Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Demam Typhoid atau Typhus Abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi . Typhi dengan masa tunas 6-14 hari . Demam typhoid yang terbesar seluruh dunia di

tidak tergantung pada iklim. Kebersihan perorangan yang

buruk merupakan sumber dari penyakit ini meskipun lingkungan hidup umumnya adalah baik (Widodo, 2006). Penyakit Typhus Abdominalis merupakan masalah kesehatan yang penting di berbagai negara sedang berkembang. Besarnya angka pasti kasus demam typhoid di dunia ini sangat sukar ditentukan, sebab penyakit ini dikenal mempunyai gejala dan spectrum klinisnya sangat luas.

Diperkirakan angka kejadian di Amerika Selatan 150/100.000 tiap tahun dan 900/100.000 tiap tahun di Asia. Di Indonesia demam typhoid cukup banyak diperkirakan 800/100.000 penduduk per tahun dan terbesar di manamana . Umur penderita yang terkena di Indonesia (daerah endemis) dilaporkan antara 3-19 tahun mencapai 91% kasus (Sumarno, 2002). Penyakit Typhoid termasuk penyakit yang mengakibatkan Angka Kejadian Luar Biasa (KLB) di Jawa Tengah, pada tahun 2003 menempati urutan ke 21 dari 22 (4,6 %) penyakit yang tercatat. Meskipun hanya

menempati urutan ke 21, demam typhoid memerlukan perawatan yang komprehensif, mengingat penularan Salmonella Thypi ada dua sumber yaitu

pasien dengan demam typhoid dan pasien dengan Carier . Pasien Carier adalah orang yang sembuh dari demam typhoid dan terus mengekspresikan Salmonella Thypi (Depkes, 2008). Pengenalan gejala-gejala sangat penting untuk menegakkan diagnosa sedini mungkin dan selanjutnya dapat dilakukan perawatan dan pengobatan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi. Tanda dan gejala yang biasa muncul pada pasien Thypoid antara lain demam, gangguan pencernaan, mual, muntah hingga mengalami penurunan kesadaran (mengigau). Adapun komplikasinya dapat berupa perdarahan usus halus, perforasi usus halus, peritonitis hingga kegagalan system lain seperti jantung, paru dan sirkulasi darah. Berbagai masalah keperawatan juga dapat terjadi pada pasien dengan thypoid, antara lain perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan, defisit volume cairan, gangguan rasa nyaman (nyeri), dan intoleransi aktivitas. Oleh karena itu, peran perawat sangat penting untuk membantu mangatasi masalah keperawatan pada kien dengan Thypoid. Melihat gambaran tersebut, maka penulis tertarik mengambil judul Asuhan Keperawatan Klien Tn.H Dengan Typhus Abdominalis di Ruang Mawar RSUD Sunan Kalijaga Demak. dalam tinja dan air kemih selama lebih dari 1 tahun

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran secara nyata tentang penerapan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Typhus Abdominalis.

2 . Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien Typhus Abdominalis. b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien Typhus Abdominalis. c. Mampu merumuskan intervensi pada pasien Typhus Abdominalis. d. Mampu melakukan rencana tindakan keperawatan pada pasien Typhus Abdominalis. e. Mampu melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien Typhus Abdominalis. f. Mampu mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat penerapan asuhan keperawatan klien dengan Typhus Abdominalis di ruang Mawar RSUD Sunan Kalijaga Demak.

C. Metode Penulisan 1. Metode yang dipakai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah dengan menggunakan penulisan deskriptif yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi terhadap semua keadaan yang terjadi. Pendekatan proses keperawatan terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. 2. Teknik penulisan yaitu pengumpulan data dengan melakukan observasi kemudian menggambarkannya dengan memaparkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah, adapun cara untuk pengumpulan data sebagai berikut:

a. Anamnesa Diperoleh dengan menanyakan dengan pasien, keluarga pasien, perawat, dokter dan petugas kesehatan lainnya mengenai perjalanan penyakit dan hal-hal lain yang berhubungan dengan penyakit tersebut. b. Observasi Partisipasi Aktif Pengadaan pengamatan dan perawatan langsung terhadap keadaan pasien serta perkembangan penyakit dengan melakukan asuhan keperawatan. c. Studi Dokumentasi Pengumpulan data tentang keadaan pasien dari catatan medik, catatan perawatan, hasil laboratorium, serta pemeriksaan lain. d. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data dengan mempelajari sumber tertulis berupa buku yang ada hubungannya dengan materi yang bersifat dalam pembuatan karya tulis ilmiah, dan melalui akses internet.

D. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran secara jelas mengenai karya tulis ini maka di uraikan secara singkat dalam bentuk bab. Penulisan karya tulis ini disusun dalarn 5 bab, yaitu: Bab I : Pedahuluan yang membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II : Konsep dasar yang terdiri dari Pengertian, Anatomi, Fisiologi, Etiologi, Patofisiologi, Manifestasi klinik, Penatalaksanaan

Klinis,

Komplikasi,

Pengkajian

Fokus,

Pemeriksaan Intervensi

Penunjang, Pathways,

Diagnosa Keperawatan,

keperawatan dan Rasional. Bab III : Tinjauan kasus yang membahas tentang kasus pasien yang meliputi Pengkajian, Analisa Data, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi. Bab IV : Pembahasan kasus yang merupakan pembanding antara teori dan sesungguhnya. Bab V : Penutup yang mengemukakan kesimpulan dan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pemikiran bersama untuk masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai