Anda di halaman 1dari 4

Vitamin B5 (Oleh Sania dan Sarah Karima) Asam pantotenat (vitamin B5) merupakan bagian dari vitamin B-kompleks

yang larut air. Sebagai bagian dari Koenzim-A, Asam pantotenat penting untuk metabolisme sel. Asam pantotenat berperan dalam produksi sterol (kolesterol), neurotransmitter (misal: Asetilkolin), fosfolipid, porfirin (konstituen dari Haemoglobin), dan antibodi. Struktur Asam pantotenat adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Struktur Asam pantotenat Identifikasi Asam pantotenat adalah sebagai berikut: Berat Molekul Rumus molekul Pemerian Kelarutan : 476,54 : C18H32CaN2O10 : Serbuk putih, tidak berbau, rasa pahit, agak higroskopik. : Mudah larut dalam air; larut dalam gliserol; praktis tidak

larut dalam etanol (95%), kloroform dan eter. Identifikasi Kimia : 1 menit, dinginkan.

1) 50 mg zat dalam 5 ml NaOH 1 N dipanaskan selama Tambahkan 5 ml HCl 1 N dan 2 kuning terang.

tetes larutan FeCl3 akan terbentuk warna

2) Reaksi Cuprifil Larutan zat dibasakan dengan NaOH + 1 tetes CuSO4 , kompleks Cu yang biru jernih. 3) Pemijaran : bau kacang, ketika dipjar akan terbentuk gelembung. gelembungakan terjadi

4) Identifikasi kalsium Zat ditambahkan asam oksalat akan menghasilkan kristal asam oksalat yang bila dilihat di bawah mikroskop berupa kristal putih amplop. Asam pantotenat banyak ditemukan pada hati, ginjal, ragi, susu, sereal, tumbuhan polong, dan kacang-kacangan. Salah satu tanaman yang mengandung Asam pantetenat adalah Persea americana atau di Indonesia dikenal dengan nama alpukat. Taksonominya adalah sebagai berikut: Persea americana Kerajaan: Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Laurales

Famili : Lauraceae Genus : Persea Spesies: P. americana Tanaman alpukat berakar tunggang serta memiliki batang yang berkayu, bulat warnanya coklat kotor banyak bercabang ranting berambut halus.tanaman alpukat ini berbentuk pohon kecil yang tingginya 3-10 m. Penyebaran tanaman alpukat diantaranya adalah Florida, California, Argentina, dan Afrika Selatan. Penyebaran di Indonesia diantaranya provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTT, Sumatera Utara, Sumatera Barat. Buah dan daun buah alpukat mengandung saponin, alkaloida dan flavonoida, serta tanin. Daun alpukat mengandung polifenol, quersetin, dan gula alkohol. Alpukat juga mengandung betakaroten, klorofil, vitamin E, dan vitamin B-kompleks yang berlimpah dalam alpukat. Reaksi Identifikasi untuk menguji adanya Asam pantotenat ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan sejumlah ekstrak berturut-turut dengan pereaksi K3Fe (CN)6 1%, HCl 0,1 N, NaOH 1%, dan isobutanol, kemudian

dikocok. Reaksi positif ditunjukkan jika larutan isobutanol berfluoresensi berwarna biru ungu. Sediaan Asam pantotenat biasanya dijumpai dalam bentuk Ca-pantotenat 10 atau 30 mg dan dalam bentuk larutan steril untuk injeksi dengan kadar 50 mg/ml. Untuk pemakaian biasa, Asam pantotenat dalam komposisi multivitamin atau vitamin B kompleks umumnya sudah cukup. Untuk anak , sekitar25-50 mg/hari dan dewasa sekitar 50-100mg/hari. Untuk kondisi stres, 100mg/hari bersama vitamin-vitamin B kompleks lainnya. Untuk terapi penyakit migren, sindrom lesu kronis, kangguan pencernaan kronis dan alegi diperlukan dosis lebih tinggi. Dosis terapi tidak dianjurkan melebihi 1.000mg/hari, dan harus selalu dikombinasi dengan vitamin B kompleks lainnya. Obat kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dan progestin dapat menaikkan kebutuhan terhadap Asam Pantotenat. Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat defisiensi Asam pantotenat ini antara lain lesu kronis/fatigue, jerawat, hambatan pertumbuhan, rambut cepat memutih, hipoglikemia, muntah-muntah, kejang perut, insomnia, kesemutan pada telapak tangan dan kaki, kejang otot, gangguan saluran pernafasan, serta berbagai jenis alergi. Tidak diketahui adanya toksisitas pada manusia.. Dosis massive (sangat besar, misal 10-20 g/hari) bisa menimbulkan diare. Pernah dilaporkan kasus lifethreatening eosinophilic pleuropericardial effusion pada wanita tua yang mengombinasi 10 mg/hari Biotin dan 300 mg/hari Asam pantotenat selama dua bulan. Namun penelitian yang dilakukan oleh The Food and Nutrition Board of The Institute of Medicine tidak menentukan batas toleransi upper level of intake (UL) untuk Asam pantotenat. Efek samping pada saluran cerna seperti mual dan perut panas juga pernah dilaporkan. Mengonsumsi Asam pantotenat dosis tinggi tanpa disertai vitamin B lainnya dapat menimbulkan gangguan keseimbangan metabolisme.

Anda mungkin juga menyukai