Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN KERJA PROGRAM Kegiatan : PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN : Pembangunan Gg.

Sukaramai Pembetonan (Ready Mix) Uk. 150 x 4 m

Metode pelaksanaan kerja ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan (Time Schedulle) dengan menggunakan peralatan dan bahan sesuai dengan spesifikasi teknis. Metode pelaksanaan ini mengacu pada syarat-syarat teknis pada dokumen lelang yang diberikan oleh panitia lelang. Metode pelaksanaan digunakan untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan, hingga benar-benar terarah dan mencapai tujuan yang optimal. 1. Mobilisasi. a. Mempersiapkan Kantor dan Base Camp dilokasi Pekerjaan. b. Memobilisasi alat-alat Kantor yang dibutuhkan dilapangan dan fasilitasnya. c. Mengontrol atau mengecek alat kerja sebelum dikirim ke lapangan, apabila ada kerusakan segera diperbaiki. d. Setelah alat benar-benar siap segera dimobilisasi alat yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini sesuai dengan yang ada pada dokumen pengadaan. 2. a. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan. Mempersiapkan alat dan tenaga yang dibutuhkan, serta rambu-rambu menandakan ada pekerjaan jalan. b. Mengukur dimensi penyiapan badan jalan yang dibutuhkan dan menandakan dengan patok-patok ukur supaya alat mudah mengerjakannya. c. Badan Jalan diratakan atau dibersihkan dengan alat yang sesuai dengan kebutuhan pada dokumen pengadan. d. Kotoran-kotoran dari hasil pembersihan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.

3.

Pekerjaan Timbunan Tanah untuk Badan Jalan. a. Mempersiapkan alat, material,dan tenaga yang dibutuhkan, serta rambu-rambu menandakan ada pekerjaan jalan. b. Mengukur dimensi timbunan yang dibutuhkan dan menandakan dengan patokpatok ukur supaya alat mudah mengerjakannya. c. Material timbunan didapatkan dari luar atau didatangkan dari luar lokasi pekerjaan tergantung dari Item pembayaran yang disyahkan. d. Material Timbunan dimuat kedalam Dump Truck ke lokasi pekerjaan. e. Beberapa orang pekerja harian mengatur arus lalu lintas dengan menggunakan rambu-rambu. f. Material Timbunan di hampar diatas Sub Grade dengan mengunakan alat yang tertera pada dokumen pengadaan. g. Meterial timbunan dibentuk sedemikian rupa dengan lebar sesuai dengan rencana sehingga berbentuk badan jalan yang diinginkan.

4.

Pekerjaan Struktur Jalan a. Kami pasang bekisting dengan tebal 2,5 cm dan Lebar 15 cm selanjutnya diberi skor dengan ukuran kayu 5/7 cm3, panjang 50 cm dengan jarak 50 cm dengan kayu skor tertanam 35 cm. b. Pemasangan plastik alas dengan ukuran sesuai gambar rencana, untuk menahan supaya air semen pada saat pengecoran tidak meresap ke tanah. c. Pekerjaan penulangan dipakai baja tulangan pabrikasi wire mesh ukuran 5,4 m x 2,1 m type M 6 A, Pemasangan penulangan sesuai dengan gambar rencana yang ada dalam dokumen lelang.
d. Pemasangan beton Decking setebal minimal 2,5 cm dengan jarak yang sesuai

dengan gambar rencana yang ada dalam dokumen lelang. e. Pekerjaan pengecoran jalan beton memakai beton mutu K-250 (Ready Mix), dengan volume pengecoran beton disesuaikan dengan gambar rencana. Masalah teknis lainnya mengenai pekerjaan pengecoran harus dengan persetujuan petunjuk Teknis dari konsultan, Pengawas lapangan/ Direksi Teknis.

f. Permukaan jalan dibuat miring dengan kemiringan 2 % untuk menghindari genangan air pada permukaan jalan beton. g. Kemudian Dilakukan Penimbunan Bahu Jalan yang dilakukan sesuai perencanaan. h. Kami akan mengadakan tes beton, seperti Slump test dan kuat tekan beton, guna untuk mengetahui mutu beton yang diinginkan tercapai, dimensi sampel yang digunakan Kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm / test silinder 10 cm x 30 cm. 5. Pekerjaan Lapis Permukaan Perkerasan
a. Apabila umur beton telah mencapai 28 hari / sudah cukup kering, Dilakukan

Pekerjaan Saw Cutter dan dilaksanakan penyiraman aspal (Buras) secara merata. b. Pelaksanaan dilapangan menurut petunjuk Direksi, Pengawas lapangan dan konsultan pengawas.
6. Penggunaan Tenaga kerja

Penggunaan tenaga kerja kami peroleh dari tenaga kerja yang direkrut dari perusahaan kami, dan juga untuk menghindari gejolak pemuda tempatan, secara psikologi kami perlu juga memakai tenaga tempatan. Pengunaan tenaga kerja kami atur berdasarkan siklus kebutuhan tenaga perjadwal yang kami susun, demi menghindari kesenjangan kagiatan yang tentunya akan menghambat progress pelaksanaan di lapangan.
7. Penggunaan Bahan

a. Semen Semen yang dipakai pada pekerjaan ini adalah Portland Cement Tipe I dalam hal ini kami mengunakan semen padang dengan berat 50 Kg/ Zak.

b. Pasir Beton (Agregat Halus)

Bahan pasir yang digunakan adalah pasir alami yang diperoleh dari Quarry yang berada dari Kampar, Bangkinang dimana pasir tersebut cukup kuat, tidak rapuh, berbutir tajam, Keras dan bersih. c. Kroal/ kerikil (Agregat Kasar) Agregat kasar dapat berupa kerikil alam atau bebatuan yang diperolah dari pemecahan batu. d. Air Air yang digunakan pada pekerjaan ini tidak mengandung minyak, asam alkali, garam garam, bahan organis atau lainnya yang dapat merusak beton baja tulangan. e. Wire Mesh Wire Mesh yang digunakan pada pekerjaan ini adalah Wire Mesh Uk. 5,4 m x 2,1 m type wire mesh M6 A.
8. Penggunaan Peralatan

Penggunaan peralatan yang digunakan adalah sesuai dengan daftar penggunaan peralatan. 9. Dokumentasi Proyek a. Pengambilan photo rekaman proyek diambil pada saat pertama kali pekerjaan dimulai sehingga pekerjaan selesai. b. Tahapan pengambilan dokumen rekaman proyek diatur sedemikian rupa sehingga point - point pekerjaan penting tidak terlewatkan. c. Pengambilan Photo rekaman proyek juga dilakukan setiap bulannya sebagai lampiran kelengkapan Administrasi Laporan Bulanan. d. Photo rekaman proyek disusun sedemikian rupa dan dijadikan sebuah album lengkap dengan keterangannya. e. Semua Klise Photo ( Negatifnya ) dari rekaman proyek tersebut dikumpulkan dan dikirim ke Kantor Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai sebagai dokumen Pemimpin Kegiatan.

f. Photo yang diambil harus mencakup / menggambarkan kegiatan pelaksanaan pada saat: 0 % , 30 % , 60 % , 80 % , dan 100 %. 10. Administrasi Proyek a. Laporan fisik proyek berupa: Laporan Harian, Laporan Mingguan & Laporan Bulanan dikumpulkan pada setiap akhir bulan. b. Direksi / Konsultan Pengawas akan memeriksa kebenaran laporan yang diserahkan. c. Laporan fisik proyek harus dilampirkan pada saat setiap pengambilan Termin. 11. Pekerjaan Ukuran a. Kami bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ukuran yang tercantum didalam gambar rencana serta Spesifikasi Khusus ini, Penyedia Jasa juga berkewajiban memberitahukan kepada Direksi Teknis setiap akan memulai suatu bagian pekerjaan. b. kami berkewajiban mencocokan ukuran - ukuran satu sama yang lainnya dengan segera memberitahukan kepada Direksi setiap selisih volume pelaksanaan dengan rencana pekerjaan yang ada pada gambar rencana maupun syarat teknik c. Semua peralatan serta Alat - alat pengukuran yang dipergunakan disediakan oleh Kami untuk keperluan Direksi Teknis maupun keperluan Proyek ini. 12. Penyerahan Pekerjaan a. Pekerjaan seluruhnya harus sudah diserahkan secara lengkap dan baik kepada Direksi Teknis sebagaimana tercantum didalam surat perjanjian pekerjaan ini. b. Penyerahan pertama pekerjaan ( Fisik Proyek telah mencapai 98 % ), harus melewati pemeriksaan / penelitian dari Team PHO yang telah ditunjuk dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai. c. Penyerahan kedua pekerjaan ( Fisik Proyek telah mencapai 100 % ), dan telah melewati masa pemeliharaan proyek, harus melewati pemeriksaan / penelitian dari Team FHO yang telah ditunjuk dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai.

d. Penyerahan pertama dan kedua pekerjaan dapat diterima setelah semua prosedur Persyaratan Teknis dan Administrasi telah memenuhi ketentuan ketentuan yang berlaku didalam kontrak.

Dumai, 26 April 2012 CV. PUTRA NATUNA

NEHRU AHMAD Direktur

Anda mungkin juga menyukai