Anda di halaman 1dari 15

PBL Blok 13 ( Growth and Development ) Masa Pubertas pada pria Pubertas adalah masa pendewasaan fisik dimana

seseorang secara fisiologis berubah menjadi mempunyai kemampuan bereproduksi. Biasanya perubahan fisik berupa perkembangan tanda sex sekunder. Perkembangan pubertas berlangsung secara berurutan sesuai jadual waktu. Perkembangan sek sekunder terjadi selama 2-3 tahun.

Definisi
a. Menurut (Stanley Hall, 1991) Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai dan stress (Storm and Stress).Karena mereka mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik. b. Menurut (Yulia S. D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa, 1991) istilah asing yang sering digunakan untuk menunjukkan masa remaja antara lain : 1) Puberty (bahasa inggris) berasal dari istilah latin pubertas yang berarti kelaki-lakian, kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda kelaki-lakian. Pubescence dari kata pubis (pubic hair) yang berarti rambut (bulu) pada daerah kemaluan (genetal) maka pubescence berarti perubahan yang dibarengi dengan tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan. 2) Adolescentia berasal dari istilah latin adolescentia yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 - 30 tahun yang merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial. Proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 12 - 22 tahun. c. Menurut Santrock (1998) mendefinisikan pubertas sebagai masa pertumbuhan tulangtulang dan kematangan seksual yang terjadi pada masa awal remaja. d. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 1998) usia remaja antara 12 sampai usia 23 tahun. e. Menurut Erikson masa remaja adalah masa yang akan melalui krisis dimana remaja berusaha untuk mencari identitas diri (Search for self - Identity) (Dariyo, 2004)

Pubertas
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada cewek pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Kini, dikenal adanya pubertas dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri, DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui sangat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita. Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi masa pubertas terdiri dari tiga hal : 1. faktor hormonal 2. faktor lingkungan 3. kebutuhan gizi 1. hormonal

Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu pada anak lelaki : Pada laki-laki; LH disebut juga ICSH (Intertitial Cell Stimulating Hormone) merangsang sel-sel Leydig di dalam testis untuk mensekresikan hormon androgen (testosteron). Sedangkan FSH mempengaruhi tubula seminiferus untuk memacu spermatogenesis (pembentukan sperma ) FUNGSI HORMON TESTOSTERON (1) memacu pertumbuhan penis dan testis/karakteristik seks primer pria. (2) bersama androgen yang dihasilkan oleh anak ginjal, memacu pertumbuhan karakteristik seks sekunder laki-laki (pertumbuhan rambut di sekitar kemaluan, ketiak, kumis, jambang, perubahan suara menjadi lebih besar, bahu dan dada bertambah bidang, kulit kasar dan tampak berotot, pertumbuhan jakun).

(3) memacu spermatogenesis. (4) mempengaruhi perilaku seksual laki-laki. (5) memberikan umpan balik negatif terhadap GnRH dan gonadotropin, sehingga kadar hormon-hormon tersebut konstan. Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut di atas merubah sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon testosterone. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja. Dibalik helai pertama kumis seorang anak laki-laki dan melebarnya pinggul anak perempuan terjadi banjir hormon (hormones), suatu substansi kimiawi berkekuatan besar yang dikeluarkan oleh kelenjar endrokin dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Peran sistem endrokin pada masa pubertas melibatkan interaksi hipotalmus, kelenjar pituitari dan kelenjar gonad (kelenjar seks). Hipotalamus (hypothalamus) adalah suatu struktur yang terletak di bagian atas otak yang memantau kegiatan makan, minim dan hubungan seks. Kelenjar pituitari (pituitary) adalah kelenjar endrokin penting yang mengendalikan pertumbuhan dan mengatur kelenjar-kelenjar lainnya. Dua jenis hormon utama yang penting dalam perkembangan pubertal adalah androgen dan estrogen. Androgen adalah jenis utama hormon seks laki-laki.Estrogen adalah jenis utama hormon perempuan. Baru-baru ini para peneliti menemukan jenis androgen dan estrogen tertentu yang meningkat kuat selama masa pubertas. Testosteron (testerone) adalah jenis androgen yang berperan penting pada perkembangan pubertal laki-laki. Selama pubertas, peningkatan kadar tesrosteron berkaitan dengan sejumlah perubahan fisik pada anak lakilaki, perkembangan alat kelami luar, peningkatan tinggi badan, dan perubahan suara (Rabin & Chrousos, 1991). Pada suatu penelitian, kadar testosteron meningkat 18 kali lipat pada anak laki-laki tetapi hanya dua kali lipat pada anak perempuan selama masa pubertas. Sebaliknya estradiol meningkat 8 kali lipat pada anak perempuan tetapi hanya dua kali lipat pada anak laki-laki sepanjang masa pubertas (Nottelman, dkk. 1987). Perhatikanlah bahwa baik testosteron maupun estradiol ada pada anak laki-laki atau perempuan, tetapi testosteron lebih berpengaruh dominan pada perkenbangan pubertas laki-laki dan estradiol pada perkembangan pubertas perempuan. Aliran hormon yang menumbuhkan rambut pada dada pria dan membentuk tonjolan pada dada wanita itu jugalah yang mempengaruhi perkembangan psikologis di masa remaja (Dorn & Lucas, 1995; Susman, dll. 1993; Susman, dll 1995). Pada suatu penelitia terhadap 108 anak laki-laki dan perempuan normal yang berusia antara 9 sampai 14 tahun, kadar testosteron yang lebih tinggi tedapat pada anak laki-laki yang menilai diri mereka lebih kompeten secara sosial (Nottelman, dll. 1987). Pada penelitian terhadap 60 anak laki-laki dan perempuan normal dengan rentang usia yang sama, anak perempuan dengan kadar estradiol yang lebih tinggi menampilkan lebih banyak rasa marah dan agresi (Inoff-

Germain, dll. 1988). Namun demikian, pengaruh hormonal sendiri haya sedikit mempengaruhi besarnya varians. 2. lingkungan

Yang dimaksudkan dengan fakor lingkungan adalah termasuk kesehatan, lokasi geografik dan pemaparan terhadap cahaya. 3. kebutuhan gizi

Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa pubertas terdiri dari tiga hal yaitu : 1. fisik Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream). Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulu-bulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh. Tanda-tanda pubertas pada laki-laki 1) mulai tertarik pada lawan jenis. 2) testis dan penis tumbuh membesar, bila terangsang penis dapat membesar (ereksi) dan dapat mengeluarkan sperma (ejakulasi). (3) mengalami mimpi basah. (4) tumbuh rambut di bagian tertentu, kumis, jambang, jakun membesar dan terjadi perubahan suara (5) bahu dan dada lebih bidang (6) kulit kasar dan berotot (7) keringat berbau.

(8) pertambahan berat dan tinggi badan.

2. psikososial Anak Remaja kelompok sejenis (yang sama) kelompok jenis yang berbeda

Dorongan untuk dapat berdiri sendiri dan originalitas Dua macam gerak pada remaja 1. memisahkan diri dari orang tua 2. menuju ke arah teman sebaya gerak memisahkan diri dari orang tua tanpa ada gerak yang menuju kearah teman sebaya akan mengakibatkan kesepian.

Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga mampu mengintegrasikan pengalaman masa lalu dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa depan. Dengan kemampuan operasional formal ini, para remaja mampu mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood senang luar biasa ke sedih luar biasa, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis. Dalam hal kesadaran diri, pada masa remaja para remaja mengalami perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (self-awareness). Mereka sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra yang

direfleksikan (self-image). Remaja cenderung untuk menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan percaya keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran. Remaja putri akan bersolek berjam-jam di hadapan cermin karena ia percaya orang akan melirik dan tertarik pada kecantikannya, sedang remaja putra akan membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan hebat. Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan sendirinya jika ia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, Remaja akan mulai sadar bahwa orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi atau pun dipikirkannya. Anggapan remaja bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah, remaja mulai dihadapkan dengan realita dan tantangan untuk menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan kenyataan. Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang. Remaja yang diberi kesempatan untuk mempertangung-jawabkan perbuatan mereka, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-jawab. Rasa percaya diri dan rasa tanggung-jawab inilah yang sangat dibutuhkan sebagai dasar pembentukan jati-diri positif pada remaja. Kelak, ia akan tumbuh dengan penilaian positif pada diri sendiri dan rasa hormat pada orang lain dan lingkungan. Bimbingan orang yang lebih tua sangat dibutuhkan oleh remaja sebagai acuan bagaimana menghadapi masalah itu sebagai seseorang yang baru; berbagai nasihat dan berbagai cara akan dicari untuk dicobanya. Remaja akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh para idolanya untuk menyelesaikan masalah seperti itu. Pemilihan idola ini juga akan menjadi sangat penting bagi remaja. Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu. Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem). Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular). 3. gonad Gonad adalah kelenjar kelamin, buah zakar pada laki-laki dan indung telur pada perempuan. Kelenjar pituitari berinteraksi dengan hipotalamus, mendeteksikapan kadar optimal hormon sudah tercapai dan berespon dengan menjaga sekresi gonadotropin (Petersen & Taylor, 1980).

PENGERTIAN ENDOKRIN Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormonyang tersirkulasi di tubuh melalui alirandarah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah,kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.

KELAINAN HIPOFISIS Kelenjar Hipofisa hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang. jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan. hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrinlainnya. hipofisa dikendalikan olehhipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa. hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior (belakang). hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung menghubungkan keduanya. pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan melaluiimpuls saraf. lobus anterior menghasilkan hormon yang pada akhirnya mengendalikan fungsi:

kelenjar tiroid, kelenjar adrenaldan organ reproduksi (indung telur dan buah zakar) laktasi (pembentukan susu oleh payudara) pertumbuhan seluruh tubuh. adenohipofisa juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menghambat sensasi nyeri. hipofisa posterior menghasilkan hormon yang berfungsi: mengatur keseimbangan air merangsang pengeluaran air susu dari payudara wanita yang menyusui merangsang kontraksi rahim. dengan mengetahui kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa (kelenjar target), maka hipotalamus atau hipofisa bisa menentukan berapa banyak perangsangan atau penekanan yang diperlukan oleh hipofisa sesuai dengan aktivitas kelenjar target. hormon yang dihasilkan oleh hipofisa (dan hipotalamus) tidak semuanya dilepaskan terus menerus. sebagian besar dilepaskan setiap 1-3 jam dengan pergantian periode aktif dan tidak aktif. beberapa hormon (misalnyakortikotropin yang berfungsi mengendalikan kelenjar adrenal,hormon pertumbuhan yang mengendalikan pertumbuhan danprolaktin yang mengendalikan pembuatan air susu) mengikuti suatu irama yang teratur, yaitu kadarnya meningkat dan menurun sepanjang hari, biasanya mencapai puncaknya sesaat sebelum bangun dan turun sampai kadar terendah sesaat sebelum tidur. kadar hormon lainnya bervariasi, tergantung kepada beberapa faktor. pada wanita, kadar lh (luteinizing hormone) dan fsh (follicle-stimulating hormone) yang mengendalikan fungsi reproduksi, bervariasi selama siklus menstruasi. terlalu banyak atau terlalu sedikitnya satu atau lebih hormon hipofisa menyebabkan sejumlah gejala yang bervariasi. fungsi hipofisa anterior lobus anterior merupakan 80% dari berat kelenjar hipofisa. bagian ini melepaskan hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan fisik yang normal atau merangsang

aktivitas kelenjar adrenal, kelenjar tiroid serta indung telur atau buah zakar. jika hormon yang dilepaskan terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka kelenjar endokrin lainnya juga akanmelepaskan hormon yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. salah satu hormon yang dilepaskan oleh lobus anterior adalahkortikotropin (acth,adenocorticotropic hormone), yang merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol dan beberapa steroid yang menyerupai testosteron(androgenik). tanpa kortikotropin, kelenjar adrenal akan mengkisut (atrofi) dan berhenti menghasilkan kortisol, sehingga terjadi kegagalan kelenjar adrenal. beberapa hormon lainnya dihasilkan secara bersamaan dengan kortikotropin, yaitu betamelanocyte stimulating hormone, yang mengendalikan pigmentasi kulit sertaenkefalin dan endorfin, yang mengendalikan persepsi nyeri, suasana hati dan kesiagaan. tsh (thyroid-stimulating hormone) juga dihasilkan oleh lobus anterior dan berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. terlalu banyak tsh menyebabkan pembentukan tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme), terlalu sedikit tsh menyebakbn berkurangnya pembentukan hormon tiroid (hipotiroidisme). 2 hormon lainnya yang dihasilkan oleh lobus anterior adalah lh (luteinizing hormone) dan fsh (follicle-stimulating hormone). keduanya merupakan gonadotropin, berfungsi merangsang indung telur dan buah zakar. pada wanita, kedua hormon ini merangsang pembentukan estrogendan progesteron serta merangsang pelepasan sel telur setiap bulannya dari indung telur. pada pria, lh merangsang buah zakar untuk menghasilkan testosteron dan fsh merangsang pembentukan sperma. salah satu hormon terpenting yang dihasilkan oleh lobus anterior adalahhormon pertumbuhan, yang merangsang pertumbuhan otot dan tulang serta membantu mengatur metabolisme. hormon pertumbuhan dapat meningkatkan aliran gula ke otot dan lemak, merangsang

pembentukan protein di hati dan otot serta memperlambat pembentukan jaringan lemak. efek jangka panjang dari hormon pertumbuhan adalah menghambat pengambilan dan pemakaian gula sehingga kadar gula darah meningkat dan meningkatkan pembentukan lemak dan kadar lemak dalam darah. kedua efek tersebut sangat penting karena tubuh harus menyesuaikan diri dengan kekurangan makanan ketika berpuasa. bersamaan dengan kortisol, hormon pertumbuhan membantu mempertahankan kadar gula darah untuk otak dan memindahkan lemak, sehingga sel-sel tubuha lainnya dapat menggunakannya sebagai cadangan sumber energi. pada berbagai kasus, hormon pertumbuhan tampaknya bekerja dengan cara mengaktifkan sejumlah faktor pertumbuhan, yang paling penting adalah faktor pertumbuhan yang menyerupai insulin (igf-1,insulin-klike growth factor). fungsi lobus posterior lobus posterior hanya menghasilkan 2 macam hormon, yaitu hormon antidiuretik dan oksitosin. sesungguhnya kedua hormon ini dihasilkan oleh sel-sel saraf di dalam hipotalamus; sel-sel saraf ini memiliki tonjolan-tonjolan (akson) yang mengarah ke hipofisa posterior, dimana hormon ini dilepaskan. hormon antidiuretik dan oksitosin tidak merangsang kelenjar endokrin lainnya, tetapi langsung mempengaruhi organ target. hormon antidiuretik (disebut jugavasopresin) meningkatkan penahanan air oleh ginjal. hormon ini membantu tubuh menahan jumlah air yang memadai. jika terjadi dehidrasi, maka reseptor khusus di jantung, paru-paru. otak danaorta, mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak hormon antidiuretik. kadar elektrolit (misalnya natrium, klorida dan kalium) dalam darah harus dipertahankan dalam angka tertentu agar sel-sel berfungsi secara normal. kadar elektrolit yang tinggi (yang dirasakan oleh otak) akan merangsang pelepasan hormon antidiuretik. pelepasan hormon antidiuretik juga dirangsang oleh nyeri, stress, olah raga, kadar gula darah yang rendah,angiotensin, prostaglandin dan obat-obat tertentu (misalnya klorpropamid, obat-obat kolinergik dan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati

asma dan emfisema). alkohol, steroid tertentu dan beberapa zat lainnya menekan pembentukan hormon antidiuretik. kekurangan hormon ini menyebabkan diabetes insipidus, yaitu suatu keadaan dimana ginjal terlalu banyak membuang air. kadang hormon antidiuretik diproduksi secara berlebihan, misalnya pada siadh(syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone). pada siadh, kadar hormon antidiuretik terlalu tinggi sehingga tubuh menahan air dan kadar beberapa elektrolit dalam darah (misalnya natrium) menurun. sindroma ini terjadi pada penderita gagal jantung dan penderita penyakit hipotalamus. kadang hormon antidiuretik dibuat diluar hipofisa, terutama oleh beberapa kanker paruparu. karena itu jika ditemukan kadar hormon antidiuretik yang tinggi, selain dilakukan pemeriksaan terhadap fungsi kelenjar hipofisa, juga dilakukan pemeriksaan terhadap kanker. oksitosin menyebabkan kontraksi rahim selama proses persalinan dan segera setelah persalinan untuk mencegah perdarahan. oksitosin juga merangsang kontraksi sel-sel tertentu di payudara yang mengelilingi kelenjar susu. pengisapan puting susu merangsang pelepasan oksitosin oleh hipofisa. sel-sel di dalam payudara berkontraksi, sehingga air susu mengalir dari dalam payudara ke puting susu. hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa hormon hormon antidiuretik beta-melanocyte stimulating hormone kortikotropin endorfin enkefalin fsh organ target ginjal kulit kelenjar adrenal otak otak indung telur atau buah zakar

hormon pertumbuhan lh oksitosin prolaktin tsh

otot & tulang indung telur atau buah zakar rahim & kelenjar susu kelenjar susu kelenjar tiroid

Informasi fungsi obat hormone Hormon adalah zat yang disekresikan oleh kelenjar endokrin (seperti kelenjar, hipotalamus, hipofyse, epifise di otak, kelenjar kelamin testes di pria dan ovarium di wanita, kelenjar anak ginjal, tiroid, para tiroid di leher, dan kelenjar pankreas di dekat lambung), masuk langsung ke aliran darah guna memberikan efek fungsi kerja yang normal kepada organ yang memerlukannya

Penggunaan :
o

Guna menggantikan (substitusi) kekurangan yang terjadi akibat Kelenjar endokrin, seperti :

hipofungsi
o

Kekurangan insulin pada hipofungsi pnkreas Kekurangan estrogen setelah masa menopouse

Tetapi yang tebanyak adalah penggunaan untuk tujuan terapi tertentu seperti Kotikosteroid untuk mengatasi peradangan Hormon kelamin wanita untuk pil anti hamil

:
o o

Dulu langsung diambil dari kelenjar hewan (sapi, babi, domba)yang

dikeringkan.Sekarang dibuat secara sintetis

Defisiensi Hormon Pertumbuhan Defisiensi hormone pertumbuhan ( growth hormone / GH) merupakan penyebab

gagal tumbuh yang sering dijumpai, namun penting diketahui. Mungkin berdiri sendiri, atau berhubungan dengan defisiensi hormone hipofisis lain. Kadang sekunder akibat lesi intracranial.

Diagnosis tergantung pada ketiadaan respons terhadap stimulasi sekresi hormone pertumbuhan. Tes ini dikombinasikan dengan penilaian hormone lain. Sekresi GH distimulasi dengan klonidin atau glukagon dan dapat diambil sample darah setelah beberapa jam. Suntikan GH manusia dapat diberikan dibawah supervise ahli pengawasan ketat. GH juga telah digunakan untuk menterapi anak dengan poatur pendek tanpa defisiensi ( misalnya sindrom Turner, akondroplasia). Penyakit Creutzfeldt-jakob dapat terjadi pada sejumlah kecil anak yang diterapi GH pada waktu masih menggunakan GH cadaver pad atahun 1958 hingga 198 Pubertas Prekoks Tergantung Gonadotropin Dahulu tidak ada factor penyebab pubertas prekoks yang ditemukan pada sekitar 80 90% anak perempuan dan 50% anak laki laki. Sken tomografi komputasi (CT ) dan foto resonansi magnetik ( MRI ) menurunkan persentasi anak dengan prekositas seksual idiopatik. Keadaan tersebut terjadi setidaknya 10 kali lebih sering pada anak perempuan daripada pada anal laki laki dan biasanya secara seporadis, meskipun beberapa kasus familial ( keturunan ). Manifestasi klinik :perkembangan seksual dapat mulai pada usia berapa pun dan biasanya mengikuti urutan yang terjadi pada pubertas normal. Pada anak perempuan, tanda pertama adalah tumbuhnya payudara; rambut pubis dapat tumbuh secara bersamaan tetapi lebih sering tumbuh kemudian. Maturasi genitalia eksterna, tumbuhnya rambut aksila, dan mulainya maturasi mengikuti. Siklus menstruasi awal mungkin lebih tidak teratur daripada siklus pada pubertas normal. Siklus awal biasanya anovulatori, tetapi kehamilan telah dilaporkan seawall usia 5,5 tahun. Pada anak laki laki, pembesaran testes diikuti dengan pembesaran penis, tumbuhnya rambut pubis, dan jerawat. Ereksi biasa terjadi, dan emisi boktural dapat terjadi. Suara lebih dalam dan pertumbuhan linier dipercepat. Biopsi testes telah menunjukkan stimulasi semua elemen testes, dan spermatogenesis telah terlihat seawall usia 5 6 tahun. Pada anak laki laki dan anak perempuan yang terkena tinggi, berat, dan maturasi tulangnya elbih maju. Peningkatan kecepatan penulangan menyebabkan menutupnya epifisis awal dan perawakan akhir kurang daripada yang seharusnya tanpa penanganan, sekitar sepertiga anak perempuan dan bahkan sebagian yang lebih besar anak laki laki

mencapai tinggi dibawah persentil ke 5 ketika dewasa. Perkembangan mental biasanya sejalan dengan usia kronologis. Perilaku emosional dan perubahan suasana hati tidak jarang terjadi, tetapi masalah psikologis yang serius sering terjadi. Meskipun perjalanan klinis bervariasi, tiga pola utama perkembangan dapat diidentifikasi, setidaknya pada anak wanita. Kebanyakan anak wanita ( terutama mereka yang berusia kurang dari 6 tahun pada mulainya) memiliki prekositas seksual yangprogesif cepat, di tandai dengan maturasi fisik dan tulang, menyebabkan kehilangan kemungkinan peninggian dipertahankan. Sebagian kecil anak perempuan mengalami kemunduran secara spontan atau pubertas prekoks sentralterhenti. Variasi pada perjalanan alamiah prekositas seksual ini menekankan perlunya pengamatan longitudinal pada mulainya perkembangan seksual, sebelum penanganan dipertimbangkan. Selama ini testosterone yang diproduksi dalam testis lebih dikenal sebagai hormon seks padahal selain aktivitas seksual, testosteron memiliki banyak fungsi lain yang penting untuk kesehatan pria, sesuai dengan perkembangan tubuh lelaki, yang memberikan perubahan pada beberapa bagian tubuh, seperti: - testosterone menyebabkan pecahnya suara dan menyebabkan suara pria menjadi dalam. biasnya lebih tampak saat pria akil balik. - bertanggungjawab terhadap pembentukan rambut, janggut atau kumis - membentuk dan memelihara struktur tulang - membantu pembentukan sel-sel darah merah - membentuk dan memelihara otot-otot - mempertahankan daya ingat, konsentrasi, keseimbangan mental, dan mempengaruhi mood (suasana hati) - penentu bentuk tubuh pria. - pemain utama pengatur hasrat dan fungsi seksual Defisiansi Testosteron - Tingkat testosteron sendiri bervariatif terhadap beberapa pria, dengan perhitungan normal antara 12 dan 35 nmol/l. Sementara nilai di bawah 12 nmol/l perlu diobati, jika ada gejala kekurangan testosterone, yang biasanya lebih dikenal dengan

hipogonadisme. Hipogonadisme sendiri dibagi dalam dua kategori, primer dan sekunder, yang lebih ditentukan dengan level testosteron. Menurut keterangan Prof. Louis Goorenp, penulis 'Textbook of Men's Health' yang dilansir dari situs kesehatan mayoclinic.com, mengatakan berkurangnya testosteron terjadi saat testis tak lagi berproduksi dalam jumlah memadai atau hanya sedikit, padahal rata-rata testis setiap harinya memproduksi sekurangnya 5-7 mg testosteron. Bila level testosteron turun sebelum masa pubertas, kedewasaan seksual akan menurun, bahkan tidak muncul, meski tinggi badan tetap naik, dan suara berubah. Jika terjadi setelah masa puber (karena faktor keturunan atau penyakit), gejala yang mungkin timbul berupa gangguan tidur, kelelahan kronis, mudah tersinggung, lesu, nafsu seksual hilang, mudah tegang, muncul rasa panas di sekitar dada dan leher, disfungsi seksual, atau terus menerus berkeringat. Gejala lain, menurunnya kekuatan otot dan genggaman, pertumbuhan janggut terhambat, dan performa secara keseluruhan menurun. Kulit menjadi kering dan kasar, berat badan bertambah secara bertahap, massa otot hilang, dan porsi lemak semakin bertambah, terutama di bagian perut dan pinggul.

http://perpus-akmr.blog.co.uk/2008/11/15/remaja-dan-pubertas-5040366/ http://mtmcairo.multiply.com/journal/item/66 http://www.tumbuh-kembang-anak.blogspot.com/2008/05/pertumbuhan-fisik-kesehatanremaja.html http://ardian079.blogspot.com/2008/11/pubertas-pria.html http://akhtyo.blogspot.com/2008/11/kelainan-endokrin-pada-anak.html

Anda mungkin juga menyukai