Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI Praktikum 1 Pengenalan Mikroba: Pengamatan Bakteri, Jamur, dan Yeast

Dosen Penaggungjawab : Purwanto, M. Sc., Apt. Asisten : Fitri dan Ana Disusun oleh: Nama NIM Kelas/ Golongan/ Kelompok Tanggal praktikum : Bani Adlina Shabrina : 11/313224/FA/08696 : A/ I/ IV : 16 Maret 2012

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI BAGIAN BIOLOGI FARMASI FAKULTAS FARMASI UGM YOGYAKARTA 2012

PRAKTIKUM 1 PENGENALAN MIKROBA: PENGAMATAN BAKTERI, JAMUR, DAN YEAST

I.

TUJUAN 1) Melihat morfologi sel dan koloni bakteri Bacillus subtillis, Streptococcus sp., Staphylococcus aureus, Vibrio sp., dan Escheria coli 2) Melihat morfologi sel serta koloni jamur dan yeast PENDAHULUAN 1. Pengamatan Bakteri Bakteri adalah domain besar organisme bersel tunggal (uniseluler) yang mana ia tidak memiliki membran nukleus atau dengan kata lain tidak memiliki nukleus sejati sehingga termasuk dalam mikroorganisme prokariotik, khususnya subdomain eubacteria. (Betsy, T., & Keogh, J., 2005: 4) Bakteri bervariasi dari segi bentuk maupun susunan selnya. Umumnya sel bakteri berbentuk batang, bulat atau spiral dan membentuk susunan sel yang spesifik. Bakteri yang berbentuk batang (rod) disebut bacillus, memiliki bentuk sel yang silindris dengan panjang sekitar 0,5 - 20 m. Bakteri berbentuk batang sel-selnya dapat tersusun sendiri/ tunggal, berpasangan (diplobacillus) atau tersusun membentuk suatu rantai yang panjang (streptobacillus) (Pommerville, Jeffrey C., 2011:104). Contoh bakteri bentuk basil adalah Bacillus subtillis dan Eschericia coli.

II.

(Anonim, 2008). Bakteri yang selnya berbentuk bulat dikenal dengan sebutan coccus dan cenderung berukuran cukup kecil, hanya sekitar 0,5-1 m untuk diameternya. Cocci yang tetap berpasangan setelah pembelahan disebut diplococcus, contohnya Neisserrea gonorrhoeae, dan N. Meningtidis. Sementara cocci yang membentuk rantai disebut dengan streptococcus, contohnya adalah Streptococcus sp. Susunan lain dari cocci adalah tetrad, yang terdiri dari empat buah cocci membentuk bujur sangkar. Susunan delapan buah cocci yang membentuk bangun seperti kubus disebut sarcina. Ada juga cocci yang tersusun tidak beraturan berbentuk menyerupai anggur,

disebut staphylococcus, misalnya Staphylococcus aureus (Pommerville, Jeffrey C., 2011:104).

(Anonim, 2008). Bentuk umum yang ketiga dari bakteri adalah spiral. Vibrio adalah bentuk batang yang melengkung menyerupai koma, contohnya pada Vibrio cholerae, bakteri penyebab penyakit kolera. Selain itu, terdapat bentuk spiral yang lainnya, yaitu spirillum, bentuk sel bergelombang, dan spirochaeta, bentuk sel seperti sekrup (Pommerville, Jeffrey C., 2011:104).

(Anonim, 2008). 2. Pengamatan Jamur dan Yeast a. Morfologi Jamur Jamur merupakan mikroba dengan struktur talus berupa benang-benang (hifa) yang terjalin seperti jala (myselium). Hifa dapat berekat (septat) dengan inti tunggal/ lebih dan hifa tidak bersekat (aseptat). Penampakan morfologi koloni pada umumnya seperti benang (filamentous) yang pertumbuhannya membentuk lingkaran. Morfologi koloninya dapat dengan mudah dibedakan dengan bakteri walaupun ada beberapa jenis bakteri yang koloninya mirip jamur, seperti dari kelompok Actinomycetes atau Bacillus mycoides. Koloni kapang memiliki keragaman warna yang muncul dari sporanya.

(Anonim, 2008). b. Morfologi Yeast Yeast merupakan fungi mikroskopik uniseluler, tidak membentuk hifa (beberapa spesies dapat membentuk pseudohifa). Bentuk selnya bervariasi dapat berbentuk bulat, bulat telur, bulat memanjang dengan ukuran 1-9x20 m. Beberapa spesies yeast memiliki sifat dimorfisme yaitu bentuk sel tunggal dan bentuk hifa atau pseudohifa. Pseudohifa adalah hifa yeast yang terbentuk dari rangkaian sel hasil pembelahan aseksual secara budding, tetapi tidak melepaskan diri dari induk. Morfologi internal sel mudah dilihat dan terdiri dari inti dan organel seperti mitkondria, grannula lemak dan glikogen (Anonim, 2008). Yeast dapat diklasifikasikan berdasarkan pada karakteristik morfologinya namun demikian sifat fisiologi juga dipentingkan bagi para ahli mikrobiologi pangan. Karakteristik morfologi Yeast dideterminasi menggunakan uji mikroskopis (Wardhanu, Adha Panca, 2009). III. ALAT DAN BAHAN a. Alat: Mikroskop Cahaya Pipet b. Bahan: Preparat awetan dan biakan murni Streptococcus sp, Staphylococcus aureus, Eschericia coli. Preparat awetan dan biakan murni yeast Candida albicans Minyak imersi

IV.

CARA KERJA Mengamati bentuk-bentuk sel bakteri, jamur, dan yeast pada preparat awetan yang telah disediakan dengan menggunakan mikroskop, dengan perbesaran lensa okuler 10x dan lensa objektif 100x (total perbesaran 1000x) dan dengan menggunakan minyak imersi Mengamati kenampakan koloni pada biakan murni bakteri, jamur, dan yeast Membuat gambar sel dilengkapi dengan keterangan yang diperlukan (nama, bentuk, warna, dan jenis gramnya) Membersihkan minyak imersi pada lensa dengan menggunakan larutan xylol

V.

HASIL PENGAMATAN 1) Eschericia coli

Warna : Merah Gram : Negatif Bentuk : Batang Pendek Koloni : Tunggal Perbesaran : 1000x 2) Streptococcus sp.

Warna : Merah Gram : Negatif Bentuk : Bulat (coccus) Koloni : Rantai panjang Perbesaran : 1000x 3) Staphylococcus aureus

Warna : Ungu Gram : Positif Bentuk : Bulat (coccus) Koloni : Bergerombol seperti buah anggur Perbesaran : 1000x 4) Candida albicans

Warna Gram Bentuk Koloni Perbesaran

: Ungu : Positif : Bulat (coccus) : Bergerombol seperti buah anggur : 1000x

VI.

PEMBAHASAN Pada praktikum ini, praktikan diharapkan dapat melihat dan mengamati morfologi sel dan koloni dari bakteri, jamur, dan yeast. Akan tetapi, pada pelaksanaannya, pengamatan yang dilakukan hanya pada bakteri dan yeast (fungi uniseluler), sementara untuk jamur (fungi multiseluler) tidak dilakukan pengamatan, kemungkinan akibat keterbatasan waktu dan keterbatasan preparat awetan. Mikroskop yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop cahaya (Light Microscope, LM). Cara kerja mikroskop ini adalah dengan cara melewatkan cahaya tampak melalui spesimen dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membelokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksikan ke mata pengamat. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif hingga 1000 kali ukuran spesimen yang sebenarnya dengan ukuran spesimen minimal yang dapat teramati sekitar 0,2 m; pembesaran yang lebih akan meningkatkan kekaburan. Pada praktikum digunakan minyak imersi agar dapat melihat objek dengan lebih fokus, jelas dan tidak samar. Semakin kecil nilai daya pisah, akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titik yang berdekatan pada preparat sehingga struktur benda terlihat lebih jelas. Daya pisah dapat diperkuat dengan meningkatkan nilai indeks bias menggunakan minyak imersi. Sementara, untuk perbesaran yang digunakan adalah 1000X karena dengan pada perbesaran tersebut mikroba yang diamati pada saat praktikum dapat terlihat dengan jelas.

Pada praktikum ini, preparat awetan bakteri yang diamati adalah Eschericia Coli, Streptococcus sp, dan Staphylococcus aureus. Sementara untuk preparat awetan yeast yang diamati adalah Candida albicans. Dalam praktikum ini, pengamatan bakteri dan yeast hanya seputar bentuk sel, tipe koloni, warna sel, dan jenis gram. Berikut ini merupakan penjelasan hasil pengamatan dari praktikum serta perbandingannya dengan gambar dan uraian dari literatur: 1. Eschericia coli

(Sujono, 2011). Morfologi mikroskopis dari bakteri ini diantaranya, berbentuk batang pendek (basil), gram negatif, susunan tidak teratur, ukuran 0,4-0,7m X 1-4m, tidak berspora, beberapa strain berkapsul, sebagian besar dapat bergerak (flagel peritrikh). (Simatupang, Maria, 2010) Hasil pengamatan telah sesuai dengan literatur, dimana Eschericia coli berbentuk batang pendek, berwarna merah (gram negatif), dengan sifat koloni tunggal. 2. Streptococcus sp

(Anonim, 2011). Streptococcus pyogenes ialah bakteri Gram-positif bentuk bundar yang tumbuh dalam rantai panjang dan merupakan penyebab infeksi Streptococcus Grup A. Streptococcus

pyogenes menampakkan antigen grup A di dinding selnya dan beta-hemolisis saat dikultur di plat agar darah (Anonim, 2012). Hasil pengamatan yang sesuai dengan deskripsi literatur adalah dalam hal morfologi. Di mana Streptococcus terlihat berbentuk bundar dan berkoloni membentuk rantai panjang. Namun, dalam hal jenis gram, hasil pengamatan berbeda dengan literatur. Hasil pengamatan berwarna merah (gram negatif), sedangkan menurut literatur Streptococcus merupakan gram positif. 3. Staphylococcus aureus

(Anonim, 2011). Staphylococcus aureus (S. aureus) adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, tidak menghasilkan spora dan tidak motil. Dapat tumbuh secara aerob, anaerob fakultatif, dan mikroaerofilik. Terkadang ditemukan negatif gram pada bagian tengah gerombolan kuman, pada kuman yang telah difagositosis dan pada biakan tua yang hampir mati, bersifat koagulasi positif. Umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok. Berbentuk sferis, bila menggerombol dalam bentuk yang tidak teratur, mungkin sisinya rata karena tertekan. Diameter sekitar 0,8-1,0 m (Anonim, 2011). Pengamatan yang dilakukan memberikan hasil yang sesuai dengan literatur, dimana bakteri terlihat berwarna ungu (gram positif) dan bergerombol seperti buah anggur (bulat). 4. Candida albicans

(Anonim, 2008)

Morfologi koloni C. albicans pada medium padat agar Sabouraud Dekstrosa, umumnya berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin dan kadangkadang sedikit berlipat-lipat terutama pada koloni yang telah tua. Umur biakan mempengaruhi besar kecil koloni. Warna koloni putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape. Dalam medium cair seperti glucose yeast, extract pepton, C. albicans tumbuh di dasar tabung. C. albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Jamur ini dapat tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28oC - 37oC (Herawati, Yosephine Dian, 2008). Hasil pengamatan yang sesuai dengan literatur adalah bentuk sel bulat dan bergerombol seperti anggur. Namun, tidak tampak adanya hifa, benang, maupun pseudohifa, seperti yang disebutkan dalam literatur.

VII.

KESIMPULAN 1) Pengamatan morfolgi sel dan koloni bakteri dan yeast dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya. 2) Hasil pengamatan menunjukkan hasil, sebagai berikut: a. E. coli merupakan bakteri dengan bentuk sel basil (batang) pendek, tidak berkoloni (tunggal), dan berwarna merah (gram negatif). Ini telah sesuai dengan teori. b. Streptococcus sp merupakan bakteri berbentuk kokus (bulat) dengan koloni membentuk rantai panjang dan berwarna merah (gram negatif). Ini tidak sesuai dengan teori. c. Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk kokus (bulat) dengan koloni menggerombol seperti buah anggur dan berwarna ungu (gram positif). Ini telah sesuai dengan teori. d. Candida albicans merupakan yeast, bentuk terilhat kokus (bulat), berkoloni menggerombol seperti buah anggur, dan berwarna ungu (positif). Ini telah sesuai dengan teori. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, Bakteri Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya, http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciriciri-struktur-perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/, diakses pada tanggal 24 Maret 2012. Anonim, 2008, Morfologi Bakteri, http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-5morfologi-mikroba.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2012.

VIII.

Anonim, 2008, Germs That Infect Human, http://www.museeafrappier.qc.ca/en/index.php?pageid=3113b&image=3113b_muguet, diakses pada tanggal 24 Maret 2012. Herawati, Yosephine Dian, 2008, Candida albicans, http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/yosephine-dian-hendrawati078114110.pdf, diakses pada tanggal 24 Maret 2012. Anonim, 2011, Streptococcus pyogenes, http://www.textbookofbacteriology.net/normalflora.html, diakses pada tanggal 24 Maret 2012. Anonim, 2011, Streptococcus, http://en.wikipedia.org/wiki/Streptococcus, diakses pada tanggal 24 Maret 2012. Betsy, T., & Keogh, J., 2005, Microbiology Demystified, The McGraw-Hill Companies Inc., USA. Pommerville, Jeffrey C., 2011, Alcamos Fundamental of Microbiology, Jones and Barlett Publisher, USA. Simatupang, Maria, 2010, Enterobacteriaceae, www.usu.ac.id/.../1110000101.../bbc215_slide_enterobactericeae.pdf diakses pada tanggal 24 Maret 2012. Sujono, Ica, 2011, Eschericia coli, http://rdsujono.blogspot.com/2011/06/escherichiacoli.html diakses pada tanggal 24 Maret 2012. Wardhanu, Adha Panca, 2009, Karakteristik dan Morfologi Yeast, http://apwardhanu.wordpress.com/2009/06/15/kharakteristik-dan-morfologiyeast/ diakses pada tanggal 24 Maret 2012.

Anda mungkin juga menyukai