garam pottasium dan kalsium yang terdapat pada daun, akar dan rhizoma dari berbagai macam tanaman. Asam oksalat juga terdapat pada air kencing manusia dan hewan dalam bentuk garam kalsium yang merupakan senyawa terbesar dalam ginjal. Kelarutan asam oksalat dalam etanol pada suhu 15,6 oC dan etil eter pada suhu 25 oC adalah 23,7 g/100 g solvent dan 1,5 g/100 g solvent. Makanan yang banyak mengandung asam oksalat adalah coklat, kopi, strawbery, kacang, bayam.
DATA FISIS
BAHAN
Sukrosa HNO3 Asam oksalat
BM (g/mol)
342 63 90,04
(g/cc)
1,588 1,504 1,653
BP (oC)
160 - 180 78 -
MP (oC)
101 - 102
SIFAT FISIS Kristal transparan Tidak berwarna Kristal seperti jarum Larut dalam air Beracun dan korosif
KEGUNAAN
Metal treatment; menghilangkan kotoran kotoran yang menempel pada logam. Oxalate coating; untuk melapisi logam stainless steel, nikel alloy, kromium dan
titanium.
Anodizing; pelapisan dengan asam oksalat. Metal cleaning; pembersih untuk automotive radiator dan boiler pada proses
pembakaran.
Textile; untuk membersihkan tenunan dan zat warna Dyeing; untuk pewarnaan wool.
ALAT : Nama alat 1. Bunsen 2. Melting block 3. klem 4. statif 5. gelas ukur 6. corong 7. erlenmayer 8. labu alas bulat jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 RRC RRC pyrex RRC 50 ml d = 7,5 cm 250 ml 250 ml merk ukuran
RANGKAIAN ALAT
CARA KERJA 1. Masukkan sukrosa dalam labu alas bulat. 2. Tambahkan HNO3 kemudian rendam dalam waterbath yang sudah panas, diamkan hingga asap coklat hilang. 3. Tempatkan pada waterbath, diamkan selama 24 jam. 4. Uapkan campuran mwnggunakan waterbath hingga vplumenya menjadi 20 cc. 5. Dinginkan dalam icebath sampai terbentuk kristal, kemudian saring. 6. Dinginkan kembali campuran sampai tak terbentuk kristal lagi. C. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PRAKTIKUM Asam oksalat yang dihasilkan berbentuk kristal menjarum berwarna bening sebanyak 17,2 gr dengan MP 95C. PEMBAHASAN Setelah sukrosa dan HNO3 dimasukkan dalam labu alas bulat, campuran tidak langsung dipanaskan melainkan menggunakan waterbath yang sudah panas karena fungsi dari panas itu sendiri adalah sebagaai pemicu agar HNO3 terurai menjadi On sehingga dapat mengoksidasi sukrosa. Maka dari itu pemanasan tidak perlu dilakukan hingga asap coklat menghilang. Alasan lain tidak menggunakan pemanasan terus menerus adalah usaha untuk memunculkan asap NO, bukan NO2. Karena tiap 1 mol NO akan terbentuk 3 On, jadi lebih banyak On yang dihasilkan selain itu juga lebih menguntungkan dalam pembuatan asam oksalat ini. D. SIMPULAN Asam oksalat yang dihasilkan sebanyak 17,2 g memiliki rendemen 54,43%. MP aspirin 95C sehingga memiliki kemurnian 94,10%. E. DAFTAR PUSTAKA Kirk Othmer. 1945. Encyclopedia of Chemical Technology. Second editon volume 14. Perry, H. Robert. 1997. Perrys chemical engineers handbook 7th ed. The McGrawHill Companies, Inc. The Merk Index. 1976. Encyclopedia of Chemical and Drugs. Ninth edition. Merc & CO, Inc.
Wertheim, E. 1948. A Laboratory Guide for Organic Chemistry. Third edition. The McGraw- Hill Company, Inc F. LAMPIRAN KEBUTUHAN BAHAN Basis = 20 g sukrosa n sukrosa =
n HNO3 g HNO3
= = = = 135,67 ml
N as oksalat g as oksalat
ferri hidroksamat = (+) FeCl3 Kesimpulan = (+) = hasil praktek benar golongan asam karboksilat.