Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 3 PENGUKURAN KAPASITANSI DAN KONDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL

1. Tujuan Percobaan 1. Merangkai Jembatan Wien serta mengetahui fungsinya pada rangkaian 2. Mengukur kapasitansi kabel saluran saat rangkaian dalam keadaan hubung terbuka 3. Mengukur konduktansi pada saluran 4. Menghitung nilai dari impedansi karakteristik pada rangkaian 2. Diagram Rangkaian

3. Alat-alat dan Komponen yang Digunakan 1. Generator Fungsi 2. Oscilloscope Dual Trace

1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

3. Test Probe, 10:1/1:1, switchable


4. Probe adapter 5. Resistor 100 ; 1 %; 0,5 W 6. Potensiometer 1k , 10 putaran 7. Saluran koaksial 8. Potensiometer 470 k , 0,5 W 9. Kapasitor 10 nF,1 % 10. Jembatan universal 11. Kabel BNC/4MM banana 12. Plug 13. Multimeter analog 14. T Connector BNC 15. BNC to BNC

4. Landasan Teori Suatu Jembatan Wien digunakan untuk pengukuran kapasitansi, resistansi dielektrik. Jembatan ini diseimbangkan oleh tegangan (R4) dan fasa (R2). Keseimbangan dilakukan dengan mengatur R4 dan R2. Nilai R2 diukur dengan ohm meter dan berikut ini berlaku saat seimbang.

(C dalam Farad, dan R dalam )

Rx adalah resistansi dielektrik yang paralel terhadap kapasitansi. 1/Rx = G, merupakan Impedansi Karakteristik. Bila suatu saluran dibebani seharga impedansi karakteristiknya, maka tidak ada gelombang yang dipantulkan ke sumber gelombang. Dengan demikian penyaluran energi dapat maksimum dengan anggapan rugi-rugi pelemahan saluran diabaikan. Dengan hubungan seperti ini tegangan pada semua titik sepanjang saluran sama besarnya (secara teori). Dalam kenyataan tegangan menurun sepanjang saluran yang disebabkan pelemahan kabel. Untuk frekuensi di atas 10 kHz, karakteristik impedansi dihitung dari karakteristik saluran :

Disederhanakan menjadi :

Dalam suatu daerah antara (mendekati 100 kHz ke 1 MHz), efek kulit mempengaruhi R' dan L', sehingga suatu kabel HF (50 ) diukur pada frekuensi rendah menghasilkan karakteristik yang hasilnya lebih tinggi dari impedansi karakteristik yaitu mendekati 70 . Jembatan Wien Osilator Jembatan Wien digunakan untuk membangkitkan suatu frekuensi tanpa memerlukan input dengan jangkauan frekuensi 5 Hz 1 MHz. Syarat yang harus dipenuhi untuk membangun rangkaian osilator Jembatan Wien adalah penentuan besarnya resistor dan kapasitor penentu frekuensi output. Nilai dari R2 harus sama dengan R3, C1, dengan C2 untuk selanjutnya komponen penentu frekuensi ini masingmasing disebut dengan R dan C. Untuk mencari komponen yang kurang pada Jembatan Wien kita menggunakan rangkaian ekuivalen. Rangkaian ekuivalennya adalah sebagai berikut :

5.

Langkah Kerja 5.1 Untuk rangkaian seperti gambar diagram 2


1. Menyiapkan alat dan komponen yang dibutuhkan.

2.
3. 4.

Mengetes semua alat dan komponen yang akan digunakan. Melakukan kalibrasi pada Oscilloscope. Menghubungkan saluran ke terminal Cx, Rx dengan akhir saluran dihubung terbuka. Menggunakan tegangan U1 = 4 Vpp dan 20 kHz sinus. 5. Mengatur Oscilloscope Y1 (0,2 ... 0,005 V/div; DC), TB 50 s /div atau disesuaikan dengan keperluan, auto, trigger, dan U1. 6. Menyeimbangkan jembatan untuk tegangan minimum dengan mengatur R4 dan fasa minimum dengan R2, dilakukan secara bergantian. 7. Mengukur resistansi R4 dan R2 dengan ohm meter. Menghitung nilai Cx dan Rx. Menghitung C' = C/l; G' = 1/R'; R' = R/l, panjang kabel 100 m. Menghitung impedansi karakteristik dengan persamaan (4). 5.5 Mengamati dan mencatat hasilnya.
5.2 5.3 5.4

6.

Hasil Percobaan Untuk 5.1 Harga potensiometer variabel 470 k diukur dengan ohm meter sebesar : R2 = ........ Untuk 5.2 Dari persamaan (1)

Untuk 5.3 G = 1/Rx, G = G/100 C' = Cx/l = ....... pF/........ m = ......... pF/m G' =....... S/ 100 = ......... S/m. Untuk 5.4

7.

Analisa Data

8.

Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai