaruh terhadap minat berwirausaha siswa, maka bagi orang tua yang termasuk dalam ekonomi yang rendah hendaknya memberikan dorongan dan motivasi lebih kepada anaknya. Pola pikir anak hendaknya dirubah bahwa wirausaha tidak hanya milik orang bermodal karena pemerintah juga telah menyediakan KUR. Bagi pihak sekolah untuk memberi perhatian lebih terhadap mata diklat kewirausahaan dan meningkatkan skill siswa dengan memperbanyak praktek. Faktor status sosial ekonomi orang tua siswa hanya memberikan pengaruh sebesar 20,42%. Dengan meningkatkan faktor-faktor yang lain seperti yang
disebutkan diatas sehingga kepercayaan diri untuk berwirausaha bisa meningkat dan berminat untuk berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Ali, Muhammad. 1993. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Ahmadi dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. 2001. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Badan Pusat Statistik. (2008). kriteria keluarga miskin. Online.Available at http://www.ditppk .depsos. go. idhtmlmodoles.phpname [accessed 03/11/08] Gerungan, W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama Hantoro, Sirod. 2002. Sukses Berwirausaha. Yogyakarta: Adicata Karya Nusa Maphiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional Margono, S. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Mulyanto, S dan Ever, Hans Dieter. 1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : CV Rajawali Nurwahid. 1995. Usaha Pengembangan Minat Murid SMK Terhadap Kewirausahaan Di Kota Semarang (Laporan Penelitian). Semarang: IKIP
15
Semarang Poerwodarminto.1976. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Hasta Soekanto, Soerjono.2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Suryana. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Salemba Empat Walgito, Bimo. 2005. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Andi Winkel, W.S.1989. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia