Anda di halaman 1dari 3

Kalorimeter bom

Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.

Kalorimeter makanan.

Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawanaluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen

Artikel Bali - Ngakan Putu Putra


MASYARAKAT MADANI ATAU MASYARAKAT SIPIL Posted by Ngakan Putu Putra on 2007-05-21 [ print artikel ini | dilihat 5292 kali ]

Istilah masyarakat madani diciptakan oleh Datuk Anwar Ibrahim, mantan wakil PM pada masa Dr Mahatir Mohammad sebagai PM Malaysia.Istilah masyarakat madani diusulkan sebagai padanan Civil Society. Dasar historis dan ideologis dari istilah masyarakat madani adalah perjanjian yang dibuat oleh Muhammad, nabi orang Islam dengan komunitas Yahudi dan Kristen yang ada di Madinah (jadi madani dalam istilah itu) ketika Muhammad mulai berkuasa di kota ini. Dalam perjanjian ini orang-orang Yahudi dan Kristen dijamin haknya untuk melakukan ibadah agamanya. Dr Nurcholis Madjid mempopulerkan istilah ini di Indonesia. Tetapi sampai sekarang sebagian besar orang Indonesia termasuk orang Muslim belum mau menggunakan istilah ini. Kenapa? Tetapi lebih dulu dijelaskan apa yang dimaksud dengan Civil Society? Pada jaman revolusi industri para pengusaha memiliki kedudukan yang kuat, mereka membentuk gilde untuk melindungi kepentingan mereka. Mungkin semacam Kadin di Indonesia sekarang. Gilde-gilde ini memiliki aturan sendiri, polisi dan badan peradilan sendiri yang menyangkut masalah perdata (semacam arbritase sekarang). Ini pengertian secara umum. Hegel mengatakan civil society merupakan bentuk antara dari keluarga kepada Negara. Berikut ini penjelasan yang agak berbau teknis. (Bagi yang tidak suka bisa langsung ke kesimpulan). Hegel bicara tentang hidup konkrit dan 3 tahap, 3 substansi etis, yaitu : Keluarga, Civil Society dan Negara. Kenapa keluarga merupakan tahap I dari substansi etis? Karena keluarga merupakan kesatuan moralitas subyektif dan obyektif. (Moral ada ketika yang lain hadir menggugat tanggung jawab saya). Berbeda dengan Kant yang berpendapat moral itu bersifat otonom, tidak dikaitkan dengan keberadaan orang lain. Levinas : moral bukan soal teori tetapi pengalaman. Bukan berarti keluarga sebagai transisi. Tetapi secara logis keluarga mendahului masyarakat. Sejauh keluarga merupakan universalitas yang pertama dan langsung karena keluaga merupakan totalitas perasaan. Tetapi di dalam keluarga terdapat tahap instituisonalitas yang rendah. Karena apa? Karena diwarnai oleh emosional. Hal ini akan hancur ketika anak menjadi dewasa. Maka karena itu muncullah civil society, yaitu adanya pluralitas individu; setiap individu mencari tujuan dan kebutuhannya sendiri-sendiri. Di dalam civil society individu disatukan oleh bentuk organisasi. Dalam Hegel adalah organisasi ekonomi. Pengelompokkan ini melahirkan spesialisasi kerja dan pengembangan kelas-kelas ekonomi dan korporasi. Agar ekonomi semacam ini dapat stabil dituntut adanya pelembagaan hukum dan sanksinya, civil society mewujudkan salah satu aspek Negara. Kalau keluarga merupakan universalitas yang tidak terpisahkan, maka civil society merupakan partikularitas ada perpecahan dan konstruksi - > maka pemecahannya adalah Negara. Karena di dalam Negara ada kesatuan yang universal dan yang partikular. Individu sadar bahwa dirinya merupakan bagian dari totalitas. Meskipun masuk dalam organisasi si individu diangkat untuk mencapai kepenuhan. Hegel mau mengatakan Negara tidak abstrak, karena Negara ada di dalam dan melalui anggota-anggotanya.

Negara adalah kesatuan organis yang universal tetapi kongkrit. Negara adalah substansi etis yang sadar diri. Negara merupakan ungkapan tertinggi dari roh obyektif. Contohnya, hukum-hukum diciptakan dan dijaga karena diciptakan oleh moralitas universal. Sehingga moralitas menjadi konkrit. Menurut Hegel Negara yang baik dan maju adalah yang menghormati kebebasan individu. Tetapi Negara harus mengatasi yang partikular agar tidak terjadi konflik kepentingan.Negara merupakan sarana bagi tujuan obyektif. Sumbangan Hegel terhadap civil society. 1. civil society sebagai substansi etis. 2. bagaimana civil society dimaknai sebagai lingkup hubungan-hubungan ekonomi dengan aturan-aturan dari luar sesuai prinsip Negara liberal. Pada Hegel civil society merupakan tahap sebelum political society. (pre-political society). Civil society merupakan lingkup antara keluarga dan Negara, dan belum memasukan relasi dan institusi. Negara mewadahi civil society dan melindunginya. . Marx mempertentangkan civil society dengan Negara. Negara disubordinasikan oleh civil society, karena sebagai hubungan ekonomi civil society menjadi unsur penentu. Civil society terdapat pada struktur bawah, orang banyak,buruh yang berproduksi. Bagaimana status Negara menurut Marx? Negara bukan realitas gagasan etika. Masyarakat tidak ditentukan oleh etika. Masyarakat secara histories ditentukan oleh bentuk-bentuk lembaga produksi. Negara adalah kelas dominant, bukan ungkapan kebutuhan rasional dan universal menurut Hegel. Negara menurut Marx adalah aparat kekerasan, kekerasan masyarakat yang terorganisir dan terkonsentrasi. Negara adalah intrumen kelas dominant. Negara lebih merupakan lembaga transisi, karena Negara bergerak ke arah civil society. Penjelasan teknis bisa diabaikan saja, apalagi kalau kurang jelas. Yang penting kita kembali ke istilah masyarakat madani. Sebetulnya ia bukanlah padanan yang tepat untuk istilah civil society. Dalam civil society, setiap warga neraga memiliki hak yang sama dalam segala, baik soal ibadah maupun dalam aspek politik. Pendek kata dalam civil society yang digambarkan oleh Hegel dan Marx dan sebagian besar orang modern dewasa, setiap warga Negara, tidak perduli agama atau keyakinannya mempunyai hak yang sama dalam politik, bisa menjadi penguasa melalui mekanisme demokrasi. Setelah mendapat penjelasan singkat ini, terserah kepada orang-orang Hindu apakah mau menggunakan istilah masyarakat madani . masyarakat sipil atau civil society

Anda mungkin juga menyukai