Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

PROSES MENELAN PADA MANUSIA Proses menelan adalah suatu proses lewatnya bahan makanan dari rongga sampai ke perut (lambung) melalui tahap-tahap yang terkoordinasi. Ada tiga fase dalam proses menelan yaitu fase dari mulut (cavum oris) sampai faring, merupakan fase sadar (volunter), susuai kehendak, dan fase dari faring sampai kerongkongan (esofagus) serta dari kerongkongan sampai ke lambung merupakan fase tidak sadar (volunter = refleks). Proses akan berjalan dengan baik apabila terdapat saliva yang cukup, bolus basah dan mulut dalam keadaan basah. Pada keadaan sedang menelan bolus akan menekan palatum mole sehingga menutup saluran naso-faring, sedangkan epiglotis akan menutup larings karena adanya peristiwa terangkatnya larings saat menelan itu sendiri. Selanjutnya gerak peristaltik esofagus akan mendorong bolus sampai lambung. Adapun tujuan praktiukum ini adalah untuk mempelajari proses menelan dan beberapa faktor yang mempengaruhinya.

II. MATERI DAN METODE

Proses Menelan
Materi

o Gelas air minum o kertas isap o pisang

o serbuk gula pasir o atropin sulfat (1 : 100)

Metode : - langsung Tata kerja a. Pengaruh menelan pada proses pernafasan 1. Mulut diisi dengan air secukupnya (tidak ditelan), dan terus bernafas biasa. 2. Saat bernafas sedang berlangsung dilakukan penelanan (dilakukan bersamasama) 3. Diperhatikan bagaimana efek respirasi terhadap menelan

b. Proses menelan tidak mungkin tanpa bolus yang basah 1. Dilakukan proses menelan beberapa kali (4 5 kali) tanpa bahan makanan dalam mulut. 2. Diperhatikan pada saat menelan yang ke 4 5, proses menelan sangan sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan.

c. Bolus kering tidak dapat ditelan 1. Mulut dikeringkan dengan kertas isap steril dan lalu berkumur dengan larutan atropin sulfat (1 : 100) sekali saja. 2. Kemudian dicoba menelan bubuk gula pasir secukupnya (satu sendokmakan). 3. Proses menelan sangat sulit dan bahkan tidak mungkin dilakukan. 4. Untuk menghilangkan efek atropin sulfat berkumur dengan air minum beberapa kali.

d. Proses menelan dan terangkatnya larings 1. Pegang (tahan = fiksasi) laring dengan tangan. 2. Cobalah menelan ludah, tahan laring agar tidak terangkat. 3. Proses tidak mungkin dilakukan.

e. Menelan adalah proses aktif 1. Mengunyah pisang secukupnya sampai halus, tahan bolus pisang dalam mulut dan menjungkir (kepala di bawah). 2. Saat terjungkir dilakukan proses menelan, tunggu sampai pisang terasa melewati sepanjang esofagus. Diperhatikan pengaruh grafitasi (efek jungkir) terhadap jalannya bolus dan dibandingkan dengan posisi berdiri. 3. Selesai lalu berdiri kembali, pisang akan sampai juga di lambung.

III. HASIL PENGAMATAN


Proses menelan pada manusia No a Judul Pengaruh pernafasan thd. Proses menelan Keterangan Akan mengalami tersedak, karena pada saat kita bernafas katup yang membatasi saluran pernafasan dengan saluran pencernaan membuka, apabila pada saat itu kita menelan air, air tadi akan masuk ke saluran pernafasan dan terjadi penolakan oleh tubuh. b Proses menelan tidak mungkin tanpa bolus yang basah Ya. Sebab, tanpa bolus yang basah maka akan sukar masuk melewati bagian mulut paling dalam yaitu pallatum molle menuju esophagus. c Bolus kering tidak bisa ditelan Proses menelan akan sulit terjadi dan bahkan tidak dapat terjadi akibat bolus makanan tersebut tidak basah. d Proses menelan dan terangkatnya larings Dalam proses menelan laring akan selalu terangkat, jika laring ditekan dengan kuat pada saat menelan maka akan terasa sulit untuk menelan. e Menelan adalah proses aktif Pendorongan makanan melalui esophagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi, makanan dapat didorong kelambung bahkan pada posisi kepala di bawah.

IV. BAHASAN
Proses pencernaan berhubungan dengan proses menelan dimana

merupakan mekanisme yang kompleks, dimana kelenjar ludah sangat berperan untuk memudahkan proses penelanan tersebut, kemudian makanan ke esofagus karena kelenjar peristaltic lingkaran tersebut pada serabut otot di depan makanan mengendor dan yang di belakang berkontraksi, gelombang peristaltic mengantarkan bolus makanan ke lambung. Menelan secara sewenang-wenang dibagi menjadi 2 tahap,yaitu tahap orofaring dan tahap esophagus. Tahap orofaring berlangsung sekitar 1 detik dan berupa perpindahan bolus dari mulut melalui faring dan masuk ke esophagus. Saat masuk faring sewaktu menelan, bolus harus diarahkan ke dalam esophagus dan dicegah untuk masuk ke saluran lain yang berhubungan dengan faring. Dengan kata lain dicegah untuk kembali ke mulut, masuk kesaluran hidung dan masuk ke trakea. Semua ini dilaksanakan melalui aktifitas berkut : -Makanan dicegah kembali ke mulut selama menelan oleh posisi lidah menekan langit-langit keras. -Uvula terangkat dan tersangkut di bagian belakang tenggorokan,sehingga saluran hidung tertutup dari faring dan makanan tidak masuk hidung. -Makanan dicegah masuk ke trakea terutama oleh elevasi laring dan penutupan erat pita suara melintasi lubang laring atau glottis. Bagian awal trakea adalah kotak suara tempat pita suara terentang didalamnya. Selama menelan, pita suara melaksanakan fungsi yang tidak berkaitan dengan berbicara. Kontraksi otototot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain,sehingga pintu masuk glottis tertutup. Selain itu, bolus menyebabkan suatu lembaran kecil jaringan ikat epiglottis tertekan ke belakang menutupi glottis yang menambah proteksi untuk mencegah makanan masuk ke saluran pernapasan. -Karena saluran pernapasan tertutup sementara saat menelan,pernapasan terhambat secara singkat sehingga individu tidak mencoba melakukan usaha yang siasia untuk bernapas. -Dengan laring dan trakea tertutup, otot-otot faring berkontraksi untuk mendorong bolus ke dalam esophagus. Tahap yang kedua ialah tahap esophagus. Pusat menelangelombang peristaltic primer yang mengalir dari pangkal ke ujung esophagus, mendorong bolus di depannya melewati esophagus kelambung. Peristaltik mengacu pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara progresif ke depan dengan gerakan

mengosongkan,

mendorong

bolus

di

depan

kontraksi.

Dengan

demikian,

pendorongan makanan melalui esophagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi, makanan dapat didorong kelambung bahkan pada posisi kepala di bawah. Gelombang peristaltik berlangsung selama 5 detik untuk mencapai ujung bawah esophagus. Kemajuan gelombang tersebut di kontrol oleh pusat menelan, melalui persarafan vagus

V. SIMPULAN
1. Pengaruh pernapasan pada proses menelan Mengisi mulut dengan air (jangan ditelan dulu) dan terus melakukan pernapasan seperti biasa, kemudian merasakan bagaimana efek respirasi terhadap proses menelan. Maka akan menyebabkan peristiwa tersedak, karena pada saat kita bernafas katup yang membatasi saluran pernafasan dengan saluran pencernaan membuka sehingga tubuh kita melakukan aksi perlawanan untuk mengeluarkan air tersebut dari saluran pernafasan tersebut. 2. Proses menelan tidak mungkin tanpa bolus yang basah Melakukan proses menelan beberapa kali tanpa ada sesuatu di mulut, kemudian merasakan pada saat menelan yang ke 4 5 maka kita akan terasa sukar menelan. Sebab, tanpa bolus yang basah maka akan sukar masuk melewati bagian mulut paling dalam yaitu pallatum molle menuju esophagus. 3. Bolus kering tak dapat ditelan Mengeringkan mulut dengan kertas isap, lalu kemudian memasukkan serbuk biskuit gabin yang telah disiapkan. Selanjutnya, kita merasakan bahwa proses menelan sangat sulit bahkan tidak dapat terjadi. 4. Proses menelan dan terangkatnya larings Memegang erat-erat larings dengan tangan kemudian mencoba menelan, maka kita akan merasa kesulitan dalam menelan. 5. Menelan adalah proses yang aktif Menjungkirkan badan dengan posisi kaki di atas kepala di bawah, lalu mencoba menelan pisang maka pisang yang kita makan akan sampai juga ke lambung. Pendorongan makanan melalui esophagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi, makanan dapat didorong kelambung bahkan pada posisi kepala di bawah. Gelombang peristaltik berlangsung selama 5 detik untuk mencapai ujung bawah esophagus. Kemajuan gelombang tersebut di kontrol oleh pusat menelan, melalui persarafan vagus

KEPUSTAKAAN
Siswanto dkk. 2012. Bahan Ajar SMT I. Denpasar : Laboratorium Fisiologi Universitas Udayana. Siswanto.2012. Diktat Fisiologi Veteriner 2012. Denpasar .Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai