Anda di halaman 1dari 13

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan bagi Indonesia untuk memperoleh devisa yang didukung oleh keanekaragaman budaya, suku, agama dan bahasa. Selain keanekaragaman tersebut, Indonesia juga memiliki potensi wisata berupa pemandangan alam yang indah dan didukung olh keramah-tamahan penduduknya sehingga Indonesia menjadi salah satu daerah tujuan wisata internasional yang patut dikunjungi. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan citra yang sudah baik, berbagai sarana dan prasarana penunjang dibangun, mengadakan promosi untuk menarik minat para wisatawan nusantara maupun mancanegara. Pengembangan sektor pariwisata akan terus berkembang apabila dilaksanakan secara terpadu dan

berkesinambungan serta dapat dukungan dari masyarakat. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara, terkenal sebagai daerah yang memiliki atraksi wisata berupa pemandangan alam yang indah, budaya, adat-istiadat, dan keramah-tamahan penduduknya yang masih terpelihara. Salah satu sarana yang sangat penting adalah hotel sebagai sarana akomodasi. Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.

KM.3/HK.001/MKP-2002, menyatakan bahwa: Hotel adalah suatu usaha yang menyediakan sebagian atau seluruh bangunan untuk keperluan jasa akomodasi dan fasilitas lain yang dibutuhkan.

Penyedia pelayanan jasa penginapan menyebabkan banyak dibangun hotel berbintang dan hotel melati. Penyediaan jasa makanan dan minuman, selain berlokasi di dalam hotel terdapat juga di luar hotel disebut restoran atau caf. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor : KM.95/HK.103/XII/MPPT-87, tanggal 23 Desember 1987, Bab I pasal I, yaitu : Restoran merupakan salah satu jenis usaha pelayanan makanan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian juga penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat usahanya. Selain usaha restoran, usaha lain yang juga berkaitan dengan pariwisata yaitu bar. Bar ada yang merupakan bagian dari hotel dan ada yang berdiri sendiri (free standing). Menurut Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor: 104/PW.304/MPPT-91, tanggal 6 September 1991 Bab I Pasal I ayat 1a, tentang ketentuan usaha bar menyatakan bahwa Bar adalah setiap usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menghidangkan minuman keras dan/atau minuman lainnya untuk umum di tempat usahanya. Nusa Dua adalah salah satu kawasan yang dikembangkan oleh pemerintah daerah Bali sebagai kawasan wisata dan merupakan salah satu objek wisata di Bali, sarana pendukung kepariwisataan di Nusa Dua adalah keindahan pantainya. Banyak wisatawan yang datang ke Nusa Dua untuk menikmati keindahan pantainya, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Selain untuk berekreasi, wisatawan yang datang ke pantai juga untuk bermain surfing, berjemur dan menikmati permainan lautnya.

Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa adalah sebuah hotel berbintang lima yang terletak di kawasan wisata Nusa Dua. Jarak antara Bandar Udara Ngurah Rai dengan hotel kurang lebih 20 Kilometer dengan menempuh waktu kurang lebih 20 menit. Data kunjungan tamu ke Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa pada periode Januari Desember 2010 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Data Kunjungan Tamu ke Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa Periode Januari Desember 2010 Target (orang) 5.124 4.445 4.974 5.246 5.227 5.563 6.531 5.188 4.299 5.716 5.515 6.401 Aktual (orang) 4.568 4.237 4.303 4.451 4.280 5.487 5.708 4.579 4.867 5.261 4.906 5.560 Selisih Orang % (10,85) (556) (4,68) (208) (13,49) (671) (15,15) (795) (18,12) (947) (1,37) (76) (12,60) (823) (11,74) (609) 13,21 568 (455) (609) (841)
(7,96) (11,04) (13,14)

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

58.207 (6.022) (106,93) Total 64.229 4.851 (502) (8,91) Rata-rata 5.352 Sumber : FO Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa (data diolah)

Dari Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah tamu yang berkunjung ke Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa pada periode Januari Desember 2010

adalah sebanyak 58.207 orang sedangkan target yang ditetapkan oleh manajemen sebanyak 64.229, sehingga terjadi selisih sebanyak 6.022 orang atau rata-rata perbulan 502 orang (8,91 %) atau tidak melebihi batas toleransi 10 % yang ditetapkan oleh pihak manajemen. Mengenai pendapatan minuman yang dianggarkan dan yang terealisasi pada Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2 Pendapatan Minuman yang Dianggarkan dengan Pendapatan Minuman yang Terealisasi pada Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa Periode Januari Desember 2010 Anggaran (Rp) 136.168.000 124.531.000 138.680.000 215.357.000 206.728.000 205.924.000 141.001.000 163.172.000 116.554.000 121.162.000 198.598.000 224.921.000 Realisasi Selisih % (10,94) (4,80) (1,88) (67,13) (56,06) (51,56) (7,59) (5,11) 30,09 (0,57) (33,24) (11,03)

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

(Rp) (Rp) 121.269.000 (14.899.000) 118.557.000 (5.974.000) 136.073.000 (2.607.000) 70.796.000 (144.561.000) 90.827.000 (115.901.000) 99.748.000 (106.176.000) 130.306.000 (10.695.000) 154.835.000 (8.337.000) 151.624.000 35.070.000 120.469.000 (693.000) 132.577.000 200.107.000 (66.021.000) (24.814.000)

Total 1.992.796.000 1.527.188.000 (465.608.000) (219,82) Rata-rata 166.066.333 127.265.667 (38.800.667) (18,32) Sumber : Budget Sale Report Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa (data diolah)

Pada Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa penjualan minuman belum mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp. 1.992.796.000,- dengan rata-rata penjualan sebesar Rp. 166.066.333,- per bulan, namun kenyataan yang terjadi bahwa realisasi penjualan minuman pada periode tersebut hanya sebesar Rp. 1.527.188.000 dengan rata-rata penjualan sebesar Rp

127.265.667,- per bulan. Berdasarkan data tersebut penjualan minuman yang ditetapkan oleh Manajemen Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa belum mencapai target dimana terdapat selisih (Rp. 465.608.000,-) dengan rata-rata (Rp. 38.800.667,-) per bulan (18,32 %) atau melebihi batas toleransi 10 % yang ditetapkan oleh pihak manajemen.. Mengenai tanggapan tamu terhadap pelayanan, harga, rasa minuman yang disajikan serta suasana di Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini: Tabel 1.3 Daftar Tanggapan Tamu Terhadap Pelayanan Minuman, Rasa, Harga, dan Suasana pada Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa Periode Januari - Desember 2010

Bagus Kriteria Jumlah (Orang) 4225 4225 4225 4225 Jml (Orang) 1897 1575 1462 1841 % 44,9 37,3 34,6 43,6

Cukup Jml (Orang) 1933 2243 1993 2000 % 45,8 53,1 47,2 47,3

Kurang Jml (Orang) 395 407 770 384 % 9,3 9,6 18,2 9,1

Pelayanan Rasa Harga Suasana

Sumber : Guest Questionnaire Summary

Dari Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa harga jual minuman banyak dikeluhkan oleh tamu yaitu sebesar 18,2 % atau melebihi batas toleransi 10 % yang ditetapkan oleh pihak manajemen sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap volume penjualan minuman dan pendapatan penjualan minuman yang akan diperoleh. Disamping itu realisasi pendapatan minuman diduga belum sesuai dengan target yang ditetapkan seperti yang terlihat pada Tabel 1.2.

1.2.

Identifikasi Masalah Sesuai dengan yang telah dipaparkan di atas, maka masalah yang akan diidentifikasi adalah mengenai harga jual minuman yang berlaku di Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa. Dengan belum tercapainya target

pendapatan penjualan minuman dan ketidakpuasan para tamu tentang harga jual minuman yang mencapai angka 18,2 %, diduga mempengaruhi volume penjualan minuman dan pendapatan penjualan minuman yang diperoleh serta realisasi pendapatan minuman yang belum mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen. Maka pada kesempatan ini akan ditinjau penetapan harga jual minuman dalam upaya meningkatkan penjualan minuman di Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa.

1.3. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan, yang menjadi

permasalahan adalah Bagaimanakah prosedur

penetapan harga jual

minuman pada Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa dalam meningkatkan penjualan minuman?.

1.4. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui cara penetapan harga jual minuman di Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa. 2. Untuk mengetahui upaya apa saja yang digunakan oleh pihak manajemen Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa dalam meningkatkan volume penjualan minuman.

1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi Penulis Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Manajemen Tata Hidangan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali dan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan

meningkatkan penguasaan ilmu di bidang Food and Beverage serta diharapkan ilmu yang diperoleh semakin berkembang dan berguna bagi masa depan. 1.5.2. Bagi Kampus / STP Nusa Dua Bali Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan sumber informasi dalam menemukan dan memecahkan

masalah yang menjadi tolak ukur keberhasilan lembaga dalam mendidik dan melatih tenaga-tenaga terampil dalam dunia perhotelan. 1.5.3. Bagi Industri Sebagai bahan pertimbangan bagi Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa dalam menetapkan harga jual minuman sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan.

1.6. Metode Pengumpulan Data 1.6.1. Objek dan Lokasi Pengambilan Data Objek pengambilan data adalah tinjauan penetapan harga jual minuman dalam upaya untuk meningkatkan penjualan minuman di Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa yang dilakukan di Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa yang berlokasi di kawasan Nusa Dua P.O. Box 1 Nusa Dua, Denpasar 80363, Bali, Indonesia. Telp : (62) (361) 771 020, Fax : (62) (361) 771 139, Email :

marketingipb@putribali.com.

1.6.2. Sumber dan Jenis Data 1.6.2.1. Jenis Data 1. Data Kualitatif Data yang berupa informasi yang bukan angkaangka. Data ini meliputi nama, sejarah hotel, lokasi, struktur organisasi, dan fasilitas-fasilitas hotel.

2. Data Kuantitatif Data yang dapat dihitung. Data ini meliputi jumlah kunjungan tamu, jumlah pendapatan minuman, harga jual minuman, dan harga pokok minuman. 1.6.2.2. Sumber Data 1. Data Primer Data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya, dalam hal ini dari Inna Putri bali Hotel, Cottage & Spa dengan menjadikan pengamatan dan penelitian. 3. Data Sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu data yang diolah dari pengumpulan data dan penelitian yang telah dilakukan dari hotel seperti upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan minuman.

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data 1.6.3.1. Observasi Cara memperoleh data dan informasi melalui

pengamatan langsung di lokasi penelitian Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa dengan teori yang ada sebagai pedoman

1.6.3.2. Wawancara Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung kepada Bar Manager di Inna Putri bali Hotel, Cottage & Spa dengan menggunakan daftar

pertanyaan. 1.6.3.3. Studi Dokumentasi Data yang diperoleh dari arsip-arsip dokumen yang dimiliki oleh pihak hotel berupa hasil penjualan minuman, daftar minuman dan harga pokok minuman.

1.6.4. Teknik Analisis Data Teknik penulisan yang digunakan adalah analisis Deskriptif Comparatif. Bogdan dan Taylor (1992: 21-22) menjelaskan bahwa Deskriptif Comparatif adalah suatu pemecahan masalah dengan mengumpulkan data secara sistematis memaparkan ke dalam bahasa yang mudah dimengerti dan membandingkan antara kenyataan yang dihadapi oleh Inna Putri Bali Hotel, Cottage & Spa dengan teori yang ada. Ada beberapa metode dalam menetapkan harga jual yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penjualan minuman, antara lain : 1.6.4.1. Teori penetapan harga berdasarkan pendekatan mark up menurut Schmidgall (1986: 330) mengemukakan langkahlangkah dalam menetapkan harga jual minuman yaitu :

10

a. Determine the ingredient cost b. Determine the multiple to use in marking up the ingredient cost c. Multiply the ingredient cost by multiple resulting in the desired price d. Consider if the price appears reasonable based on the market

Yang berarti : a. Menentukan biaya bahan. b. Menentukan pengali di dalam Mark Up biaya bahan. c. Mengalikan biaya bahan dengan pengali sehingga menghasilkan harga yang diinginkan. d. Mempertimbangkan dengan harga jual yang berlaku dipasaran. Untuk langkah ke-2, rumusnya adalah :

Multiple =

1 Desired Product Cost Percentage

Untuk langkah ke-3, rumusnya adalah :

Price = Price Ingredients Cost x Multiple

Sedangkan menurut Miller (!987: 96) teori penetapan harga jual minuman dengan metode angka faktor (The Faktor Pricing Method) yaitu penetapan harga jual minuman

11

dengan cara mengalihkan harga pokok minuman dengan angka faktor yang ditetapkan berdasarkan harga pokok minuman dan untuk mencari angka faktor pertama-tama ditentukan berapa besar persentase tersebut digunakan sebagai pembagi angka 100 dan hasilnya disebut angka faktor oleh Miller, dirumuskan sebagai berikut :

Angka faktor = 1 : Persentase Harga Pokok Minuman

Harga Jual = Harga Pokok Minuman x Angka Faktor

12

DAFTAR PUSTAKA

Schmidgall, Raymond S. 1986. Hospitality Industry Managerial Accounting. Michigan : Edicational Institute of The AHMA. Miller, J. 1987. Menu Pricing Strategy. New York : Van Nostrand Reinhoid

13

Anda mungkin juga menyukai