Anda di halaman 1dari 14

Etika Birokrasi

Etika Etika berasal dari kata ethos -> kebiasaan berkaitan dengan tingkah laku Norma -> kaidah hukum yang berlaku dimasyarakat Norma agama, kesusilaan -> didasarkan pada akhlak manusia Norma hukum -> secara tertulis, KUHP, UU Perkawinan.Tidak tertulis -> hukum adat Norma Kesopanan -> norma yang berlaku di masyarakat yang berhubungan antara seseorang dengan orang lain. Contoh : strata Etika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang baik dan buruknya sesuatu, yang berkaitan dengan perilaku kehidupan didalam masyarakat Kebutuhan manusia: Fisik -> sandang, pangan, papan, kesehatan Psikologis -> jiwa manusia : rasa aman, aktualisasi diri, pengakuan. Contoh : pendidikan tinggi meningkatkan strata seseorang Birokrasi Berasal dari kata biro -> meja, kratos -> kekuasaan Max Weber : sistem otoritas yang ditetapkan secara rasional berdasarkan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi/lembaga. 1. Wilayah 2. Wewenang : hak yang dipunyai seseorang yang menduduki suatu jabatan dalam masa tertentu Birokrasi merupakan sistem penyelenggaraan pemerintah yang dijalankan pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. UU 22 TH 1999 tentang Otonomi daerah. Jabatan Politis -> kepala daerah, Presiden, Menteri. Struktur organisasi secara hirarki yang pejabatnya diangkat serta tanggung jawab dan kewenangannya diatur perundangannya. Contoh : bupati wilayah kabupaten diatur oleh Perda mempunyai kewenangan. Kepala dinas kesehatan bertanggung jawab dan berwenang atas kesehatan di suatu wilayah tersebut. Wujud Birokrasi

Berupa organisasi formal dengan tujuan menjalankan tugas pemerintahan. Contoh : memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah sebagai abdi negara Ciri-Ciri Birokrasi Menurut Max Weber
1. Pembagian tugas berdasarkan aturan. Contoh : UUD 1945 tentang hak presiden dalam

mengangkat dan memberhentikan presiden. Adanya hak preogratif yang mempunyai kewenangan penuh 2. Sistem peraturan ditetapkan terlebih dahulu. Contoh : masa jabatan presiden 5 tahun. Adanya referendum periode presiden 5 tahun 2x berturut-turut setelah itu tidak bisa menjabat lagi 3. Kewibawaan secara hirarki 4. Penentuan pegawai berdasarkan PP. Contoh : spoil system dan merit system Dimensi Birokrasi Merupakan landasan untuk menentukan karakteristik birokrasi Dimensi struktural 1. Formalisasi. Contoh : KPK, BUMD, PDAM 2. Spesialisasi. Contoh : kedokteran banayk spesialisasi 3. Standarisasi. Contoh : dasar birokrasi berdasarkan UU/PP/SK 4. Sentralisasi. Contoh : penggajian pegawai negeri didaerah masih berasal dari pusat 5. Kompleksitas organisasi. Contoh : pajak kendaraan 6. profesionalisme Dimensi kontekstual Menggambarkan karakteristik keseluruhan organisasi 1. Ukuran organisasi besar/kecilnya anggota 2. Menunjukkan jenis dan tingkat organisasi. Contoh : organisasi di AD, AL, kelurahan dan PKK 3. Menunjukkan/menggambarkan pengaruh organisasi terhadap masyarakat Azas Organisasi 1. Azas pembagian tugas dan tanggung jawab 2. Azas fungsional. Contoh : lembaga pendidikan fungsi mencerdaskan anak bangsa 3. Azas koordinasi-> menserasikan memadukan penyelenggaraan program (perencanaan, waktu, penganggaran, pengendalian, pengawasan). Contoh : pada wilayah tertentu terdapat bencana yang bertanggung jawab kepala daerah. Dinas yang bersangkutan

melaksanakan sesuai dengan tugasnya. Untuk kegiatan berjalan dibutuhkan koordinasi para dinas 4. Azas kesinambungan 5. Azas akordion -> sesuai dengan tuntutan, harapan dan beban kerja 6. Azas pendelegasian wewenang. Contoh : pimpinan yang sedang sibuk melimpahkan tugasnya kepada wakil pimpinan
7. Azas keluwesan -> disesuaikan dengan kondisi dinamis

8. Azas rentang pengendalian -> adanya hirarki, memperhitungkan kemampuan memimpin bawahan 9. Azas jalur staff -> membedakan tugas pokok dan bantuan. Contoh : tugas pokok Dinkes adalah memberi pelayanan kesehatan dan tugas bantuan Dinkes adalah jika ada bencana 10. Azas kejelasan -> memahami kedudukan dan hubungan dalam organisasi Prinsip Organisasi Adanya tujuan yang jelas -> tujuan organisasi harus dipahami setiap anggota organisasi Adanya prinsip pembagian tugas -> sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya Fungsionalisasi -> * koordinasi, contoh ; lembaga pendidikan dalam melaksanakan ujian koordinasi dengan para guru. * integrasi merupakan satu kesatuan * sinkronisasi kesamaan apa yang diperintah - Kontinuitas -> berlanjut - Kesederhanaan - Fleksibelitas -> tidak terlalu kaku - Pendelegasian wewenang secara jelas - Adanya kesatuan arah -> pimpinan organisasi adanya arah dan tujuan yang sama - Adanya kesatuan perintah -> agar tidak terjadi kesimpang siuran perintah Etika Birokrasi Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang baik dan buruknya suatu kewenangan yang diberikan kepada seseorang dalam masa-masa tertentu yang ada pada wilayah-wilayah tertentu. Tujuan dan Guna Norma 1. Norma sebagai acuan bagaimana seseorang harus bertindak -> seseorang harus mengetahui aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Norma berbeda antara

masyarakat satu dengan yang lain. Contoh : pola masyarakat jogja berbeda dengan pola masyarakat Surabaya 2. Untuk menilai perbuatan -> baik atau buruk. Contoh : pemerintahan masa Soeharto Moral Kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan dengan perilaku;akhlak Perbedaan etika dan moral Etika bersifat umum : berlaku secara keseluruhan yang ada di masyarakat Etika bersifat khusus : berkaitan dengan perilaku perubahan secara individu/kelompokkelompok tertentu Contoh : kasus pemerkosaan,etika tidak etis dan amoral, G30SPKI, kasus korupsi. Tujuan Moral Untuk memberikan arah dalam tingkah laku Memberikan pedoman dalam tingkah laku Alat penilai tingkah laku Menunjukkan sanksi perbuatan tingkah laku

Macam-macam Moral 1. Moral agama -> sanksinya dosa 2. Moral sosial -> kehidupan sehari-hari (tata krama) sanksi dikucilkan 3. Moral bangsa -> berkaitan dengan masyarakat suatu bangsa 4. Moral perorangan/kelompok organisasi atau kelembagaan Sanksi Akibat perlakuan terutama pada pelanggaran Contoh : melanggar UU Lalu Lintas dikenakan sanksi hukum kena tilang polisi Maksud dan Tujuan Sanksi Menunjukkan adanya reaksi tingkah laku -> timbul konflik, penilaian yang kurang baik dari masyarakat Menunjukkan adanya reaksi pelanggaran Menunjukkan adanya reaksi tanggungan tindakan -> hukuman yang diperoleh dari pelanggaran Guna Sanksi Dalam masyarakat

Sebagai pengukuhan perbuatan : untuk menguatkan suatu perbuatan sesuai dengan norma Sebagai alat pemaksa Sebagai alat menghukum Sebagai alat ancaman

Perilaku Dalam Hubungan manusia di Masyarakat mengandung pengertian 1. Perlu bantuan bersifat fisik maupun psikologis. Contoh bantuan fisik : sandang, pangan, papan. Bantuan psikologis : ada seseorang yang membantu menenangkan jiwa 2. Merupakan satu kesatuan dan kekuatan. Contoh : keluarga, komunitas 3. Perkembangan kehidupan. Contoh : masyarakat industri lebih berkembang daripada masyarakat agraris Bentuk Perilaku Menurut Morgan Aktivitas Gerakan dan perkembangan naluri. Refleksifitas

Contoh : naluri ingin tahu ->ingin melaksanakan -> merasakan perkembangan naluri

Perkembangan Perilaku Timbul adanya motif -> ada suatu dorongan tertentu. Contoh : motivasi untuk lulus kuliah Adanya kompetitif motif -> mencari pasangan hidup Mengambil keputusan -> kuliah S1 bahkan hingga S2 Mewujudkan tingkah laku berdasarkan motif -> belajar dengan giat

Perasaan Perilaku Perasaan penginderaan -> perasaan yang dirasakan manusia Perasaan vital -> dirasakan secara phisik Perasaan psikis -> dirasakan oleh jiwa. Contoh : takut, sedih, senang Perasaan pribadi -> perasaan yang dirasakan dan dialami oleh seseorang. Contoh : rasa terasing, terpojok, berdosa

Ciri-ciri Perasaan Dapat Dilihat Intensitasnya Yaitu :

Lemah dan kuatnya persaan. Contoh : jengkel, agak jengkel, sangat jengkel Berdasarkan kualitas perasaan. Kualitas perasaan secara garis besar bersifat menyenangkan dan menyusahkan. Contoh : perasaan sedih, derita dan duka Perasaan dapat dilihat dalam waktu tertentu. Contoh: orang yang senang dalam waktu tertentu akan sedih begitupun sebaliknya.

Pandangan Manusia Dalam pandangan manusia untuk bertingkah laku perlu mempelajari secara psikologis antara lain 1. Mengenal manusia -> mengenal kehidupan masyarakat. Secara individu dan daerah berbeda-beda
2. Menggambarkan perilaku manusia Contoh : masyarakat Surabaya dan Madura

3. Adanyasatu kepribadian manusia/ sifat kepribadian antara seseorang dan orang lain berbeda Aspek kepribadian akan mengikuti beberapa hal Bersikap terbuka Bersikap mau menemani perasaan orang lain Bersikap mau menerima pendapat orang lain Bersikap menetapkan perilaku.

Contoh : sikap bijak para pemimpin karena bersikap terbuka, memahami perasaan dan menerima pendapat orang lain. Sikap memahami anak buahnya yang kurang terampil Manusia Dalam Berperilaku Akan Menggunakan Beberapa Hal Menggunakan akal sehat -> orang berpikir normal harus bertindak, berperilaku yang bagaimana Menggunakan nalar Menggunakan hati nurani -> seseorang melakukan sesuatu sesuai dengan hati/ apa yang dirasakan. Contoh : terketuk hatinya melihat anak yatim piatu Menggunakan aktivitas Menggunakan nafsu -> contoh : pemerkosaan, pembunuhan

Penata laksanaan Pengertian tata laksana: Tata : aturan, susunan, cara, sistem Laksana : sifat, perilaku, perbuatan Tata Laksana : Cara mengurus (menjalankan, melaksanakan) aktivitas usaha (perusahaan) Keberhasilan sistem tata laksana memerlukan koordinasi : 1. Waktu 2. Ruang ->tata ruang kota/ adanya pengaturan ruang-ruang. Contoh daerah Rungkut Industri dikhususkan sebagai kawasan industri 3. Interinstitusional -> diantara lembaga 4. Fungsional 5. Struktural 6. Perencanaan -> perencanaan tata kota. Contoh : sidang paripurna 7. Masukan umpan balik Penataan ketatalaksanaan/manajemen dilaksanakan dengan memperhatikan:
a. Mekanisme/sistem kerja internal. Sistem kerja dalam suatu lembaga tertentu yang

mempunyai pola yang berbeda b. Prosedur kerja. Diawali dengan perencanaan kerja ->pelaksanaan ->evaluasi -> analisa berhasil tidak c. Hubungan kerja eksternal. Contoh : pemerintah daerah mendatangkan investor asing d. Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian, e. Pengelolahan sarana dan prasarana kerja. f. Otomatisasi administrasi perkantoran. Contoh sistem online -> pelayanan kependudukan. g. Pemantauan teknologi informasi (E-Gov) h. Pengelolahan kearsipan yang handal. Arsip merupakan hal yang penting. Contoh arsip anggaran 2009, 2010. Tujuan Pendayagunaan Ketatalaksanaan : 1. Mewujudkan tatalaksana yang ringkas/simpel, efektif, efisien dan transparan. 2. Memberi pelayanan prima dan pemberdayaan masyarakat.

Kebijakan ketatalaksanaan :

1. Diarahkan pada perubahan sistem manajemen dengan konsep manajemen modern agar cepat, akurat, pendek jaraknya. 2. Pemanfaatan teknologi modern di lingkungan instansi pemerintah Kegiatan pokok ketatalaksanaan yang perlu dilaksanakan antara lain : 1. Menyempurnakan sistem dan prosedur kerja efektif, ramping, fleksibel berdasarkan prinsip kepemerintahan yang baik 2. Menyempurnakan sistem administrasi negara untuk menjaga keutuhan NKRI dan mempercepat proses desentralisasi 3. Menyempurnakan tatalaksana dan hubungan kerja antarlembaga di pusat dan antar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. 4. Menciptakan sistem administrasi pendukung (kelengkapan sarana dan prasarana) dan kearsipan (komputerisasi) yang efektif dan efisien. Strategi pendayagunaan ketatalaksanaan antara lain : 1. Pemangkasan dan eliminasi mekanisme sitem kerja, prosedur dan mekanisme kerja yang memberi peluang terjadinya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme 2. Deregulasi dan debirokratisasi sistem administrasi pemerintahan 3. Perumusan Standard Operating Procedures (SOP) administrasi pemerintahan 4. Penyusunan hubungan kerja eksternal atatu tat hubungan kewenangan antar lembaga, antar pemerintah pusat dan daerah serta antar daerah. Contoh : legislatif dan yudikatif membuat peraturan baru
5. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi atau Electronic Government dalam

rangka modernisasi administrasi dan manajemen pemerintahan 6. Penataan pengelolahan arsip secara baik dan benar 7. Otomatisasi administrasi perkantoran 8. Proses pengadaan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalian
9. Pengelolahan sarana dan prasarana kerja sesuai ketentuan yang berlaku

10. Implementasi akuntabilitas, transparasi, dan lain-lain. Contoh : setiap tahun presiden dimintai pertanggungjawaban APBN 11. Merubah paradigma manajemen Unit Pelaksana Pelayanan Pemerintah (UP3) dari manajemen birokratik ke manajemen wirausaha. Contoh : paradigma orde baru dengan reformasi berbeda. Kriteria pemilihan prioritas program pendayagunaan ketatalaksanaan antara lain :

1. Prosedur panjang, berbelit dan bertele-tele. 2. Rawan/memberi peluanh korupsi, kolusi dan nepotisme dan percaloan
3. Mengganggu/menghambat kelancaran produksi dan arus barang/jasa pemerintah.

Contoh : penanaman modal asing, izin lokasi. 4. Mengganggu kelancaran penerimaan dan pengeluaran anggaran negara. 5. Menghambat kelancaran proses kerja aparatur atau mengakibatkan ekonomi biaya tinggi. Contoh : perijinan lokasi untuk mendirikan perusahaan. Izin harus kepusat mengakibatkan biaya tinggi. 6. Memboroskan sumberdaya dan waktu. Penerapan Manajemen Modern Modern : perubahan yang mampu mengadaptasi nilai-nilai baru yang memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia Manajemen Modern Manajemen yang bertumpu pada landasan pemikiran (konsep pemikiran, analisis keputusan, tanggung jawab sosial dan organisasi) Contoh : adanya konsep pemikiran dari manajer bagaimana organisasi yang dipimpinnya itu maju. Tanggung jawab sosial-> contoh perkembangan kota Surabaya, dalam kehidupan masyarakat ada patologi masyarakat, solusinya pemerintah harus membereskan dengan memberikan keterampilan dan akhlak Ciri-ciri Manajemen Modern 1. Proses perubahan secara luas 2. Filosofi -> demokratis, profesionalis 3. Mampu merespon tantangan Pendekatan 1. Pendekatan Sistem Sistem : a. Seperangkat (gabungan, kumpulan, komponen, bagian) b. Saling terkait, mempengaruhi, interaksi, tergantung c. Merupakan totalitas kesatuan d. Memiliki tujuan, fungsi akuntabilitas, transparasi taat hukum, proporsional,

Contoh : sistem pelayanan, pengajaran Pendekatan sistem -> memandang organisasi yang saling terkait satu dengan yang lain yang mempunyai fungsi dan tujuan tertentu yang merupakan satu kesatuan. Contoh ; sistem pemerintahan dan sistem manajemen perusahaan. Sifat -> terbuka, komperhensif (keseluruhan), fleksibel (bisa beradaptasi) 2. Pendekatan Kontigensi Pendekatan kontingensi dikembangkan oleh pimpinan, konsultan, dan peneliti yang mencoba menerapkan berbagai konsep pada situasi kehidupan nyata. Pendekatan kontigensi mewakili kecenderungan penting dalam teori manajemen modern, karena pendekatan ini memotret setiap hubungan organisasi dalam lingkungannya yang unik 3. Pendekatan keterlibatan Dinamik Ketika batas budaya dan bangsa menjadi kabur dan teknologi komunikasi baru dapat memberi gambaran dunia sebagai desa global, maka cakupan hubungan internasional dan antarbudaya cepat berkembang. Aktivitas organisasi naik secara dramatik, dan kecenderungan ini menandai menguatnya tingkat dalam organisasi dan manajemen sekarang ini. Untuk menekankan intensitas hubungan organisasional modern dan intensitas tekanan waktu yang mengatur hubungan, ini dinamakan manajemen baru dengan sebutan pendekatan keterlibatan dinamik. Dinamik mencerminkan perubahan, pertumbuhan dan aktivitas yang berkesinambungan, keterlibatan intensif dengan orang lain. Istilah keterlibatan dinamik mengekspresikan secara penuh semangat dari pimpinan sukses masa kini dan memusatkan perhatian pada hubungan manusiawi serta dapat cepat menyesuaikan pada kondisi yang berubah sepanjang waktu. Enam tema teori manajemen yang timbul dalam keterlibatan dinamik yaitu : lingkungan organisasi yang baru, etika dan tanggung jawab sosial, globalisasi dan manajemen, mendirikan dan memperbaharui organisasi, budaya dan multibudaya, mutu. Reformasi Birokrasi Reformasi : suatu penataan ulang terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah yang dijalankan oleh aparatur pemerintah baik di level lokal maupun level nasional. Diawali pada tahun 1962 -> retoling aparatur negara fungsi mengoptimalisasi pelayanan publik Pada tahun 1966 -> adanya tim penertiban aparatur negara dengan dibentuknya kabinet ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) 1 April 1969 pelaksanaan pembangunan Pada tahun 1974 muncullah menteri pendayagunaan aparatur negara dengan melalui kabinet pembangunan I, sektor pertanian

Pada tahun 1980 debirokratisasi Penanaman modal dalam negeri dan luar negeri mengakibatkan banyak pabrik berdiri. Memberikan kesempatan ke investor untuk menanamkan modal terdapat industri, ada pemanfaatan tenaga kerja pada tahun 1990-1996 pembangunan berkembang di berbagai sektor Pada tahun 1997 muncullah reformasi didukung para politisi, praktisi, akademisi. Alasan muncul reformasi karena diawali kurs dollar terhadap rupiah yang sangat tinggi. Dalam menata proses pembangunan dibutuhkan sebuah kebijakan 1. Kebijakan restrukturisasi -> menata ulang struktur yang ada. Contoh : departemen pendidikan mempunyai struktur di tingkat provinsi dan kabupaten. Sekarang berdasarkan UU OtoDa dimana daerah mempunyai wewenang mengatur dan departemen menjadi dinas 2. Kebijakan rasionalisasi dan relokalisasi -> untuk mengoptimalisasi SDM Good Governance (kepemerintahan yang baik) 1. Pentingnya Penerapan Good Governance Sejak terjadinya krisis moneter dan krisis kepercayaan yang mengakibatkan perubahan dramatis pada tahun 1998, Indonesia telah memulai berbagai inisiatif yang dirancang untuk mempromosikan Good Governance, akuntabilitas dan partisipasi yang lebih luas. Ini sebagai awal penting dalam menyebarluaskan gagasan yang mengarah pada perbaikan governance dan demokrasi partisipatoris di Indonesia. Secara umum, Governance diartikan sebagai kualitas hubungan antara pemerintah dan masyarakat yang dilayani dan dilindunginya, Governance mencakup 3 domain yaitu state (negara), private sectors (sektor swasta/dunia usaha) dan society (masyarakat) Desentralisasi berpotensi menciptakan transparasi dan akuntabilitas dan bisa menjadi modal untuk menumbuhkan demokrasi lokal. Pemerintah lokal memiliki peluang besar untuk mendorong demokratisasi, karena proses desentralisasi lebih memungkinkan adanya pemerintahan yang lebih responsif, representatif dan akuntabel. Desentralisasi harus simultan membawa penguatan kapasitas institusi lokal dan membangun sistem pemerintahan yang responsif, artinya tidak hanya memperkuat pemerintah lokal saja, tetapi juga memastikan bagaimana pemerintah dapat menjalankan fungsi pelayanan publiknya secara akuntabel. Pemerintah yang baik dan bersih pada umumnya terjadi pada masyarakat yang memiliki kontrol sosial efektif yang merupakan ciri masyarakat demokratis dimana kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak bisa bertindak sewenang-wenang terhadap warga negara termasuk didalamnya melakukan penyalahgunaan wewenang dan KKN. Realitas tersebut

mengakibatkan perubahan paradigma hubungan antara pemerintah, swasta dan masyarakat, yaitu bagaimana melakukan perubahan cara pengelolahan jalannya pemerintahan dan pembangunan di satu sisi dan di sisi lain berkaitan dengan berbagai upaya menangani apa yang diatur. Diharapkan terjadi pergeseran dari pemerintah (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pelaksanaan good governance pada berbagai tingkatan, baik pada tingkat pusat terutama di tingkat daerah, sangat dipengaruhi pemahaman aparat pemerintah tentang wawasan good governance. Salah satu wahana untuk memberikan pemahaman good governance kepada aparat pemerintah adalah adanya berbagai program pendidikan dan latihan yang pada dasarnya didesain untuk meningkatkan kompetensi aparat pemerintah. 2. Konsep Good Governance Governance merupakan terminologi yang digunakan menggantikan istilah government, menunjukkan penggunaan otoritas politik (eksekutif dan legislatif), ekonomi dan administrasi dalam mengelolah masalah kenegaraan. Istilah ini secara khusus menggambarkan perubahan peranan pemerintah dari pemberi pelayanan kepada fasilitator dan perubahan kepemilikan dari milik negara menjadi milik rakyat. Pusat perhatian utama governance adalah perbaikan kinerja atau perbaikan kualitas. Governance berarti proses pengambilan keputusan dan proses dimana keputusan diimplementasikan atau tidak diimplementasikan. OECD dan World bank mengartikan Good Governance penyelenggaraan manajemen pembangunan solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi yang langka, dan pencegahan korupsi secara politik dan administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan kerangka kerja politik dan hukum bagi tumbuhnya aktivitas kewiraswastaan. Arti Good dalam kepemerintahan yang baik (Good Governance) mengandung pemahaman : a. Nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional), kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
b. Aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif, efisien dalam pelaksanaan tugas

untuk mencapai tujuan. Berikutnya secara konseptual pengertian kata baik (good) dalam istilah pemerintahan yang baik (Good Governance) mengandung dua pemahaman: Pertama, nilai yang menjunjung tinggi keinginan kehendak rakyat, dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.

Kedua, aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan tersebut Menurut UNDP ada tiga model good governance yaitu : a. Kepemerintahan politik, mengacu proses pembuatan berbagai keputusan perumusan kebijakan
b. Kepemerintahan ekonomi, mengacu proses pembuatan keputusan yang memfasilitasi

kegiatan ekonomi di dalam negeri dan interaksi di antara penyelenggara ekonomi. Kepemerintahan ekonomi memiliki implikasi, terhadap masalah pemerataan, penurunan kemiskinan, dan peningkatan kualitas hidup. c. Kepemerintahan administratif mengacu sistem implementasi kebijakan. Selanjutnya Lembaga Administrasi Negara mengemukakan bahwa Good Governance berorientasi pada : Orientasi pertama mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara dengan elemenelemen konstituennya seperti : legitimacy (apakah pemerintah dipilih dan mendapat kepercayaan dari rakyat), accountability scuring of human civilan control. Sedangkan orientasi kedua, tergantung pada sejauh mana pemerintahan mempunyai kompetensi dan sejauh mana struktur serta mekanisme politik dan administratif berfungsi secara efektif dan efisien. Dalam buku Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (SANKRI) menyatakan bahwa tata kepemerintahan yang baik secara tersurat maupun tersirat tertuang dalam tata nilai penyelenggaraan pemerintah negara berdasarkan pancasila dan UUD 1945, yang meliputi prinsip-prinsip : supermasi hukum, keadilan, kesetaraan, transparasi, partisipasi, desentralisasi, kebersamaan, profesional, cepat tanggap, efektif dan efisien, berdaya saing dan akuntabel (LANRI, 2003) Pembaharuan tata pemerintahan atau governance reform adalah adanya kesadaran bahwa tradisi, institusi dan proses tata pemerintahan yang berlaku berada dibawah standar yang dapat diterima dan kebulatan tekadserta tindakan untuk meningkatkannya. Pihak terkait atau stakeholders adalah pihak yang dipengaruhi oleh atau berkaitan dengan keputusan institusi, organisasi atau jejaring, dan oleh karenanya mencakup seluruh masyarakat Indonesia dan mitra-mitra Internasional Indonesia Dari uraian tersebut dapat diformulasikan ciri tata kepemerintahan yang baik, yaitu : 1. Mengikutsertakan semua masyarakat 2. Tansparan dan bertanggung jawab 3. Efektif dan adil 4. Menjamin adnaya supremasi hukum

5. Menjamin priorita-prioritas politik, sosial dan ekonomi didasarkan pada konsensus masyarakat. 6. Memerhatikan kepentingan mereka yang paling miskin dan lemah dalam proses pengambilan keputusan, termasuk menyangkut alokasi sumber daya pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai