Anda di halaman 1dari 7

SIFAT FISIK, KANDUNGAN DAN PROSES PEMBENTUKAN MINERAL FLUORITE

TUGAS Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi yang dibimbing Ibu Zulaikha

Oleh :

Desita Tri Anggraini


100321400957Off A-A 2010

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MALANG APRIL 2012

SIFAT FISIK, KANDUNGAN DAN PROSES PEMBENTUKAN MINERAL FLUORITE


Batuan dengan sederhana didefinisikan sebagai agregasi dari satu atau beberapa jenis mineral yang bercampur menjadi satu, tetapi sifat dasar dari tiap mineral tersebut masih tetap terlihat. Meskipun kebanyakan batuan tersusun dari bermacam mineral, tetapi hanya mineral tertentu saja yang umumnya dijumpai dalam jumlah yang dominan. Mineral merupakan bahan padat bentukan alam, umumnya tersusun oleh material anorganik, mempunyai struktur atom tertentu dan sifat kimia yang spesifik. Meskipun definisi tersebut dikatakan tepat tetapi masih ada juga beberapa pengecualian. Batubara dan minyak bumi yang tersusun oleh material organik, oleh beberapa ahli geologi dikategorikan sebagai mineral. Ada juga beberapa mineral yang mempunyai komposisi yang bervariasi.Mineral merupakan benda padat yang terbentuk oleh proses anorganik. Tiap mineral memiliki susunan atom yang teratur dan komposisi kimia tertentu, yang memberikan sifat fisik yang spesifik. Untuk menentukan struktur atom dan komposisi kimia suatu mineral diperlukan test dan peralatan yang memadai. Oleh sebab itu sifat fisik mineral sering digunakan untuk mendeterminasi suatu mineral. Sifat fisiknya meliputi bentuk kristal(form), kilap(Luster), cerat(Streak), kekerasan(Hardness), belahan (Cleavage), pecahan(Fracture), berat jenis(specifik gravity). Fluorite merupakan salah satu jenis mineral. Fluorite atau disebut juga sebagai fluorspar adalah mineral yang mempunyai komposisi kalsium fluoride atau secara rumus kimia dituliskan CaF2. Kata Fluorite berasal dari bahasa Latin yaitu fluo yang berarti aliran karena mineral ini digunakan untuk peleburan besi untuk mengurangi viskositas dari sisa buangan dalam temperature yang telah ditentukan. Titik lebur kalsium fluoride murni berkisar antara 1676K. Fluorite dianggap sebagai endapan dalam lapisan khususnya mineral metalik dimana biasanya dijumpai sebagai bagian dari gangue yaitu batuan yang dianggap sebagai mineral dan mungkin juga dianggap terkait dengan galena, sphalerite, barite, quartz dan calcite. Mineral ini biasanya adalah jenis mineral yang mengendap di lapisan hidrotermal dan telah dicatat sebelumnya sebagai mineral dasar pada granit. Fluorite terbentuk karena proses mesothermal, biasanya pada serat-seratnya timbul sebagai mineral gang atau mengisi serat-serat pada mineral Fluorite. Mineral ini banyak ditemukan pada daerah potensi geothermal khususnya geothermal type andesitic terutama di daerah kisaran pasifik. Mineral fluorite juga banyak ditemukan sebagai endapan di berbagai wilayah di seluruh dunia seperti China, Jerman, Austria, Inggris dan Meksiko. Untuk batu yang digunakan untuk pengamatan yang ada di Laboratorium berasal dari Meksiko.

Secara umum sifat fisik Fluorite adalah

Mineral ini termasuk mineral Halida dengan ditandai unsur F dalam unsur kimianya Ditinjau dari sifat fisik mineralnya Fluorite termasuk mineral isometris yang biasanya dalam bentuk kubus. Isometris adalah sistem yang juga disebut sistem kristal regular, atau dikenal pula dengan sistem kristal kubus atau kubik. Jumlah sumbu kristalnya ada 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Dengan perbandingan panjang yang sama untuk masing-masing sumbunya. Pada kondisi sebenarnya, sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu a = b = c, yang artinya panjang sumbu a sama dengan sumbu b dan sama dengan sumbu c. Dan juga memiliki sudut kristalografi = = = 90. Hal ini berarti, pada sistem ini, semua sudut kristalnya ( , dan ) tegak lurus satu sama lain (90).

Gambar 1 Sistem Isometrik Meskpiun ada juga Fluorite yang dalam bentuk octahedral atau bentuk isometris yang lebih kompleks namun bentuk-bentuk tersebut jarang ditemukan. Sifat fisik yang selanjutnya dari Fluorite yaitu Kilap atau Luster. Kilap merupakan kenampakan refleksi cahaya pada bidang kristal. Jenis kilap Fluorite adalah vitreous (kilap seperti kaca). Jadi kenampakan refleksi cahaya pada Fluorite akan terlihat seperti pada kaca. Sifat fisik selanjutnya adalah warna mineral Fluorite. Meskupin warna merupakan sifat fisik yang paling mudah dikenali, tetapi sifat fisik ini tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan jenis mineral. Warna mineral kadang-kadang sudah mengalami pengotoran, sehingga mineral yang sama dapat memiliki warna yang berbeda. Sebenarnya mineral ini tidak berwarna(colourless) atau putih namun selalu terlihat berwarna akibat pengotor yang mengenainya. Secara umum Fluorite memilki banyak variasi warna bahkan sering disebut mineral dengan banyak warna. Beberapa warna tersebut antara lain putih, kuning, biru, hijau, hitam, ungu, dll meskipun demikian ada pula Fluorite yang ditemukan tidak berwarna atau colorless. Berikut beberapa contoh warna pada Fluorite

Sifat fisik mineral yang lain adalah cerat (Streak). Cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk (diketahui dengan menggoreskan pada keping porselen). Meskipun warna suatu mineral dapat bermacam-maca, tetapi ceratnya selalu sama. Jadi warna cerat lebih merupakan warna asli dari mineral. Cerat dapat juga membantu untuk membedakan mineral metalik dan non metalik. Mineral dengan kilap metalik biasanya mempunyai cerat lebih gelap daripada cerat mineral dengan kilap non metalik. Warna cerat pada Fluorite adalah putih, dengan demikian Fluorite termasuk cerat mineral dengan kilap non metalik(logam). Salah satu sifat fisik mineral yang sangat berguna adalah kekerasan (Hardness), Fluorite menurut skala Mohs memiliki tingkat kekerasan dengan skala 4 yaitu tergolong cukup keras. Kekerasan atau Hardness yaitu daya tahan mineral terhadap abrasi atau goresan. Kekerasan suatu mineral yang belum diketahui dapat diukur dengan menggoreskan pada mineral lain yang telah diketahui kekerasannya, atau sebaliknya. Nilai kekerasan dapat disebandingkan dengan skala Mohs, yaitu urutan dari kekerasan mineral yang terdiri dari 10 mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10. Nilai kekerasan dapat disebandingkan dengan skala Mohs, yaitu urutan dari kekerasan mineral yang terdiri dari 10 mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10. Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga dibandingkan dengan benda lain yang diketahui kekerasannya. Dengan mineral pada skala 1 memiliki tingkat kekerasan paling rendah artinya paling lunak. Sedangkan mineral dengan skala 10 pada skala mohs termasuk mineral yang memiliki tingkat kekerasan paling tinggi, sehingga intan sering dimanfaatkan untuk memotong kaca dengan mudah. Urutan Skala Mohs 1 Talk 2 Gipsum 3 Kalsit 4 Fluorit 5 Apatiti 6 Ortoklas 7 Kuarsa 8 Topaz 9 Korondum 10 Intan Sifat fisik Fluorite selanjutnya adalah belahan (Cleavage), pada mineral Fluorite adalah oktohedral sempurna. Belahan atau Cleavage adalah kecenderungan mineral untuk pecah melalui bidang yang rata. Mineral yang mempunyai bidang belah dapat diketahui dengan menunjukkan adanya bidang yang rata apabila mineral tersebut dipecahkan. Sifat fisik Fluorite selanjutnya adalah peacahan (Fracture), pada mineral Fluorite pecahannya berbentuk sub konkoidal. Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah

melalui bidang yang tidak rata dan tidak teratur. Pada Fluorite pecahannya berupa sub konkoidal yaitu bila pada pecahannya memperlihatkan gelombang yang melengkung di permukaan. Fluorite tergolong mineral yang memiliki bentuk Kristalin yaitu jika mineral jika mineral tersebut mempunyai bidang Kristal yang jelas. Sedangkan jika mineral tidak mempunyai batas-batas mineral terlihat tidak terlalu jelas disebut amorf. Mineral di alam jarang yang dijumpai dengan bentuk kristalin atau amorf yang ideal karena kondisi perkembangannya yang biasanya terganggu oleh proses-proses yang lain. Berat jenis atau specific gravity merupakan berat jenis yang merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara berat mieral dengan berat dari volume air. Dari data di atas
berat jenis Fluorite adalah berkisar antara 3.175-3.184 hingga 3.56.

Sifat kemagnetan pada Fluorite termasuk dalam kategori diamagnetik. Kemagnetan kristal adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Kemagnetan terjadi ketika ada suatu ketidakseimbangan dalam struktur susunan ion-ion besi. Besi ditemukan dalam dua prinsip ionik yang dinamakan ion besi belerang (ferrous ions) dan ion asam besi (ferric ions). Ion besi belerang bermuatan +2 ; sedangkan ion asam besi bermuatan +3. Kedua ion mempunyai perbedaan atomic radii karena muatan yang lebih tinggi pada ion asam besi menarik elektron yang mengelilingi ion secara kuat. Hal ini dapat mendorong kearah ion yang berbeda yang sedang ditempatkan dalam posisi terpisah pada suatu struktur kristal. Elektron bergerak dari besi belerang ke ion asam besi yang bermuatan lebih positif menciptakan suatu medan magnet yang lemah.sifat kemagnetan terbagi menjadi 3 yaitu

1. Ferromagnetik 2. Paramagnetik 3. Diamagnetik

: Mineral ferromagnetik ialah mineral yang dapat ditarik oleh magnet dengan kuat. :Mineral paramagnetik ialah mineral yang dapat ditarik oleh magnet, tetapi tertarik dengan lemah. :Mineral diamagnetik adalah mineral yang tidak dapat ditarik sedikitpun oleh magnet (tidak terpengaruh oleh gaya tarik magnet). Hal ini terjadi karena dalam mineral ini tidak terdapat unsur besi (Fe).

Fluorite juga termasuk mineral yang dapat ditembus cahaya atau lebih dikenal dengan transparent-translucent. Sedangkan sifat dalam (tenacity) dari mineral Fluorite adalah rapuh atau brittle. Sifat dalam merupakan reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya seperti penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, atau penghancuran. Adapun sifat dalam mineral terbagi menjadi antara lain rapuh (brittle), dapat diiris (sectile), dapat dipintal (ductile), dapat ditepa (malleable), lentur (elastic) dan fleksibel. Dengan demikian Fluorite

termasuk mineral yang rapuh atau mudah terbelah ketika mengalami penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, atau penghancuran.

Fluorite adalah mineral yang banyak memiliki variasi warna dan mineral yang memiliki ornamen. Dalam dunia industri Fluorite digunakan sebagai flux untuk proses peleburan dan dalam produksi yang berhubungan dengan hydrofluoric acid. Terkait dengan sifat refractive pada sifat optikalnya yang berkisar antara 1.433 hingga 1.448 maka beberapa karakateristik optika dari lensa Fluorite yang transparan yaitu lensa Fluorite memiliki tingkat disperse cahaya yang rendah sehingga mengurangi dampak adanya aberasi kromatik, sehingga memungkinkan digunakan pada mikroskop dan teleskop. Optika Fluorite juga digunakan sebagai meminimumkan sinar ultraviolet dimana kacamata konvensional(lama) terlalu meneyrap sinar ultraviolet ketika digunakan. Pada teleskop, dengan penggunaan elemen Fluorite memungkinkan untuk melihat gambar atau objek astronomi dengan perbesaran yang relative tinggi.

DAFTAR PUSTAKA Syawal. 2011. Mineral Alterasi Jilid 2. http://syawal88.wordpress.com/2010/03/13/mineralalterasi-jilid-2/. (Online) Tanggal 15 April 2012. A. Khoirunnas. 2009. Kristalografi Sistem Kristal. http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html. (Online) Tanggal 15 April 2012. -. 2009. http://mindat.org. (Online) Tanggal 17April 2012. -. 2012. Fluorite. http://en.wikipedia.org/wiki/Fluorite. (Online) Tanggal 15 April 2012. Hurlbut, Cornelius S.; Klein, Cornelis, 1985, Manual of Mineralogy, pp. 324325, 20th ed., ISBN 0-471-80580-7. Strong, D. F.; Fryer, B. J.; Kerrich, R. (1984). "Genesis of the St. Lawrence fluorspar deposits as indicated by fluid inclusion, rare earth element, and isotopic data". Economic Geology 79 (5): 1142. U. S. Department of the Interior, U.S. Geological Survey (2010). Minerals Yearbook, 2006, V. 2, Area Reports, Domestic. Government Printing Office. p. 15-3. ISBN 1-4113-2543-5.

Anda mungkin juga menyukai