Anda di halaman 1dari 12

http://www.scribd.

com/doc/70026853/Penyusunan-Instrumen-Nontes Penyusunan Instrumen Nontes Teknis nontes adalah suatu alat penilaian yang biasanya dipergunakan untukmendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta tes (Inggris: testee)dengan tidak menggunakan tes. Hal ini berarti bahwa jawaban yang diberikanoleh peserta tes tidak bisa dikategorikan sebagai jawaban benar atau salahsebagaimana interpretasi jawaban tes. Dengan teknik nontes maka penilaianatau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa menguji peserta didikmelainkan dilakukan dengan cara tertentu.Penilaian yang dilakukan dengan teknis nontes terutama bertujuan untukmemperoleh informasi yang berkaitan dengan evaluasi hasil belajar pesertadidik dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah ketrampilan(psychomotoric domain). David Krathwohl (1974), sebagaimana dikutip AnasSudijono (2005 : 54)

mengembangkan taksonomi mengenai ranah afektif inidengan membaginya kedalam lima jenjang yaitu : (1) receiving (menerima) (2)responding (merespon) (3) valuing (menilai atau memaknai), (4) organization(mengorganisasi) dan (5) characterization by a value or value complex(karakterisasi dengan suatu nilai atau nilai yang kompleks).Kemampuan psikomotor (psychomotoric domain) adalah kemampuan yangberhubungan dengan gerak yaitu kemampuan dalam

menggunakan otot-ototseperti berjalan, lari, melompat, berenang, melukis, membongkar danmemasang peralatan dan lain sebagainya. Dalam dunia psikologi, kemampuanpsikomotor dibagi kedalam lima tingkatan yaitu gerak refleks, gerakan dasar,kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan trampil dan komunikasinondiskursip (Sax, 1980: 76).Gerak reflek adalah gerakan yang muncul tanpa sadar. Gerakan dasar adalahgerakan yang mengarah pada ketrampilan kompleks yang khusus seperti berlaridan berjalan. Kemampuan perseptual merupakan kombinasi kemampuankognitif dan kemampuan motor, kemampuan fisik adalah kemampuan untukmengembangkan gerakan yang paling terampil seperti gerakan tari ataupunolahrega ekstrim tertentu. Sedangkan komunikasi nondiskursip adalahkemampuan berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa gerakan.Kemampuan terakhir ini berhubungan dengan

kemampuan mengucapkan kata-kata berbahasa asing.Dalam dunia pendidikan teknik nontes yang sering digunakan adalah pengamatan (observasi), dan terkadang, seorang guru juga menggunakanwawancara. Dalam penelitian-penelitian sosial, teknik nontes biasanya jugadigunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan obyek penelitian.Teknik nontes yang sering digunakan dalam penelitian-penelitian sosialpenelitian adalah

kuesioner.Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontesyang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadapobjeknya secara langsung, seksama dan sistematis.

Pengamatanmemungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatatperilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.Menurut Moleong (2005 : 176) pengamatan dapat dibedakan menjadi dua yaitupengamatan berperanserta dan tidak berperanserta. Dalam pengamatan yangtidak

berperanserta, seseorang hanya melakukan satu fungsi yaitu mengamatitetapi pada pengamatan berperanserta seseorang disamping mengamati jugamenjadi anggota dari obyek yang diamati.Pengamatan dapat pula dibagi atas pengamatan terbuka dan tertutup. Terbuka jika obyek yang diamati mengetahui bahwa mereka sedang diamati dansebaliknya. Selain itu pengamatan juga dibagi pada latar alamiah (pengamatantak terstruktur) dan latar buatan (pengamatan terstruktur). Pengamatan inibiasanya dapat dilakukan pada eksperimen. Dalam pengamatan berstruktur,kegiatan pengamatan itu telah diatur sebelumnya. Isi, maksud, objek yangdiamati, kerangka kerja, dan lain-lain, telah ditetapkan sebelum

kegiatanpengamatan dilaksanakan. Oleh karena itu, kegiatan pencatatan hanyadilakukan terhadap data-data yang sesuai dengan cakupan bidang kebutuhanseperti yang telah ditetapkan sejak semula. Lain halnya dengan pengamatantak berstrukur, dalam melakukan pengamatannya, si pengamat tidak dibatasioleh kerangka kerja yang telah dipersiapkan sebelumnya. Setiap data yangmuncul yang dianggap relevan dengan tujuan pengamatannya langsung dicatat.Dengan demikian, data yang diperoleh lebih mencerminkan keadaan yangsesungguhnya. Perilaku siswa dalam keadaan seperti itu bersifat wajar, apaadanya dan tidak dibuat-buat.Teknik pengamatan jika dilakukan untuk melihat

apakah perbuatan siswa sudahbenar atau tidak dapat dikategorikan sebagai teknik tes. Misalnya jika dalampraktek olahraga seorang guru akan melihat apakah cara melempar lembingseseorang sudah sesuai dengan teori atau tidak, maka pengamatan jenis initerkategori sebagai teknik tes. Tetapi jika pengamatan dilakukan terhadapaspek afektif seperti cara seorang siswa bersikap terhadap guru, menjagakebersihan, perhatian terhadap tugas-tugas sekolah dan sebagainya, maka teknik ini termasuk teknik nontes.Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yangdipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaanresponden dengan jalan tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karenapertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kegiatan wawancara itu hanyaberasal dari pihak pewawancara saja, sementara responden hanya bertugassebagai penjawab. Maksud diadakan wawancara sebagaimana dikutip Moleongdari Lincoln dan Guba (1985 : 266) antara lain mengkonstruksi mengenaiorang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lainsebagainya.Ada banyak pembagian wawancara yang dilakukan para ahli. salah satudiantaranya adalah membagi wawancara kedalam dua bentuk yaitu wawancarabebas dan wawancara terpimpin. Yang dimaksud wawancara terpimpin adalahsuatu kegiatan wawancara yang pertanyaan-pertanyaan serta kemungkinan-kemungkinan jawabannya itu telah dipersiapkan pihak

pewawancara, respondentinggal memilih jawaban yang sudah dipersiapkan pewawancara. Sebaliknyadalam wawancara bebas, responden diberi kebebasan untuk menjawabpertanyaan-pertanyaan pewawancara sesuai dengan pendapatnya tanpa terikatoleh ketentuan-ketentuan yang telah dibuat

pewawancaranya.Kuesioner merupakan bentuk lain dari teknik nontes. Secara umum, ada dua jenis kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup adalahkuesioner yang telah disediakan alternatif jawabannya sehingga respondentinggal memilih yang sesuai dengan keadaan dirinya. Sedangkan kuesionerterbuka adalah kuesioner yang jawabannya belum disediakan

sehinggaresponden bebas menuliskan apa yang dia rasakan. Satu hal yang menjadi ciriutama kuesioner adalah dalam kuesioner tidak ada jawaban benar atau salah.Salah satu contoh kuesioner tertutup adalah :Umur anda saat ini adalah :a. 15

20 tahunb. 20 25 tahunc. 25 30 tahund. 35 35 tahunAdapun contoh kuesioner terbuka adalah :Setiap idul fitri tiba, ribuan orang seperti digerakkan untuk beridulfitri dikampung halamannya. Uraikanlah menurut pendapat anda apa yang menjadi penyebab pulangkampungnya orang yang ada diperantauan ketika Idul Fitritiba!Ada beberapa alasan kenapa kuesioner sering dipergunakan orang dalammengumpulkan informasi tertentu yaitu : (1) butir-butir kuesioner dapatdiberikan kepada responden secara serentak sehingga lebih efektif, (2) butirbutir dalam kuesioner lebih menjamin keseragaman baik perumusan kata, isimaupun urutannya (3) serta kuesioner lebih memudahkan sumber data dalam dalam

memberikan jawaban,

kuesioner

memudahkan

memberikan jawabanserta kepraktisan serta relative lebih murah dibandingkan metode nontes

yanglain.sumber:http://evaluasipendidikan.blogspot.com/2008/03/teknis-nontesadalah-suatu-alat.html

Anda mungkin juga menyukai