Anda di halaman 1dari 5

Anisa Permatasari C1C010099

Laporan Laba Rugi dan Informasi yang Berhubungan

Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi digunakan untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi peminjaman. Laporan laba rugi menyediakan informasi untuk para investor dan kreditor untuk membnatu

memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Kegunaan Laporan Laba Rugi 1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan 2. Memberikan dasar untuk mempridiksi kinerja masa depan 3. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Kesimpulannya, informasi yang terdapat dalam laporan laba rugi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian membantu para pemakai mengevaluasi kinerja masa lalu dan masukan tentang pencapaian tingkat arus kas tertentu di masa depan. Keterbatasan Laporan laba rugi 1. Pos pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laba-rugi 2. Angka angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan 3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan Kualitas Laba Laporan laba-rugi telah menjelaskan pentingnya informasi untuj pengambilan keputusan invesatasi dan kreditn termasuk evaluasi perusahaan dan manajernya. Perusahaan mencoba memenuhi ekspetasi agar harga saham mereka dalam nilai opsi saham manajemen meningkat. Dengan kata lain, perusahaan memiliki dorongan untuk mengelola laba guna

memenuhi target laba atau membuat laba terlihat kurang beresiko. Perusahaan harus mengambil tindakan tegas untuk mencegah praktek pengelolaan laba. Pengelolaan laba adalah perencanaan waktu pendapatan, beban, keuntungan, kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Format Laporan Laba Rugi Unsur-unsur laporan Laba rugi

Laba rugi berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian. Metode pengukuran dikenal dengan sebagai pendekatan transaksi karena berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah terjadi selama periode akuntansi. Pendapatan (Revenue) adalah arus masuk aktiva atau peningkatan lainya dalam aktiva etitass atau pelunasan kewajibanya selama satu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyedia jasa, atau aktivitas lainya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan. Beban (Expense) adalah arus keluar atau penurunan lainya dalam aktiva ssebuah entitas atau penambahan selama sastu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang, penyedia jasa, atau aktivitas lainya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral perusahaan. Dalam IFRS, minimal dibutuhkan beberapa elemen yang harus disajikan dalam laporan laba rugi, yaitu sebagai berikut : a. Pendapatan b. Biaya pajak c. Biaya pendanaan d. Keuntungan atau kerugian perusahaan yang dicatat dengan metode ekuitas e. Jumlah tunggal yang terdiri dari total Keuntungan sesudah pajak atau kerugian penghentian operasi Keuntungan sesudah pajak atau kerugian diakui pada pengukuran untuk nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual f. Laba bersih atau rugi bersih

o Komponen Intermediete dari Laporan Laba Rugi Bagian penjualan Bagian menyajikan penjualan, diskon, penurunan harga, retur penjualan, dan informasi lain yang berhubungan. Bagian Harga Pokok Penjualan Bagian yang menyajikan harga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan Beban Penjualan Meyajikan daftar beban beban yang berasal dari upaya perusahaan untuk melakukan penjualan Beban Administrasi dan Umum Menyajikan beban beban administrasi dan umum Beban dan Pendapatan diluar usaha Laporan pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas sekunder atau tambahan Pajak Penghasilan Bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan Operasi yang dihentikan Keuntungan atau kerugian material yang berasal dari disposisi segmen bisnis Laba per lembar saham

PELAPORAN DALAM LAPORAN LABA RUGI o Laba kotor Laba ini dihitung dengan cara mengurangi penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Pengungkapan pendapatan dari penjualan bersih sangatlah berguna. Pendapatan yang tidak biasa atau insidental dicantumkan dalam pendapatan dan beban lain-lain.

o Laba Operasi Ditentukan dengan cara mengurangi laba kotor dengan biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, serta pendapatan dan biaya lain-lain. Digunakan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastiaan arus kas masa depan. o Laba sebelum Pajak Penghasilan Laba ini diperoleh dengan mengurangkan biaya pendanaan terhadap laba operasi, karena biaya pendanaan harus dilaporkan dalam laporan laba rugi. o Laba bersih Merupakan pendapatan yang diperoleh setelah semua pendapatan dan beban pada periode tertentu diperhitungkan. Dipandang oleh banyak orang sebagai ukuran yang paling penting dari keberhasilan atau kegagalan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. o Alokasi kepentingan non-pengendalian Jika sebuah perusahaan menyiapkan laporan laba rugi konsolidasi yang mencakup sebagian anak perusahaan, IFRS mensyaratkan bahwa laba bersih anak perusahaan dialokasikan untuk kepentingan pengendalian dan non-pengendalian. Alokasi ini dilaporkan pada bagian bawah laporan laba rugi setelah laba bersih. o Laba per saham Diperoleh dengan cara laba bersih dikurangi deviden saham preferen kemudian dibagi rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Mengukur uang yang diterima oleh masing-masing saham biasa. Dan laba ini harus diungkapkan dalam laporan laba rugi. o Operasi dihentikan Sebuah komponen dari suat entitas yang baik telah dibuang, atau sudah di klasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual 1. Merupakan garis utama bisnis atau wilayah grafis operasi 2. Merupakan bagian dari rencana untuk membuang garis utama bisnos atau wilayah garis operasi 3. Apakah anak perusahaan diperoleh secara eksklusive dengan tujuan untuk dijual kembali o Intraperiode Alokasi Pajak Berkaitan beban pajak penghasilan untik item tertentu yang menimbulkan jumlah beban pajak.

Perubahan dan kesalahan akuntansi Perubahan dan kesalahan Akuntansi yang dibagi menjadi 3, diantaranya : a) Perubahan prinsip akuntansi Perubahan akuntansi ssering kali terjadi dalam praktek, karena kejadian atau kondisis penting pada tanggal laporan mungkin masih menjadi perdebatan atau bersifat tidak pasti. Perusahaan dapat mengubah prinsip prinsip akuntansi yang digunakan tetapi harus membuktikan bahwa prinsisp yang baru lebih baik daripada prinsip yang lama. b) Perubahan Estimasi Estimasi selalu melekat dalam proses akuntansi. Sebagai contoh, perusahaan mengestimasi umur manfaat dari nilai sisa aktiva yang dapat dissusutkan, piutang tak tertagih, dll. Perubahan estimasi seperti ini disajikan dalam periode terjadinya perubahan itu jika hanya mempengaruhi periode yang bersangkutan. c) Koreksi kesalahan Kesalahan yang biasa terjadi dapat disebabkan akibat kesalahan matematis, kesalahan dalam mengaplikasikan prinsip prinsip akuntansi, atau salah menggunakan fakta fakta yang ada pada waktu laporan keuangan disusun.

Anda mungkin juga menyukai