Anda di halaman 1dari 7

Sapi PO adalah bangsa sapi hasil persilangan antara pejantan sapi Sumba Ongole (SO) dengan sapi betina

lo-kal di Jawa yang berwarna putih (Anonimus, 2003b). Saat ini sapi PO yang murni mu lai sulit ditemukan, karena telah banyak di silangkan dengan sapi Brahman, sehingga sapi POdiartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan), berkelasa dan gelambir. Sapi PO terkenal sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, memiliki tena ga yang kuat dan aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah ber-anak, jantannya memiliki kualitas semen yang baik (Affandhy dkk., 2002). Sapi Madura adalah bangsa sapi potong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu (Hardjosubroto dan Astuti, 1994), yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan caplak (Anonimus, 1987). Karak-teristik sapi Madura sudah sangat seragam, yaitu bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu berwarna merah bata agak kekuningan tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam berwarna putih dengan peralihan yang kurang jelas ; bertanduk khas dan jantannya bergumba (Hardjosubroto, 1994). Sapi Bali, menurut Hardjosubroto dan Astuti (1994) adalah bangsa sapi po-tong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari banteng (Bibos banteng) yang telah dijinakkan berabad-abad yang lalu. Sapi Bali mempunyai angka reproduksi yang ting gi, tingkat adaptasi yang sangat baik terhadap kondisi pakan yang jelek dan lingkungan yang panas serta mempunyai % karkas dan kualitas daging bagus (Anonimus, 1985). Kelemahan sapi Bali adalah rentan terhadap penyakit jembrana dan MCF serta tingkat kematian pedet pra sapih yang mencapai 15 sampai 20 % (Anonimus, 1987). Warna bulu merah bata, pada jantan akan menjadi hitam saat dewasa ; ada warna pu-tih dengan batas yang jelas pada bagian belakang paha, pinggiran bibir atas, kaki ba wah mulai tarsus dan carpus ; mempunyai gumba yang bentuknya khas serta terdapat garis hitam yang jelas pada bagian atas punggung (Hardjosubroto, 1994). Sapi silangan yang paling diminati peternak di Jatim adalah sapi SIMPO dan LIMPO. Hal ini tampak pada realisasi distribusi straw sapi Simmental dan Limousin tahun 2002 mencapai 556.945 dosis atau sebesar 89,42 % dari total distribusi straw tujuh bangsa sapi yang ada (Anonimus, 2003c). Sapi SIMPO dan LIMPO di Jawa Timur mempunyai performan pertumbuhan prasapih dan pasca yearling yang lebih bagus dibanding sapi PO ; sebagai induk mampu mencapai umur pubertas lebih awal, tetapi efisiensi reproduksinya lebih rendah dibanding PO; sebagai pejantan, mempunyai kualitas semen lebih rendah dibanding sapi PO (Affandhy dkk., 2002). Sapi SIMPO tidak bergumba dan tidak bergelambir ; warna bulu merah bata, merah tua atau coklat muda, putih kekuningan dan doreng (loreng hitam, putih, me-rah bata dan coklat). Ciri khas sapi SIMPO adalah ada warna bulu putih berbentuk segitiga diantara kedua tanduknya. Sapi LIMPO tidak berpunuk dan tidak bergelambir ; warna bulunya hanya coklat tua atau kehitaman dan coklat muda. Rata-rata karak teristik morfologi kuantitatif sapi SIMPO dan LIMPO yang dipelihara peternak rak-yat di Jateng, DIY dan Jatim, tercantum dalam Tabel 1.Sapi Ongole berasal dari India, termasuk bangsa Bos indicus, tipe sapi kerja dan pedaging (Siregar dkk., 2003), disebarkan di Indonesia sebagai sapi Sumba Ongole (SO) melalui grading

up dengan induk sapi jawa dihasilkan sapi Peranakan Ongole (Hardjosubroto dan Astuti, 1994). Warna bulu sapi Ongole putih abu-abu de ngan warna hitam disekeliling mata, mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggelantung, saat mencapai umur dewasa yang jantan mempunyai berat badan kurang dari 600 kg dan yang betina 450 kg (Atmadilaga, 1983). Sapi Simmental adalah bangsa Bos taurus (Talib dan Siregar, 1999), berasal dari daerah Simme di negara Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih cepat di benua Eropa dan Amerika, merupakan tipe sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat kemerahan (merah bata), dibagian muka dan lutut kebawah serta ujung ekor ber warna putih, sapi jantan dewasanya mampu mencapai berat badan 1150 kg sedang betina dewasanya 800 kg (Anonimus, 2002b). Sapi Limousin adalah bangsa Bos turus (Talib dan Siregar, 1999), dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda (Anonimus, 2002b). Secara genetik, sapi Simmental atau Limousin adalah sapi potong yang berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai volume rumen yang besar, voluntary intake (kemampuan menambah konsumsi diluar kebutuhan yang sebenarnya) yang tinggi dan metabolic rate yang cepat, sehingga menuntut tata laksana pemeliharaan yang lebih teratur (Anonimus, 2002b) ; sedangkan sapi Ongole adalah tipe sedang yang berasal dari daerah beriklim panas, merupakan sapi tipe kecil sampai sedang sehingga dapat dikembangkan pada kondisi tatalaksana pemeliharaan yang ekstensif (Atmadilaga, 1983). 1. Bos Taurus a. Angus. Bangsa sapi angus ini berasal dari negara skonlandia yang diimpor ke amerika untuk disilangkan dan dikembangkan guna meningkatkan industri sapi pedaging. Bangsa sapi angus memiliki ciri-cirinya, yaitu : - Sapi angus ini warnanya hitam dengan bulu yang halus dan tidak bertanduk. - Ukuran badannya relatif kecil yaitu yang jantan dapat mencapai berat badan sampai 850 kg sedang yang betina mencapai 675 kg. - Berat lahir dan berat sapihnya termasuk golongan kecil. - Sifat-sifat yang menonjol dan mempunyai arti penting adalah tahan terhadap hawa dingin, mempunyai kemampuan memelihara anak, fertilitasnya tinggi. - Kualitas karkas istimewa dengan tulang-tulang yang kecil, perdagingan baik dan persentase lemak yang rendah. - Rata-rata pertambahan berat badan harian (ADG) dapat mencapai 1,1 kg sampai 1,2 kg/hari.

Bangsa sapi ini di Indonesia dikembangkan di daerah Kabupaten Sragen dan hasil silangnya (keturunannya) memiliki ADG sebesar 0,58 kg per hari. b. Hereford Bangsa sapiherefordini berasal dari negara Inggris dan diimport pula ke negara Amerika untuk dikembangkan karena merupakan salah satu jenis bangsa sapi yang sangat disukai. Bangsa sapi hereford memiliki ciri-cirinya, yaitu : - Sapiherefordini memiliki warna merah dengan bagian kepala, bagian bawah perut dan ekor berwarna putih serta bertanduk. - Sapi ini memiliki bentuk badan persegi empat, kaki pendek dengan ukuran badan medium sampai berat. - Berat lahir medium dan berat sapih antara medium sampai berat serta berat badan sapi jantan dapat mencapai 950 kg sedang yang betina dapat mencapai 760 kg. - Sifat-sifat yang menonjol dari sapi hereford ini yaitu mempunyai ketahanan dan kemampuan merumput yang baik, daya adaptasi tinggi sehingga tahan terhadap alam yang jelek, temperamen baik dan memiliki efisiensi reproduksi serta ADG mencapai 1,25 kg. - Perdagingan tebal dengan mutu daging yang baik serta tulang-tulang yang kuat. - Kelemahan dari sapi hereford yaitu tidak tahan terhadap caplak. c. Shorthorn Bangsa sapi shorthorn ini berasal dari negara inggris, dengan ciri-ciri sebagai berikut : - Warna bulu yang khas menurut standard bangsa murninya tercatat mempunyai 3 warna yaitu merah, putih dan kecoklatan (roan). - Bentuk badan persegi empat dengan ukuran badan yang besar dibandingkan dengan kebanyakan sapi lainnya serta memiliki tanduk yang pendek. - Berat lahir sapi ini tergolong medium, sedangkan berat sapihnya antara medium sampai berat. - Berat badan dapat mencapai 1000 kg untuk yang jantan dan 900 kg untuk yang betina. - Sifat-sifatnya yang menonjol yaitu temperamen baik dan dapat memanfaatkan hijauan secara efisien, pertumbuhan cepat, sifat menurunkan baik dan mempunyai adaptasi yang tinggi. - Kelemahannya yaitu memiliki kualitas karkas yang kurang baik. d. Charolais

Bangsa sapi charolais berasal dari negara perancis dan memiliki tipe dwi guna (dual purpose) yaitu sebagai ternak kerja dan pedaging. Sapi ini mempunyai ciri-ciri : - Warna putih cream dengan pigmentasi kemerahan pada kulit, khususnya disekitar hidung, mata dan perut. - Sapi charolais umumnya bertanduk, tetapi ada pula yang tidak bertanduk. - Berat lahir maupun berat sapih tergolong berat, yaitu berat lahir dapat mencapai 45 kg dan berat sapih dapat mencapai 275 kg. - Tergolong sapi yang berukuran besar, dengan berat badan yang dicapai 1200 kg untuk yang jantan dan mencapai 750 kg untuk yang betina. - Rata-rata pertambahan berat badan harian (ADG) dapat dicapai 1,5-1,6 kg. - Sifat-sifat yang disukai yaitu perdagingan yang sempurna khususnya bagian loin dan paha belakang, tulang-tulang kuat, memiliki kemampuan mengasuh anak, kecepatan pertumbuhan tinggi, persentase karkas tinggi serta mempunyai daya tahan yang baik terhadap panas dan dingin. Bangsa sapi charolais ini di Indonesia dikembangkan di daerah kabupaten Banjarnegara dengan hasil silangnya (keturunannya) dapat memiliki ADG sebesar 0,71 kg/hari. e. Simmental Bangsa sapi simental ini berasal dari negaraswitzerlanddan merupakan salah satu bangsa sapi yang paling terkenal di eropa, dengan ciri-ciri sebagai berikut : - Sapi simmental ini berwarna merah dan bervariasi mulai dari merah gelap sampai hampir kuning, totol-totol serta mukanya berwarna putih. - Bentuk badan dari sapi simmental ini panjang, padat dan kompak. - Sapi ini terkenal karena memiliki kemampuan menyusui anaknya dengan baik serta pertumbuahan yang cepat dengan penimbunan lemak di bawah kulit rendah. - Tergolong sapi yang berukuran berat, baik pada saat kelahiran, penyapihan maupun saat mencapai dewasa.dengan pertumbuhan yang baik. - Berat badan dapat mencapai 800 kg untuk sapi yang betina sedang untuk sapi yang jantan dapat mencapai 1150 kg.

Bangsa sapi simmental ini di Indonesia dikembangkan di daerah Kabupaten Batang dan hasil silangnya (keturunannya) memiliki ADG yang dapat mencapai sebesar 1,0 kg/hari. 2. Bos Indicus a. Brahman Bangsa sapi brahman berasal dari negaraIndiadan termasuk golongan sapi zebu yang memiliki ukuran medium. Ciri-ciri dari sapi brahman ini sebagai berikut : - Sapi brahman mempunyai tanduk dan warna bulunya bervariasi mulai dari abu-abu sampai merah. - Terdapat punuk yang sangat besar pada punggungnya dan memiliki lipatan kulit (gelambir) dari bawah leher sampai perut yang cukup besar. - Telinga lebar dan menggantung terkulai. - Berat lahir anak sapi brahman ini tergolong medium tetapi memiliki ukuran berat sapih yang tergolong ringan. - Berat badan dari sapi brahman betina dewasa dapat mencapai 585 kg sedangkan sapi brahman yang jantan dewasa dapat mencapai lebih dari 900 kg. - Sapi brahman mempunyai sifat-sifat yang hanya dipunyai olah bangsa sapi tertentu, yaitu ketahanan terhadap kondisi yang sangat minimal (buruk), mempunyai toleransi terhadap panas, kemampuan mengasuh anak baik, daya tahan terhadap penyakit dan parasit (resistensi) baik. - Sapi brahman ini sangat cocok untuk dipersilangkan guna menghasilkan hybrid vigor yang tinggi. - Rata-rata pertambahan berat badan harian (ADG) dapat mencapai 0,9 kg/ hari. - Kelemahannya yaitu toleransi yang rendah suhu udara yang rendah dan memiliki tingkat kesuburan (fertilitas) yang rendah. Bangsa sapi brahman ini dikembangkan di daerah panas seperti Kabupaten Pati, Rembang, Kudus, Jepara, blora, Grobogan, Banyumas, Kebumen, dan Purworejo. Hasil silangnya (keturunannya) memiliki ADG yang dapat mencapai 0,55 kg/hr. b. Ongole Sapi ongole termasuk sapi zebu yang berasal dariindiadengan ciri-ciri sebagai berikut :

- Berpunuk pada punggungnya, telinga besar dan menggantung serta bertanduk. - Terdapat lipatan kulit (gelambir) di bawah leher dan perut. - Warna kulit putih dengan bagian pinggul, leher dan sebagian kepala berwarna abu-abu atau putih kehitaman. - Berat badan dapat mencapai 450 kg untuk sapi yang betina dan 600 kg untuk sapi yang jantan. - Rata-rata pertambahan berat badan harian (ADG) dapat mencapai 0,4-0,6 kg/ hari dengan hasil silangnya (keturunannya) memiliki ADG yang dapat mencapai 0,28 kg/hr. - Ciri yang khas dari sapi ongole ini yaitu adanya warna hitam yang mengelilingi lubang mata yang biasa disebut cicin mata. 3. Bos Sondaicus a. Sapi bali Sapi bali merupakan sapi asliIndonesiadari hasil domestikasi Bos Banteng, dengan ciri-ciri sebagai berikut : - Warna merah bata sampai coklat kehitaman dengan warna putih pada kaki mulai dari dengkul depan dan belakang (tarsus/carpus) kebawah, bagian bibir bawah, bagian pantat dengan bentuk seperti lingkaran. - Terdapat garis hitam (garis belut) pada bagian punggung yang dimuali dari leher sampai pangkal ekor. - Baik sapi bali jantan maupun beina memiliki tanduk. - Berat badan sapi bali betina dapat mencapai 300 kg dan yang jantan dapat mencapai 400 kg. - Sapi bali mempunyai temperamen yang tinggi sehingga sifat liar masih terlihat. Sapi bali ini merupakan sapi lokal yang memiliki tipe pedaging karena persentase karkas dapat mencapai 56,9 %. b. Sapi madura Sapi madura merupakan persilangan antara Bos Indicus dan Bos Sondaicus, dengan ciri-ciri : - Warna coklat/merah bata, berpunuk kecil, tanduk melengkung setengah bulat menuju depan. - Berat badannya dapat mencapai 200 kg untuk sapi betina dan sapi yang jantan dapat mencapai 300 kg.

- Persentase karkas dari sapi madura ini dapat mencapai 48 %.

4. Bangsa sapi hasil persilangan. a. Santa Gertrudis Bangsa sapi santa gertrudis merupakan persilangan antara bangsa sapi shorthorn dan brahman dengan komposisi darah 5/8 Shorthorn dan 3/8 Brahman. Sapi ini mempunyai ukuran berat badan besar, yaitu sapi betina dapat mencapai 725 kg sedang sapi yang jantan dapat mencapai 900 kg. Pedet yang dilahirkan mempunyai berat lahir medium dan berat sapih antara medium sampai berat. Sifat-sifat yang disukai dari sapi ini adalah konformasi daging yang baik, perkembangan paha belakang sempurna, kemampuan merumput baik serta memiliki daya tahan tehadap penyakit dan caplak, tahan panas, efisien dalam penggunaan pakan. Kelemahan dari sapi santa gertrudis ini yaitu memiliki sifat mudah nervous/stress, lambat dewasa dan efesiensi reproduksinya rendah. b. Beefmaster Bangsa sapi Beefmaster merupakan persilangan yang mengandung darah Herefodr bagian, Shorthorn bagian , dan Brahman bagian. Seperti tercermin dalam namanya, maka bangsa sapi ini dikembangkan untuk tujuan produksi daging. Warna sapi dapat berwarna merah, merah kecoklatan, coklat, atau kombinasi dengan ukuran badan yang tergolong medium yaitu berat lahir medium dan berat sapihnya tergolong berat. Bangsa sapi beefmaster diseleksi untuk diambil sifat-sifat yang baik yaitu fertilitas, berat badan, konformasi tubuh dan ketahanan (resistensi). c. Brangus Bangsa sapi brangus ini merupakan hasil persilangan yang mengandung darah Brahman 3/8 bagian dan Angus 5/8 bagian dengan warna bulunya hitam, tidak bertanduk dan mewarisi punuk dari bangsa Brahman. Sapi brangus ini memiliki ukuran badan yang tergolong berat, yaitu berat lahir termasuk golongan medium dan berat sapihnya termasuk golongan berat. Sifat-sifat yang disukai dari bangsa sapi brangus ini meliputi konformasi badan yang bagus, pertumbuhannya yang cepat, daya tahan terhadap panas, daya tahan terhadap caplak serta kemampuan mengasuh anak cukup baik. d. Braford

Anda mungkin juga menyukai